Anda di halaman 1dari 9

ARTIKEL PENELITIAN

STUDI LITERATUR TENTANG PENGARUH INTERVENSI TERAPI CERMIN


PADA PASIEN STROKE DI RUMAH SAKIT

Oleh
CUN FARIYANTI
010116A017

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2020
HALAMAN PENGESAHAN

Arikel berjudul

STUDI LITERATUR TENTANG PENGARUH INTERVENSI TERAPI CERMIN

PADA PASIEN STROKE DI RUMAH SAKIT

Oleh
CUN FARIYANTI

(010116A017)

Telah disetuju dan disahkan oleh Pembimbing Utama Skripsi


Program Studi Keperawatan Fakultas Keperawatan
Universitas Ngudi Waluyo

Ungaran, Juli 2020

Pembimbing utama

Ns. Priyanto, S.Kep., M.Kep., Sp.KMB

NIDN. 0625047601
STUDI LITERATUR TENTANG PENGARUH INTERVENSI TERAPI CERMIN
PADA PASIEN STROKE DI RUMAH SAKIT
Cun fariyanti, Priyanto, Sukarno
Fakultas Keperawatan Universitas Ngudi Waluyo
Email : cunfariyanti1@gmail.com

ABSTRAK

Latar belakang : Kondisi yang terjadi pada pasien stroke yakni adanya gangguan
sensorik dan motorik yang mengakibatkan gangguan keseimbangan termasuk kelemahan
otot. Program rehabilitasi yang dapat diberikan pada pasien ini yaitu memberikan terapi
cermin.
Tujuan : untuk mendapatkan gambaran pengaruh intervensi terapi cermin pada pasien
stroke di Rumah Sakit.
Metode: literature review,dan menggunakan database dari PMC dan google scholar.
Hasil: terdapat peningkatan dalam keseluruhan fungsi motorik otot sebelum dan sesudah
dilakukan terapi cermin, dengan efek terapi cermin diberikan 1 kali dalam durasi 30 menit
selama 10 hari yang paling cepat berpengaruh pada fungsi lengan.
Kesimpulan : ada pengaruh terapi cermin terhadap keseluruhan fungsi motorik,seperti
kekuatan otot, lengan, pergelangan, fungsi ekstermitas atas,ekstremitas bawah, kelenturan
tangan, genggaman dan dapat berpengaruh terhadap fungsi kemandirian perwatan diri sehari-
hari.
Saran : Diharapkan peneliti selanjutnya dapat melakukan pengembangan penelitian atau
dapat menganalisis faktor yang mempengaruhi dari kekuatan otot dan konsep diri pada klien
stroke.
Kata kunci : terapi cermin ,stroke

Studi Literatur Tentang Pengaruh Intervensi Terapi Cermin pada 1


Pasien Stroke di Rumah Sakit
ABSTRAC

Background: Conditions that occur in stroke patients are sensory and motor disorders
that cause balance disorders including muscle weakness. The rehabilitation program that can
be given to these patients is to provide mirror therapy.
Purpose : to get an idea of the effect of mirror therapy interventions on stroke patients
at the hospital.
Method : This literature review used database from PMC, and Google Scholar.
Results: there is an increase in overall motor motor function before and after mirror
therapy, with the effect of mirror therapy given 1 time in the duration of 30 minutes for 10
days which most quickly affects the function of the arm.
Conclusion: there is an effect of mirror therapy on the overall motor function, such as
muscle strength, arms, wrists, upper extremity function, lower extremities, flexibility of the
hands, grip and can affect the independence function of daily self-care.
Suggestion: It is hoped that further researchers can conduct research development or be
able to analyze the factors affecting the strength of muscles and self-concept in stroke clients.
Keywords: Mirror Therapy,Stroke

PENDAHULUAN keatas mencapai 50,2. Menurut jenis


Stroke merupakan penyakit atau kelamin pada laki-laki mencapai 11,0
gangguan fungsional otak berupa sedangkan pada perempuan mencapai
kelumpuhan saraf akibat terhambatnya 10,9. Kemudian pada karakteristik
aliran darah ke otak. Secara sederhana perkotaan mencapai 12,6 dan diperdesaan
stroke akut didefenisikan sebagai penyakit mencapai 8,8. Proporsi kontrol ulang
otak akibat terhentinya suplai darah ke stroke secara rutin pada penderita stroke
otak karena sumbatan (stroke iskemik) umur ≥15 provinsi Jawa Tengah mencapai
atau pendarahan (stroke hemoragik) (Irfan, 40,1 dalam kategori rutin.
2010). Orang yang menderita stroke Masalah-masalah yang timbul oleh
biasanya mengalami banyak gangguan stroke bagi kehidupan manusia sangat
fungsional, seperti gangguan motorik, kompleks. Gangguan sensorik dan motorik
psikologis atau prilaku, dimana gejala pada pasien stroke mengakibatkan
yang paling khas adalah hemiparesis, gangguan keseimbangan termasuk
kelemahan ekstremitas sesisi, hilang kelemahan otot. Penurunan fungsi otot
sensasi wajah, kesulitan bicara dan pada ekstremitas mengakibatkan
kehilangan penglihatan sesisi. penurunan kemampuan untuk
Hasil Riskesdas 2018 menunjukan menyanggah, menahan dan
prevalensi penyakit tidak menular di menyeimbangkan masa tubuh.
Indonesia mengalami kenaikan jika Keterlambatan untuk aktivitas otot dan
dibandingkan dengan 2013,antara lain melambatnya pembentukan gerakan
kenker,stroke,penyakit ginjal mempengaruhi stabilitas serta respon
kronis,diabetes militus, dan hipertensi. kecepatan keseimbangan tubuh (Irfan,
Prevalensi stroke mengalami kenaikan dari 2010). Pasien stroke bukan merupakan
7 per mil menjadi 10,9 per mil. kasus kelainan muskuloskeletal, tetapi
Prevalensi stroke (per mil) pada kondisi stroke merupakan kelainan dari
umur penduduk ≥15 tahun berdasarkan otak sebagai susunan saraf pusat yang
diagnosis dokter menurut karakteristik usia mengontrol dan mencetuskan gerak dari
35-44 tahun mencapai 3,7,kemudian untuk sistem neuromuskuloskeletal. Secara klinis
usia 45-54 tahun mencapai 14,2, untuk gejala yang sering muncul adalah
usia 55-64 mencapai 32.4, untuk usia 65- hemiparesis.
74 mencapai 45,3, dan untuk usia 75

Studi Literatur Tentang Pengaruh Intervensi Terapi Cermin pada 2


Pasien Stroke di Rumah Sakit
Gangguan gerak dapat terjadi tahap pemulihan. Hasil dari penelitian
karena kelemahan otot dan menunjukan bahwa setelah dilakukan
ketidakmampuan untuk bergerak pada Mirror Therapy pada kelompok kontrol
pasien diakibatkan karena adanya mengalami perbaikan dan pada kelompok
kerusakan saraf otak dan kekakuan pada intervensi menunjukan mengalami
otot dan sendi yang dapat menimbulkan perubahan paling intens.
masalah kemandirian pasien pasca stroke Terapi cermin adalah bentuk
(Gorman, 2012). Sebesar 80% pasien rehabilitasi atau latihan yang
stroke mengalami kelemahan pada salah mengandalkan dan melatih bayangan atau
satu sisi tubuh/hemiparesis (Scbachter & imanjinasi motorik pasien, dimana cermin
Cramer, 2013). akan memberikan stimulasi visual kepada
Perawatan yang dilakukan dapat otak (saraf motorik serebral yaitu
berupa farmakologis dan non-farmakologis ipsilateral atau kontralateral untuk
seperti program rehabilitasi (Pinzon & pergerakan anggota tubuh yang
Laksmi, 2010). Rehabilitasi diberikan hemiparesis) melalui observasi dari
untuk melatih fisik pasien agar berangsur- pergerakan tubuh yang akan cenderung
angsur kembali kuat seperti semula. ditiru seperti cermin oleh bagian tubuh
Bentuk rehabilitasi untuk memulihkan yang mengalami gangguan (Wang, 2013
kekuatan otot pada pasien stroke dapat dalam Heriyanto, 2015).
dilakukan fisioterapi yaitu latihan beban, Hasil penelitian Youngju Park,
latihan keseimbangan, latihan resistansi, MS, OT1 Dkk, (2015) menyatakan bahwa
hydroteraphy, dan latihan rentang hasil kami menunjukkan bahwa kelompok
gerak/Range of Motion (ROM). Selain eksperimen memiliki keuntungan yang
terapi rehabilitasi ROM yang sering signifikan dalam skor perubahan untuk
dilakukan pada pasien stroke, terdapat fungsi motor ekstremitas atas paretik dan
alternatif terapi lainnya yang diterapkan perawatan diri dibandingkan dengan
pada pasien untuk meningkatkan status kontrol setelah intervensi. Serupa dengan
fungsional pada sensori motorik, yaitu temuan sebelumnya untuk efek Mirror
terapi latihan rentang gerak dengan Therapy dengan tugas pada pemulihan
menggunakan media cermin (mirror motor ekstremitas atas paretik dan
therapy) (Sengkey & Pandeiroth, 2014). perawatan diri . Studi kami juga
Salah satu terapi baru yang dilakukan menunjukkan perbedaan yang signifikan
untuk memulihkan kekuatan otot pada dalam fungsi motor ekstremitas atas dan
pasien stroke adalah terapi cermin. Terapi perawatan diri dalam kelompok. Jika
cermin adalah bentuk rehabilitasi yang pasien stroke yang sedang di rawat
mengandalkan pembayangan motorik, melakukan terapi cermin ini banyak
dimana cermin akan memberikan stimulasi manfaat yang akan didapat, selain itu
visual pada tubuh yang mengalami terapi cermin ini sangat mudah untuk
gangguan pada cermin oleh bagian tubuh dilakukan dan di ingat, keluarga juga bisa
yang sehat. membantu mengingatkan untuk melakukan
Hasil penelitian yang dilakukan terapi cermin ini.
oleh Aline Radajewska pada tahun 2016, Penelitian ini dilakukan di RSUD
Terapi cermin (Mirror Therapy) adalah Tidar Magelang karena dirumah sakit
suatu cara alternatif untuk membuat ilusi tersebut terdapat penderita pasca stroke
visual yang tepat gerakan di tangan paretik non hemoragik yang menjalani rehabilitas
setelah stroke. Banyak penelitian telah dan berobat dipoli saraf. Selain itu karena
menunjukkan efektivitasnya Mirror pada penelitian ini yang diteiti adalah
Therapy sebagai terapi tambahan dalam penderita pasca stroke maka peneliti
pengobatan ekstremitas atas setelah stroke meneliti di rawat inap di RSUD Tidar
serta pada Activity Daily Living di berbagai

Studi Literatur Tentang Pengaruh Intervensi Terapi Cermin pada 3


Pasien Stroke di Rumah Sakit
Magelang. Data tiga bulan terakhir HASIL
terdapat 83 pasien. Mirror Therapy adalah bentuk
Hasil studi pendahuluan yang rehabilitasi atau latihan yang
dilakukan pada 9 januari 2020 di RSUD mengandalkan dan melatih pembayangan
Tidar Magelang didapatkan pasien pasca atau imajinasi motorik pasien, dimana
stroke non hemorogik 83 pasien. cermin akan memberikan stimulasi visual
Berdasarkan studi pendahulan 8 orang kepada otak (saraf motorik serebral yaitu
mengalami hemiparesis dengan skala 1-2 ipsilateral atau kontralateral untuk
dan bersedia menjadi responden.5 orang pergerakan anggota tubuh yang
mengalami hemiparesis dengan skala 2, 3 hemiparesis) melalui observasi dari
orang mengalami hemiparesis dengan pergerakan tubuh yang akan ditiru seperti
skala 1. cermin oleh bagian tubuh yang mengalami
Berdasarkan fenomena diatas maka gangguan (Wang, et al. 2013).
peneliti tertarik untuk melakukan Therapy Mirror merupakan terapi
penelitian dengan judul “Studi Literatur untuk pasien stroke dengan melibatkan
Tentang Pengaruh Intervensi Terapi sistem mirror neuron yang terdapat di
Cermin Pada Pasien Stroke Di Rumah daerah kortek serebri yang bermanfaat
Sakit”. dalam penyembuhan motorik dari tangan
dan gerak mulut (Rizzolatti & Arbib dalam
METODE PENELITIAN Steven et al, 2010). Terapi cermin ini
Kriteria inklusi : mudah dilakukan dan hanya membutuhkan
a. Penelitian ini berkaitan dengan terapi latihan yang sangat singkat tanpa
komplementer terapi cermin dalam membebani pasien.
meningkakan fungsi motorik dan Prosedur umum cermin terapi adalah
kekuatan otot pada pasien stroke pasien duduk di depan cermin yang
b. Artikel yang diambil menggunakan berorientasi sejajar dengannya garis tengah
bahasa indonesia dan bahasa inggris menghalangi pandangan yang terkena
c. Penelitian memberikan informasi tungkai yang diposisikan di belakang
tentang efek dari terapi cermin dalam cermin. Sambil menatap cermin, pasien
meningkatkan kekuatan otot atau melihat pantulan anggota badan yang tidak
fungsi motorik pada pasien stroke terpengaruh diposisikan sebagai anggota
kriteria ekslusi : badan yang terkena. Ini pengaturannya pas
a. Publikasi artikel hanya menapilakan untuk membuat visual ilusi dimana
abstrak saja pergerakan atau sentuhan anggota badan
b. Publikasi artikel tidak jelas diambil yang utuh dapat dianggap sebagai
dari alamat jurnal mempengaruhi anggota tubuh paretik.
Pencarian di database Setelah itu, pasien melakukan gerakan
Literatur review ini menggunakan anggota badan yang tidak rusak saat
database PMC, Goggle Scholar. Pada menontonnya refleksi cermin
tahap pencarian database jurnal nasional ditumpangkan di atas (tak terlihat) tungkai
Goggle Scholar, dengan keyword : terapi yang terganggu (Sengkey, 2014).
cermin ,pasien stroke dan database jurnal Mirror therapy pada pasien stroke
internasional PMC dengan keyword : melibatkan gerakan pada tangan yang
therapy mirror, patients stroke. Artikel sehat sambil melihat pantulannya di
diambil dari rentang 2015 sampai 2020 cermin yang diposisikan di depan tangan
sesaui kriteria inklusi dan ekslusi. yang sakit (tidak terlihat), sehingga
Informasi artikel menggunakan 6 menimbulkan ilusi seakan-akan tangan
artikel dengan 3 artikel nasional dan 3 yang sakit yang bergerak. Studi pencitraan
artikel internasional. fungsional pada otak individu sehat,
menunjukkan adanya eksitabilitas pada

Studi Literatur Tentang Pengaruh Intervensi Terapi Cermin pada 4


Pasien Stroke di Rumah Sakit
korteks motorik primer ipsilateral terhadap berpengaruh pada fungsi motorik seperti
gerakan tangan unilateral, yang difasilitasi pada hasil penelitian Radajewska et al
dengan melihat pantulan gerakan tangan di (2017) “Effectiveness of Mirror Therapy
cermin. Ketika tangan kanan digunakan, for Subacute Stroke in Relation to Chosen
namun dipersepsikan sebagai tangan kiri, Factors” menyatakan bahwa terapi mirror
akan meningkatkan aktivasi di otak kanan dapat mempengaruhi fungsi tangan. Terapi
(begitu pula sebaliknya). Aktivasi ketika diberikan 15-30 menit perlatihan selama 5
subjek melakukan gerakan juga terjadi di x perminggu selama 21 hari.
area parietal inferior bilateral, area motorik Hasil penelitian oleh
suplementari, dan korteks premotor. Machyono,dkk(2018)” Efektivitas terapi
Mirror therapy dapat dilakukan cermin terhadap perbaikan motorik lengan
dengan 3 strategi. Strategi pertama, subjek pasien stroke iskemik akut”. Terapi ini
melihat gerakan tangan yang sehat di diberikan latihan dengan durasi 15 menit
cermin dan mencoba menirukan gerakan selama 2 sesi per sesi dan istirahat 5 menit
ini dengan tangan yang sakit. Cara kedua, antar sesi, diberikan sebanyak satu kali
subjek membayangkan tangan yang sakit sehari selama 30 menit pada pagi hari
bergerak sebagaimana yang diinginkan hingga hari ke-10. Hasil penelitian
(motor imagery). Cara ketiga, terapis menujukkan bahwa terdapat pengaruh
membantu gerakan tangan yang sakit pada perbaikan motorik lengan pada
sehingga sikron dengan pantulan gerakan pasien stroke.
pada tangan yang sehat yang terlihat di Hasil yang sama didapat pada
cermin (Pratiwi,2017). penelitian Setiyawan,dkk (2019)
Efek dari Mirror Therapy telah ”Pengaruh Mirror Therapy Terhadap
ditunjukkan untuk meningkatkan Kekuatan Otot Ekstremitas Pada Pasien
rangsangan motorik kortikal dan spinal, Stroke Di RSUD dr. MOEWARDI”
melalui efeknya pada Sistem Neuron dimana diberikan selama 25 menit sehari,
Cermin. Neuron Cermin menyumbang 2 kali sehari, 5 kali seminggu selama 4
sekitar 20% dari semua neuron yang ada minggu dan mendapatkan hasil bahwa ada
pada otak manusia. Neuron cermin ini pengaruh mirror therapy terhadap
bertanggung jawab untuk rekonstruksi kekuatan otot pada pasien stroke dengan
lateral, kemampuan untuk membedakan rentang kekuatan otot. Senada pada
antara kiri dan sisi kanan (Prabu, Subhash penelitian Hermanto,dkk (2019)
& Rakh,2015). “Efektivitas Mirror Therapy Integrasi
Neuron ini ditemukan di lobus Dengan Rom Pada Ekstremitas Atas Dan
frontal dan juga lobus parietalis. Daerah Bawah Terhadap Peningkatan Kekuatan
ini kaya akan neuron perintah motor. Otot Pasien Stroke Di Rawat Jalan Rsud
Cermin tersebut memberi pasien masukan Dr. Doris Sylvanus Palangka Raya” terapi
visual yang tepat, refleksi cermin dari cermin yang diberikan 4 kali seminggu
lengan kanan bergerak terlihat seperti selama 30 menit mendapatkan hasil bahwa
lengan yang terkena hemiparesis bergerak terapi cermin dapat meningkatkan
sehingga merangsang otot berkedut dan kekuatan otot ekstremitas atas dengan p
menghasilkan gerakan terampil sederhana. value 0,004 dan kekuatan otot ekstremitas
Latihan mirror therapy dapat berpengaruh bawah dengan p value 0,001. Penelitian
terhadap peningkatan kekuatan otot karena yang dilakukan oleh Karnati,et al
latihan yang diberikan dalam bentuk (2015)”efectiveness of mirror therapy on
rentang gerak yang merupakan salah satu handfunctions in subacute stroke patients”
upaya rehabilitasi pada pasien stroke menemukan hasil bahwa dapat
(Sengkey & Pandeiroth, 2014). meningkatkan pemulihan motorik
Dalam beberapa penelitian terdapat ekstremitas atas dan berfungsi dengan p
hasil bahwa terapi cermin dapat value 0,0171. Terapi diberikan 5 hari

Studi Literatur Tentang Pengaruh Intervensi Terapi Cermin pada 5


Pasien Stroke di Rumah Sakit
seminggu, 1 hingga 2 jam selama 6 merupakan bentuk rehabilitasi atau latihan
minggu dalam durasi 15 menit. yang mengandalkan dan melatih
Hasil penelitian Kim & Lee (2017)” pembayangan atau imajinasi motorik
The Effect of Mirror Therapy on pasien, dimana cermin akan memberikan
Functional Recovery of Upper Extremity stimulasi visual kepada otak melalui
after Stroke: A Randomized Pilot Study” observasi dari pergerakan tubuh yang akan
menyatakan bahwa terapi cermin dapat ditiru seperti cermin oleh bagian tubuh
membawa perubahan positif untuk yang mengalami gangguan. Berdasarkan
pemulihan motorik ekstremitas atas hasil ulasan artikel jurnal yang telah
dimana menunjukkan hasil pada kelompok penulis paparkan, dapat disimpulkan
terapi cermin menunjukan perbedaan bahwa terdapat peningkatan fungsi
dalam kekuatan otot rentang gerak ekstensi motorik secara keseluruhan seperti
pergelangan tangan tonus otot pergelangan peningkatan kemampuan gengaman,
dibanding kelompok terapi palsu dengan kekuatan otot, fungsi lengan, ketangkasan
p<0,05 serta kelompok terapi cermin juga manual, dan kemampuan perawatan diri
menunjukkan peningkatan yang signifikan sehari-hari pasien stroke. Terapi dapat
dalam kekuatan genggaman, ketangkasan diberikan 1 kali dalam durasi 30 menit
manual, tingkat kemandirian fungsional selama 10 hari, dengan hasil perubahan
dibandingkan dengan kelompok terapi fungsi lengan dari hari ke-1 (27,69) dan
palsu dengan p<0,05. hari ke-10 (43,25) dimana terdapat selisih
Dari beberapa hasil penelitian 15,56.
mengenai terapi cermin, Altschuler
melaporkan bahwa efek mirrortherapy SARAN
terhadap kemampuan gerakan pasien pasca 1. Bagi Tempat penelitian
stroke, meliputi lingkup gerak sendi, Diharapkan hasil ini menjadi
kecepatan, dan ketepatan gerakan lebih bahan masukan untuk dijadikan
baik pada kelompok mirror dibanding intervensi komplementer di rumah
terapi lain (Septafani,2019). Tripathi sakit untuk membantu meningkatan
(2016) dalam penelitiannya menunjukkan fungsi motorik pasien pasca stroke
bahwa mirror therapy sebagai terapi 2. Bagi instalasi pendidikan
tambahan lebih bermanfaat dalam Diharapkan dapat
pemulihan motorik dan fungsi yang mengembangkan dan meningkatkan
berhubungan dengan tangan. pemahaman tentang stroke sehingga
Selain itu menurut Yavuzer menjadi bekal pengetahuan untuk
menyatakan bahwa ilusi visual dapat meningkatkan prestasi akademik
membuat pasien merasa seolah-olah kedua maupun keterampilan klinik saat terjun
tangan dapat bergerak simetris secara ke dunia kerja
stimulan aktif baik di otak kiri dan kanan 3. Bagi peneliti selanjutnya
dan meningkatkan rangsangan pada bagian Diharapkan peneliti selanjutnya
yang terganggu. Terapi ini efektif dalam dapat melakukan pengembangan
memperbaiki fungsi motorik (baik penelitian atau dapat menganalisis
ekstremitas atas maupun bawah) dan faktor yang mempengaruhi dari
aktivitas kehidupan sehari-hari (Sengkey kekuatan otot dan konsep diri pada
& Pandeiroth, 2014). klien stroke.

KESIMPULAN
Terapi cermin adalah adalah
intervensi terapeutik yang berfokus pada
pergerakan anggota badan yang tidak
mengalami gangguan, terapi ini

Studi Literatur Tentang Pengaruh Intervensi Terapi Cermin pada 6


Pasien Stroke di Rumah Sakit
DAFTAR PUSTAKA Setiyawan,Nurlely,S.P,Harti,S.A.(2019).P
Gorman, Sharon L. (2012). Function In engaruh Mirror Therapy Terhadap
Sitting Test (FIST). Journal of Kekuatan Otot Ekstremitas Pada
Training and Intruction Manual. Psien Stroke Dirsud
Version 1 Dr.Moewardi.Jurnal Kesehatan
Hermanto,dkk.(2019). Efektivitas Mirror Masyarakat STIKes Cendekia
Therapy Integrasi Dengan Rom Utama Kudus.Vol.7,No.1,pp. 49-
Pada Ekstremitas Atas Dan 91
Bawah Terhadap Peningkatan Septafani,dkk.(2019).pengaruh mirror
Kekuatan Otot Pasien Stroke Di therapy terhadap pemenuhan
Rawat Jalan Rsud Dr. Doris activity liviing pada pasien pasca
Sylvanus Palangka Raya stroke di poli saraf RSUD
Proceeding of Sari Mulia Nganjuk. Jurnal sabhanga.vol
University Nursing National 1.no 1
Seminars.1(1), 64-73 Scbaechter and Crimer. 2013. Effect of
Irfan, M. (2010). Fisioterapi bagi insan Experience After Stroke on Brain
stroke. Jakarta : Graha ilmu and Behavior. NeurologyReport
Machyono,dkk.(2018). Efektivitas terapi Vol.27.
cermin terhadap perbaikan Steven. et. al. (2011). Sum frequency
motorik lengan pasien stroke generation study on the
iskemik akut.Jurnal orientation of room-temperature
Neurona.35(2), 93-97 ionic liquid at the graphene-ioinic
Pinzon, R. & Laksmi Asanti. 2010. Awas liquid interface.Journal of
Stroke! Pengertian, Gejala, Chemical Physics Letter, 1-3.
Tindakan, Perawatan, dan Wang, et al (2013). A comparison of
Pencegahan. hal.20. Yogyakarta: neural mechanism in mirror
Penerbit Andi therapy and movement
Prabu, Kodeeswara. Subhash, Jeyagowri & observation therapy. Journal
Rakh, Sanjay. (2015). Mirror Rehabil Med
Therapy. IOSR Journal of and movement observation therapy.
Nursing and Health Science Journal Rehabil Med
(IOSR-JNHS).Vol. 4,pp 01-04. Youngju Park, MS, OT1 and Moonyoung
Pratiwi,A.(2017).Prosedure Mirror Chang, PhD, OT.2016. Effects of
Therapy Pada Pasien Stroke. the Otago exercise program on
Seminar dan workshop nasional fall efficacy, activities of daily
keperawatan”implikasi Perawatan living and quality of life in elderly
Paliatif pada Bidang stroke patients
Kesehatan”.Vol.3(1).pp-157-163
Radajewska A., Opara J., Biliński G.,
Kaczorowska A., Nawrat-
Szołtysik A., Kucińska A., &
Lepsy E. (2017). Effectiveness of
mirror therapy for subacute stroke
in relation to chosen factors.
Rehabilitation Nursing, 42(4),
223–229
Sengkey, L.S.(2014).Mirror Therapy in
stroke rehabilitation.Jurnal
Biomedik (JBM).Vol.6,No.2,pp.
84-90.

Studi Literatur Tentang Pengaruh Intervensi Terapi Cermin pada 7


Pasien Stroke di Rumah Sakit

Anda mungkin juga menyukai