Anda di halaman 1dari 1

Nama : Muhammad Amirul Ilham

NIM : A11.2018.11016

"Pertanian sangat terbuka untuk semua usia. Semakin muda semakin kuat, semakin
enerjik, semakin kritis, makin apik kerjanya. Pertanian dengan semangat baru harus
diluncurkan. Seperti membangun perilaku baru dan behaviour anak muda untuk mendapatkan
pendapatan yang jauh lebih baik dari bidang pertanian,"(Limpo, 2020). Dikutip dari
TEMPO.CO bahwa Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP)
Kementrian Pertanian mencatat petani muda di Indonesia yang berusia 20-39 tahun hanya
berjumlah 2,7 juta orang saja. Itu artinya hanya ada sekitar 8 persen dari jumlah warga
Indonesia yang berprofesi sebagai petani.
Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan kurang maksimalnya peran pemuda dalam
sektor pertanian ini, dibutuhkan adanya suatu platform yang memberikan edukasi tentang
dunia pertanian sesuai dengan perkembangan zaman yang ada sekarang ini. Sudah banyak
usaha-usaha yang dilakukan oleh pemerintah dan komunitas atau pihak yang memang
memiliki konsentrasi dalam dunia pertanian. Namun, platform yang dibuat masih terkesan
monoton atau membosankan dari fitur yang ditawarkan didalamnya, sehingga menimbulkan
suatu ketidaktertarikan, karena sifat pembelajaran dari platform-platform yang sudah ada
masih bersifat satu arah, sehingga user akan merasa bosan. Kebanyakan platform, meskipun
sudah memanfaatkan kemajuan sistem informasi, namun dalam pelaksanaan kelasnya masih
belumlah menghadirkan pembelajaran yang atraktif.
Dari permasalahan yang telah kami sebutkan, kami ingin mengembangkan kreativitas
dan inovasi kami untuk membuat layanan atau platform dengan nama AgriAct. AgriAct
merupakan suatu platform edukasi pertanian secara online yang berbasis website. Dengan
metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif, para khalayak muda akan lebih tertarik dan
nyaman ketika mengikuti kelas dan layananan di AgriAct. Dalam platform AgriAct ini
terdapat sistem pembelajaran yang dibagi menjadi dua bagian. Sistem yang pertama yaitu
pembelajaran sebelum panen, dimana dalam pelaksanaannya kami menggunakan teknologi
gamification sehingga user akan lebih nyaman dan tidak bosan ketika mengikuti pembelajaran
pada platform ini. Sedangkan sistem yang kedua yaitu pembelajaran sesudah panen, yaitu
bagaimana user dapat belajar bagaimana mengolah hasil pertanian sehingga dapat memiliki
nilai jual. Dalam sistem ini, kami juga menghadirkan suatu wadah untuk memasarkan produk
dari para user tadi, sehingga user pun bukan hanya ilmu yang didapatkan, tetapi juga
mendapatkan keuntungan dalam hal materi didalamnya. Sehingga keluarannya akan
menghasilkan para petani muda yang kreatif dan inovatif pula dalam dunia pertanian.

Anda mungkin juga menyukai