Anda di halaman 1dari 6

NAMA: NOVIA AFRINA

TUGAS 1

JAWAB 1

a. QS. Al-Baqarah Ayat 165


‫اس َم ۡن َّي َّتخ ُِذ م ِۡن ُد ۡو ِن هّٰللا ِ اَ ۡندَ ا ًدا ُّي ِحب ُّۡو َنهُمۡ َكحُبِّ هّٰللا ِؕ َوالَّذ ِۡي َن ٰا َم ُن ۡ ٓوا اَ َش ُّد حُ ًّبا هّٰلِّل ِ ؕ َولَ ۡو َي َرى الَّذ ِۡي َن َظلَم ۡ ُٓوا ا ِۡذ‬
ِ ‫َوم َِن ال َّن‬
ِ ‫اۙب اَنَّ ۡالقُ َّو َة هّٰلِل ِ َجم ِۡيعًا ۙ وَّ اَنَّ هّٰللا َ َشد ِۡي ُد ۡال َع َذا‬
‫ب‬ َ.َۙ ‫َي َر ۡو َن ۡال َع َذ‬
Wa minan naasi mai yattakhizu min duunil laahi andaadai yuhibbuunahum kahubbil laahi
wallaziina aamanuuu ashaddu hubbal lillah; wa law yaral laziina zalamuu iz yarawnal 'azaaba
annal quwwata lillaahi jamii'anw wa annallaaha shadiidul 'azaab

Artinya : Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai
tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman
sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zhalim itu melihat,
ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah
dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya (niscaya mereka menyesal).

B. Dalam surat Al Baqarah ayat 165 dikatakan bahwa hubban adalah mencintai (sangat).
Dijelaskan pula dalam surat Al Baqarah ayat 165 bahwa orang yang beriman adalah orang
yang amat sangat cinta kepada Allah SWT (asyyaddu hubban lillah). Beriman kepada Allah
berarti amat sangat rindu terhadap ajaran Allah, yaitu Al Qur'an dan Sunnah Rasul. Apa yang
dikehendaki Allah, menjadi kehendak orang yang beriman sehingga ia menjadi bertedak
untuk mengorbankan segalanya dan jika perlu mempertaruhkan nyawa.

C. Pengertian iman menurut ilmu tauhid atau menurut istilah adalah meyakini dalam hati,
mengucapkan apa yang kita yakini dalam hati tadi dengan lisan, dan mengamalkan dalam
perbuatan sehari" apa yang sudah kita yakini dalam hati dan sudah kita ucapkan dengan lisan.

 Rukun iman ada 6

1) Iman kepada Allah

2) Iman kepada malaikat Allah

3) Iman kepada kitab" Allah

4) Iman kepada Nabi dan Rosul" Allah

5) Iman kepada hari ahir


6) Iman kepada qadha' dan qadar Allah

Menurut QS. Al-Baqarah Ayat 165 Iman kepada Allah adalah Orang yang sangat besar
cintanya kepada Allah (asyaddu hubban lillah), Mereka yang merindukan ajaran Allah, yaitu
Al-Quran menurut Sunnah Rasul. Sedangkan orang-orang (musyrik) hanya mencintai tuhan-
tuhan mereka di kala senang saja. Akan tetapi di kala susah mereka memohon kepada Allah.
Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim tersebut menyekutukan Allah dan melakukan
keburukan itu melihat kondisi mereka di akhirat, yaitu ketika mereka menyaksikan azab,
niscaya mereka akan tahu bahwa satu-satunya pemilik semua kekuatan adalah Allah, dan Dia
Maha keras azab-Nya bagi orang-orang yang durhaka kepada-Nya. Sekiranya mereka melihat
hal itu, niscaya mereka tidak akan menyekutukan Allah dengan siapapun.

D. ayat dan terjemahan dari surat Al Araf ayat 179 yaitu:

ٌ ‫ْصرُوْ نَ بِهَ ۖا َولَهُ ْم ٰا َذ‬


ِ ‫س لَهُ ْم قُلُوْ بٌ اَّل يَ ْفقَهُوْ نَ بِهَ ۖا َولَهُ ْم اَ ْعي ٌُن اَّل يُب‬ ْ
 َ‫ان اَّل يَ ْس َمعُوْ ن‬ ِ ۖ ‫َولَقَ ْد َذ َرأنَا لِ َجهَنَّ َم َكثِ ْيرًا ِّمنَ ْال ِجنِّ َوااْل ِ ْن‬
ٰۤ ُ ٰۤ ُ ۗ
َ‫كَ هُ ُم ْال ٰغفِلُوْ ن‬iِ‫ول ِٕٕى‬ َ َ‫كَ َكااْل َ ْن َع ِام بَلْ هُ ْم ا‬iِ‫ول ِٕٕى‬
‫ضلُّ ۗ ا‬ ‫بِهَا ا‬

wa laqad żara`nā lijahannama kaṡīram minal-jinni wal-insi lahum qulụbul lā yafqahụna


bihā wa lahum a'yunul lā yubṣirụna bihā wa lahum āżānul lā yasma'ụna bihā, ulā`ika kal-
an'āmi bal hum aḍall, ulā`ika humul-gāfilụn

Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia.
Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan
mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan
Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan
(ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah
orang-orang yang lengah.

E. Pengertian iman menurut Al-Quran Surah Al-A'raf ayat 179 bahwa iman adalah
meyakini dengan hati dan dibuktikan dalam amal perbuatan dengan menggunakan seluruh
indera yang ada. Manusia dan jin dianugerahkan Allah dengan hati, namun sayangnya hati
tersebut tidak digunakan untuk meyakini ayat-ayat Allah serta tidak mengimani Allah.
Manusia dan jin lebih mendahulukan hawa nafsunya sehingga tidak menggunakan segala
pemberiannya untuk semakin menguatkan keimanan dan ketakwaannya. Seharusnya dengan
hati, akal, dan seluruh anggota tubuh yang dianugerahkan oleh Allah, manusia dan jin dapat
semakin yakin akan beradaan Allah, kebesaran, dan kekuasaan Allah. Manusia dan jin akan
semakin taat dan mau beribadah hanya kepada Allah
F. Menurut QS. Al-Baqarah Ayat 165 Iman kepada Allah adalah Orang yang sangat
besar cintanya kepada Allah (asyaddu hubban lillah), Mereka yang merindukan ajaran Allah,
yaitu Al-Quran menurut Sunnah Rasul.

Menurut QS. Al-A'raf Ayat 179 Iman kepada Allah adalah meyakini dengan hati dan
dibuktikan dalam amal perbuatan dengan menggunakan seluruh indra yang ada.

JAWAB 2

A. Arti atau terjemahan surah Ali imran ayat 190 adalah Sesungguhnya dalam penciptaan
langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah)
bagi orang yang berakal, Arti atau terjemahan surah Ali imran ayat 191 adalah "(yaitu)
orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring,
dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan
kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah
kami dari azab neraka.".Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui
apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat
lehernya.

B.  surat Qaf ayat 16 beserta terjemahannya yaitu:

 ١٦ - ‫َولَقَ ْد خَ لَ ْقنَا ااْل ِ ْن َسانَ َونَ ْعلَ ُم َما تُ َوس ِْوسُ بِ ٖه نَ ْفسُهٗ ۖ َونَحْ نُ اَ ْق َربُ اِلَ ْي ِه ِم ْن َح ْب ِل ْال َو ِر ْي ِد‬

"Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh
hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya."

Faedah-faedah dari ayat tersebut adalah sebagai berikut:

 Allah Subhanahu Wa Ta'ala adalah sang Pencipta. Dia adalah dzat yang menciptakan
segala sesuatu termasuk di dalamnya adalah manusia.
 Allah Subhanahu Wa Ta'ala Maha Mengetahui apapun yang terjadi di alam semesta
ini, termasuk di dalamnya apa yang dibisikkan oleh hati manusia.
 Dalam ayat ini hakikat manusia yang dimaksud adalah secara keseluruhan baik itu
orang beriman maupun orang kafir. Dan semuanya ada malaikat pencatat di setiap sisinya
(lihat ayat selanjutnya).
 Dalam ayat ini Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjelaskan bahwa Dia dekat dengan
manusia daripada urat lehernya. Yang dimaksud dekat disini adalah Ilmu Allah yang ada
dimana mana, bukan dari Dzat Allah itu sendiri
C. Hakikat kesempurnaan manusia menurut ketiga ayat tersebut adalah:

• mempercayai akan kebesaran allah swt, mempercayai kitab-kitab sebelumnya, selalu


mengingat allah swt,dan mengamalkan Kitab suci A-Qur'an, serta menjauhi larangan allah
swt.

beliau menciptakan manusia dan mengetahui apa yang ada hatinya, dan kepada beliau pula
lah kita kembali.

Penjelasan:

Q.S. Ali-Imran (3)

• Dia menurunkan Kitab (AI-Qur'an) kepadamu

(Muhammad) yang mengandung kebenaran,

membenarkan (kitab-kitab) sebelumnya, dan

menurunkan Taurat dan Injil, Share.

Q.S Ali 'imran Ayat 190

• Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat
tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal.

Q.S Ali 'imran ayat 191

• orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring,
dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan
kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami
dari azab neraka."
Q.S Qaaf (50) : 16

• Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan
oleh hatinya, dan kami lebih dekat dari pada urat lehernya

JAWAB 3

Pengertian terminologis mengenai masyarakat adalah:

A. Kelompok manusia yang hidup serta bekerja sama dalam waktu yang sangat lama
sehingga mereka memiliki kemampuan mengatur diri yang disertai pandangan bahwa
diri mereka merupakan satu kesatuan sosial dengan batas-batas yang telah terumuskan
dengan jelas (pendapat Ralph Linton).Jadi dapat disimpulkan adalah orang-orang
yang memandang diri mereka sebagai sebuah kesatuan yang utuh karena sudah hidup
bersama sekian lama dalam sistem yang disepakati bersama-sama
B. Dari kedua ayat tersebut maka asal usul masyarakat menurut fitrah manusia
adalah sebagai berikut:

 Allah Subhanahu wa ta'ala pada awalnya menciptakan manusia dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan. Yang dimaksud disini adalah Nabi Adam dan Hawa.
 Kemudian Allah jadikan berbangsa bangsa dan bersukur suku yaitu menjadi sebuah
masyarakat. Untuk bisa saling mengenal.
 Namun suku-suku ini tidak ada manfaatnya di sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Karena sesungguhnya yang paling mulia disisi Allah adalah orang yang paling bertakwa.
 Kemudian di dalam kehidupan masyarakat Allah meninggikan sebagian dari sebagian
yang lain beberapa derajat agar bisa bermanfaat orang sebagian tersebut untuk sebagian yang
lain.
 Maksudnya meninggikan derajat pada ayat 32 surat Az Zukhruf adalah sebagian
diberikan kekayaan lebih agar bisa membantu sebagian yang lain (orang yang kekurangan
harta).

C. masyarakat madani adalah masyarakat sejahtera yang memiliki suatu peradaban maju
yang berperilaku yang dapat diwujudkan dalam rangka pencerminan masyarakat
madani karna masyarakat madani adalah masyarakat sejahtera yang memiliki suatu
peradaban maju yang berperilaku yang dapat diwujudkan dalam rangka pencerminan
masyarakat madani termasuk kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut
pandang masyarakat madani

 karakteristik masyarakat madani, yaitu:


 Free public sphere, maksudnya adalah ruang publik yang bebas sebagai sarana
dalam mengemukakan pendapat.
 Demokratis, maksudnya adalah masyarakat dapat berlaku santun dalam pola
hubungan interaksi dengan masyarakat sekitarnya dengan tidak mempertimbangkan
aspek suku, ras, dan agama.
 Toleran, maksudnya adalah sikap yang dikembangkan dalam masyarakat madani
untuk menunjukkan sikap saling menghargai dan menghormati aktivitas yang
dilakukan oleh orang lain
 . Pluralisme, maksudnya adalah pertalian sejati kebinekaan dalam ikatan-ikatan
keadaban. Pluralisme erat kaitannya dengan sikap toleransi kepada orang lain, yang
nyatanya dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat yang majemuk. Keadilan sosial,
maksudnya adalah keseimbangan dan pembagian yang proporsional terhadap hak
dan kewajiban setiap warga yang meliputi seluruh aspek kehidupan.
D. Prinsip masyarakat beradab dan sejahtera (masyarakat madani) adalah keadilan sosial,
egalitarianisme, pluralisme, supremasi hukum, dan pengawasan sosial.

- Keadilan sosial adalah tindakan adil terhadap setiap orang dan membebaskan segala
penindasan.

- Egalitarianisme adalah kesamaan tanpa diskriminasi baik etnis, agama, suku, dll.

- Pluralisme adalah sikap menghormati kemajemukan dengan menerimanya secara tulus


sebagai sebuah anugerah dan kebajikan.

- Supremasi hukum adalah menempatkan hukum di atas segalanya dan menetapkannya tanpa
memandang “atas” dan “bawah”.

Anda mungkin juga menyukai