Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMBUATAN BUFFER

DIBUAT OLEH :

FREDY RINALDI 191148201083

GRESTIANTI PUTRI YAHUDA 191148201084

HANA OKTAVIANI 191148201085

HERLINA LUJUK 191148201086

NOVA TANDI PARERUNGAN 191148201087

IMANUEL RINALDY SIDO 191148201088

INESTA ADENIA 191148201089

JENLY ADINATA 191148201090

LABORATORIUM KIMIA DASAR

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIRGAHAYU

SAMARINDA 2019
LEMBAR PENGESAHAN

PEMBUATAN BUFFER

Jurusan : FARMASI
Program Studi :S1 FARMASI

Laporan Tugas
Pada tanggal, 20 DESEMBER 2019

Menyetujui,

KORDINATOR MATA KULIAH

LINIATI GEOGRAFI, M.Sc., Apt

PENYUSUN

FREDY RINALDI GRESTIANTI PUTRI YAHUDA HANA OKTAVIANI

HERLINA LUJUK NOVA TANDI PARERUNGAN IMANUEL RINALDY SIDO

INESTA ADENIA JENLY ADINATA


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha esa yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya “Laporan Resmi
Praktikum Kimia Dasar ” ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Tujuan dari penulisan “Laporan Resmi Kimia Dasar ” ini adalah untuk memenuhi
syarat dalam mengikuti ujian praktikum Kimia Dasar . Selain itu, semoga laporan ini
dapat membantu rekan-rekan mahasiswa lain untuk dapat digunakan sebagai literatur
tambahan.Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu selama praktikum hingga tersusunnya laporan ini khususnya kepada dosen
pembimbing, koordinator praktikum, dan asisten praktikum yang telah membimbing
dan mengarahkan kami dalam praktikum serta dalam penulisan laporan ini.Apabila
dalam penyajian laporan ini masih ada kekurangan, kritik dan saran yang membantu
dari pembaca sekalian akan sangat diharapkan untuk perbaikan dalam pembuatan
laporan selanjutnya. Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih.

SAMARINDA 20 DESEMBER 2019


1. tujuan laporan

MENGETAHUI PEMBUATAN BUFFER

tinjauan pustaka

Larutan penyangga atau larutan buffer atau dapar merupakan suatu larutan yang
dapat mempertahankan nilai pH tertentu. Adapun sifat yang paling menonjol dari
larutan penyangga ini seperti pH larutan penyangga hanya berubah sedikit pada
penambahan sedikit asam kuat. Disamping itu larutan penyangga merupakan larutan
yang dibentuk oleh reaksi suatu asam lemah dengan basa konjugatnya

Sifat dari larutan buffer yaitu pH larutan tidak berubah jika diencerkan dan tidak
berubah pula jika ditambahkan kedalamnya sedikit asam atau basa. Pada dasarnya
suatu larutan penyangga yang tersusun dari asam lemah dan basa konjugasi
merupakan suatu sistem kesetimbangan ion dalam air yang melibatkan adanya
kesetimbangan air dan kesetimbangan asam lemah. Di samping itu, terdapat ion basa
konjugasi yang berasal dari garam atau hasil reaksi antara asam lemah tersebut
dengan basa kuat. Buffer dapat didefinisikan sebagai campuran asam/basa lemah
dengan garamnya. Fungsi buffer adalah untuk mempertahankan pH larutan saat
ditambahkan asam/basa lemah dalam jumlah relatif sedikit. Kapasitas buffer adalah
parameter kuantitatif yang menunjukkan kekuatan (resistensi) untuk mempertahankan
pH.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pH larutan dapar. Penambahan garam-garam


netral ke dalam larutan dapar mengubah pH larutan dengan berubahnya kekuatan ion.
Perubahan kekuatan ion dan pH dapar dapat pula disebabkan oleh pengenceran.
Penambahan air dalam jumlah cukup. jika tidak mengubah pH dapat mengakibatkan
penyimpangan positif atau negative sekalipun kecil sekali, karena air selain dapat
mengubah nilai koefisien keaktifan ia juga dapat bertindak sebagai asam lemah atau
basa lemah. Nilai pengenceran yang positif menunjukkan bahwa harga pH akan naik
akibat pengenceran sedang nilai pengenceran negative menunjukkan bahwa nilai pH
turun dengan adanya pengenceran dapar (Martin, 1990). Kebutuhan buffer kadang
menyulitkan karena hampir setiap analisa membutuhkan kondisi pH tertentu yang
relatif stabil. Karena banyaknya macam dan jenis buffer, pemilihan buffer yang akan
digunakan menjadi masalah tersendiri. Dalam memilih buffer, yang harus
diperhatikan adalah pH optimum serta sifat-sifat biologisnya. Banyak jenis buffer
yang mempunyai dampak terhadap sistem biologis, aktivitas enzim, substrat atau
kofaktor.

Larutan Penyangga adalah campuran asam lemah dengan garamnya dari basa kuat atau
campuran basa lemah dengan garamnya dari asam kuat. Misalnya CH3COOH dengan
CH3COONa dan larutan N113 dengan larutan NII4C1. Campuran larutan Suami
mempunyaisifat penyangga (penahan) terhadap usaha untuk mengubah pH melebihi sedikit
asam, sedikit basa, atau jauh udara tidak mengubah pH Larutan.

Larutan Penyangga atau larutan penyangga (dapar) merupakan suatu larutan yang dapat
mempertahankannilai pH tertentu Begitu sifat yang pagar menonjol dari solusi penyanggaini
seperti pH larutan penyangga hanya herubah sedikit pada Disposals Sedikit Asam kuat.
Disamping itu larutan penyangga merupakan larutan yang dibentuk oleh reaksi suatu asam
dengan basa konjugasinya atau oleh basa lemah dengan asam konjugasinya. Reaksi ini
disebut sebagai reaksi asam-basa konjugasi. Disamping itu memiliki sifat berbeda dengan
komponen-komponen pembentuknya. Merupakan penyanggasuatu sistem dalamlar utany
angter diridari asam danbasa konjugasi yang pH nya melanjutkan tidak berubah Meski
dengan melebihi ion-ion H-atau H+. Biasanya larutan penyangga terdiri atas campuran asam
Bronsted lemah dan basa könjugasinya, misalnya campuran asam asetat dengan natrium
asetat atau campuran amonium hidroksida dengan amonium klorida . Larutan Penyangga
adalah larutan yang Bekerja menahan perubahan pH yang ekstrim padasaat terjadi
pertambahan jumlah ion H-dan OH dalam larutan penyangga tersusun dari asam lemah
dengan basa konjugasinya atau oleh basa lemah dengan asam konjugasinya. Reaksi diantara
kedua komponen penyusun ini disebut dengan reaksi asam basa konjugasi. Larutan
penyangga yang bersifat asam akan mempertahankan pH pada daerah asam (pH> 7)
sedangkan larutan penyangga yang bersifat basa akan mempertahankanpH pada daerah basa
(pH> 7).
Alat dan Bahan

1. Alat
a) Labu ukur 1000 ml
b) Erlemeyer 250 ml
c) Gelas kimia 100 ml
d) pH meter
e) Pipet volume
f) Labu ukur
2. Bahan
a) NH4OH
b) NH4CL
c) CH3COOH 0,01 N, 0,1 N ; 1 N
d) CH3COONa 0,01, 0,1 N; 1 N
e) NaOH 0,01N; 0,1N; 1 N
f) HCL 0,01 N; 0,1 N; 1 N

PROSEDUR KERJA

Buat larutan buffer 1000 ml menggunakan labu ukur 100ml



Larutan dapar dimasukan ke dalam 6 buah beaker glass 250ml. masing masing
sebanyak 100ml. menggunakan pipet volume 100ml

Cek Ph awal larutan

Lakukan perlakuan sesuai dengan tabel dibawah

No Perlakuan Ph

1 Ph larutan awal (Buffer NH4OH – NH4CL)


2 Larutan dapar 1+ 3 tetes larutan HCL 0,01N
3. Larutan dapar 2 + 3 tetes larutan HCL 0,1 N

4. Larutan dapar 3 +3 tetes larutan HCL 1 N

5. Larutan dapar 4 + 3 tetes larutan CH4COOH 0.01 N

6. Laruttan dapar 5 + 3 tetes larutan CH3COOH 0,1 N

7. Larutan dapar 6 + 3 tetes lerutan NH3OH 1 N


HASIL PENGAMATAN

a. Percobaan 1
Dibuat larutan buffer sebanyak 1000 ml menggunakan labu ukur 1000 ml.
b. Percobaan 2
Dibuat larutan dapar sebanyak 250 ml

Lakukan pengecekan pH awal larutan


c. Percobaan 3
Larutkan NH4Cl 0,235 gram dengan larutan baffer NH4OH murni

Lakukan pengecekan pH awal larutan.


d. Percobaan 4
Tambahkan larutan dapar 3 tetes kedalam larutan HCl 0,01 N

Lakukan pengecekan pH awal larutan


e. Percobaan 5
Tambahkan larutan dapar 3 tetes kedalam larutan HCl 0,1 N

Lakukan pengecekan pH awal larutan.

f. Percobaan 6
Tambahkan larutan dapar 3 tetes kedalam larutan HCl 1 N

Lakukan pengecekan pH awal larutan

g. Percobaan 7
Tambahkan larutan dapar 3 tetes kedalam larutan CH3COOH 0,01 N

Lakukan pengecekan pH awal larutan.


h. Percobaan 8
Tambahkan larutan dapar 3 tetes kedalam larutan CH3COOH 0,1 N

Lakukan pengecekan pH awal larutan.


i. Percobaan 9
Tambahkan larutan dapar 3 tetes kedalam larutan CH3COOH 01 N

Lakukan pengecekan pH awal larutan.

0. DATA PENGAMATAN 

a. Perhitungan Bahan
Perhitungan HCl
HCl 35%
HCl H + Cl
+ -

N = 10 % × BJ × a ÷ BM
= 10 ×35 × 1, 19 ´×1 ÷ 36,5
= 416, 5 ÷ 36,5
= 11, 410 N
Pembuatan larutan HCl 1 N 100 ml

V1 × N1 = V2 × N2

100 × 1 = V2 × 11, 410


V2 = 8, 764 ml

b. Tabel Hasil pengamatan

No. Perlakuan pH

1 pH larutan awal ( Buffer NH4OH - NH4Cl ) 10

2 larutan dapar 1 + 3 tetes larutan HCl 0,01 N 10

3 larutan dapar 2 + 3 tetes larutan HCl 0, 1 N 10

4 larutan dapar 3 + 3 tetes larutan HCl 1 N 10

5 larutan dapar 4 + 3 tetes larutan CH3COOH 0,01 N 10


6 larutan dapar 5 + 3 tetes larutan CH3COOH 0,1 N
7 larutan dapar 6 + 3 tetes larutan CH3COOH 1 N 10

PEMBAHASAN

Tujuan pratikum ini adalah Mahasiswa dapat menghitung dan membuat


larutan baffer atau dapar untuk aplikasi dalam bidang farmasi. Larutan buffer
merupakan larutan yang dapat mempertahankan nilai pH yang dimiliki.
Pernyataan ini di pertegas dengan pergeseran pH setelah penambahan asam
atau basa yang sangat kecil. pH larutan yang terbentuk setelah penambahan
asam atau basa tidak akan mengubah nilai pH seperti harga OH- sebelum
penambahan larutan asam atau basa kalaupun harga pH berubah,
perubahannya pun sangat kecil.
Larutan penyangga yang bersifat basa memiliki pH diatas 7. Larutan
penyangga yang bersifat basa biasanya terbuat dari basa lemah dan garamnya.
Seringkali yang digunakan sebagai contoh adalah campuran larutan amonia
dan larutan amonium klorida. Jika keduanya dalam keadaan perbandingan
molar yang sebanding, larutan akan memiliki pH 9.25. Hal itu bukanlah suatu
masalah selama konsentrasi keduanya sama.

Reaksi antara basa lemah dengan Asam kuat

NH4Cl ⇄ NH4+ + Cl-

NH4OH ⇄ NH4- + OH-

Dalam larutan garam terdapat pasangan basa dan asam konyugasi dari
NH4OH dan NH4+ , adanya molekul dan ion ini menyebabkan larutan mampu
mempertahankan pH larutan. Tambahan H+ dapat dinetralisir oleh NH4OH
sesuai dengan reaksi :

NH4OH  + H+ ⇄ NH4- + H2O

Demikian pula adanya tambahan basa OH- dinetralisir oleh ion amonium
dengan reaksi :

NH4+ + OH- ⇄ NH4OH


Larutan buffer yang terdiri dari garam dan asam lemahnya atau basa
lemahnya memiliki harga pH yang berbeda dari garamnya ataupun dari asam
lemahnya, karena kedua larutan terionisasi.

Memiliki kesamaan komponen atau senyawa pada persamaan reaksi


yaitu berasal dari basa lemah dan asam konjugasinya yang dapat dilihat dari
persamaan reaksi berikut :

NH4OH (aq) + H2O (l) Û  NH4+ (aq) + OH- (aq) + H2O (l)
NH4Cl (aq)  Þ NH4+ (aq) + Cl- (aq)
Apabila larutan tersebut ditambahkan larutan asam, didapat reaksi :
NH4OH (aq) + NaOH (aq) Þ NH4+ + Cl- (aq) + H2O (l)
Dan apabila larutan tersebut ditambahkan larutan basa, maka persamaan
reaksinya :
NH4+(aq) + NaOH (aq) Þ NH4OH (aq) + Na+ (aq)
Pengaruh penambahan asam dan basa terhadap pH larutan non buffer
yaitu menyebabkan fluktuasi ( perubahan nilai pH ). Hal ini disebabkan karena
tidak adanya kapasitas penahan atatu penyangga. Bila ditambahkan asam pada
larutan non buffer nilai pH larutan cenderung bergeser menjadii lebih kecil
dari pH awal (<7). Bila ditambahkan basa, nilai pH larutan cenderung bergeser
menjadi lebih besar dari pH awal (>7).
Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya data yang diperoleh dari
percobaan kontrol keasaman larutan penyangga (buffer). Pada larutan 
mempunyai pH awal 10 ( basa ), setelah ditambah 3 tetes HCl 0,01 N, 0,1 N
dan 1 N pHnya tetap dan setelah ditambah CH 3COOH 0,01 N dan 1 N 3 tetes
pHnya tetap bertahan. 
cara kerjanya dapat dilihat pada larutan penyangga yang mengandung NH3
dan NH4- yang mengalami kesetimbangan. Dengan proses sebagai berikut:

0. Pada penambahan asam

Jika ditambahkan suatu asam, maka ion H+ dari asam akan mengikat
ion OH-. Hal tersebut menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan,
sehingga konsentrasi ion OH- dapat dipertahankan. Disamping itu penambahan
ini menyebabkan berkurangnya komponen basa (NH3), bukannya ion OH-.
Asam yang ditambahkan bereaksi dengan basa NH3 membentuk ion NH4+.
NH3 (aq) + H+(aq) → NH4+(aq)

B. Pada penambahan basa

Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka kesetimbangan bergeser


ke kiri, sehingga konsentrasi ion OH- dapat dipertahankan. Basa yang
ditambahkan itu bereaksi dengan komponen asam (NH4+), membentuk komponen
basa (NH3) dan air.
NH4+(aq) + OH- (aq) → NH3 (aq) + H2O(l)

KESIMPULAN

Dari hasil percobaan diatas didapatkan hasil rata-rata PH yang sama yaitu 10
pada 6 percobaan pencampuran yang dilakukan .Pengaruh penambahan asam dan
basa terhadap pH larutan non buffer yaitu menyebabkan fluktuasi ( perubahan nilai
pH ). Hal ini disebabkan karena tidak adanya kapasitas penahan atatu penyangga. Bila
ditambahkan asam pada larutan non buffer nilai pH larutan cenderung bergeser
menjadii lebih kecil dari pH awal (<7). Bila ditambahkan basa, nilai pH larutan
cenderung bergeser menjadi lebih besar dari pH awal (>7).

DAFTAR PUSTAKA

Padmono,2007.Buffer dan Kapasitasnya.


Pujiyanti, S. 2008. Menjelajah Dunia Biologi 3. Platinum. Jakarta.
Zulkifly. Oklaviat.2003. Larutan Penyangga.
http:/www.zulkifly. 01003 urutan polyna.html. diakses pada
Girindra, A. 1993. Biokimia / Gramedia. Jakarta
Anonim, 2013. Larutan Penyangga, Larutan Dengan Dua Sisi
Kepribadian.
http:/www.belajar
kimia.com/larutunpenyanggalarutandenganduasisikepribadian.
Martin, A. 1990. Farmasi Fisik edisi ketiga jilid 1. Universitas Indonesia
Press:Jakarta.
Sudarmo, unggul. 2005. Kimia untuk SMA Kelas X.PT. Erlangga:
Surakarta.
Chang R. 2006. Kimia Dasar Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Gholib.I.G. 2007. Kimia Analisis Farmasi. Pustaka Belajar: Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai