Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

PRAKTIKUM PEMBUATAN SEDIAN SALEP

DISUSUN OLEH :

NAMA : IMANUEL RINALDY SIDO

NIM : 191148201088

KELAS : 1A FARMASI

DOSEN PEMBIMBING :

HABEL ROY SULO,Msi.,Apt

LABORATORIUM FARMASETIKA 1

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

STIKES DIRGAHAYU SAMARINDA

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


LEMBAR PENGESAHAN

PRAKTIKUM PEMBUATAN SEDIAN SALEP

Nama : IMANUEL RINALDY SIDO


NIM : 191148201088
Jurusan : FARMASI
Program Studi :S1 FARMASI

Laporan Tugas
Pada tanggal, 12/12/2019

Menyetujui,

KORDINATOR MATA KULIAH PENULIS

Habel Roy Sulo, M.si.,Apt Imanuel Rinaldy Sido

BAB 1
JUDUL

PRAKTIKUM PEMBUATAN SEDIAN SALEP

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Salep adalah bentuk sediaan setengah padat yang mudah dioleskan


dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obat harus larut atau
terdispend homogen dalam dasar salep yang cocok.

A. Peraturan Pembuatan Salep


1. Peraturan salep pertama
  "zat-zat yang dapat larut dalam campuran lemak, dilarutkan
dahulu kedalamnya, jika perlu dengan pemanasan"
2.  peraturan salep kedua
"bahan-bahan yang larut dalam air, jika tidak ada peraturan lain,
dilarutkan lebih dahulu dalam air, asalkan jumlah air yang
dipergunakan dapat diserap seluruhnya oleh basis salep dan jumlah
air yang dipakai, dikurangi dari basis salepnya"
3.  peraturan salep ketiga
"bahan-bahan yang sukar atau hanya sebagian dapat larut dalam
lemak dan air, harus diserbukkan lebih dahulu, kemudian diayak
dengan pengayak No.60"
4.  Peraturan salep keempat
"salep-salep yang dibuat dengan jalan mencairkan, campurannya
harus digerus sampai dingin" bahan-bahan yang ikut dilebur,
penimbangannya harus di lebihkan 10-20% (untuk mencegah
kekurangan bobotnya).

B. Persyaratan Salep (FI III)


1. Pemerian : tidak boleh bau tengik
2. Kadar : kecuali dinyatakan lain, sebagai bahan dasar salep (basis
salep) yang digunakan vaselin
3. Homogenitas : jika dioleskan pada sekeping kaca atau bahan
transparan lain yang cocok harus menunjukan susunan yang
homogeny.
4. Penandaan : etiket harus tertera “obat luar” 
C. Penggolongan Salep
1. Salep menurut konsistensinya dibagi atas :

 Unguenta adalah salep yang mempunyai konsistensi seperti


mentega, tidak mencair pada suhu biasa, tetapi mudah dioleskan
tanpa memakai tenaga
 Cream adalah salep yang banyak mengandung air, mudah diserap
kulit suatu tipe yang mudah dicuci dengan air.
 Pasta adalah salep yang mengandung lebih dari 50% zat padat
(serbuk) suatu salep yang tebal karena merupakan penutup atau
pelindung bagian luar kulit yang diolesi.
 Jelly/gelanoes adalah salep yang lebih halus, umumnya cair dan
sedikit mengandung atau tanpa mokusa sebagai pelican atau basis,
biasanya terdiri atau campuran sederhana dari minyak lemak dan
titik lebur.
 Cerata adalah salep lemak yang mengandung persentase lilin yang
tinggi sehingga konsentrasinya lebih keras.

2. Salep menurut sifat farmakologi/terapetik dan penetrasinya terdiri


dari :
 Salep epidermik (epidermic ointment, salep penutup). Salep ini
berguna untuk melindungi kulit, menghasilkan efek lokal dan untuk
meredakan rangsangan/anestesi lokal; tidak diabsorbsi; kadang-
kadang ditambahkan antiseptik atau astringent. Dasar salep yang
baik untuk jenis salep ini adalah senyawa hidrokarbon.
 Salep endodermik. Salep yang bahan obatnya menembus ke dalam
tubuh melalui kulit, tetapi tidak melalui kulit; terabsorbsi sebagian
dan digunakan untuk melunakkan kulit atau selaput lendir. Dasar
salep yang terbaik adalah minyak lemak.
 Salep diadermik. Salep yang bahan obatnya menembus ke dalam
tubuh melalui kulit untuk mencapai efek yang diinginkan. Misalnya,
salep yang mengandung senyawa merkuri iodida atau beladona.
3. Menurut dasar salepnya

 Dasar salep hidrofobik. Salep yang tidak suka air atau salep yang
dasar salepnya berlemak (greassy bases): tidak dapat dicuci dengan
air. Misalnya, campuran lemak lemak, minyak lemak, malam.

 Dasar salep hidrofilik. Salep yang suka air atau kuat menarik air,
biasanya mempunyai dasar salep tipe M/A.

4. Menurut dasar salepnya

 Dasar salep 1 (ds. senyawa hidrokarbon)

 Dasar salep 2 (ds. serap)

 Dasar salep 3 (ds. yang dapat dicuci dengan air atau ds. Emulsi
M/A)

 Dasar salep 4 (ds. yang dapat larut dalam air)

D. Kualitas Dasar Salep


Kualitas dasar salep yang baik adalah:
1. Stabil, tidak terpengaruh oleh suhu dan kelembapan dan selama
dipakai harus bebas dari inkompatibilitas.
2. Lunak, harus halus, dan homogeny
3. Mudah dipakai
4. Dasar salep yang cocok
5. Dapat terdistribusi secara merata

E. Pasta (Pastae)
Pasta adalah semi padat (massa lembek) Yang mengandung satu
atau lebih bahan obat yang di tunjukan untuk pemakaian topical. Pasta
ini serupa dengan salep hanya berbeda dalam konsistensinya, yaitu
bahan padatnya lebih dari 50% dan kegunaannya. Misalnya Pasta
Zinci Oleosa (Ph .V)
Bahan dasar pasta yang sering dipakai adalah: vaselin, lanolin,
adeps lanae, Ungt. Simplex, minyak lemak dan parafin liq. yang sudah
atau belum bercampur dengan sabun
Kelompok pertama dibuat dari gel fase tunggal mangandung air
misalnya pasta Na-karboksimetil selulosa (Na-CMC).
Kelompok lain adalah pasta berlemak misalnya pasta Znoksida,
merupakan salep yang padat, kaku, tidak meleleh pada suhu tubuh,
berfungsi sebagai lapisan pelindung pada bagian yang diolesi.
Pasta gigi digunakan untuk pelekatan pada selaput lendir agar
memperoleh efek lokal (misal, pasta gigi triamsinolon asetonida).

F. Krim (Cremores)
Krim adalah bentuk sediaan setengah padat berupa emulsi yang
mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam
bahan dasar yang sesuai (mengandung air tidak kurang dari 60%).
Krim ada dua tipe yakni krim tipe M/A dan tipe A/M. Krim yang
dapat dicuci dengan air (M/A), ditujukan untuk penggunaan kosmetika
dan estetika. Krim dapat digunakan untuk pemberian obat melalui
vagina.
Stabilitas krim akan rusak jika sistem campurannya terganggu oleh
perubahan suhu dan perubahan komposisi (adanya penambahan salah
satu fase secara berlebihan). Pengeceran krim hanya dapat dilakukan
jika sesuai pengencean yang cocok, yang harus dilakukan dengan
teknik aseptis. Krim yang sudah diencerkan harus digunakan dalam
waktu 1 (satu) bulan.
Bahan pengemulsi krim harus disesuaikan dengan jenis dan sifat
krim yang dikehendaki. Sebagai bahan pengemulsi krim dapat
digunakan emulgid, lemak bulu domba, setasium, setil, alkohol, stearil
alkohol, golongan sorbitan, polisorbat, PEG dan sabun.
Bahan pengawet yang sering digunakan umumnya metil paraben
(nipagin) 0,12-0,18%, propilparaben (nipasol) 0,02-0,05%.
Cara pembuatan krim: bagian lemak dilebur diatas penangas air
kemudian tambahkan bagian airnya dengan zat pengemulsisi, aduk
sampai terjadi suatu campuran yang berbentuk krim.

G. Linimentum
Linimentum adalah sediaan cair atau kental, mengandung analgetik
dan zat yang mempunyai sifat Rubefacient untuk melemaskan otot atau
menghangatkan; digunakan sebagai obat luar yang dioleskan pada kulit
menggunakan kain flanel dan diurut. Linimentum tidak boleh
digunakan untuk kulit yang luka atau lecet.

H. Jelly/Gel (Gelones)
Gel yang kadang disebut jelly merupakan sistem semi padat (massa
lembek) terdiri atas suspensi yang dibuat dari partikel organik yang
kecil atau molekul organik yang besar, terpenetrasi oleh suatu cairan.
Jika massa gel terdiri atas jaringan partikel kecil yang terpisah, gel
digolongkan sebagai system dua fase (misalnya gel aluminium
hidroksida). Dalam system dua fase, jika ukuran partikel dari fase
terdispersi relatif besar, massa gel kadang dinyatakan sebagai magma
(misalnya magma bentonit), di mana massanya bersifat tiksotropik,
artinya massa akan mengental jika didiamkan dan akan mencair
kembali jika dikocok. Jika massanya banyak mengandung air, gel itu
disebut jelly.
Gel dapat diberikan untuk penggunaan topikal atau dimasukkan ke
dalam lubang tubuh.
Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik, dalam botol mulut lebar
terlindung dari cahaya, ditempat sejuk.
Catatan: Pada etiket harus tertera “kocok dahulu”
Dalam FOI ada beberapa gel, antara lain:
 Cek Acri
 Tamin
 Gel Antisseborrhoicum
I. Salep Mata (Occulenta, Occulentum)
Salep mata adalah salep steril untuk pengobatan mata dengan
menggunakan dasar salep yang cocok.
Pembuatan:
bahan obat ditambahkan sebagai larutan steril atau serbuk steril
termikronisasi pada dasar salep steril, hasil akhir dimasukkan secara
aseptik ke dalam tube steril.
BAB III

PEMBUATAN SEDIAAN

a.resep

dr.alvin
SIP : 268/DINKES/DU-IV-2017
Praktek : jl.gelatik no 26 telp 08122211221
Rumah : jl.gerilya no 69 telp 05443399933757

No. 1.3 Smd,12/12/2019

R/ Acid salicyl
Sulfur pp
Vaselin Flavum
m.f.la.Ungt.
S.u.e.

Pro: Syarifah
Jl. Kedondong No.70 Smd

semoga lekas sembuh

keterangan resep
1. R/ : recipe : ambilah
2. M.f.la.ungt : misce large arsdis unguentun: campur dan
buatlah sesuai seni pembuatan salep

3. S.u.e : signa usus externum : tandai pemakaian luar


4. Pro : pronum : untuk

b. resep standar : -
c. skrining resep :

 invocation : ada
 inscriptio : ada
 praescriptio : ada
 signatura : ada
 subscriptio : ada
 superscription : ada
 pro : ada
 umur,alamat pasien : ada

d. permasalahan :

- pengerjaan asam salisilat harus ditetesi etanol

- sulfur tidak boleh di ayak

e. penggolongan obat

no Nama obat Golongan obat


1 Acid salicyl bebas
2 sulfur bebas
3 Vaseline flavum bebas

F. Penimbangan bahan

Jumlah E.D
No Nama Bahan Perhitungan
Ditimbang Bahan
1 Acid Salicyl 200 mg 0,2 g 01.20
2 Sulfur pp 250 mg 0,25 g 01.20
5 g – (0,2 g +0,25 g)
3 Vaselin Flavum 4,55 g 01.20
5 g – 0,45 g = 4,55 g

a) Cara kerja
1. Siapkan alat dan baha
2. Timbang acid salicyl, sulfur pp, vaselin flavum
3. Masukan acid salicyl kedalam mortir lalu teteskan dengan etanol 3-
5 tetes gerus ad larut
4. Masukan sulfur pp kedalam mortir gerus ad homogen dan kering
5. Masukan vaselin flavum kedalam mortir gerus ad homogeny
6. Keluarkan dari mortir masukan ke dalampot salep
7. Beri etiket biru
8. Serahkan kepada pasien sertakan pio

b) Indikasi obat/Khasian resep obat


 Anti Jamur / Anti Fungi

c) Etiket obat

Apotek Stikes Dirgahayu Samarinda


Jl. Pasundan No.21, Telp (0541) 748335 Smd
SIA : 77/SIAVII/2010
APA : Jenly Adinata M.Sc, Apt.
No: 01 Tgl. 19/12/19

Nama : Syarifah
(dioleskan Tipis-tipis)
OBAT LUAR
HATI YANG GEMBIRA ADALAH OBAT

d) Pemberian informasi Obat


Nama : Syarifah
Indikasi : Untuk Obat anti jamur / anti fungi
Penggunaan :
dr.alvin
Dioleskan tipis-tipis
SIP : 268/DINKES/DU-IV-2017
Praktek : jl.gelatik no 26 telp 08122211221 pada bagian yang
Rumah : jl.gerilya no 69 telp 05443399933757
sakit 3-4 kali sehari.

No. 1.3 Smd,12/12/2019

R/ 2-4 zalf 20
Adde
a.resep
Campora 0,5
SUE

Pro: An. Nida


Jl. Mawar, Gg. Sari No.01 Rt.2

semoga lekas sembuh


keterangan resep :
5. R/ : recipe : ambilah
6. M.f.la.ungt : misce large arsdis unguentun: campur dan
buatlah sesuai seni pembuatan salep

7. S.u.e : signa usus externum : tandai pemakaian luar


8. Pro : pronum : untuk

b. resep standar : FMS hal 48


R/ Acidi Salicylicum 200 mg
Sulfur Praecipati 400 mg
Vaselin ad 10 g

c. skrining resep :

 invocation : ada
 inscriptio : ada
 praescriptio : ada
 signatura : ada
 subscriptio : ada
 superscription : ada
 pro : ada
 umur,alamat pasien : ada

d. permasalahan :

e. penggolongan obat

no Nama obat Golongan obat


1 Asam salisilat bebas
2 sulfur bebas
3 vaseline bebas
4 champora bebas

a) Penimbangan bahan

Nama Jumlah E.D


No Perhitungan
Bahan Ditimbang Bahan
20
1 Acid Salicyl x 2=0,4 g 0,4 g 01.20
100
20
2 Sulfur pp x 4 = 0,8 g 0,8 g 01.20
100
10 g – (0,4 g +0,8
Vaselin
3 g) 8,8 g 01.20
Flavum
10 g – 1,2 g = 8,8 g
Camphora 0,5 g 0,5 g 01.20

b) Cara kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Ditimbang Acid salicilium, sulfur, vaselin flavum, dan camphora
3. Masukkan acid salicilium kedalam mortir, ditetesi etanol
4. Kemudiaan tambahkan camphora, gerus ad halus dan homogen
5. Tambahkan sulfur kedalam mortir gerus ad homogenkan
6. Ditambahkan vaselin flavum kedalam mortir, gerus ad homogenkan
7. Dikeluarkan dari mortir, dimasukkan dalam pot salep, ditutup rapat
lalu
dibersihkan
8. Diberi etiket biru tandai untuk pemakaian luar
9. Diberi kepasien beserta informasi obat

c) Indikasi obat/Khasian resep obat

 Untuk mengobati iritasi pada kulit


d) Etiket obat

Apotek Stikes Dirgahayu Samarinda


Jl. Pasundan No.21, Telp (0541) 748335 Smd
SIA : 77/SIAVII/2010
APA : Jenly Adinata M.Sc, Apt.
No: 01 Tgl. 19/12/19

Nama : An. Nida


(dioleskan Tipis-tipis)
OBAT LUAR
HATI YANG GEMBIRA ADALAH OBAT

e) Pemberian informasi Obat


Nama : An. Nida
Indikasi : Untuk mengobati iritasi pada kulit
Penggunaan : Dioleskan tipis-tipis pada bagian yang sakit 3-4 kali
sehari

BAB IV

PEMBAHASAN
Tujan pada pratikum ini adalah mampu membuat sediaan salep.
Salep merupakan sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan
digunakan sebagai obat luar. Bahan obat harus larut atau terdispend
homogen dalam dasar salep yang cocok. Pemerian tidak boleh berbau
tengik.
Kadar kecuali dinyatakan lain dan untuk salap yang mengandung obat
keras atau obat narkotik, kadar bahan obat adalah 10 %. Dasar salap,
kecuali dinyatakan sebagai bahan dasar digunakan Vaselin putih .
Tergantung dari sifat bahan obat dan tujuan pemakaian, dapat dipilih
salah

            Kemasan pada sediaan salep ada bermacam-macam bentuk. Salah

satunya adalah pot salep, seperti yang dipakai pada praktikum ini. Etiket

yang digunakan pada sediaan ini adalah etiket biru, sebab sediaan salep

(unguents) ditujukan untuk pemakaian luar pada tubuh.

BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan,resep dapat


dikerjakan karena tidak terdapat permasalahan pada dosis maupun dalam
penimbangan bahan dapat di ambil kesimpulan bahwa salep merupakan
sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat
luar.

BAB VI

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Keesehatan


Republik Indonesia
Anief, Moh. 2000. Ilmu Meracik Obat ; Teori dan Praktik. UGM Press.
Yogyakarta

Ansel, Howard. 1989. Pengantar bentuk Sediaan Farmasi. Edisi ke empat.


Universitas Indonesia: Jakarta

Syamsuni, Drs. H. A. 2007. Ilmu Resep. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai