DISUSUN OLEH :
NIM : 191148201088
KELAS : 1A FARMASI
DOSEN PEMBIMBING :
LABORATORIUM FARMASETIKA 1
Laporan Tugas
Pada tanggal, 12/12/2019
Menyetujui,
BAB 1
JUDUL
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dasar salep hidrofobik. Salep yang tidak suka air atau salep yang
dasar salepnya berlemak (greassy bases): tidak dapat dicuci dengan
air. Misalnya, campuran lemak lemak, minyak lemak, malam.
Dasar salep hidrofilik. Salep yang suka air atau kuat menarik air,
biasanya mempunyai dasar salep tipe M/A.
Dasar salep 3 (ds. yang dapat dicuci dengan air atau ds. Emulsi
M/A)
E. Pasta (Pastae)
Pasta adalah semi padat (massa lembek) Yang mengandung satu
atau lebih bahan obat yang di tunjukan untuk pemakaian topical. Pasta
ini serupa dengan salep hanya berbeda dalam konsistensinya, yaitu
bahan padatnya lebih dari 50% dan kegunaannya. Misalnya Pasta
Zinci Oleosa (Ph .V)
Bahan dasar pasta yang sering dipakai adalah: vaselin, lanolin,
adeps lanae, Ungt. Simplex, minyak lemak dan parafin liq. yang sudah
atau belum bercampur dengan sabun
Kelompok pertama dibuat dari gel fase tunggal mangandung air
misalnya pasta Na-karboksimetil selulosa (Na-CMC).
Kelompok lain adalah pasta berlemak misalnya pasta Znoksida,
merupakan salep yang padat, kaku, tidak meleleh pada suhu tubuh,
berfungsi sebagai lapisan pelindung pada bagian yang diolesi.
Pasta gigi digunakan untuk pelekatan pada selaput lendir agar
memperoleh efek lokal (misal, pasta gigi triamsinolon asetonida).
F. Krim (Cremores)
Krim adalah bentuk sediaan setengah padat berupa emulsi yang
mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam
bahan dasar yang sesuai (mengandung air tidak kurang dari 60%).
Krim ada dua tipe yakni krim tipe M/A dan tipe A/M. Krim yang
dapat dicuci dengan air (M/A), ditujukan untuk penggunaan kosmetika
dan estetika. Krim dapat digunakan untuk pemberian obat melalui
vagina.
Stabilitas krim akan rusak jika sistem campurannya terganggu oleh
perubahan suhu dan perubahan komposisi (adanya penambahan salah
satu fase secara berlebihan). Pengeceran krim hanya dapat dilakukan
jika sesuai pengencean yang cocok, yang harus dilakukan dengan
teknik aseptis. Krim yang sudah diencerkan harus digunakan dalam
waktu 1 (satu) bulan.
Bahan pengemulsi krim harus disesuaikan dengan jenis dan sifat
krim yang dikehendaki. Sebagai bahan pengemulsi krim dapat
digunakan emulgid, lemak bulu domba, setasium, setil, alkohol, stearil
alkohol, golongan sorbitan, polisorbat, PEG dan sabun.
Bahan pengawet yang sering digunakan umumnya metil paraben
(nipagin) 0,12-0,18%, propilparaben (nipasol) 0,02-0,05%.
Cara pembuatan krim: bagian lemak dilebur diatas penangas air
kemudian tambahkan bagian airnya dengan zat pengemulsisi, aduk
sampai terjadi suatu campuran yang berbentuk krim.
G. Linimentum
Linimentum adalah sediaan cair atau kental, mengandung analgetik
dan zat yang mempunyai sifat Rubefacient untuk melemaskan otot atau
menghangatkan; digunakan sebagai obat luar yang dioleskan pada kulit
menggunakan kain flanel dan diurut. Linimentum tidak boleh
digunakan untuk kulit yang luka atau lecet.
H. Jelly/Gel (Gelones)
Gel yang kadang disebut jelly merupakan sistem semi padat (massa
lembek) terdiri atas suspensi yang dibuat dari partikel organik yang
kecil atau molekul organik yang besar, terpenetrasi oleh suatu cairan.
Jika massa gel terdiri atas jaringan partikel kecil yang terpisah, gel
digolongkan sebagai system dua fase (misalnya gel aluminium
hidroksida). Dalam system dua fase, jika ukuran partikel dari fase
terdispersi relatif besar, massa gel kadang dinyatakan sebagai magma
(misalnya magma bentonit), di mana massanya bersifat tiksotropik,
artinya massa akan mengental jika didiamkan dan akan mencair
kembali jika dikocok. Jika massanya banyak mengandung air, gel itu
disebut jelly.
Gel dapat diberikan untuk penggunaan topikal atau dimasukkan ke
dalam lubang tubuh.
Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik, dalam botol mulut lebar
terlindung dari cahaya, ditempat sejuk.
Catatan: Pada etiket harus tertera “kocok dahulu”
Dalam FOI ada beberapa gel, antara lain:
Cek Acri
Tamin
Gel Antisseborrhoicum
I. Salep Mata (Occulenta, Occulentum)
Salep mata adalah salep steril untuk pengobatan mata dengan
menggunakan dasar salep yang cocok.
Pembuatan:
bahan obat ditambahkan sebagai larutan steril atau serbuk steril
termikronisasi pada dasar salep steril, hasil akhir dimasukkan secara
aseptik ke dalam tube steril.
BAB III
PEMBUATAN SEDIAAN
a.resep
dr.alvin
SIP : 268/DINKES/DU-IV-2017
Praktek : jl.gelatik no 26 telp 08122211221
Rumah : jl.gerilya no 69 telp 05443399933757
R/ Acid salicyl
Sulfur pp
Vaselin Flavum
m.f.la.Ungt.
S.u.e.
Pro: Syarifah
Jl. Kedondong No.70 Smd
keterangan resep
1. R/ : recipe : ambilah
2. M.f.la.ungt : misce large arsdis unguentun: campur dan
buatlah sesuai seni pembuatan salep
b. resep standar : -
c. skrining resep :
invocation : ada
inscriptio : ada
praescriptio : ada
signatura : ada
subscriptio : ada
superscription : ada
pro : ada
umur,alamat pasien : ada
d. permasalahan :
e. penggolongan obat
F. Penimbangan bahan
Jumlah E.D
No Nama Bahan Perhitungan
Ditimbang Bahan
1 Acid Salicyl 200 mg 0,2 g 01.20
2 Sulfur pp 250 mg 0,25 g 01.20
5 g – (0,2 g +0,25 g)
3 Vaselin Flavum 4,55 g 01.20
5 g – 0,45 g = 4,55 g
a) Cara kerja
1. Siapkan alat dan baha
2. Timbang acid salicyl, sulfur pp, vaselin flavum
3. Masukan acid salicyl kedalam mortir lalu teteskan dengan etanol 3-
5 tetes gerus ad larut
4. Masukan sulfur pp kedalam mortir gerus ad homogen dan kering
5. Masukan vaselin flavum kedalam mortir gerus ad homogeny
6. Keluarkan dari mortir masukan ke dalampot salep
7. Beri etiket biru
8. Serahkan kepada pasien sertakan pio
c) Etiket obat
Nama : Syarifah
(dioleskan Tipis-tipis)
OBAT LUAR
HATI YANG GEMBIRA ADALAH OBAT
R/ 2-4 zalf 20
Adde
a.resep
Campora 0,5
SUE
c. skrining resep :
invocation : ada
inscriptio : ada
praescriptio : ada
signatura : ada
subscriptio : ada
superscription : ada
pro : ada
umur,alamat pasien : ada
d. permasalahan :
e. penggolongan obat
a) Penimbangan bahan
b) Cara kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Ditimbang Acid salicilium, sulfur, vaselin flavum, dan camphora
3. Masukkan acid salicilium kedalam mortir, ditetesi etanol
4. Kemudiaan tambahkan camphora, gerus ad halus dan homogen
5. Tambahkan sulfur kedalam mortir gerus ad homogenkan
6. Ditambahkan vaselin flavum kedalam mortir, gerus ad homogenkan
7. Dikeluarkan dari mortir, dimasukkan dalam pot salep, ditutup rapat
lalu
dibersihkan
8. Diberi etiket biru tandai untuk pemakaian luar
9. Diberi kepasien beserta informasi obat
BAB IV
PEMBAHASAN
Tujan pada pratikum ini adalah mampu membuat sediaan salep.
Salep merupakan sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan
digunakan sebagai obat luar. Bahan obat harus larut atau terdispend
homogen dalam dasar salep yang cocok. Pemerian tidak boleh berbau
tengik.
Kadar kecuali dinyatakan lain dan untuk salap yang mengandung obat
keras atau obat narkotik, kadar bahan obat adalah 10 %. Dasar salap,
kecuali dinyatakan sebagai bahan dasar digunakan Vaselin putih .
Tergantung dari sifat bahan obat dan tujuan pemakaian, dapat dipilih
salah
satunya adalah pot salep, seperti yang dipakai pada praktikum ini. Etiket
yang digunakan pada sediaan ini adalah etiket biru, sebab sediaan salep
BAB V
KESIMPULAN
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA