Anda di halaman 1dari 18

ATEROSKLEROSIS

Dosen Pengampuh : H. Muhdar,.S. ST,. M. Kes

OLEH :
1. FITRIANI : 202431028
2. HAERIA SUPRIADI : 202431029
3. HARIYANI DESIA RAHMA : 202331030
4. KARTIKIA CRISTIN : 202431031
5. KATRUN NADA : 202431032
6. ALDA RISMA : 202431011

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SEMBILANBELAS
NOVEMBER KOLAKA

KOLAKA
2021
DAFTAR ISI

Contents
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................................3
1.1. LatarBelakang..........................................................................................................................3
1.2 Masalah..........................................................................................................................................5
1.3 Tujuan.......................................................................................................................................6
1.4 Manfaat..........................................................................................................................................6
BAB II...........................................................................................................................................................9
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................9
2.1 Definisi...............................................................................................................................................9
2.2 Penyebab Aterosklerosis.........................................................................................................12
2.3 Tanda danGejala.......................................................................................................................12
2.4 ASPEK KLINIS................................................................................................................................13
2.5 ASPEK FISIK.................................................................................................................................15
BAB III......................................................................................................................................................17
PENUTUP................................................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................19
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakang
Arteri adalah pembuluh darah yang membawa oksigen dan
nutrisidari jantung ke anggota tubuh yang lain. Ciri-ciri arteri yang sehat
yaitu fleksibel, kuat danelastis.Lapisan permukaan dalamnya licin sehingga
darah dapat mengalir tanpa batasan. Tetapi, suatu waktu, terlalu banyak
tekanan pada arteri dapat menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi
tebal dan kaku,akhirnya akan membatasi darah yang mengalir ke organ
dan jaringan. Proses ini disebut arteri osclerosis atau pengerasan pembuluh
arteri.

Aterosklerosis adalah bentuk umum dari ateriosklerosis. Meskipun


kedua istilah tersebut dalam aplikasinya dapat saling menggantikan.
Aterosklerosismerupakan pengerasan pembuluh darah arteri yang
disebabkan karena  penumpukkan simpanan lemak (plak) dan substansi
lainnya. Beberapa penelitian menggambarkan perbedaan antara
“ateriosklerosis“, “atherosclerosis“, andarteriolosklerosis“. Dalam kontek
sini, atherosklerosis digunakan ketika mengacu pada arteri utama yang lebih
besar, dan arteriolosklerosis digunakan ketika mengacu pada arteriol,
sedangkan arteriosklerosis merupakan induk dari kedua terminologi di atas.
Arteriosclerosis (pengerasan arteri utama) diakibatkan dari suatu simpanan
yang tidak mudah rusak dan kolagen yang kaku didalam dinding
pembuluh darah di sekitar ateroma. Hal ini meningkatkan kekakuan dan
menurunkan elastisitas dinding arteri. Arteriolosklerosis (pengerasan arteri
kecil, arteriol) adalah hasil dari  penyimpanan kolagen, penebalan
dinding otot dan penyimpanan protein (“hyaline“).
Aterosklerosis adalah penyakit yang sangat progresif yang menyebabkan
mengerasnya pembuluh arteri karena sumbatan oleh kolesterol teroksidasi.
Atherosklerosis ini tidak jarang sudah mulai terjadi sejak usia masih sangat
muda. Proses mengerasnya pembuluh darah merupakan suatu proses yang
berjalan perlahan-lahan namun pasti.
Diperkirakan bahwa atherosclerosis berawal sebagai atheroma, yaitu
tumor jinak (nonkanker) sel-sel otot polos di dalam dinding pembuluh darah.
Sel-sel ini bermigrasi dari lapisan otot pada pembuluh darah ke posisi tepat di
bawah lapisan endothel, sel-sel tersebut terus membelah diri dan membesar.
Kemudian, kolesterol dan lemak yang menumpuk disel-sel otot polos
abnormal ini membentuk plak. Plak terbentuk dari simpanan substansi lemak,
kolesterol sisa metabolisme sel, kalsium dan fibrin. Substansi-
substansi ini dapat  berkembang pada arteri sedang atau aorta. Kerusakan
dinding pembuluh yang parah akibat terkena plak ini menjadi keras dan
kehilangan elastisitasnya. Keadaan seperti ini disebut “pengerasanarteri“.
Atherosklerosis bukanlah  Penyakit yang baru dikenal. Pembuluh darah
mummi Mesir, lebih dari 3500 tahun yang lalu, ternyata telah mengidap
penyakit ini. Otopsi pertama yang dilakukan pada tahun 1931 menunjukkan
adanya tanda-tanda pengapuran pada  pembuluh koroner seorang wanita
mummi wanita berusia 50 tahun. Otopsi pada 200 serdadu yang mati muda
dalam perang Korea menunjukkan 50 persen serdadu itu menunjukkan
tanda-tanda pengapuran pada pembuluh koronernya walaupun mereka tidak
mempunyai keluhan sama sekali. Di Amerika Serikat, 46 persen dari anak
muda yang mati karena kecelakaan lalu lintas ternyata sudah mengidap
pengapuran koroner yang nyata, tetapi tetap tanpa gejala yang nyata.Jumlah
penderita atherosklerosis di era globalisasi dan industrialisasi cenderung
meningkat. Pada dekade terakhir ini penyakit jantung dan  pembuluh darah
yang didasari oleh atherosklerosis berkembang menjadi  pembunuh
utamad iIndonesia. Dari penelitian menunjukkan, penyebab kematian dari
penduduk dunia yang diteliti adalah jantung (42,9 persen), stroke
(25,9persen), penyakit paru dan asma (12,5 persen), kanker (5,4 persen),dan
penyakit lain (kurang dari empat persen). Salah satu penyebab fenomena ini
adalah pola hidup masyarakat yang tidak sehat.

Studi yang dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada


tahun 1976 menyimpulkan bahwa progresi pengapuran koroner bertambah
sebesar Persen pertahun sejak usia seseorang melewai 20 tahun. Kenyataan
ini membuktikan bahwa progresivitas pengapuran pembuluh koroner
sesungguhnya memang menggulir diam-diam dan senantiasa membawa
bahaya laten. Check upmenjadi penting, terutama bagi seseorang yang sudah
melewati usia 40 tahun. Dengan demikian, progresivitas penyakit ini dapat
di cegah sedini mungkin.

Dinegara-negara barat aterosklerosis merupakan sebagian besar bentuk


dari penyakit jantung. Lebih dari 11/2 dari semua penderita yang meninggal
merupakan hasil langsung maupun tidak langsung dari aterosklerosis.

1.2 Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan aterosklerosis?

2. Bagaimana mekanisme terbentuknya

aterosklerosis?

3. Apa penyebab aterosklerosis?

4. Apa gejala dan tanda dari aterosklerosis?

5. Siapa yang memiliki factor resiko terhadap

aterosklerosis?

6. Bagaimanacaramendiagnosisaterosklerosis?
7.Bagaimana perlakuan (treatment) terhadap

aterosklerosis?

8. Bagaimana cara mencegah aterosklerosis?

1.3 Tujuan

1. Menjelaskan pengertian aterosklerosis.

2. Memahami mekanisme terbentuknya

aterosklerosis.

3. Mengetahui penyebab aterosklerosis.

4.Menjelaskan gejala dan tanda dari

aterosklerosis.

5.Mengetahui faktor resiko terhadap

aterosklerosis.

6. Menjelaskan cara mendiagnosisaterosklerosis.

7. Menjelaskan cara perlakuan terhadap aterosklerosis.

8. Mengetahui cara mencegah dan menghindari aterosklerosis.

1.4 Manfaat

i. Menambah khazanah ilmu pengetahuan kedokteran khususnya


tentang aterosklerosis
ii. Memberikan informasi kepada mahasiswa
kedokteran mengenai atherosclerosis
9

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Atherosklerosis berasal dari kata athero yang dalam bahasa Yunani(
athera ) suatu bentuk gabung yang menunjukan degenerasi lemak atau
hubungan dengan atheroma. Sedangkan sklerosis dalam bahasa Yunani
berarti indurasi dan pengerasan; seperti pengerasan sebagian peradangan,
pembentukan jaringan ikat meningkat atau penyakit zat intersisial.
Atherosklerosis adalah suatu penyakit yang menyerang pembuluh darah
besar maupun kecil dan ditandai olehkelainan fungsi endotelial, radang
vaskuler, dan pembentukan lipid, kolesterol, zatkapur,bekas luka vaskuler
di dalam dinding pembuluh intima. Pembentukan ini menyebabkan plak,
pengubahan bentuk vaskuler, obstruksiluminalakut dan kronis, kelainan
aliran darah, pengurangan suplai oksigen Pada organ atau bagian tubuh
tertentu. Plak terbentuk dari lemak, kolesterol, kalsium, dan subtansi lain
yang ditemukan dalam darah. Ketika itu tumbuh, membentuk plak di bagian
dalam arteri, dan pada saatnya dapat membatasi aliran darah. Ada dua jenis
plak Stabil dan keras Tidak stabil dan lembut. Plak yang keras
menyebabkan pengerasan dan penebalan dinding  pembuluh darah. Plak
yang lembut lebih memungkinkan untuk pecah dan terlepas dari dinding
pembuluh darah dan masuk aliran dan Hal ini dapat menyebabkan
penggumpalan darah yang dapat secara parsial atau total memblok aliran
darah didalam arteri. Ketika hal ini terjadi, organ yang disuplai oleh arteri
yang terblok akan kekurangan nutrisi dan oksigen. Aklibatnya sel organ
tersebut akan mati atau menderita kerusakan yang parah.
10

Aterosklerosis adalah penyakit yang sanga tprogresif yang dapat


dimulai pada masa kanak-kanak. Aterosklerosis dapat mempengaruhi arteri di
otak, hati, ginjal, lengan dan kaki. Karena terjadi pembentukan plak, hal ini dapat
menyebabkan penyakit yang serius dan komplikasi. Seperti: Penyaki tarteri
coronaria yaitu :
1. Angina
2. Serangan jantung
3. Mati mendadak pada penyakit cere brovasculer
4. Stroke
Dalil yang menyatakan bahwa pada keadaan normal, endotelium
menghalangi penetrasi molekul-molekul besar seperti lipoprotein dengan
densitasrendah dan sangat rendah (LDL, VLDL) ke dalam intima, sedangkan
lipo protein dengan densitas yang lebih tinggi dengan molekul yang lebih kecil
11
dapat bergerak bebas ke dalam dan keluar intima. Sel-sel endotelium juga
menghasilkan  Prostasiklin (PGI2) dan oksidanitrit yang dapat mencegah
penumpukan platelet.
Peninggian permeabilitas endotelium merupakan kelainan pertama akibat
terjadinya jejas arteri yang merupakan suatu respons non-spesifik
yangdisebabkanolehvirus,toksin,kompleksimun,produk-produk yang dilepaskan
oleh sel-sel darah putih atau platelet-platelet yang teraktivasi, dan stress fisik
yang tidak lazim. Hal ini juga dapat disebabkan oleh adanya peninggian
konsentrasi lipoprotein dalam darah. Bila lipoprotein memasuki intim akibat
peninggian permeabilitas kapiler,makasenya waprotein utama dari LDL dan
VLDL(apolipoproteinB) berikatan dengan glikosoamino glikan, terutama
dermatan sulfat sehingga lipoprotein menumpuk di dalam intima. Kemudian,
LDL tersebut diubah oleh sel-sel sekitarnya (teroksidasi) dan ditangkap oleh
reseptor yang ada Pada makrofag ( scavenger cells). Selanjutnya,terjadi
perubahan-perubahan kimia dari LDL dan menghasilkan monocytechemotactic
factor  yang merupakan sitotoksik terhadap sel-sel endotelium.
Mono sitter tarik dan melekat keendotelium, kemudian melakukan
penetrasi ke sub endotelium menjadi makrofag yang berisidroplet-dropletlipid
dan menyebabkan permukaan endotelium menjadi tidak rata. Selanjutnya,
terjadi peninggian permeabilitas endotel terhadap lipid. Limfosit juga terlibat
(kemotaksismonosit dan penetrasi intima juga merupakan awal dari
abnormalitas). Kerusakan endotel juga merangsang platelet-platelet untuk
bertumpuk, degranulasi, dan menghasilkan adenosin difosfat serta tromboksan
A2. Adeno sindi fosfat dan tromboksanA2 selanjutnya menyebabkan
penumpukan platelet. Platelet-platelet, sel endotelium,makrofag,dan limfosit T
menghasilkan cytokines like colony stimulating factors, insulin like growth
factor-1, TGF-ß, interleukin-1, andtumornekrosisfactor-_.  Semua ini bekerja
menghasilkan suatu faktor yang diketahui sebagai  platelet derived growth
factor (PDGF) yang menyebabkan sel-sel otot polos terpisah, masuk kedalam
12
intima dan mengambil lipoprotein untuk membentuk selbusa, menghasilkan
elastin dan kolagen, kemudian membentuk plakfibrosa.

2.2 Penyebab Aterosklerosis

Pada atherosklerosis, dinding arteri menjadi keras dan tebal, kadang-


kadang mengacau sirkulasi aliran darah. Kondisi ini merupakan akibat dari
proses Penuaan alami dari atherosclerosis
Para ilmuan belum mengetahui secara pasti bagaimana mekanisme
aterosklerosister jadi ataupun penyebabnya. Penyakit ini berkembang
bertahap dan komplek Banyak ilmuwan berpikir hal ini dimulai dengan
kerusakan padalapisan yang paling dalam dari arteri yang disebut endhotelium.
Penyebab dari kerusakan endhotlium meliputi

- Peningkatankadarkolesterol

- Tekanandarahtinggi

- Virus

- Reaksi alergi

- Bahan-bahan iritan, seperti nikotin atau drugs atau

terlalu banyak homocystein

- (suatuasamaminoyangterdapatpadadarah)

- Penyakit tertentu, seperti diabetes

2.3 Tanda danGejala


13
Tanda dan gejala atherosklerosis biasanya berkembang secara
bertingkat.Pertama, gejala muncul setelah adanya upaya yang kuat , ketika
arteri tidak dapat menyuplai cukup okssigen dan nutrisi kepada otot.

2.4 ASPEK KLINIS

Gejala-gejala dari aterosklerosis umumnya bervariasi. Penderita


aterosklerosis ringan dapat mengalami gejala infarkmyocard dan pasien yang
menderita aterosklerosis tingkat lanjut dapat tidak mengalami gejala-gejala
yang  berarti. Jadi tidak ada perbedaan gejala-gejala klinis antara
aterosklerosis yang ringan ataupun yang telah parah. Aterosklerosis dapat
menjadi kronik dengan menunjukkan tanda-tanda kerusakan yang meningkat
sebanding dengan umur (penyakit degeneratif) dan lamanya menderita
aterosklerosis. Meskipun merupakan sebuah penyakit sistemik yang
menggelobal tetapi aterosklerosis dapat  pulahanya menyerang salah satu
organ tubuh dimana hal ini bervariasi untuk masing-masing penderita.
Berikut ini disajikan beberapa efek klinis kelainan yang terjadi akibat
aterosklerosis.

Adanya penyempitan diameter pembuluh darah akibat


penumpukan  jaringan fibrous (plaque) yang makin lama makin besar.
Penyempitan dapat mencapai hingga nilai 50-70% dari diameter pembuluh
awal. Hal ini berakibat terganggunya sirkulasi darah kepada organ yang
membutuhkan sehingga kebutuhan oksigen dan nutrisi sel terganggu. Contoh
penyakit yang berhubungan dengan masalah ini adalah anginapectoris,
mesenterik angina, dan lain sebagainya:

➢ Plaque yang telah terbentuk dapat pecah dan mengalir


mengikutiPembuluh darah menjadi trombus dan emboli. Trombus ini
dapat menyumbat arteri-arteri penting tubuh yang penting. Jika
menyumbat arteri koroner maka dapat mengakibatkan otot jantung
14
mengalami iskemia (kekurangannutrisi) dan selanjutnya dapat memicu
terjadinya infark myocarddanstroke. Emboliini dapat juga terjadi
secara tanpa sengaja. Pada peristiwa pembedahan aorta, angiograf, dan
terapi trombolitik pada pasien aterosklerosis.

➢ Angina pectoris ditunjukkan dengan perasaan tidak nyaman pada


daerahretrosternal dan menyebar ke daerah lengan kanan yang
kadang-kadang disalah artikan sebagai gejala dyspnea.
Anginapectoris timbul setelah Melakukan kerja berat dan diobati
dengan beristirahat atau terapi nitrat. Jika angina pectoris berlanjut
dan terjadi berulang-ulang dapat berlanjut kepada infarkmyocard
(serangan jantung).

➢ Stroke merupakan kelanjutan dari adanya sumbatan pada pembuluh


darahotak. Akibatnya sel-sel otak mengalami iskemia dan
mangalami gangguan dalam hal fungsinya.

➢ Penyakit vaskulerperifer meliputi perasaan pegal, impotensi, luka


yang tak kunjung sembuh dan infeksi pada daerah ekstremitas.
Perasaanpegalini meningkat setelah berolahraga dan sembuh ketika
beristirahat. Perasaan ini dapat diikuti dengan kulit kepucatan atau
kesemutan

➢ Iskemia pada organ-organ visceral berakibat pada kerusakan


susunan dan fungsi dari organ yang terkena

➢ Mesenterik angina ditandai dengan sakit pada epigastrium


atau periumbilikal setelah makan dan dianalogkan dengan
henatemesis, diare, defisiensi nutrisi, atau berkurangnya berat badan.
15
➢ Aneurisme pada aorta abdominalis dimana aorta abdominalis
mengalami kerusakansehingga membesar menimbulkan sebuah
benjolan pada dinding luar aortaab dominalis.

➢ Emboli arteri sering timbul bersamaan dengan nekrosis pada jari-


jari,Pendarahan saluran pencernaan,infarkmyocard, iskemia pada
retina,infarkserebral,dangagalginjal.

2.5 ASPEK FISIK 

Tanda-tanda fisik dari aterosklerosis meliputi adanya penimbunan


lemak, Pelebaran dan kakunya arteri muskular yang besar, dan iskemia atau
infark dari beberapa organ tertentu. Berikut ini disajikan tanda fisik dari
aterosklerosis:

➢ hiper

kerja, jika mungkin. Atau belajar tehnik untuk mengatur stres, seperti
relaksasi otot dan bernapas dalam. Menjaga kadar kolesterol, tekanan
darah dan diabetes dibawah kontrol. Konsultasi dengan dokter jika
memerlukan bantuan untuk menjaga kadar kolesterol, tekanan darah atau
diabetes pada saat checkup. Dokter akan menuliskan resepobat baru atau
memberikan saran treatmen tuntuk mengatasi gejala dari penyakit tersebut.

Perawatan kaki juga sangat esensial untuk mereka yang mengalami


atherosklerosis pada bagian perifer seperti pada kaki atau tangan.
Gunakansepatu dengan ukuran yang tepat. Luka atau goresan membutuhkan
perhatiansegera karena penurunan sirkulasi yang berarti bahwa jaringan
disembuhkan secara lebih perlahan. Jika tidak mendapatkan perlakuan
pengobatan, bahkan pada luka kecil dikulit bagian bawah dari kaki dapat
memicu infeksi.
16

kerja, jika mungkin. Atau belajar tehnik untuk mengatur stres, seperti
relaksasi otot dan bernapas dalam. Menjaga kadar kolesterol, tekanan
darah dan diabetes dibawah kontrol. Konsultasi dengan dokter jika memerlukan
bantuan untuk menjaga kadar kolesterol, tekanan darah atau diabetes pada saat
checkup. Dokter akan menuliskan resepobat baru atau memberikan saran
treatmen tuntuk mengatasi gejala dari penyakit tersebut.

Perawatan kaki juga sangat esensial untuk mereka yang mengalami


atherosklerosis pada bagian perifer seperti pada kaki atau tangan.
Gunakansepatu dengan ukuran yang tepat. Luka atau goresan membutuhkan
perhatiansegera karena penurunan sirkulasi yang berarti bahwa jaringan
disembuhkan secara lebih perlahan. Jika tidak mendapatkan perlakuan
pengobatan, bahkan pada luka kecil dikulit bagian bawah dari kaki dapat
memicu infeksi.
17
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

1. Atherosklerosis adalah suatu penyakit yang menyerang


pembuluh darah
 besar maupun kecil dan ditandai oleh kelainan fungsi
endotelial, radang vaskuler,dan pembentukan
lipid,kolesterol, zat kapur, bekas luka vaskuler didalam
dinding pembuluh intima.

2. Pembentukkan plaque secara perlahandi dalam dinding


pembuluh arteri menyebabkan penyempitan dan
penmgerasan. Plaque terbentuk dari
lemak,kolesterol,kalsium,dansubstansi lain yang ditemukan
didarah..

3. Atherosclerosis merupakan penyakit yang progresif dan dapat


mulai sejak usia anak-anak. Para ilmuan tidak mengetahui
secara pasti penyebab secara pasti dari atherosclerosis.
Atherosklerosis dapat menyerang otak,
 jantung,ginjal,lengan dan kaki.

4. Aterosklerosis biasanya tidak menimbulkan gejala sampai


keadaan parah atau arteri benar-benar tersumbat.

5. Aterosklerosis sering di diagnosis setelah anda


18
mendiskripsikan gejala atau komplikasi.

6. Tujuan dari pengobatan adalah untuk memperlambat atau


bahkan membalikkan keadaan aterosklerosis.

7. Pengobatan dapat meliputi membuat perubahan gaya hidup


jangka
 panjang,minumobat,dan menjalani operasi.

8. Mencegah aterosklerosis dimulai dengan mengetahui faktor


risiko yang dimiliki dan dengan melakukan tindakan untuk
menurunkan factor risiko.
DAFTAR PUSTAKA

Antman EM, Andrew P S, Eugene B, Joseph L (2010). Ischemic Heart Disease.


Harrison’s Cardiovascular Medicine. Inggris : McGraw Hill Companies, pp: 366 - 370
Djojodibroto D (2009). Respirology Medicine. Respirologi.Jakarta:EGC, pp : 60
Herman SI (2013). Hubungan Faktor Risiko Yang Dapat Dimodifikasi Dengan
Kejadian Penyakit Jantung Koroner Di RS M.Djamil Padang. 4(2):369-375.

Price SA, Lorraine MW (2006). Patofisiologi konsep klinis proses-prose penyakit. Ed 6.


Jakarta: EGC: 517-656.
Rilantono LI (2013). Sindroma Koroner Akut. Penyakit Kardiovaskular. Jakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, pp: 119 – 223

Anda mungkin juga menyukai