Anda di halaman 1dari 8

Menelusuri Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Ideologi Negara

Konsep Pancasila sebagai Ideologi Negara

 Pengertian Ideologi
Choilisin (2011), ideologi merupakan pandangan, keyakinan, cita-cita, dan nilai yang
hendak diwujudkan dalam kenyataan hidup konkret. Beberapa komponen penting dalam
sebuah ideologi, yaitu sistem, arah, tujuan, cara berpikir, program, sosial, dan
politik
 Arti Pancasila sebagai ideologi negara
Secara lebih luas arti Pancasila sebagai ideologi negara adalah visi atau arah kehidupan
berbangsa dan bernegara di Indonesia. Visi tersebut adalah terwujudnya kehidupan yang
1. menjunjung tinggi ketuhanan,
2. nilai kemanusiaan,
3. nilai persatuan,
4. nilai kerakyatan, dan
5. nilai keadilan.
 Mengapa Pancasila Dijadikan Ideologi Bangsa?
Pancasila diangkat dari nilai adat istiadat, nilai kebudayaan, dan nilai religius yang
terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum membentuk negara.
Dengan kata lain, unsur-unsur yang membentuk Pancasila diangkat dari pandangan
masyarakat Indonesia sendiri. Unsur tersebut diangkat dan dirumuskan oleh pendiri
negara. Sehingga Pancasila berkedudukan sebagai dasar negara sekaligus ideologi
bangsa. Di sisi lain, Pancasila juga mengandung doktrin, ajaran, teori, dan ilmu
tentang cita-cita bangsa yang disusun secara sistematis dan diyakini kebenarannya.
Sehingga dapat dijadikan ideologi bangsa.

Menanya Alasan Diperlukannya Kajian Pancasila sebagai Ideologi Negara

1. Warga Negara Memahami dan Melaksanakan Pancasila sebagai Ideologi Negara


unsur-unsur yang memengaruhi ideologi Pancasila sebagai berikut:
a. Unsur ateisme dalam ideologi Marxisme atau komunisme bertentangan dengan sila
Ketuhanan Yang Maha Esa.
b. Unsur individualisme dalam liberalisme tidak sesuai dengan prinsip nilai gotong royong
dalam sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
c. Kapitalisme yang memberikan kebebasan individu untuk menguasai sistem
perekonomian negara tidak sesuai dengan prinsip ekonomi kerakyatan.

Sebagai warga negara, Anda perlu memahami kedudukan Pancasila sebagai ideologi negara
karena ideologi Pancasila menghadapi tantangan dari berbagai ideologi dunia dalam
kebudayaan global. Pancasila sebagai ideologi, selain menghadapi tantangan dari ideologi-
ideologi besar dunia juga menghadapi tantangan dari sikap dan perilaku kehidupan yang
menyimpang dari norma-norma masyarakat umum. Tantangan itu meliputi, antara lain
terorisme dan narkoba. Sebagaimana yang telah diinformasikan oleh berbagai media masa
bahwa terorisme dan narkoba merupakan ancaman terhadap keberlangsungan hidup bangsa
Indonesia dan lideologi negara.

2. Penyelenggara Negara Memahami dan Melaksanakan Pancasila sebagai Ideologi Negara

Perlu diketahui bahwa selain warga negara, penyelenggara negara merupakan kunci penting
bagi sistem pemerintahan yang bersih dan berwibawa sehingga aparatur negara juga harus
memahami dan melaksanakan Pancasila sebagai ideologi negara secara konsisten. Ada
beberapa unsur penting dalam kedudukan pancasila sebagai orientasi kehidupan
konstitusional:

1. Kesediaan untuk saling menghargai dalam kekhasan masing-masing, artinya adanya


kesepakatan untuk bersama-sama membangun Negara Indonesia, tanpa diskriminasi
sehingga ideology pancasila menutup pintu untuk semua ideologi eksklusif yang mau
menyeragamkan masyarakat menurut gagasannya sendiri.
2. Aktualisasi lima sila Pancasila, artinya sila-sila dilaksanakan dalam kehidupan bernegara
sebagai berikut:
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dirumuskan untuk menjamin tidak adanya
diskriminasi atas dasar agama sehingga negara harus menjamin kebebasan beragama
dan pluralisme ekspresi keagamaan.
2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab menjadi operasional dalam jaminan
pelaksanaan hak-hak asasi manusia
3. Sila Persatuan Indonesia menegaskan bahwa rasa cinta pada bangsa Indonesia tidak
dilakukan dengan menutup diri dan menolak mereka yang di luar Indonesia,
4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
Perwakilan berarti komitmen terhadap demokrasi yang wajib disukseskan.
5. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia berarti pengentasan kemiskinan
dan diskriminasi terhadap minoritas dan kelompokkelompok lemah

Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politis tentang Pancasila sebagai Ideologi Negara

1. Sumber historis pancasila sebagai ideologi negara


a. Pancasila sebagai ideologi negara dalam masa pemerintahan Presiden Soekarno
Pancasila ditegaskan sebagai pemersatu bangsa, yang dikumandangkan oleh soekarno
dalam pidato politiknya kurun tahun 1945-1960. Namun pada kurun waktu 1960-1965, ia
lebih mementingkan konsep Nasakom (Nasionalisme, Agama, dan Komunisme) sebagai
landasan politik Indonesia.
b. Pancasila sebagai ideologi dalam masa pemerintahan Presiden Soeharto
Pancasila dijadikan asas tunggal bagi Organisasi politik dan kemasyarakatan. Diawali
saat TAP MPR No. II/1987 keluar dan menjadi landasan dilaksanakannya penataran P-4
bagi semua masyarakat. Akibatnya memberi kesan bahwa tafsir ideeologi pancasila
adalah produk enzim orde baru yang berkuasa waktu itu.
c. Pancasila sebagai ideologi dalam masa pemerintahan Presiden Habibie
Pada masa itu resonansi Pancasila kurang bergema karena Presiden Habibie sibuk
dengan masalah politik luar dan dalam negeri. Lembaga yang bertanggungjawab dalam
sosialisasi nilai pancasila juga dibubarkan berdasarkan Keppres No.27 tahun 1999.
d. Pancasila sebagai Ideologi dalam masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid
Pada masa ini lebih dominan kebebasan berpendapat sehingga perhatian untuk
ideologi Pancasila cenderung melemah.
e. Pancasila sebagai ideologi dalam masa pemerintahan Presiden Megawati
Pada masa ini Pancasila semakin kehilangan formalitasnya dengan disahkannya
Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 yang menghilangkan Pendidikan
Pancasila sebagai mata pelajaran wajib dari SD hingga perguruan tinggi.
f. Pancasila sebagai ideologi dalam masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY)
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berlangsung dua periode, dan juga tidak
memperhatikan pentingnya nilai Pancasila sebagai ideologi Pancasila. Karena belum
dibuatnya lembaga yang berwenang untuk menjaga dan mengawal Pancasila. Namun
pada saat mendekati masa akhir jabatannya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
menandatangani Undang-Undang RI No. 12 tahun 2012 tentang pencantuman Pancasila
sebagau mata kuliah wajib pada pasal 35 ayat (3).
2. Sumber Sosiologis Pancasila sebagai Ideologi Negara
Pancasila sebagai ideology negara berarti Pancasila berakar dalam kehidupan masyarakat.
Sumber sosiologis yang membentuk Pancasila menjadi ideologi negara, yaitu:
a. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa ditemukan dalam kehidupan beragama
masyarakat Indonesia dalam berbagai bentuk kepercayaan dan keyakinannya.
b. Sila Kedua: Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab ditemukan dalam bentuk saling
menghargai dan menghormati hak orang lain.
c. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia berbentuk rasa setia kawan dan cinta tanah.
d. Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan dijumpai pada saat menghargai pendapat orang lain serta
bermusyawarah dalam mengambil keputusan.
e. Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia tercermin dalam sikap suka
menolong dan gaya hidup hemat.
3. Sumber Politis Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Unsur-unsur politis yang membentuk Pancasila sebagai ideologinegara meliputi hal-hal
sebagai berikut.
a. Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa diwujudkan dalam bentuk semangat toleransi
antarumat beragama.
b. Sila Kedua : Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab diwujudkan penghargaan terhadap
pelaksanaan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia.
c. Sila Ketiga : Persatuan Indonesia diwujudkan dalam mendahulukan kepentingan bangsa
dan negara daripada kepentingan kelompok atau golongan, termasuk partai.
d. Sila Keempat : Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan diwujudkan dalam mendahulukan pengambilan keputusan
berdasarkan musyawarah daripada voting.
e. Sila Kelima : Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia diwujudkan dalam bentuk
tidak menyalahgunakan kekuasaan (abuse of power) untuk memperkaya diri atau
kelompok karena penyalahgunaan kekuasaan itulah yang menjadi faktor pemicu
terjadinya korupsi.
Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Ideologi
Negara

1. Argumen tentang dinamika pancasila sebagai ideology Negara


Dinamika Pancasila sebagai ideologi negara dalam sejarah bangsa Indonesia memperlihatkan
adanya pasang surut dalam pelaksanaan nilai-nilai Pancasila. Sebagaimana diketahui bahwa
Soekarno adalah termasuk seorang perumus bahkan penggali dan pemberi nama dasar
negara. Dalam perjalanan pemerintahannya, ideologi Pancasila mengalami pasang surut
karena dicampur dengan ideologi komunisme dalam konsep Nasakom. 
Pancasila sebagai ideologi dalam masa pemerintahan Presiden Soeharto diletakan pada
kedudukan yang sangat kuat melalui TAP MPR No. II/1978 tentang permasyarakatan P-4.
Pada masa Soeharto Pancasila menjadi asas tunggal bagi semua organisasi politik ( Orpol )
dan organisasi masyarakat ( Ormas ). 
Penetapan Pancasila sebagai dasar negara tak hendak menghapuskan perbedaan, tetapi
merangkum semuanya dalam satu semboyan empiris khas Indonesia yang dinyatakan dalam
seloka " Bhinneka Tunggal Ika ". Maka Pancasila merupakan intelligent choice karena
mengatasi keanekaragaman dalam masyarakat Indonesia dengan tetap toleran terhadap
adanya perbedaan. 
Pada masa era reformasi, pancasila sebagai ideology Negara mengalami pasang surut dengan
ditandai beberapa hal, seperti: enggannya para penyelenggara Negara mewacanakan tentang
pancasila, bahkan berujung pada hilangnya pancasila dari kurikulum nasional, meskipun
pada akhirnya timbul kesadaran penyelenggara Negara tentang pentingnya pendidikan
pancasila.

2. Argumen tentang Tantangan terhadap Pancasila sebagai Ideologi Negara

Unsur-unsur yang memengaruhi tantangan terhadap Pancasila sebagai ideologi negara


meliputi faktor eksternal dan internal. Adapun faktor eksternal meliputi hal-hal berikut:

 Pertarungan ideologis antara negara-negara super power antara Amerika Serikat dan
Uni Soviet antara 1945 sampai 1990 yang berakhir dengan bubarnya negara Soviet
sehingga Amerika menjadi satu-satunya negara super power.

 Menguatnya isu kebudayaan global yang ditandai dengan masuknya berbagai


ideologi asing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena keterbukaan
informasi.

 Meningkatnya kebutuhan dunia sebagai akibat pertambahan penduduk dan kemajuan


teknologi sehingga terjadi eksploitasi terhadap sumber daya alam secara massif.
Dampak konkritnya adalah kerusakan lingkungan, seperti banjir, kebakaran hutan.

Adapun faktor internal meliputi hal-hal sebagai berikut:

 Pergantian rezim yang berkuasa melahirkan kebijakan politik yang berorientasi pada
kepentingan kelompok atau partai sehingga ideologi Pancasila sering terabaikan.

 Penyalahgunaan kekuasaan (korupsi) mengakibatkan rendahnya kepercayaan


masyarakat terhadap rezim yang berkuasa sehingga kepercayaan terhadap ideologi
menurun drastis.

Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Pancasila sebagai Ideologi Negara

1. Hakikat Pancasila sebagai Ideologi Negara


Pada bagian ini, akan di pahami hakikat Pancasila sebagai ideologi negara
memiliki tiga dimensi sebagai berikut:
a. Dimensi realitas; mengandung makna bahwa nilai-nilai dasar yang terkandung dalam diri
kita bersumber dari nilai-nilai real yang hidup dalam masyarakat.
b. Dimensi idealitas; mengandung cita-cita yang ingin dicapai dalam berbagai bidang
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
c. Dimensi fleksibilitas; mengandung relevansi atau kekuatan yang merangsang masyarakat
untuk mengembangkan pemikiran-pemikiran baru tentang nilai-nilai dasar yang
terkandung di dalamnya.
2. Urgensi Pancasila sebagai Ideologi Negara
Nilai nilai pancasila sudah tidak tertanaman pada hati masyarakat sekarang, terdapat survei
yang dilakukan oleh kompas pada responden berusia 17-29 tahun dan umur 46 tahun keatas,
damn hasilnya sangat mengecewakan.48,4 % yang berumur 17-29 tahun tidak mampu
menyebutkan ke 5 sila pancasila. 42,7 % salah menyebutkan sila-sila pancasila, bahkan pada
responden yang beusia 46 tahun ke atas 60% salah menyebutkan sila-sila pancasila. Dari
hasil survei tersebut dapat disimpulkan bahwa pemahaman dan pengetahuan tentang
pancasila masihlah kurang dan dikhawatirkan akan terjadinya identifikasi pancasila dengan
ideologi lain, penyalahgunaan pancasila sebagai alat justifikasi kekuasaan rezim tertentu.
Dan melemahnya pelaksanaan nilai pancasila.

Kesimpulan

Dari Pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa Pancasila sebagai dasar negara memiliki arti
bahwa Pancasila menjadi sumber nilai, norma, dan kaidah bagi segala peraturan hukum dan
perundang-undangan yang dibuat dan berlaku di Indonesia, baik yang tertulis maupun yang tidak
tertulis. Pancasila dapat dijadikan wadah untuk mempersatukan segala kebudayaan, suku, ras,
bahasa, dan agama yang beraneka ragam yang ada di Indonesia. Hal ini yang menjadikan
Pancasila sebagai norma dasar dalam mencapai cita-cita bangsa. Pancasila merupakan dasar
negara Indonesia yang memegang peranan penting dalam negara kita, di dalamnya terkandung
lima nilai yang menjadi pedoman kehidupan bagi rakyat Indonesia. Kita sebagai warga negara
harus mengamalkan sila-sila Pancasila dan mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari agar
tercipta masyarakat yang adil, makmur dan berdaulat.
Sumber sub bab ke-3
https://osf.io/fb764/download

file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/Sumber%20Sosiologis%20Pancasila%20Sebagai
%20Ideologi%20Negara-2.pdf

Anda mungkin juga menyukai