0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang tugas kuliah minggu ke-12 mengenai karakteristik ustadz Al-Qur'an yang ideal. Terdapat 6 karakteristik utama yaitu memiliki jiwa rabani, ikhlas, tawadhu, takut kepada Allah, tidak cinta dunia, dan memiliki pekerjaan lain. Meskipun harus berjiwa ikhlas, ustadz diperbolehkan menerima gaji atau honor sebagai imbalan mengajarkan Al-Qur'
Dokumen tersebut membahas tentang tugas kuliah minggu ke-12 mengenai karakteristik ustadz Al-Qur'an yang ideal. Terdapat 6 karakteristik utama yaitu memiliki jiwa rabani, ikhlas, tawadhu, takut kepada Allah, tidak cinta dunia, dan memiliki pekerjaan lain. Meskipun harus berjiwa ikhlas, ustadz diperbolehkan menerima gaji atau honor sebagai imbalan mengajarkan Al-Qur'
Dokumen tersebut membahas tentang tugas kuliah minggu ke-12 mengenai karakteristik ustadz Al-Qur'an yang ideal. Terdapat 6 karakteristik utama yaitu memiliki jiwa rabani, ikhlas, tawadhu, takut kepada Allah, tidak cinta dunia, dan memiliki pekerjaan lain. Meskipun harus berjiwa ikhlas, ustadz diperbolehkan menerima gaji atau honor sebagai imbalan mengajarkan Al-Qur'
NIM : 20104080025 No. Absen : 25 Kelas : PGMI A Materi : Menjadi Pengajar Al-Qur’an Yang Ideal
Jawablah pertanyaan berikut ini!
1. Apa keutamaan seorang ustadz Al-Qur’an, menurut ajaran Islam? Jawab: Keutamaan seorang Ustadz, antara lain: a. Seorang ustadz yang mengajarkan Al-Qur’an merupakan manusia yang terbaik dihadapan Allah SWT bahkan semut yang berada di lubangnya ikut mendoakan para Ustadz yang mengajarkan Al-Qur’an. b. Allah akan menjamin kehidupannya. c. Mendapatkan pahala yang berantai atau amalnya berdampak muta’adi (berantai). Maksudnya, Barangsiapa yang mengajarkan Al-Qur’an maka orang itu akan mendapatkan pahala ditambah pahala orang yang mengikutinya. 2. Di situ dibincangkan bahwa ada 6 karakteristik ustadz ideal. Sebutkan! Jawab: 6 Karakteristik menjadi Ustadz yang ideal yaitu: 1) Memiliki jiwa yang Rabbani: ilmu dari Allah, karena Allah, dan yang diharapkanpun dari Allah 2) Ikhlas: hanya mengharap Ridho Allah SWT 3) Tawadhu: rendah hati karena diatas orang yang berilmu ada yang lebih berilmu dibanding dirinya. 4) Khos yah: takut semata-mata karena Allah 5) Tidak cinta dunia atau zuhud 6) Memiliki penghasilan/ pekerjaan lain selain menjadi Ustadz Namun, berdasarkan penjelasan yang terdapat dalam video terdapat karakteristik lain seperti Memiliki sifat sabar khususnya dalam menghadapi murid, Berpenampilan rapi, Menguasai ilmu dibidangnya, Fasih dalam membaca Al-Qur’an, Menguasai ilmu Tajwid, Mampu menulis Arab dengan baik, Hafal dengan materi yang akan diajarkan, Sederhana, Mampu memberikan perubahan sebagai kontribusi untuk membantun pemerintah memajukan bangsa. 3. Menjadi guru/ustadz ideal itulah haruslah berjiwa ikhlas semata-mata karena mencari ridha Allah. Bagaimana dengan honor/gaji yang ia terima? Bolehkah? Jelaskan pendapat kamu dan lengkapi dengan dalil ayat/hadis! Jawab: Segala sesuatu harus didasarkan dengan niat semata-mata mengharap ridho Allah SWT tidak terkecuali mengajarkan Al-Qur’an sebagai Kitab Allah. ِ ق َما اَخ َْذتُم َعلَ ْي ِه اَجْ رًا ِكتَابُ هَلّلا َّ اِ َّن اَ َح Artinya: “Sesungguhnya yang paling berhak kalian ambil upahnya adalah (membaca) kitab Allah”(HR. Bukrori). Maksud dari upah tersebut setara dengan kata honor atau gaji. Berdasarkan dalil yang telah disebutkan, Imam syafi’i berpendapat untuk memperbolehkan mengambil gaji atau honor yang diberikan sebagai upah dalam mengajarkan Al- Qur’an. Hal ini didasarkan pada suatu riwayat yang diriwayatkan dari Sahabat Abi Said Al-Khudri bahwa sekelompok sahabat mendatangi suatu kabilah dari beberapa kabilah Arab, namun mereka tidak mempersilakan untuk masuk hingga berlangsung lama. Sampai akhirnya pemuka kabilah tersebut tergigit ular, kemudian mereka bertanya “apakah kalian membawa obat atau adakah yang dapat meruqyah? Para sahabat menjawab “Kalian tidak mempersilakan masuk pada kami, Kami tidak akan mengobati/meruqyah sampai kalian memberikan upah pada Kami, Lalu mereka memberikan potongan kambing sebagai upahnya sehingga salah seorang sahabat meruqyah dengan membaca al-Fatihah lalu mengumpulkan air liur dan mengeluarkannya hingga pemuka Kabilah tersebut sembuh. Dan Rasulullah berkata dalam sebuah hadis, “Apa itu Ruqyah? Ambillah, dan berilah bagian untukku” (HR.Bukhori). Para Ulama juga sependapat dengan Imam Syafi’i dengan hadis diatas sebagai hujjah atas bolehnya mengambil gaji atau honor bagi para Ustadz yang mengajarkan Al- Qur’an baik itu dengan membaca, menulis dan lain sebagainya.