Hukum Pajak
Hukum Pajak
434334032018179
Akuntansi E
a)Jelaskan mengenai sistem pajak yang berlaku di indonesia saat ini berdasarkan pada
pemahaman saudara?
Self Assessment System adalah sistem penentuan pajak yang membebankan penentuan
besaran pajak yang perlu dibayarkan oleh wajib pajak yang bersangkutan secara mandiri.
Bisa dikatakan, wajib pajak adalah pihak yang berperan aktif dalam menghitung, membayar,
dan melaporkan besaran pajaknya ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau melalui sistem
administrasi online yang sudah dibuat oleh pemerintah.
Peran pemerintah dalam sistem pemungutan pajak ini adalah sebagai pengawas dari para
wajib pajak. Self assessment system biasanya diterapkan pada jenis pajak pusat. Misalnya
adalah jjenis pajak PPN dan PPh. Sistem pemungutan pajak yang satu ini mulai diberlakukan
di Indonesia setelah masa reformasi pajak pada 1983 dan masih berlaku hingga saat ini.
Official Assessment System adalah sistem pemungutan pajak yang membebankan wewenang
untuk menentukan besarnya pajak terutang pada fiskus atau aparat perpajakan sebagai
pemungut pajak kepada seorang wajib pajak.
Dalam sistem ini, wajib pajak bersifat pasif dan nilai pajak terutang akan diketahui setelah
dikeluarkannya surat ketetapan pajak oleh aparat perpajakan. Sistem pengmabilan pajak ini
biasanya diterapkan dalam pelunasan pajak daerah seperti Pajak Bumi Bangunan (PBB).
Dalam pembayaran PBB, kantor pajak merupakan pihak yang mengeluarkan surat ketetapan
pajak berisi besaran PBB terutang setiap tahunnya. Wajib pajak tidak perlu lagi menghitung
pajak terutang melainkan cukup membayar PBB berdasarkan Surat Pembayaran Pajak
Terutang (SPPT) yang dikeluarkan oleh KPP tempat objek pajak terdaftar.
Withholding System
Pada siistem pemungutan pajak withholding system, besarnya pajak biasanya dihitung oleh
pihak ketiga. Bukan mereka wajib pajak dan bukan juga aparat pajak/fiskus. Contoh
Witholding System adalah pemotongan penghasilan karyawan yang dilakukan oleh
bendahara instansi atau perusahaan terkait. Jadi, karyawan tidak perlu lagi pergi ke kantor
pajak untuk membayarkan pajak tersebut.
Jenis pajak yang biasanya menggunakan withholding system di Indonesia adalah PPh Pasal
21, PPh Pasal 22, PPh Pasal 23, PPh Final Pasal 4 ayat (2) dan PPN. Bukti potong atau bukti
pungut biasanya digunakan sebagai bukti atas pelunasan pajak dengan menggunakan sistem
ini.
Untuk beberapa kasus tertentu, bisa juga menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP). Bukti
potongan tersebut nantinya akan dilampirkan bersama SPT Tahunan PPh/SPT Masa PPN dari
wajib pajak yang bersangkutan.
c)Sebutkan dan jelaskan sumber penerimaan negara dan berikan contohnya sesuai
dengan pemahaman saudara?
Dari penjelasan itu dapat disimpulkan bahwa sumber pendapatan negara berasal dari tiga
sektor yaitu: pajak, non pajak dan hibah. Tiga sumber ini yang jadi lumbung penerimaan kas
negara.
Besarnya penerimaan yang diterima negara ditetapkan oleh Kementerian Keuangan atas
persetujuan presiden yang dibahas bersama-sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat.
Sumber pendapatan negara nantinya akan digunakan untuk menyejahterakan rakyat sebagai
perwujudan sila kelima yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
Sumber pendapatan negara akan kembali lagi pada rakyat dalam bentuk program bantuan
atau pembangunan fasilitas umum.
Adapun sumber pendapatan negara non-pajak terdiri dari keuntungan Badan Usaha Milik
Negara (BUMN), pengelolaan sumber daya alam, pinjaman, barang sitaan, percetakan uang
atau sumbangan. Berikut beberapa contohnya:
1. Sumber penerimaan dari barang–barang yang dikuasai atau milik pemerintah. Barang-
barang yang dikuasai negara ini kemudian disewakan kepada pihak swasta. Kemudian, biaya
sewanya akan dimasukkan ke dalam kas negara sebagai salah satu sumber pendapatan
negara.
2. Perusahaan yang melakukan monopoli dan oligopoli ekonomi. Seperti disebutkan, salah
satu sumber pendapatan negara non-pajak adalah keuntungan Badan Usaha Milik Negara.
Perusahaan negara biasanya bersifat monopoli dan berskala besar. Keuntungan dari BUMN
ini menjadi pendapatan negara yang disisihkan untuk pembiayaan negara itu sendiri.
3. Harta terlantar adalah harta peninggalan yang dianggap terlantar atau tidak ada seorangpun
yang mengajukan klaim atasnya. Maka dalam hal ini negara berhak mengumumkan, jika
tidak ada ahli waris yang mendatangi dan mengambil haknya dalam kurun waktu yang
ditentukan, harta tersebut menjadi milik negara.
4. Denda yang dijatuhkan untuk kepentingan umum. Denda yang dimaksud adalah hukuman
berupa sitaan atau pembayaran yang telah disepakati besarannya. Untuk barang sitaan
biasanya akan dilelang untuk kemudian hasilnya masuk dalam kas negara.
5. Retribusi dan iuran lainnya. Retribusi sendiri adalah pungutan yang berkaitan dengan jasa
Negara. Menurut Undang–Undang Nomor 19 Tahun 1997, yang disebut sebagai objek
retribusi adalah jasa umum atau jasa untuk kepentingan dan pemanfaatan umum, jasa usaha
dan perizinan tertentu.
ILUSTRASI PERHITUNGAN PPh PASAL 21 (PEGAWAI TETAP)
TERHADAP PENGHASILAN BERSIFAT TIDAK TETAP (THR / BONUS DAN SEJENISN
Identitas : Tn Joko
NPWP : 25.193.665.4.010.000
Status : K/1
Karyawan Tetap : Klinik Sehat
A B
SKEMA PERHITUNGAN Jumlah
1 Penghasilan:
Rp
Gaji Pokok Rp 9.618.179 x 12bln
115.418.148
Tunjangan Keluarga Rp 500.000 x 12bln Rp 6.00
THR / Bonus Rp 1.918.179 x 12bln Rp 23.
JHT ditanggung perusahaan (BPJS TK) Rp 193.000 x 12bln Rp 2.3
Tunjangan Transport Rp 850.000 x 12bln Rp 10.20
Tunjangan Makan Rp 675.000 x 12bln Rp 8.10
Jumlah Penghasilan Bruto Rp 165.0
2 Pengurang:
5% x Ph. Bruto atau maks
Biaya Jabatan Rp 50
500.000
Premi Jaminan Kesehatan Rp 193.000 x 12bln Rp 2.3
Jumlah Pengurang Rp 2.8
( ∑Ph. Bruto - ∑Pengurang )
3 Penghasilan Neto dlm 1 Tahun Rp 162.2
4 PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak) K/0/1 Rp 63.00
5 Penghasilan Kena Pajak (PKP) setahun ( No 3 - No 4 ) Rp 99.2
6 PPh Pasal 21 terutang setahun
5% 50.000.000 Rp 2.50
15% 200.000.000 Rp 7.3
25%
30%
7 PPh Pasal 21 per tahun Rp 9.8
8 PPh Pasal 21 per bulan PPh 21 setahun / 12 Rp 8