Dosen Pengampu
Parningotan Simamora S.Sos, M.Si
Disusun Oleh
Serana Eliester Manalu
D3 Periklanan
PRODI PERIKLANAN
POLITENIK NEGERI MEDIA KREATIF MEDAN
T.A 2021/2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
Serana eliester manalu
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................5
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................11
SOAL.......................................................................................................................10-13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.1 LATAR BELAKANG
komunikasi dalam kelompok merupakan bagian dari kegiatan-keseharian kita sejak
kita lahir, kita sudah mulai bergabung dengankelompok primer yang paling dekat,
yaitu keluarga kemudian seiring dengan perkernbangan usia dan kemampuan intelektualitas,
kita masuk dan terlibat dalam kelompok- kelompok sekunder seperti sekolah, lembaga
agama, tempat pekerjaan dan kelompok sekunder lainnya yang sesuai dengan minat dan
ketertarikan kita.
kelompok merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan kehidupan kita, karena
melalui kelompok, memungkinkan kita dapat berbagi informasi, pengalaman dan
pengetahuan kita dengan anggota kelompok lainnya modal teori komunikasi kelompok ini,
akan terdiri dari empat kegiatan belajar yaitu prinsip-prinsip dasar komunikasi dalam suatu
kelompok group communication' memahami komunikasi dalam kelompok.
Agar penulisan makalah ini tersusun secara sistematis dan terarah,maka rumusan
masalah yang akan di bahas dalam makalah ini sebagai berikut:
BAB II
PEMBAHASAN
4
2.1 Pengertian Komunikasi Kelompok
Kelompok merupakan bagian yang tidak dapat dilepaskan dari aktivitas kita sehari-hari.
Kelompok baik yang bersifat primer maupun sekunder, merupakan wahana bagi setiap orang
untuk dapat mewujudkan harapan dan keinginannya berbagi informasi dalam hamper semua
aspek kehidupan. Ia bias merupakan media untuk mengungkapkan persoalan-persoalan
pribadi (keluarga sebagai kelompok primer), ia dapat merupakan sarana meningkatkan
pengethuan para anggotanya (kelompok belajar) dan ia bias pula merupakan alat untuk
memecahkan persoalan bersama yang dihadapi seluruh anggota (kelompok pemecahan
masalah).
Jadi, banyak manfaat yang dapat kita petik bila kita ikut terlibat dalam seuatu
kelompok yang sesuai dengan rasa ketertarikan (interest) kita. Orang yang memisahkan atau
5
mengisolasi dirinya dengan orang lain adalah orang yang penyendiri, orang yang benci
kepada orang lain (misanthrope) atau dapat dikatakan sebagai orang yang antisosial.
Ada empat elemen yang muncul dari definisi yang dikemukakan oleh Adler dan
Rodman tersebut,yaitu : Elemen pertama adalah interaksi dalam komunikasi kelompok
merupakan faktor yang penting, karena melalui interaksi inilah, kita dapat melihat perbedaan
antara kelompok dengan istilah yang disebut dengan coact.
Coact adalah sekumpulan orang yang secara serentak terkait dalam aktivitas yang
sama namun tanpa komunikasi satu sama lain. Misalnya, mahasiswa yang hanya secara pasif
mendengarkan suatu perkuliahan, secara teknis belum dapat disebut sebagai kelompok.
Mereka dapat dikatakan sebagai kelompok apabila sudah mulai mempertukarkan pesan
dengandosen atau rekan mahasiswa yang lain.Elemen yang kedua adalah waktu. Sekumpulan
orang yang berinteraksi untuk jangka waktu yang singkat, tidak dapat digolongkan sebagai
kelompok.
Dengan smallness ini, kuantitas tidak dipersoalkan sepanjang setiap anggota mampu
mengenal dan memberi rekasi pada anggota lain atau setiap anggota mampu melihat dan
mendengar anggota yang lain/seperti yang dikemukakan dalam definisi pertama.
Kita selalu membandingkan diri kita dengan orang lain dan kelompok kita
dengankelompok lain. Hal-hal yang dibandingkan hampir semua yang kita miliki, mulai dari
status sosial, status ekonomi, kecantikan, karakter kepribadian dan sebagainya. Konsekuensi
dari pembandingan adalah adanya penilaian sesuatu lebih baik atau lebih buruk dari yang
lain. Melalui perbandingan sosial kita juga menyadari posisi kita di mata orang lain dan
masyarakat. Kesadaran akan posisi ini tidak akan melahirkan prasangka bila kita menilai
orang lain relatif memiliki posisi yang sama dengan kita.
6
Prasangka terlahirketika orang menilai adanya perbedaan yang mencolok (Myers,
1999). Dalam masyarakat yang perbedaankekayaan anggotanya begitu tajam prasangka
cenderung sangat kuat. Sebaliknya bila status sosial ekonomi relatif setara prasangka yang
ada kurang kuat.
Para sosiolog menyebutkan bahwa prasangka dan diskriminasi adalah hasil dari
stratifikasi sosial yang didasarkan distribusi kekuasaan, status, dan kekayaan yang tidak
seimbang diantara kelompokkelompok yang bertentangan (Manger, 1991).
Contoh kasus: Adanya perbedaan pendapat dan adanya perbedaan tujuan disebuah
kantor ada sebuah perbedaan sosial yaitu antara atasan dan bawahan, manajer dan karyawan
dengan ini biasanya sering terjadi konflik atau masalah dan juga kerjaan yang menumpuk ,
karyawan yang tidak disiplin dan adanya perbedaan gaji ini dapat menjadi suatu konflik
perbandingan sosial dan dimana ada juga sama-sama karyawan tapi dibedakan gaji dan
fasilitas ini juga salah satu perbandingan sosial yang jelas akan menimbulkan suatu konflik.
Teori percakapan kelompok ini sangat berkaitan dengan produktivitas kelompok atau
upaya-upaya untuk mencapainya melalui pemeriksaaan masukan dari anggota (member
input), variable-variabel perantara (mediating variables), dan keluaran dari kelompok (group
output). Masukan atau input yang berasal dari anggota kelompok dapat diidentifikasikan
sebagai perilaku, interkasi dan harapan-harapan (expectation) yang bersifat individual.
Contoh kasus : ketika ada suatu kelompok suku budaya yaitu budaya batak dan jawa
yang membedakan antara bahsa dan konotasi dalam pengucapan kalau jawa terkenal dengan
kelembutannya akan tetapi suku batak yang terkenal dengan suara keras dan lantang ini
terkadang menjadi suatu problem karna pada dasar nya orang-orang di indonesia terlalu
sensitif oleh karna itu dari kedua suku akan menimbulkan konflik apabila ada suatu
percakapan yang sebenernya biasa saja tapi kalau ditanggapi dengan konotasi suara yang
kencang akan menimbulkan seperti suatu emosi dan dengan kelmbutan di anggap tidak
keseriusan dan ini dapat menjadi konflik antara suku-suku yang ada di indonesia.
7
c) Teori Pertukaran Sosial
Teori pertukaran sosial ini didasarkan pada pemikiran bahwa seseorang dapat mencapai
satu pengertian mengenai sifat kompleks dari kelompok dengan mengkaji hubungan di antara
dua orang (dydic relationship). Suatu kelompok dipertimbangkan untuk kumpulan dari
hubungan antara dua partisipan tersebut.
Contoh Kasus : Hubungan suami istri melalui sebuah ikatan pernikahan. Pola-pola
perilaku dalam sebuah pernikahan, hanya akan langgeng manakala kalau semua pihak yang
terlibat merasa teruntungkan. Jadi perilaku seseorang dimunculkan karena berdasarkan
perhitungannya, akan menguntungkan bagi dirinya, demikian pula sebaliknya jika merugikan
maka perilaku tersebut tidak ditampilkan. Banyak perceraian diantara pasangan suami istri
terjadi karena salah satu di antara mereka merasa tidak terjadi kecocokan dengan
pasangannya serta merasa dirugikan dengan ikatan pernikahan tersebut.
Telah banyak klasifikasi kelompok yang dilahirkan oleh para ilmuwan sosiologi,
namun dalam kesempatan ini kita sampaikan hanya tiga klasifikasi kelompok.
Charles Horton Cooley pada tahun 1909 (dalam Jalaludin Rakhmat, 1994)
mengatakan bahwa kelompok primer adalah suatu kelompok yang anggota-anggotanya
berhubungan akrab, personal, dan menyentuh hati dalam asosiasi dan kerja sama. Sedangkan
kelompok sekunder adalah kelompok yang anggota-anggotanya berhubungan tidak akrab,
tidak personal, dan tidak menyentuh hati kita.
John F. Cragan dan David W. Wright (1980) membagi kelompok menjadi dua:
deskriptif dan peskriptif. Kategori deskriptif menunjukkan klasifikasi kelompok dengan
8
melihat proses pembentukannya secara alamiah. Berdasarkan tujuan, ukuran, dan pola
komunikasi, kelompok deskriptif dibedakan menjadi tiga:
a. kelompok tugas;
c. kelompok penyadar.
Kelompok tugas bertujuan memecahkan masalah, misalnya transplantasi jantung, atau
merancang kampanye politik. Kelompok pertemuan adalah kelompok orang yang menjadikan
diri mereka sebagai acara pokok. Melalui diskusi, setiap anggota berusaha belajar lebih
banyak tentang dirinya. Kelompok terapi di rumah sakit jiwa adalah contoh kelompok
pertemuan.
Kelompok penyadar mempunyai tugas utama menciptakan identitas sosial politik
yang baru. Kelompok revolusioner radikal; (di AS) pada tahun 1960-an menggunakan proses
ini dengan cukup banyak.
Kelompok preskriptif, mengacu pada langkah-langkah yang harus ditempuh anggota
kelompok dalam mencapai tujuan kelompok. Cragan dan Wright mengkategorikan enam
format kelompok preskriptif, yaitu: diskusi meja bundar, simposium, diskusi panel, forum,
kolokium, dan prosedur parlementer.
9
mendukung atau membuat individu-individu dalam kelompok lebih merasa senang dengan
keputusan yang dibuat tersebut.
Dimensi kelompok merujuk pada ciri-ciri populasi atau karakteristik individu seperti
umur, kecendekiawanan (intelligence). Sementara ciri-ciri kepribadian atau suatu efek yang
memungkinkan kelompok bertindak sebagai satu keseluruhan, merujuk pada peran-peran
spesifik, klik dan posisi status.
Dinamika kepribadian diukur oleh apa yang disebut dengan sinergi, yaitu tingkat atau
derajat energi dari setiap individu yang dibawa dalam kelompok untuk digunakan dalam
melaksanakan tujuan-tujuan kelompok. Banyak dari sinergi atau energi kelompok harus
dicurahkan ke arah pemeliharaan keselarasan dan keterpaduan kelompok
Teori pencapaian kelompok ini sangat berkaitan dengan produktivitas kelompok
atau upaya-upaya untuk mencapainya melalui pemeriksaan masukan dari anggota (member
inputs), variabel - variabel perantara (mediating variables), dan keluaran dari kelompok
(group output). Masukan atau input yang berasal dari anggota kelompok dapat
diidentifikasikan sebagai perilaku, interaksi dan harapan-harapan (expectations) yang bersifat
individual.
Teori pertukaran sosial ini didasarkan pada pemikiran bahwa seseorang dapat
mencapai satu pengertian mengenai sifat kompleks dari kelompok dengan mengkaji
hubungan di antara dua orang (dyadic relationship). Suatu kelompok dipertimbangkan untuk
menjadi sebuah kumpulan dari hubungan antara dua partisipan tersebut.
BAB III
10
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi itu dikatakan efektif bila anggota mampu memberikan informasi
kepada kelompok menenai suatu program secara selektif, atau dapat dilihat dari aspek
prduktifitas. Evektivitas kelompok dapat dilihat dari aspek produktifitas, moral, dan kepuasan
para anggotanya. Produktifitas kelompo dapat dilihat dari keberhasilan mencapai tujuan
kelompok. Moral dapat diamati dari semangat dan sikap para anggotanya. Kepuasan anggota
kelompok komunikasi dapat dilihat dari keberhasilan anggotanya dalam mencapai tujuan
pribadinya.
SOAL
11
1. Jabarkan komunikasi kelompok dari tinjauan teoritis dan praktis?
Jawab :Kelompok dalam perspektif interaksional dikemukakan Marvin Shaw sebagai dua
orang atau lebih yang berinteraksi satu sama lain dalam suatu cara tertentu, dimana masing-
masing mempengaruhi dan dipengaruhi oleh pihak lainnya. Suatu kelompok (kecil) adalah
kelompok yang terdiri dari dua puluh orang atau kurang, walaupun dalam beberapa hal kita
lebih berkepentingan dengan kelompok yang terdiri dari lima orang atau kurang
Jawab :Sosiometri merupakan sebuah konsepsi psikologis yang mengacu pada suatu
pendekatan metodologis dan teoretis terhadap kelompok. Asumsi yang dimunculkan adalah
bahwa individu-individu dalam kelompok yang merasa tertarik satu sama lain, akan lebih
banyak melakukan tindak komunikasi, sebaliknya individu-individu yang saling menolak,
hanya sedikit atau kurang melaksanakan tindak komunikasi.
Jawab : Teori pencapaian kelompok ini sangat berkaitan dengan produktivitas kelompok atau
upaya-upaya untuk mencapainya melalui pemeriksaan masukan dari anggota (member
inputs), variabel - variabel perantara (mediating variables), dan keluaran dari kelompok
(group output). Masukan atau input yang berasal dari anggota kelompok dapat
diidentifikasikan sebagai perilaku, interaksi dan harapan-harapan (expectations) yang bersifat
individual.
c. kelompok penyadar
Jawab : Komunikasi itu dikatakan efektif bila anggota mampu memberikan informasi kepada
kelompok menenai suatu program secara selektif, atau dapat dilihat dari aspek prduktifitas.
Evektivitas kelompok dapat dilihat dari aspek produktifitas, moral, dan kepuasan para
anggotanya
7. Menurut Charles Horton Cooley pada tahun 1909 pengertian kelompok primer adalah?
Jawab : Contoh kasus: Adanya perbedaan pendapat dan adanya perbedaan tujuan disebuah
kantor ada sebuah perbedaan sosial yaitu antara atasan dan bawahan, manajer dan karyawan
dengan ini biasanya sering terjadi konflik atau masalah dan juga kerjaan yang menumpuk ,
karyawan yang tidak disiplin dan adanya perbedaan gaji ini dapat menjadi suatu konflik
perbandingan sosial dan dimana ada juga sama-sama karyawan tapi dibedakan gaji dan
fasilitas ini juga salah satu perbandingan sosial yang jelas akan menimbulkan suatu konflik.
DAFTAR PUSTAKA
13
Muhammad,Arni.1989.KOMUNIKASI ORGANISASI.Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
West, Richard. 2008. Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi. Jakarta:
Salemba Hunaika.
http://www.google.co.id/#q=apa+saja+teoriteori+komunikasi+kelompok&psj=1&ei= 30
http://suryanto.blog.unair.ac.id/2009/02/11/perilaku-kelompok-dan-individu/
http://ariplie.blogspot.co.id/2015/04/komunikasi-kelompok-dalam-perspektif.html
[1] Anwar Arifin, 1984 Wiryanto ,2005
[7] http://ariplie.blogspot.co.id/2015/04/komunikasi-kelompok-dalam-perspektif.html
8. https://tugasmereka.blogspot.com/2017/08/makalah-teori-komunikasi-kelompok.html
14