Anda di halaman 1dari 14

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG

NOMOR 3 TAHUN 2000

TENTANG

PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA


GUDANG FARMASI PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN
BADUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG

Menimbang : a. bahwa sesuai dengan Radiologram Menteri Dalam Negeri Tanggal


11 Pebruari 1999 Nomor 061/364/SJ tentang Persetujuan
Pembentukan Gudang Farmasi pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Daerah Tingkat II Badung;

b. bahwa untuk peningkatan pengelolaan perbekalan farmasi dan


peralatan kesehatan bagi kepentingan masyarakat dan sesuai pula
dengan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
Badung Nomor 10 Tahun 2000 tanggal 3 Juni 2000 tentang
Persetujuan Pengesahan 2 (dua) Rancangan Peraturan Daerah
Kabupaten Badung menjadi Peraturan Daerah Kabupaten Badung,
maka dipandang perlu membentuk Susunan Organisasi dan Tata
Gudang pada Dinas Kesehatan Kabupaten Badung;

c. bahwa sambungan dengan huruf a dan b diatas, maka dipandang


perlu menetapkannya dengan Peraturan Daerah Kabupaten Badung.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan


Daerah - daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah - daerah Tingkat
I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran
Negara Tahun 1958 Nomor 122. Tambahan Lembaran Negara
Nomor 1655);

2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan


(Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100. Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3495);
22

3. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan


Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60. Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3839);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1987 tentang Penyerahan


sebagian Urusan Pemerintah dalam Bidang Kesehatan pada Daerah
(Lembaran Negara Tahun 1987 Nomor 9, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3347);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi


Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Tahun
1988 Nomor 10. Tambahan Lembaran Negara Nomor 3373);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1992 tentang


Penyelenggaraan Otonomi Daerah dengan Titik Berat pada Daerah
Tingkat II (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 77. Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3487);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1995 tentang Penyerahan


Sebagian Urusan Pemerintahan kepada 26 (dua enam) Daerah
Tingkat II Percontohan (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 18.
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3590);

8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 99a/MenKes/SK/III/82


tentang Berlakunya Sistem Kesehatan Nasional;

9. Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri


48/Menkes/SKB/II/88 dan Nomor 7 Tahun 1988 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1987 tentang
Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintah Dalam Bidang Kesehatan
kepada Daerah;

10. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 1992 tentang


Pedoman Organisasi Dinas Daerah;

11. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 1993 tentang


Bentuk Peraturan Daerah dan Peraturan Daerah Perubahan;

12. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 97 Tahun 1993 tentang


Pola Organisasi Pemerintahan Daerah dan Wilayah;
13. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 1994 tentang
Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Daerah Tingkat II;

14. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 105 Tahun 1994 tentang
Pelaksanaan Proyek Percontohan Otonomi Daerah pada Daerah
Tingkat II;

15. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara


Nomor 106 Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi Unit
Pelaksana Teknis, Unit Pelaksana Daerah dan Unit Pelaksana
Teknis Dinas;

16. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1002/Menkes/SK/X/95


tentang Tindak Lanjut Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1995
Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan kepada 26 (dua enam)
Daerah Tingkat II Percontohan;

17. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 165 Tahun 1997 tentang
Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Gudang Farmasi pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Daerah Tingkat II Perontohan;

18. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1999 tentang


Jabatan Struktural Eselon Dua Kebawah di Lingkungan
Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah;

19. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 1993 tentang


Petunjuk Pelaksanaan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah
Tingkat I dan Dinas Daerah Tingkat II;

20. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali Nomor 354


Tahun 1999 tentang Pedoman Pembentukan Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Gudang Farmasi pada Dinas Kesehatan Daerah
Tingkat II Percontohan.
Dengan Persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BADUNG

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG TENTANG


PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA
GUDANG FARMASI PADA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BADUNG.

BAB I KETENTUAN
UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

a. Daerah adalah Kabupaten Badung;


b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Badung;
c. Kepala Daerah adalah Bupati Badung;
d. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
Badung;
e. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Badung;
f. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Badung;
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Gudang Farmasi pada
Dinas Kesehatan Kabupaten Badung yang selanjutnya disebut Gudang Farmasi;
h. Kepala Gudang adalah Kepala Gudang Farmasi Kabupaten Badung;
i. Kelompok Jabatan Fungsional adalah sejumlah tenaga fungsional dalam berbagai
kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.

BAB II
PEMBENTUKAN

Pasal 2

Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Susunan Organisasi dan Tata Kerja Gudang Farmasi
pada Dinas Kesehatan Kabupaten Badung.
BAB III
KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Pasal 3

(1) Gudang Farmasi adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan dibidang penyediaan obat-obatan dan
peralatan kesehatan.

(2) Gudang Farmasi dipimpin oleh seorang Kepala Gudang yang berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas.

Pasal 4

Gudang Farmasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan
dalam bidang pengelolaan, penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian perbekalan
farmasi dan peralatan kesehatan yang diperlukan dalam rangka pelayanan kesehatan.

Pasal 5

Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud pada pasal 4, Gudang Farmasi mempunyai fungsi
sebagai berikut :
a. pelaksanaan penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan dan pendistribusian obat, alat
kesehatan dan perbekalan farmasi;
b. penyiapan, penyusunan rencana pencatatan dan pelaporan persediaan dan penggunaan
obat, alat kesehatan dan perbekelan farmasi;
c. pelaksanaan pengamatan mutu dan khasiat obat secara umum dan baik yang ada dalam
persediaan maupun yang didistribusikan;
d. pelaksanaan urusan tata usaha, keuangan, kepegawaian dan urusan dalam.

BAB IV SUSUNAN
ORGANISASI

Pasal 6

(1) Susunan Organisasi Gudang Farmasi terdiri dari :


a. Kepala Gudang;
b. Urusan Tata Usaha;
c. Sub Seksi Penyimpanan dan Penyaluran;
d. Sub Seksi Pencatatan dan Evaluasi;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Gudang Farmasi pada Dinas Kesehatan Kabupaten Badung
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah ini merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah.

BAB V URAIAN
TUGAS

Pasal 7

(1) Kepala Gudang mempunyai tugas :


a. menyusun rencana kebijaksanaan dibidang Farmasi dalam rangka penetapan
kebijaksanaan oleh Kepala Daerah;
b. merumuskan landasan kebijaksanaan operasional dalam bidang Farmasi berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. membagi tugas kepada para bawahan sesuai bidangnya agar tugas-tugas berjalan
lancar;
d. memimpin para bawahan dalam menyelenggarakan urusan farmasi agar pelaksanaan
tugas sesuai dengan rencana kerja yang telah ditentukan;
e. mengkoordinasikan para bawahan dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan
pengelolaan, penerimaan, penyimpanan, penyaluran obat-obatan dan peralatan
kesehatan, pembinaan pemeliharaan mutu obat-obatan agar terjalin hubungan kerja
yang harmonis;
f. melaksanakan pengamatan secara umum terhadap khasiat obat dan penyusunan
rencana pencatatan obat, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan, serta tenaga
administrasi gudang;
g. memberi petunjuk dan bimbingan teknis kepada para bawahan dalam pelaksanakan
tugas agar berjalan sesuai dengan yang diharapkan;
h. menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan
pengembangan karier;
i. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Gudang Farmasi berdasarkan realisasi program
kerja dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan
dalam penyusunan program berikutnya;
j. merencanakan, mengawasi dan mengevaluasi pendistribusian obat, alat kesehatan
dan perbekalan farmasi dan melaporkannya secara periodik kepada Kepala Dinas;
k. membuat laporan pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi
dan pertanggungjawaban kepada atasan;
l. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
(2) Kepala Gudang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab
langsung kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Badung.

Bagian Kedua
Urusan Tata Usaha

Pasal 8

(1) Urusan Tata Usaha mempunyai tugas :


a. menyusun rencana kegiatan Urusan Tata Usaha berdasarkan data-data program
Gudang Farmasi dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai
bahan untuk melaksanakan tugas;
b. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. mengkoordinasikan para bawahan dalam penyusunan program kerja Gudang
Farmasi agar terjalin kerjasama yang baik;
d. memberi petunjuk kepada bawahan dengan cara mencocokkan dengan petunjuk
kerja yang diberikan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
agar tercapai keserasian dan kebenaran kerja;
e. menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil yang dicapai agar sesuai dengan
rencana dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
f. melaksanakan urusan ketatausahaan, administrasi kepegawaian, keuangan, Surat
menyurat, rumah tangga dan perlengkapan;
g. melaksanakan pencatatan dan evaluasi persediaan barang digudang dan disetiap
Unit pelayanan kesehatan dan penggunaan obat, alat kesehatan dan perbekalan
kesehatan lainnya;
h. mengevaluasi hasil kegiatan Urusan Tata Usaha secara keseluruhan;
i. membuat laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada atasan;
j. pengamanan fisik gudang farmasi dilaksanakan secara koordinasi dengan instansi
terkait khususnya Polisi Pamong Praja Kabupaten Badung;
k. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

(2) Urusan Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Urusan yang berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Kepala Gudang.
Bagian Ketiga
Sub Seksi-Sub Seksi

Pasal 9

(1) Sub Seksi Penyimpanan dan Penyaluran mempunyai tugas :


a. menyusun rencana kegiatan Sub Seksi Penyimpanan dan Penyaluran berdasarkan
data-data program Gudang Farmasi dan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku sebagai bahan untuk melaksanakan tugas;
b. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanakan tugas dapat dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan yang berlaku;
c. mengkoordinasikan para bawahan dalam penyusunan program kerja Gudang
Farmasi agar terjalin kerjasama yang baik;
d. memberi petunjuk kepada bawahan dengan cara mencocokkan dengan petunjuk
kerja yang diberikan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
agar tercapai keserasian dan kebenaran kerja;
e. menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil yang dicapai agar sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
f. melaksanakan penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan dan pendistribusian obat-
obatan, alat kesehatan dan perbekalan farmasi;
g. melaksanakan pengendalian, penyimpanan, pemeliharaan dan pengeluaran obat-
obatan alat kesehatan dan perbekalan kesehatan lainnya serta pencatatan barang-
barang yang disimpan;
h. melaksanakan pengamatan terhadap mutu dan khasiat obat yang ada dalam
persediaan dan yang akan dikeluarkan dari gudang serta melakukan pembinaan
pemeliharaan mutu obat;
i. mengevaluasi hasil kegiatan Sub Seksi Penyimpanan dan Penyaluran secara
keseluruhan;
j. membuat laporan pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan informasi
dan pertanggungjawaban kepada atasan;
k. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

(2) Sub Seksi Pencatatan dan Evaluasi mempunyai tugas :


a. menyusun rencana kegiatan Sub Seksi Pencatatan dan Evaluasi berdasarkan data-
data program Gudang Farmasi dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku sebagai bahan untuk melaksanakan tugas;
b. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. mengkoordinasikan para bawahan dalam penyusunan program kerja Gudang
Farmasi agar terjalin kerjasama yang baik;
9

d. memberi petunjuk bawahan dengan cara mencocokkan dengan petunjuk kerja yang
diberikan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar tercapai
keserasian dan kebenaran kerja;
e. menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil yang dicapai agar sesuai dengan
rencana dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
f. menyiapkan penyusunan rencana pencatatan, pelaporan, pengamatan dan evaluasi
persediaan, penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian obat, alat kesehatan dan
perbekalan farmasi;
g. mengendalikan dan mengkoordinir kegiatan pencatatan dan evaluasi mengenai
persediaan/penggunaan obat-obatan, alat kesehatan dan perbekalan farmasi;
h. mengevaluasi hasil kegiatan Sub Seksi Pencatatan dan Evaluasi secara keseluruhan;
i. membuat laporan pelaksanaan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi
dan pertanggungjawaban kepada atasan;
j. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

(3) Masing – masing Sub Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Sub Seksi yang berada di
bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Gudang.

Bagian Keempat
Kelompok Jabatan Fungsional

Pasal 10

(1) Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan Gudang Farmasi mempunyai tugas


melakukan kegiatan teknis kefarmasian dalam menunjang tugas pokok Dinas di bidang
keahliannya masing-masing yang bertanggungjawab kepada Kepala Gudang.

(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana tersebut pada ayat (1) terdiri dari sejumlah
tenaga dalam jenjang jabatan fungsional dalam berbagai kelompok sesuai dengan
bidang keahliannya.

Pasal 11

(1) Kelompok Jabatan Fungsional dapat dibagi kedalam sub-sub kelompok sesuai dengan
kebutuhan dan masing-masing dipimpin oleh seorang tenaga Fungsional Senior.

(2) Jumlah tenaga Fungsional ditentukan berdasarkan sifat, jenis dan beban kerja.

(3) Pembinaan terhadap Tenaga Fungsional dilaksanakan sesuai dengan ketentuan


peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB VI TATA
KERJA

Pasal 12

(1) Dalam melaksanakan tugasnya antara Gudang Farmasi dengan Instansi Vertikal yang
urusannya sejenis diselenggarakan atas dasar prinsip koordinasi, integrasi dan
sinkronisasi serta pembinaan teknis dengan cara sebaik-baiknya.

(2) Dalam melaksanakan tugasnya Gudang Farmasi melakukan koordinasi Vertikal dan
Horizontal dengan instansi terkait baik Pusat maupun Daerah.

(3) Gudang Farmasi secara fungsional dibina oleh Dinas Kesehatan dan Pembinaan teknis
oleh Kantor Dinas Kesehatan Propinsi.

BAB VII
KEPEGAWAIAN

Pasal 13

(1) Kepala Gudang, Kepala Urusan Tata Usaha para Kepala Sub Seksi diangkat
diberhentikan oleh Kepala Daerah atas usul Kepala Dinas.

(2) Jabatan Fungsional dilingkungan Gudang Farmasi diangkat dan diberhentikan menurut
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 14

Jenjang kepangkatan dan susunan kepegawaian Gudang Farmasi diatur berdasarkan


ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB VIII
PEMBIAYAAN

Pasal 15

Segala pembiayaan untuk kegiatan Gudang Farmasi disediakan dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Kabupaten Badung.
BAB IX KETENTUAN
PENUTUP

Pasal 28

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.


Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah
ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Badung.

Disahkan di Denpasar,
Pada tanggal 3 Juni 2000

BUPATI BADUNG

ttd.

A.A. NGURAH OKA RATMADI, SH

DIUNDANGKAN DALAM LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BADUNG


Nomor : 34 Tanggal : 14 - 6 - 2000

Seri :D Nomor : 17

Sekretaris Daerah Kabupaten Badung,

ttd.

Drs. Ida Bagus Yudara Pidada


Pembina Utama Muda
NIP. 010045843
PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG


NOMOR 3 TAHUN 2000

TENTANG

PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA


GUDANG FARMASI PADA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BADUNG

I. UMUM

Bahwa dalam rangka peningkatan dan kelancaran penyelenggaraan pemerintahan


dan pembangunan secara berdaya guna dan berhasil guna dan untuk memelihara obat dan
alat kesehatan yang diperlukan dan untuk menunjang pelaksanaan upaya kesehatan yang
menyeluruh, terarah dan terpadu, maka dipandang perlu membentuk Gudang Farmasi pada
Dinas Kesehatan Kabupaten Badung.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas dengan berpedoman pada Keputusan
Menteri Dalam Negeri Nomor 165 Tahun 1997 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja
Gudang Farmasi pada Dinas Kesehatan Daerah Tingkat II Percontohan yo Keputusan
Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali Nomor 345 Tahun 1999 tentang Pedoman
Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Gudang Farmasi pada Dinas Kesehatan
Daerah Tingkat II Percontohan, maka dipandang perlu menetapkannya dengan Peraturan
Daerah Kabupaten Badung.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 : Cukup jelas


Pasal 2 : Cukup jelas
Pasal 3 : Cukup jelas
Pasal 4 : Cukup jelas
Pasal 5 : Cukup jelas
Pasal 6 : Cukup jelas
Pasal 7 : Cukup jelas
Pasal 8 : Cukup jelas
Pasal 9 : Cukup jelas
Pasal 10 : Cukup jelas
Pasal 11 : Cukup jelas
Pasal 12 : Cukup jelas
Pasal 13 : Cukup jelas
Pasal 14 : Cukup jelas
Pasal 15 : Cukup jelas
Pasal 16 : Cukup jelas
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG
NOMOR : 3 TAHUN 2000 TANGGAL 3 JUNI TAHUN 2000
TENTANG : PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA GUDANG
FARMASI PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BADUNG

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI GUDANG FARMASI


PADA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BADUNG

KEPALA
GUDANG

URUSAN TATA
USAHA

KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL

SUB SEKSI SUB SEKSI


PENCATATAN DAN PENCATATAN DAN
EVALUASI EVALUASI

BUPATI BADUNG

ttd.

A.A. NGURAH OKA RATMADI,SH

Anda mungkin juga menyukai