Anda di halaman 1dari 3

Kanker Paru-Paru

Kanker paru-paru merupakan penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan


sel yang abnormal pada bagian paru-paru yang dapat menyebar keluar ke jaringan
terdekat serta organ tubuh lainnya. Kanker paru-paru ini merupakan salah satu
jenis kanker yang paling banyak terjadi di dunia. Penyebab kanker paru-paru
terdapat beberapa faktor seperti asap rokok (merokok), bahan industri berbahaya
(radiasi, uranium, dan asbestos), polusi udara, dan mutasi genetik. Terdapat dua
jenis kanker paru paru yang sering terjadi yakni adenokarsinoma dan Squamous
cell carcinoma. Dalam melakukan pemeriksaan kanker paru-paru, dapat dilakukan
pengamatan histopatologi yaitu dengan menganalisis sampel dari struktur jaringan
yang diambil dari pasien. Berikut contoh citra histopatologi kanker paru-paru
yang diilustrasikan Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Histopatologi kanker paru-paru


Adenokarsinoma merupakan jenis kanker paru-paru yang menyerang
kalangan muda dan wanita lebih rentan terserang penyakit ini [8].
Adenokarsinoma memiliki ciri khas jaringan yang membentuk formasi landular
dan kecenderungan ke arah pembentukan konfigurasi papilari [4]. Kondisi ini
menyebabkan gejala batuk yang tidak kunjung sembuh meski telah diobati.
Kanker ini berkembang secara perlahan dan sering terdiagnosis sebelum
menyebar ke organ tubuh lain.

Adenokarsinoma paru secara makropis terlihat sebagai massa kuning


keabuan berbatas tiding tegas, bisa tunggal dan bisa multiple. Disekitar paru

1
mengandung banyak jaringan ikat, cairan mucus yang lengket seperti putih telur.
Umumnya terdapat pada bagian perifer segmen bronkus (65% kasus), pleura
viseralis (77% kasus).

Squamous cell carcinoma (SCC) atau yang bisa disebut karsinoma sel
skuamosa merupakan jenis kanker paru-paru yang menyerang perokok aktif [1].
Karsinoma sel skuamosa memiliki ciri khas yang ditandai dengan adanya proses
keratinisasi serta pembentukan jembatan intraselular [8]. Kondisi ini tidak
menyebabkan gejala apa pun pada stadium awal. Itu sebabnya, kanker ini
biasanya baru terdiagnosis setelah menyebar ke bagian tubuh lain.

SSC memiliki massa putih atau keabuan, padat, keras, terdapat bagian tengah
dari daerah nekrosis. SSC dapat membesar dan membentuk kavitas, dapat
ditemukan pada daerah peripheral dan subpleura, tetapi sering terjadi pada daerah
sentral dari lobus atau segmental pada bronkus. Gambaran SSC pada sitologi
adalah ukuran selnya bervariasi, ada yang berukuran besar da nada berukuran
kecil, ciri khas dari SSC terdapat gambaran nekrosis dan peradangan.

Hal ini jelas menjadi kekhawatiran tersendiri, sebab deteksi dini adalah kunci
untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dari pengobatannya. Jika penyakit baru
terdiagnosis setelah memasuki stadium lanjut, peluang hidup pasien dalam lima
tahun adalah kurang dari 20% [2].

2
REFERENCE

[1] K. Inamura, “Lung Cancer: Understanding Its Molecular Pathology And


The 2015 Who Classification,” Front. Oncol., Vol. 7, 2017.

[4] S. Anttila And P. Boffetta, Occupational Cancers. 2014.

[8] B. S. Hernowo, “Karsinoma Paru,” Bandung Integr. Respir. Care 2012, Pp.
1–10, 2012.

Anda mungkin juga menyukai