Anda di halaman 1dari 6

Khutbah Pertama

‫َش َه ُد‬ ِ َ‫ص َّح ِة اإْلِ س اَل ِم واإْلِ مْي‬


ْ ‫ أ‬،‫ان‬ ِ ِ‫ الَّ ِذي جعل الْعِْلم سبب ل‬،‫ احْل م ُد لِ ِله الَّ ِذي خلَق اإْل نْسا َن وعلَّمه الْبيان‬،‫احْل م ُد لِ ِله‬
َ ْ َ ََ َ َ َ َ ْ ََ ُ َ َ َ َ َ َ ْ َْ َْ
ِ ِ
‫َن َس يِّ َدنَا حُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ َو َر ُس ْولُهُ الَّذ ْي أَظْ َه َر أل دِّيْ َن‬
َّ ‫َش َه ُد أ‬
ْ ‫ َوأ‬،‫ك لَ هُ احْلَلْي ُم الْ َمنَّا ن‬َ ْ‫أَ ْن آلإِلَ هَ إِالَّ اهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِري‬
‫ص ْحبِ ِه‬ ِِ ِ ِ ٍ ِ ِ ِ َّ ‫احْل ِّق علَى‬
َ ‫ َو َعلَى اَل ه َو‬،‫ك حُمَ َّمد َس يِّد َولَد الْ َع ْدنَان‬ َ ‫ص ِّل َو َس لِّ ْم َعلَى َعْب د َك َو َر ُس ْول‬ َ ‫ اللَّ ُه َّم‬،‫السا ئ ِر الْ َع ْديَان‬ َ َ
‫ أ ُْو ِص ْييِن ْ َن ْف ِس ْي َوإيَّا ُك ْم‬،‫ َرمِح َ ُك ُم اهلل‬،‫ َفيَآأ َُّي َه ا اإْلِ ْخ َوان‬،‫ َّأما َب ْع ُد‬،‫َو َم ْن تَبِ َع ُه ْم بِِإ ْح َس ا ٍن إِىَل َي ْوِم حُيْ َش ُر اإْلِ نْ َس ان‬
َ‫ َوال‬،‫الر ِحْي ِم‬ ِ ‫ بِس ِم‬،‫الر ِجي ِم‬ ِ ِِ ِ ِ ِ َ‫اهلل وط‬ ِ
َّ ‫اهلل الرَّمْح ِن‬ ْ ْ َّ ‫ أَعُ ْوذُباهلل م َن الشَّْيطَان‬:‫ قَ َال اهللُ َت َعلَى‬،‫اعته لَ َعلَّ ُك ْم ُتْرمَحُْون‬ َ َ ‫بَِت ْق َوى‬
ِِ ِ
‫)ـ‬١٣٩ :‫ني (ال عمران‬ َ ‫َعلَ ْو َن إِن ُكنتُم ُّم ْؤمن‬ ْ ‫هَت نُوا َوالَ حَتَْزنُوا َوأَنتُ ُم األ‬
Maasyiral Muslimin Jamaah Jum’ah Rahimakumullah

Alhamdulillah siamg ini kita masih diberikan kesempatan untuk hadir di majlis ini
untuk melaksanakan shalat Jumat berjamaah. Semoga dengan demikian akan
menambahkan takwallah yakni menjalankan perintah dan menjauhi yang dilarang-
Nya.

Maasyiral Muslimin Jamaah Jum’ah Rahimakumullah

Sedih merupakan bagian dari fitrah manusia. Tak satu pun manusia bisa lepas dari
kesedihan, termasuk para nabi dan rasul. Semua orang hampir bisa dipastikan
pernah mengalami yang namanya sedih.

Nabi Ya’kub sedih dikarenakan kehilangan Nabi Yusuf ‘alaihissalam, Nabi Nuh
‘alaihissalam sedih karena kehilangan anak dan istrinya. Bahkan Nabi Muhammad
SAW pun bersedih tatkala kehilangan istri dan paman tercintanya, Abu Thalib,
sehingga masa-masa itu disebut dengan ammul huzni (tahun kesedihan). Namun,
kesedihan nabi dan rasul tidak melampaui batas dan melemahkan iman.

Ini berbeda dari sikap umatnya yang kadang tak memahami batas-batas kesedihan,
terlalu larut dalam kegundahan, sampai-sampai ada yang berubah sikap dan karakter
secara signifikan. Biasanya, yang mengalami keadaan seperti itu adalah mereka
yang gersang jiwanya, lemah agamanya, dan minim pengetahuannya, tetapi besar
harapan dan angan-angannya, sehingga tatkala apa yang sangat dicintainya hilang,
ia seperti tak punya pegangan. Ada yang menjerit-jerit, stres, depresi, bahkan putus
asa dan bunuh diri.

Secara psikologis, kesedihan adalah suatu emosi yang ditandai oleh perasaan tidak
beruntung, kehilangan, dan ketidakberdayaan. Saat sedih manusia sering menjadi
lebih diam, kurang bersemangat, dan menarik diri.

Allah SWT memberikan motivasi kepada orang yang beriman melalui firman-Nya:
ِِ
َ ‫َوالَ تَ ِهنُوا َوالَ تَ ْح َزنُوا َوأَنتُ ُم األَ ْعلَ ْو َن إِن ُكنتُم ُّم ْؤمن‬
‫ين‬
Artinya: Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati,
padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang
.yang beriman. (QS. Ali Imran [3]: 139)

Maasyiral Muslimin Jamaah Jum’ah Rahimakumullah

Syekh Imam Nawawi Al-Bantani dalam kitab Nashaihul Ibad menjelaskan:

ِ ‫اآلخ َر ِة بِنُ ْو ِر القَ ْل‬


‫ب‬ ِ ‫َه ُّم ال ُّد ْنيَا بِظُ ْل ِم القَ ْل‬
ِ ‫ب َو َه ُّم‬
Artinya: Sedih karena urusan dunia maka hati menjadi gelap dan sedih karena akhirat maka hati
menjadi terang.

Kesedihan akan keterpurukan sandang, pangan, papan, dan pasangan, bila tak
disikapi dengan ikhtiar, syukur, sabar, qana’ah dan tawakal hanya akan membuat hati
semakin gundah gulana. Hati menjadi gelap dan bisa terjerembab dalam perbuatan
maksiat. Terbukti, di tengah pandemi ini banyak kriminalitas seperti pencurian,
penipuan, penjambretan bahkan KDRT juga semakin meningkat tajam.

Namun sebaliknya, kesedihan karena perkara-perkara ukhrawi akan menjadi hati


semakin bening, bercahaya dan memancarkan pesona perilaku yang mulia. Hingga,
pandemi dipahami sebagai media ujian sekaligus peringatan bagi setiap hamba. Ia
sibuk memikirkan bagaimana cara meningkatkan ibadah, baik secara kualitas
maupun kuantitas.

Seseorang yang sedih memikirkan akhirat akan mendorong dirinya untuk tadzkiratul
maut (mengingat mati), menyempurnakan shalat, memperbanyak puasa,
memantapkan dzikir dan memperbanyak sedekah, serta memperkaya doa apa saja,
khususnya doa dan shalawat hadapi wabah Covid – 19.

Tafsir terhadap ayat-ayat tentang hazan (kesedihan) mengungkap bahwa sebab-


sebab bersedih itu antara lain: (1) karena jauh dari Allah (2) dosa kemaksiatan (3)
dan tidak mampu berbuat kebaikan. Lalu bagaimanakah Islam memberikan solusi
untuk menghilangkan kesedihan? Ada beberapa amalan yang dapat dilakukan, yaitu:

1. Jangan sedih, Allah bersama kita ...

ِ َّ ِ # ‫ا وجع‬##‫ود لَم َتروه‬# ٍ ِ ِ ِ َّ ِ


‫ين‬ َ َ َ َ َ ْ َ ْ # ُ‫ه َوأَيَّ َدهُ ب ُجن‬## ‫كينَتَهُ َعلَْي‬# #‫أَْن َز َل اهللُ َس‬# #َ‫ا ۖ ف‬## َ‫ز ْن إ َّن اللهَ َم َعن‬#َ #‫اَل تَ ْح‬
َ ‫ ةَ الذ‬# ‫م‬#َ ‫ل َكل‬#
‫الس ْفلَ ٰى‬
ُّ ‫َك َف ُروا‬
Artinya: Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita. Maka Allah menurunkan
ketenangan kepadanya (Muhammad) dan membantu dengan bala tentara (malaikat-malaikat) yang
tidak terlihat olehmu, dan Dia menjadikan seruan orang-orang kafir itu rendah. (QS At-Taubah: 40).

Tidak ada kejadian dan kesedihan melainkan dengan izin Allah. Tatkala Allah
menakdirkan sesuatu yang membuat kita bersedih, yakinlah bahwa Allah selalu ada
untuk kita dan membersamai kita dalam suka maupun duka. Secara tauhid, kita
harus mengesakan Allah dan menyandarkan diri kepada-Nya (ash-Shamad, Sang
Tempat Bersandar).

Jika kita menyertakan Allah dalam setiap helaan napas dan seluruh aktivitas kita,
maka secara psikologis kita akan terhindar dari setiap kesedihan yang mendera,
karena Allah tidak akan menyia-nyiakan orang yang beriman dan beramal shaleh.

2. Mempedomani Al-Qur'an

ِ ِ ِ ِ ِ
‫ف َعلَْي ِه ْم َوالَ ُه ْم‬ َ ‫ َد‬# #‫ع ُه‬#َ # ‫ ًدى فَ َمن تَب‬# #‫أْتَينَّ ُكم ِّمنِّي ُه‬# #َ‫اً فَِإ َّما ي‬# #‫ا َجميع‬##‫واْ م ْن َه‬## ُ‫ا ْاهبط‬## َ‫ُقلْن‬
ٌ ‫و‬#ْ #‫اي فَالَ َخ‬
‫يَ ْح َزنُو َن‬
Artinya: Kami berfirman: ‘Turunlah kamu semuanya dari surga itu!’ Kemudian jika datang petunjuk-Ku
kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas
mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS: Al-Baqarah [2]: 38).

Ayat ini memerintahkan Nabiyullah Adam AS, istri, dan keturunannya kelak agar
turun ke bumi. Di bumi itu manusia akan diberikan Allah berbagai tugas dan
kewajiban. Apabila tugas itu datang dari Allah melalui petunjuk Al-Qur’an, maka
manusia tidak akan ditimpa ketakutan dan dirundung kesedihan. Sebab Allah tidak
akan menyia-nyiakan orang yang patuh dalam amal kebaikan.

Untuk itu tadabburilah Al-Qur’an dengan membaca dan mempelajari isinya serta
mengamalkan perintah-Nya. Membaca Al-Qur’an dan memahami artinya akan
menjadi obat hati terutama obat kesedihan yang telah kita rasakan.

Maasyiral Muslimin Jamaah Jum’ah Rahimakumullah

3. Mengikuti Jejak Nabi (Ittiba')

‫ف َعلَْي ِه ْم‬ ْ َ‫ َوأ‬#‫اتِي فَ َم ِن َّات َقى‬##َ‫و َن َعلَْي ُك ْم آي‬#‫ص‬


ٌ ‫و‬#ْ ‫لَ َح فَالَ َخ‬#‫ص‬ ُّ ‫ ٌل ِّمن ُك ْم َي ُق‬#‫م ُر ُس‬#ْ ‫أْتَِينَّ ُك‬#َ‫آد َم إِ َّما ي‬
َ ‫ا بَنِي‬#َ‫ي‬
‫َوالَ ُه ْم يَ ْح َزنُو َن‬
Artinya: Hai anak-anak Adam, jika datang kepadamu rasul-rasul daripada kamu yang menceritakan
kepadamu ayat-ayat-Ku, maka barangsiapa yang bertakwa dan mengadakan perbaikan, tidaklah ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS: Al-A’raaf [7]: 35).
Banyak risalah para nabi, khususnya baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang
menghantarkan pada ketaqwaan dan perbaikan diri, termasuk amalan yang dapat mengatasi
kesedihan. Setidaknya, ada dua amalan yang bersumber dari hadits dan bisa mengeluarkan kita
dari kesedihan, yakni melazimkan diri untuk beristighfar dan berdoa kepada Allah SWT.

ُ ‫هُ ِم ْن َح ْي‬#َ‫ َو َر َزق‬،‫ا‬#‫ل َه ٍّم َف َر ًج‬#


‫ث اَل‬ ِّ ‫ َو ِم ْن ُك‬،‫ا‬#‫يق َم ْخ َر ًج‬ ِ ‫من لَ ِزم ااِل ستِ ْغ َفار جعل اللَهُ لَهُ ِمن ُك ِّل‬
ٍ #‫ض‬ ْ َ ََ َ ْ َ ْ َ
‫ب‬ ِ
ُ ‫يَ ْحتَس‬
Artinya: Siapa yang melazimkan beristighfar, maka Allah jadikan baginya jalan keluar atas segala
kesulitannya. Allah juga akan memberikan kelapangan atas segala kesempitan dan
kesusahannya. Serta memberinya rezeki dari jalan yang tak disangka-sangka. (HR Abu Dawud,
an-Nasa’i, Ibnu Majah, dan Hakim).

ِ َ #ِ‫وذُ ب‬#‫ واَع‬،‫ ِل‬#‫ج ِز والْ َكس‬ ِ َ ِ‫وذُ ب‬#‫ واَع‬،‫ك ِمن الْه ِّم والْحز ِن‬ ِ
‫ْج ْب ِن‬
ُ ‫ك م َن ال‬# ُ َ َ َ #ْ ‫ك م َن ال َْع‬# ُ َ َ َ َ َ َ َ ِ‫اَللَّ ُه َّم انِّى اَعُ ْوذُ ب‬
#ِ ‫الر َج‬
‫ال‬ َّ ‫ك ِم ْن غَلَبَ ِة‬
ِّ ‫الديْ ِن َو َق ْه ِر‬ َ ِ‫َوالْبُ ْخ ِل َواَعُوذُ ب‬
Artinya: Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari rasa sedih dan gelisah, aku berlindung dari sifat lemah
dan malas, dan aku berlindung padamu dari sikap pengecut dan bakhil, dan aku berlindung pada-Mu
dari cengkeraman utang dan penindasan orang. (HR al-Bukhari).

4. Istiqamah

#‫ ُروا‬#‫وا َوأَبْ ِش‬##ُ‫افُوا َواَل تَ ْح َزن‬##‫ أَاَّل تَ َخ‬#ُ‫ ة‬#‫ز ُل َعلَْي ِه ُم ال َْماَل ئِ َك‬#َّ #‫َت َق ُاموا َتَتَن‬#‫ا اللَّهُ ثُ َّم ا ْس‬##َ‫الُوا َر ُّبن‬##َ‫ين ق‬ ِ َّ
َ ‫إِ َّن الذ‬
‫وع ُدو َن‬َ ُ‫ْجن َِّة الَّتِي ُكنتُ ْم ت‬ َ ‫بِال‬
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: ‘Tuhan kami ialah Allah’ kemudian mereka
meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan:
“Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang
telah dijanjikan Allah kepadamu. (QS. Fushshilat [41]: 30).

Seseorang dengan keimanan dan keistiqamahan yang tinggi akan selalu konsisten
dalam perilakunya. Artinya dia akan berperilaku taat hukum, konsisten dengan
idealismenya dan tidak pernah meninggalkan prinsip yang dia pegang meskipun dia
harus berhadapan dengan resiko maupun tantangan. Selanjutnya, seseorang yang
istiqamah akan dapat mengontrol dirinya dengan baik. Dia tetap konsisten dengan
keimananannya, dan juga memiliki pikiran positif, dan tidak pernah kembali ke
belakang meskipun dia dalam situasi yang betul-betul tertekan. Gaya perilaku ini bisa
menciptakan kepercayaan diri, integritas, dan kemampuan mengendalikan
kesedihan yang tak terperihkan.

Kiranya ulasan khutbah ini memberikan manfaat nyata dalam kehidupan kita.
Dengan berbagai amalan tersebut diatas dapat menghilangkan diri kita dari
‫‪kesedihan yang menimpa, terutama menghadapi efek wabah Covid-19 yang‬‬
‫‪berkepanjangan ini.‬‬

‫الص ا بِ ِرين‪ .‬بِس ِم ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬


‫اهلل ال رَّمْح ِن‬ ‫َج َعلَنَ ا اهللُ َوإيَّا ُك ْم م َن الْ َف ائ ِزيْ َن اآْل مننْي َ ‪َ ،‬وأ َْد َخلَنَ ا َوإيَّا ُك ْم يِف ْ ُز ْم َرة َّ ْ ْ‬
‫ِ‬ ‫َّ ِ‬
‫وع ا (‪)٢١‬‬ ‫وع ا (‪َ )٢٠‬وإِ َذا َم َّس هُ اخْلَْي ُر َمنُ ً‬
‫الش ُّر َج ُز ً‬‫وع ا (‪ )١٩‬إِ َذا َم َّس هُ َّ‬
‫الرحْي ِم‪ ،‬إِ َّن اإْلِ نْ َس ا َن ُخل َق َهلُ ً‬
‫ب ا ْغ ِفر وارحم وأَنْت خير َّ مِحِ‬
‫الرا نْي َ‬ ‫ني‪َ .‬وقُ ْل َّر ِّ ْ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ ُ‬ ‫صلِّ َ‬ ‫إِاَّل الْ ُم َ‬

‫‪Khutbah Kedua‬‬

‫َش َه ُد أَ ْن الَ إِل هَ إِالَّ اهللُ َو ْح َدهُ الَ‬ ‫ب الْ َع الَ ِمنْي َ ‪َ ،‬وبِ ِه نَ ْس تَعِنْي ُ َعلَى أ ُُم ْو ِر ال ُّد ْنيَا َوال دِّيْ ِن‪ .‬أ ْ‬ ‫اَحْل م ُد ِ‬
‫هلل َر ِّ‬ ‫َْ‬
‫َص َحابِِه‬ ‫ِِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫َش َه ُد أ َّ‬ ‫َش ِريْ َ‬
‫ص ِّل َعلَى َس يِّدنَا حُمَ َّمد َو َعلَى أل ه َوأ ْ‬ ‫َن حُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ َو َر ُس ْولُهُ‪ .‬اللّ ُه َّم َ‬ ‫ك لَ هُ‪َ ،‬وأ ْ‬
‫اهلل أُو ِصي ُكم و َن ْف ِس ي بَِت ْق وى ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِِ ٍ ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫اهلل َف َق ْد‬ ‫أَمْج َعنْي َ َو َم ْن تَب َع ُه ْم بإ ْح َسان إىَل َي ْوم الدِّيْ ِن‪ .‬أ ََّما َب ْع ُد‪َ ،‬فيَا عبَ َاد ْ ْ ْ َ ْ َ‬
‫ِ ِِ‬ ‫يِف‬ ‫َحثُّ ُك ْم َعلَى طَ َِ ِ َّ‬
‫اعت ه لَ َعل ُك ْم ُت ْرمَحُ ْو َن قَ َال اهللُ َت َع اىَل ْ اْل ُق ْرآن الْ َك رمْي ‪ :‬يَاأَيُّ َه ا الن ُ‬
‫َّاس‬ ‫فَ َاز الْ ُمَّت ُق ْو َن‪َ ،‬وأ ُ‬
‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه‬ ‫ِ‬ ‫اعب ُدوا ربَّ ُكم الَّ ِذي خلَ َق ُكم والَّ ِذ ِ ِ‬
‫ين م ْن َقْبل ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم َتَّت ُق و َن‪َ ،‬وق اَ َل َر ُس ْو ُل اهلل َ‬ ‫َ َْ َ‬ ‫ُْ َ ُ‬
‫الس يِّئَةَ احْل س نَةَ مَتْحه ا وخ الِ ِق الن خِب‬ ‫ت َوأَتْبِ ْع َّ‬ ‫ِ‬
‫ص َد َق اهللُ‬ ‫َّاس ُلُ ٍق َح َس ٍن‪َ .‬‬ ‫َ‬ ‫َُ َ َ‬ ‫ََ‬ ‫َو َس لَّ َم‪ :‬ات َِّق اللَّه َحْيثُ َم ا ُكْن َ‬
‫ب‬ ‫ِهلل َر ِّ‬ ‫الش اكِ ِرين واحْل م ُد ِ‬ ‫الْع ِظيم وص َد َق رس ولُه النَّيِب الْ َك ِرمْي وحَن ن علَى ذلِ ك ِمن َّ ِ ِ‬
‫الش اهديْ َن َو َّ ْ َ َ َ ْ‬ ‫َ َ‬ ‫ُ َ ُْ َ‬ ‫َ ْ ُ َ َ َ ُ ْ ُ ُّ‬
‫الله َّم أ َِع َّز‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ ِِ‬ ‫ِ‬
‫لله َّم ا ْغف ْر ل ْل ُم ْؤمننْي َ َواْملُْؤمنَ ات َواْملُ ْس لمنْي َ َواْملُ ْس ل َمات اَالَ ْحيآءُ مْن ُه ْم َواْالَ ْم َوات ُ‬ ‫الْ َع الَمنْي َ اَ ُ‬
‫اخ ُذ ْل‬ ‫ِ‬ ‫اْ ِإلسالَم واْملسلِ ِم وأ َِذ َّل الشِّر َك واْمل ْش ِركِ وانْ ِ‬
‫ص َر الدِّيْ َن َو ْ‬ ‫ص ْر َم ْن نَ َ‬ ‫ص ْر عبَ َاد َك اْملَُو ِّحديَّةَ َوانْ ُ‬ ‫ْ َ ُ نْي َ َ ُ‬ ‫ْ َ َ ُ ْ نْي َ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫الله َّم ْادفَ ْع َعنَّا اْلبَالَءَ َواْ َلوبَاءَ‬ ‫ك إِىَل َي ْو َم الدِّيْ ِن‪ُ .‬‬ ‫َم ْن َخ َذ َل اْمل ْس ل ِمنْي َ َو َد ِّم ْر أ َْع َداءَالدِّيْ ِن َو ْاع ِل َكل َماتِ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ُ‬
‫خآص ةً َو َس ائِِر‬‫َّ‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫س‬‫ِ‬ ‫ي‬‫ِ‬
‫ون‬ ‫د‬ ‫ن‬‫ا‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫د‬ ‫َ‬‫ل‬‫ب‬ ‫ن‬ ‫ع‬ ‫ن‬ ‫ط‬
‫َ‬ ‫ب‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ن‬‫م‬‫ِ‬
‫الزالَ ِز َل َواْ َ َ َ ُ ْ َ ْ ْ َ َ ْ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ ْ ُ ْ َّ‬
‫ر‬ ‫ه‬ ‫ظ‬
‫َ‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ن‬ ‫ح‬ ‫مل‬‫ا‬‫و‬ ‫ِ‬
‫ة‬ ‫ن‬‫ت‬ ‫لف‬ ‫ا‬ ‫ء‬ ‫و‬ ‫س‬ ‫و‬ ‫ن‬ ‫ح‬ ‫مل‬ ‫َو َّ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ب اْ َلع الَ ِمنْي َ ‪َ .‬ربَّنَ ا آتِن اَ ىِف ُّ‬ ‫اْ ُلب ْل َد ِان اْمل ْس لِ ِمنْي َ َّ‬
‫اب‬‫الد ْنيَا َح َس نَةً َوىِف اْآلخ َر ِة َح َس نَةً َوقنَ ا َع َذ َ‬ ‫عآمةً يَ ا َر َّ‬
‫اس ِرين‪ِ .‬عباد ِ‬
‫اهلل ! إِ َّن اهللَ يَ أْ ُم ُر‬ ‫النَّا ِر‪ .‬ربَّنَ ُا ظَلَمنَ ا اَْن ُفس نَاواِ ْن مَل َت ْغ ِف ر لَنَ ا وَترمَح نَ ا لَنَ ُك ونَ َّن ِمن اْخل ِ‬
‫ْ َ َ َْ َ َ‬ ‫َ َ ْ ْ َْ ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫تآء ِذي اْل ُق رىب ويْنهى ع ِن اْل َفح ِ‬
‫شآء َواْملْن َك ِر َواْ َلب ْغي يَعِظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّك ُر ْو َن‬ ‫ان وإِي ِ‬ ‫بِاْلع ْد ِل واْ ِإلحس ِ‬
‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َْ‬
‫واذْ ُكروااهلل اْلع ِظيم ي ْذ ُكر ُكم وا ْش ُكروه على نِع ِم ِه ي ِز ْد ُكم ولَ ِذ ْكر ِ‬
‫اهلل أَ ْكَب ْر‬ ‫َ ُ َ َ َْ َ ْ ْ َ ُْ ُ َ َ َ َ ْ َ ُ‬

Anda mungkin juga menyukai