ABSTRAK
Kebersihan pribadi saat menstruasi adalah menjaga kebersihan pribadi, terutama menjaga
kebersihan organ reproduksi. Berdasarkan survei awal untuk 10 siswa SMP Negri 2 Cerenti
Kabupaten Kuantan Singingi hanya belajar tentang reproduksi dalam mata pelajaran biologi,
sebagai akibat dari perilaku higienis saat menstruasi, menstruasi mereka cenderung untuk tidak
berperilaku higienis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perilaku Terhadap Remaja Putri
Higienis Pribadi Dalam Masa Menstruasi Pada SMP Negri 2 Cerenti Kabupaten Kuantan
Singingi. Desain penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik dengan total
sampling sampel. Sampel ini termasuk 93 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
bahwa responden yang melakukan kebersihan pribadi saat menstruasi oleh 61,3%, mendapat
informasi dari media elektronik sebanyak 58,1%, pengetahuan yang baik sebanyak 40,9% dan
sikap positif sebanyak 53,8%. Hasil perhitungan chi square ada hubungan dengan perilaku nilai
nilai sumber ρ <α 0,05 (ρ = 0,028, OR = 0,267), ada hubungan pengetahuan dengan perilaku
nilai nilai ρ < α 0,05 (ρ = 0,026, OR = 0.273) dan tidak ada hubungan dengan sikap perilaku ρ
nilai value <α 0,05 (ρ = <0,003, OR = 0,250). Diharapkan Dinas Pendidikan dapat bekerja
dengan badan-badan kesehatan dalam mengembangkan pengembangan program pendidikan
kesehatan terutama pada kesehatan reproduksi, sehingga guru dapat memberikan kesehatan
seperti pendidikan kesehatan reproduksi di mahasiswa biologi, penelitian lebih lanjut dalam
rangka untuk melanjutkan dengan variabel penelitian dan metode penelitian lebih tinggi.
Kata kunci: Sumber Daya, pengetahuan, sikap, perilaku, higienis pribadi, menstruasi
ABSTRACT
resources value ρ <α 0,05 (ρ = 0.028, OR = 0.267), there is the relationship of knowledge to the
behavior of the value of ρ value <α 0,05 (ρ = 0.026, OR = 0273) and no association with
behavioral attitudes ρ value value <α 0,05 (ρ = <0.003, OR = 0.250). Expected that the
Department of Education can work with health agencies in developing a health education
program development especially on reproductive health, so that the teacher can give health such
as reproductive health education in biology student, further research in order to proceed with
the study variables and methods of the study were higher .
PENDAHULUAN
Personal hygiene adalah suatu Menurut data Globocan 2002, terdapat lebih
tindakan untuk memelihara kebersihan dan dari 40.000 kasus baru kanker serviks
kesehatan seseorang, untuk menjaga dengan sekitar 22.000 kematian karenanya
kesejahteraan fisik dan psikis (Permatasari pada wanita di Asia Tenggara (Progestian,
& istiana dkk, 2012). 2009).
Personal hygienis menurut Poter. Perry Menurut data pusat statistik (BPS) dan
(2005) adalah suatu tindakan untuk Bappenas tahun 2010, sebagian besar dari
memelihara kebersihan dan kesehatan 63 juta jiwa remaja di Indonesia rentan
seseorang untuk kesejahteraan fisik dan berprilaku tidak sehat perilaku kurang
psikis, kurang perawatan diri adalah hygiene pada saat menstruasi (30%), dan
konsdisi dimana seseorang tidak mampu lingkungan yang tidak bersih serta
melakukanperawatan kesehatan dirinya. penggunaan pembalut yang kurang sehat
Menstruasi adalah mengacu pada saat mentruasi (50%) (Rahmatika, 2010).
proses pelepasan dinding rahim yang Kabupaten Kuantan Singingi
disertai dengan perdarahan yang terjadi merupakan Kabupaten di Provinsi Riau yang
secara berulang setiap bulannya. Jadi memiliki penduduk cukup padat.
hygienis pada saat menstruasi adalah Berdasarkan data Badan Pusat Statistik
menjaga kebersihan diri terutama menjaga jumlah penduduk menurut kelompok umur
kebersihan organ reproduksi / alat kelamin. dan jenis kelamin tahun 2010 didapatkan
(Dito, 2011). golongan umur 10-14 tahun sebanyak
Berdasarkan data dari badan kesehatan 61.522 orang, umur 15-19 tahun sebanyak
dunia (WHO), kanker serviks merupakan 67.438 (Badan Pusat Statistik Kuantan
kanker nomor dua terbanyak pada Singingi, 2010). Tingginya pertumbuhan
perempuan. Tidak kurang dari 500.000 dan perkembangan jumlah remaja
kasus baru dengan kematian 280.000 membutuhkan perhatian khusus, sehingga
penderita terjadi setiap tahun diseluruh remaja dapat tumbuh dan berkembang
dunia. Setiap dua menit seorang perempuan menjadi manusia yang dewasa yang sehat.
meninggal akibat kanker serviks, wilayah Berdasarkan survei pendahuluan pada
Asia Pasifik dan Timur Tengah ada 1,3 tanggal 05 Juni 2015 kepada siswi SMP
Milyar perempuan berusia 13 tahun ke atas Negri 2 Cerenti Kabupaten Kuantan
yang beresiko terkena kanker serviks. WHO Singingi dari 10 siswi yang di wawancarai
memperkirakan ada lebih dari 265.000 kasus hanya mendapat pelajaran tentang
kanker serviks dengan kematian 140.000 reproduksi dalam mata pelajaran biologi,
penderita setiap tahun di wialyah ini. tetapi pelajaran tersebut tidak membahas
Jurnal Ilmu Kebidanan, STIKES Al-Insyirah Pekanbaru 109
AL-INSYIRAH
VOLUME : 05 NOMOR : 01 TAHUN : 2016
MIDWIFERY
(0,05) yang artinya bahwa ada hubungan sehingga menimbulkan pengetahuan baru
pengetahuan remaja putri dengan perilaku pada orang tersebut, bahwa pengetahuan
terhadap personal hygienis pada masa merupakan salah satu faktor predisposisi
menstruasi di SMP Negeri 2 Cerenti untuk terjadinya perilaku atau keputusan
Kabupaten Kuantan Singingi. Dari uji seseorang. Hal ini berarti perilaku personal
statistik diperoleh nilai OR = 0,273 hal ini hygiene selama menstruasi benar jika
menunjukkan bahwa reponden yang pengetahuannya baik. Begitu juga
memiliki pengetahuan baik mempunyai sebaliknya, jika pengetahuan kurang, maka
peluang sebesar 0,273 kali melakukan responden juga juga akan melakukan
personal hygienis pada masa menstruasi personal hygiene selama menstruasi dengan
dibandingkan dengan responden yang tidak benar.
berpengetahuan cukup dan kurang. Penelitian ini sesuai dengan penelitian
Pengetahuan baik dapat dilihat dari yang dilakukan oleh Rahmatika (2010)
kuesioner pada responden yang menjawab terdapat pengaruh pengetahuan tentang
benar mengenai “menurut anda yang personal hygiene menstruasi terhadap
dimaksud dengan personal hygiene tindakan personal hygiene remaja puteri
menstruasi adalah” sebanyak 77,2%, pada saat menstruasi di SMK Negeri 8
pertanyaan “apakah tujuan dari menjaga Medan tahun 2010 dengan ρ value (0,009) <
kebersihan organ kewanitaan pada saat α 0,05.
menstruasi” sebanyak 78,5%, kemudian
“berapa kali harus mengganti pembalut Sikap
dalam sehari” sebanyak 82,8%. Kemudian Hasil univariat menunjukan bahwa
“bagaimana cara membasuh vagina” lebih banyak 53,8% responden dengan sikap
sebanyak 75,3% dan “setelah buang air kecil positif dibandingkan bersikap negatif 46,2%.
bagaimana cara anda mengeringkan vagina” Perhitungan chi square dengan hasil nilai ρ
sebanyak 94,6%. value 0,003 < α (0,05) yang artinya bahwa
Pengetahuan sangat berpengaruh ada hubungan sikap remaja putri dengan
terhadap perilaku seseorang, dalam artian perilaku terhadap personal hygienis pada
semakin baik pengetahuan responden masa menstruasi di SMP Negeri 2 Cerenti
tentang personal hygiene selama menstruasi Kabupaten Kuantan Singingi. Dari uji
maka akan semakin tinggi pula keinginan statistik diperoleh nilai OR = 0,250 hal ini
responden untuk melakukan personal menunjukkan bahwa reponden yang
hygiene. Hal ini sesuai dengan teori memiliki sikap positif mempunyai peluang
Notoatmodjo (2010) yang mengatakan sebesar 0,250 kali melakukan personal
pengetahuan atau kognitif merupakan hygienis pada masa menstruasi
dominan yang sangat penting untuk dibandingkan dengan responden yang
terbentuknya tindakan seseorang karena dari memiliki sikap negatif.
pengalaman dan penelitian ternyata perilaku Sikap positif dapat dilihat dari
yang didasarkan oleh pengetahuan akan kuesioner pada responden yang menjawab
lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak setuju mengenai “ketika anda mengganti
didasari oleh pengetahuan. pembalut sebaiknya mencuci tangan terlebih
Menurut Green L (1980) dalam dahulu” sebanyak 52,7%, pertanyaan
Notoatmodjo (2010), terbentuknya “sebaiknya gunakan handuk milik sendiri
keputusan baru pada seseorang, dimulai dari pada saat mengeringkan vagina” sebanyak
seseorang tahu dahulu terhadap stimulus 59,1%, kemudian “Tindakan menggosok
yang berupa materi atau objek diluarnya, dengan kasar pada saat membersihkan organ
intim merupakan salah satu penyebab iritasi 40,9% dan bersikap positif sebanyak 53,8%.
kulit” sebanyak 46,2%. Kemudian “Pada Perhitungan hasil chi square ada hubungan
saat menstruasi sebaiknya mengganti sumber informasi dengan perilaku nilai ρ
pembalut 2-3 kali sehari” sebanyak 49,5%. value < α 0,05 (ρ= 0,028, OR = 0,267), ada
Notoatmodjo (2010), menyatakan hubungan pengetahuan dengan perilaku nilai
bahwa sikap merupakan kesiapan atau ρ value < α 0,05 (ρ = 0,026, OR = 0273) dan
kesediaan seseorang untuk bertindak dan ada hubungan sikap dengan perilaku nilai ρ
bukan melaksanakan motif tertentu. Dalam value < α 0,05 (ρ = < 0,003, OR = 0,250).
kata lain, fungsi sikap bukan merupakan
tindakan (reaksi terbuka) atau aktifitas, akan SARAN
tetapi merupakan predisposisi perilaku Diharapkan hasil penelitian ini dapat
(tindakan) atau reaksi tertutup. Disamping dijadikan sebagai sumber informasi kepada
itu, ketersediaan fasilitas, sikap, dan perilaku pihak Dinas Pendidikan sehingga dapat
para petugas kesehatan juga akan bekerjasama dengan dinas kesehatan dalam
mendukung dan memperkuat terbentuknya mengembangkan pengembangan program
perilaku. pendidikan kesehatan khusunya tentang
Menurut Rochim (2014), sikap kesehatan reproduksi sehingga pengetahuan
responden tentang personal hygienis pada remaja dapat lebih baik lahi tentang personal
masa menstruasi sangat mempengaruhi hygienis. Selain itu diharapkan kepada
perilaku seseorang. Responden yang Puskesmas Cerenti untuk dapat melakukan
memiliki sikap negatif akan berperilaku penyuluhan sebulan sekali ke sekolah-
acuh tak acuh kebersihan alat kelaminnya sekolah mengenai kesehatan reproduksi dan
sehingga tidak dapat melakukan personal personal hygienis mengingat para siswa
hygienis pada masa menstruasi dan ini perlu mendapatkan informasi tentang hal
merupakan salah satu faktor mengapa masih tersebut dari sumber yang tepat seperti dari
banyak dijumpai remaja dengan masalah tenaga kesehatan. Diharapkan pihak sekolah
pada alat kelamin seperti gatal-gatal, iritasi yaitu guru agar dapat memberikan
hingga keputihan. pendidikan kesehatan seperti kesehatan
Penelitian ini sesuai dengan penelitian reproduksi dalam pelajar biologi sehingga
yang dilakukan oleh Rahmatika (2010) pengetahuan sisiwi yang sudah baik dapat
terdapat pengaruh sikap tentang personal dipertahankan dan sebagian siswi yang
hygiene menstruasi terhadap tindakan masih berpengetahuan kurang dapat menjadi
personal hygiene remaja puteri pada saat lebih baik. Bagi peneliti selanjutnya
menstruasi di SMK Negeri 8 Medan tahun diharapkan agar dapat melanjutkan
2010 dengan ρ value (0,014) < α 0,05. penelitian tentang personal hygienis pada
masa menstruasi dengan variabel dan
KESIMPULAN DAN SARAN metode penelitian yang lebih tinggi lagi dan
Berdasarkan hasil penelitian dengan skripsi ini dapat dijadikan sebagai
judul “Perilaku remaja putri terhadap pembanding dalam melakukan penelitian
personal hygienis pada masa menstruasi Di lanjutan mengenai Perilaku remaja putri
SMP Negeri 2 Cerenti Kabupaten Kuantan terhadap personal hygienis pada masa
Singingi” menunjukkan bahwa responden menstruasi.
yang melakukan (ya) personal hygienis pada
masa menstruasi sebanyak 61,3%, mendapat
informasi dari media elektronik sebanyak
58,1%, berpengetahuan baik sebanyak