Anda di halaman 1dari 8

AL-INSYIRAH

VOLUME : 05 NOMOR : 01 TAHUN : 2016


MIDWIFERY

PERILAKU REMAJA PUTRI TERHADAP PERSONAL HYGIENIS


PADA MASA MENSTRUASI DI SMP NEGERI 2 CERENTI
KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

Junita Ledyanti1, Rifa Rahmi2 dan Rifa Yanti3


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Al-Insyirah Pekanbaru

ABSTRAK

Kebersihan pribadi saat menstruasi adalah menjaga kebersihan pribadi, terutama menjaga
kebersihan organ reproduksi. Berdasarkan survei awal untuk 10 siswa SMP Negri 2 Cerenti
Kabupaten Kuantan Singingi hanya belajar tentang reproduksi dalam mata pelajaran biologi,
sebagai akibat dari perilaku higienis saat menstruasi, menstruasi mereka cenderung untuk tidak
berperilaku higienis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perilaku Terhadap Remaja Putri
Higienis Pribadi Dalam Masa Menstruasi Pada SMP Negri 2 Cerenti Kabupaten Kuantan
Singingi. Desain penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik dengan total
sampling sampel. Sampel ini termasuk 93 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
bahwa responden yang melakukan kebersihan pribadi saat menstruasi oleh 61,3%, mendapat
informasi dari media elektronik sebanyak 58,1%, pengetahuan yang baik sebanyak 40,9% dan
sikap positif sebanyak 53,8%. Hasil perhitungan chi square ada hubungan dengan perilaku nilai
nilai sumber ρ <α 0,05 (ρ = 0,028, OR = 0,267), ada hubungan pengetahuan dengan perilaku
nilai nilai ρ < α 0,05 (ρ = 0,026, OR = 0.273) dan tidak ada hubungan dengan sikap perilaku ρ
nilai value <α 0,05 (ρ = <0,003, OR = 0,250). Diharapkan Dinas Pendidikan dapat bekerja
dengan badan-badan kesehatan dalam mengembangkan pengembangan program pendidikan
kesehatan terutama pada kesehatan reproduksi, sehingga guru dapat memberikan kesehatan
seperti pendidikan kesehatan reproduksi di mahasiswa biologi, penelitian lebih lanjut dalam
rangka untuk melanjutkan dengan variabel penelitian dan metode penelitian lebih tinggi.

Kata kunci: Sumber Daya, pengetahuan, sikap, perilaku, higienis pribadi, menstruasi

ABSTRACT

Personal hygiene during menstruation is maintaining personal hygiene, especially maintaining


the cleanliness of the reproductive organs. Based on a preliminary survey to 10 students SMP
Negri 2 Cerenti Kabupaten Kuantan Singingi only learned about reproduction in the subjects of
biology, as a result of hygienic behavior during menstruation, menstrual they tend not to behave
hygienic. This study aims to determine Behavior Against Young Women Personal Hygienic In
Menstrual Period In SMP Negri 2 Cerenti Kabupaten Kuantan Singingi. Design analytical
research with cross sectional approach. Sampling techniques with total sampling. These samples
included 93 respondents. The results showed that that respondents who perform personal
hygiene during menstruation by 61.3%, gets information from electronic media as much as
58.1%, good knowledge as much as 40.9% and a positive attitude as much as 53.8%.
Calculation results of chi square there is a connection with the behavior of the value of

Jurnal Ilmu Kebidanan, STIKES Al-Insyirah Pekanbaru 108


AL-INSYIRAH
VOLUME : 05 NOMOR : 01 TAHUN : 2016
MIDWIFERY

resources value ρ <α 0,05 (ρ = 0.028, OR = 0.267), there is the relationship of knowledge to the
behavior of the value of ρ value <α 0,05 (ρ = 0.026, OR = 0273) and no association with
behavioral attitudes ρ value value <α 0,05 (ρ = <0.003, OR = 0.250). Expected that the
Department of Education can work with health agencies in developing a health education
program development especially on reproductive health, so that the teacher can give health such
as reproductive health education in biology student, further research in order to proceed with
the study variables and methods of the study were higher .

Keywords : Resources, knowledge, attitudes, behaviors, personal hygienic, menstrual

PENDAHULUAN
Personal hygiene adalah suatu Menurut data Globocan 2002, terdapat lebih
tindakan untuk memelihara kebersihan dan dari 40.000 kasus baru kanker serviks
kesehatan seseorang, untuk menjaga dengan sekitar 22.000 kematian karenanya
kesejahteraan fisik dan psikis (Permatasari pada wanita di Asia Tenggara (Progestian,
& istiana dkk, 2012). 2009).
Personal hygienis menurut Poter. Perry Menurut data pusat statistik (BPS) dan
(2005) adalah suatu tindakan untuk Bappenas tahun 2010, sebagian besar dari
memelihara kebersihan dan kesehatan 63 juta jiwa remaja di Indonesia rentan
seseorang untuk kesejahteraan fisik dan berprilaku tidak sehat perilaku kurang
psikis, kurang perawatan diri adalah hygiene pada saat menstruasi (30%), dan
konsdisi dimana seseorang tidak mampu lingkungan yang tidak bersih serta
melakukanperawatan kesehatan dirinya. penggunaan pembalut yang kurang sehat
Menstruasi adalah mengacu pada saat mentruasi (50%) (Rahmatika, 2010).
proses pelepasan dinding rahim yang Kabupaten Kuantan Singingi
disertai dengan perdarahan yang terjadi merupakan Kabupaten di Provinsi Riau yang
secara berulang setiap bulannya. Jadi memiliki penduduk cukup padat.
hygienis pada saat menstruasi adalah Berdasarkan data Badan Pusat Statistik
menjaga kebersihan diri terutama menjaga jumlah penduduk menurut kelompok umur
kebersihan organ reproduksi / alat kelamin. dan jenis kelamin tahun 2010 didapatkan
(Dito, 2011). golongan umur 10-14 tahun sebanyak
Berdasarkan data dari badan kesehatan 61.522 orang, umur 15-19 tahun sebanyak
dunia (WHO), kanker serviks merupakan 67.438 (Badan Pusat Statistik Kuantan
kanker nomor dua terbanyak pada Singingi, 2010). Tingginya pertumbuhan
perempuan. Tidak kurang dari 500.000 dan perkembangan jumlah remaja
kasus baru dengan kematian 280.000 membutuhkan perhatian khusus, sehingga
penderita terjadi setiap tahun diseluruh remaja dapat tumbuh dan berkembang
dunia. Setiap dua menit seorang perempuan menjadi manusia yang dewasa yang sehat.
meninggal akibat kanker serviks, wilayah Berdasarkan survei pendahuluan pada
Asia Pasifik dan Timur Tengah ada 1,3 tanggal 05 Juni 2015 kepada siswi SMP
Milyar perempuan berusia 13 tahun ke atas Negri 2 Cerenti Kabupaten Kuantan
yang beresiko terkena kanker serviks. WHO Singingi dari 10 siswi yang di wawancarai
memperkirakan ada lebih dari 265.000 kasus hanya mendapat pelajaran tentang
kanker serviks dengan kematian 140.000 reproduksi dalam mata pelajaran biologi,
penderita setiap tahun di wialyah ini. tetapi pelajaran tersebut tidak membahas
Jurnal Ilmu Kebidanan, STIKES Al-Insyirah Pekanbaru 109
AL-INSYIRAH
VOLUME : 05 NOMOR : 01 TAHUN : 2016
MIDWIFERY

secara detail tentang bagaimana cara HASIL DAN PEMBAHASAN


merawat organ kewanitaan pada saat Analisa Univariat
menstruasi,akibat dari perilaku tidak
hygienis pada saat menstruasi, pada saat Perilaku Frekuensi Persentase
menstruasi mereka cenderung tidak Ya 57 61,3
berperilaku hygienis, seperti hanya Tidak 36 38,7
mengganti pembalut satu kali dalam sehari, Total 93 100
selain itu mereka masih mempercayai mitos-
mitos seputar menstruasi, seperti tidak boleh Perilaku
menggunting rambut vagina pada saat Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat
menstruasi. Padahal menggunting rambut bahwa lebih banyak 61,3% responden yang
vagina merupakan suatu tindakan menjaga melakukan (ya) personal hygienis pada masa
kebersihan pada saat menstruasi, sehingga menstruasi dibandingkan dengan responden
tujuan dalam penelitian ini adalah yang tidak 38,7%.
mengetahui “perilaku remaja putri terhadap
personal hygienis pada masa menstruasi di Sumber Informasi
SMP Negeri 2 CerentiKabupaten Kuantan Sumber Informasi Frekuensi Persentase
Singingi”. Media elektronik 54 58,1
Guru 19 20,4
METODE PENELITIAN Petugas Kesehatan - -
Penelitian ini berjenis kuantitatif Orang tua 20 21,5
dengan menggunakan desain penelitian Total 93 100
survey analitik dengan menggunakan Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat
pendekatan cross sectional yaitu penelitian bahwa lebih banyak 58,1% responden
dari semua variabel independen dan mendapat informasi dari media elektronik
dependen yang diambil secara bersamaan tentang personal hygienis pada masa
pada satu waktu. Penelitian yang dilakukan menstruasi dibandingkan dari guru 20,4%
dengan tujuan utama untuk mengetahui dan orang tua 21,5% .
perilaku remaja putri terhadap personal
hygienis pada masa menstruasi di SMP Pengetahuan
Negeri 2 Cerenti Kabupaten Kuantan Pengetahuan Frekuensi Persentase
Singingi. Populasi pada penelitian ini Baik 38 40,9
adalah seluruh siswi SMP Negeri 2 Cerenti Cukup 30 32,2
kabupaten kuantan singingi yaitu sebanyak Kurang 25 26,9
93 orang, kelas VII sebanyak 44 orang kelas Total 93 100
VIII sebanyak 25 orang kelas IX sebanyak Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat
24 orang. Penelitian ini menggunakan teknik bahwa lebih banyak 40,9% responden
total sampling yaitu dengan mengambil berpengetahuan baik dibandingkan
seluruh responden siswi di SMP Negri 2 pengetahuan cukup 32,2% dan pengetahuan
Cerenti Kabupaten Kuantan Singingi kurang 26,9%.
sebanyak 93 orang.
Sikap
Pengetahuan Frekuensi Persentase
Positif 50 53,8
Negatif 43 46,2
Total 93 100
Jurnal Ilmu Kebidanan, STIKES Al-Insyirah Pekanbaru 110
AL-INSYIRAH
VOLUME : 05 NOMOR : 01 TAHUN : 2016
MIDWIFERY

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat hygienis pada masa menstruasi


lebih banyak 53,8% responden dengan sikap dibandingkan dengan responden yang
Perilaku mendapat informasi dari guru dan orang tua.
Pengetahuan Ya Tidak ρ value OR
n % n % Hubungan pengetahuan remaja putri
Baik 28 73,7 10 26,3 dengan perilaku terhadap personal
Cukup 19 63,3 11 36,7 hygienis pada masa menstruasi di SMP
0,026 0,273 Negeri 2 Cerenti Kabupaten Kuantan
Kurang 10 40 15 60
Total 57 61,3 36 38,7 Singingi
Tabel diatas menunjukan bahwa
positif dibandingkan bersikap negatif 46,2%.
Perilaku
Analisa Bivariat Umur Ya Tidak ρ value OR
Hubungan sumber informasi remaja n % n %
putri dengan perilaku terhadap personal Media
hygienis pada masa menstruasi di SMP 39 72,2 15 27,8
Elektronik
Negeri 2 Cerenti Kabupaten Kuantan Guru 10 52,6 9 47,4 0,028 0,267
Singingi Orang Tua 8 40 12 60
Tabel diatas menunjukan bahwa Total 57 61,3 36 38,7
reponden yang mendapatkan sumber reponden yang memiliki pengetahuan baik
informasi dari media elektronik dengan dengan perilaku ya melakukan personal
perilaku ya melakukan personal hygienis hygienis pada masa menstruasi sebanyak
pada masa menstruasi sebanyak 72,2% lebih 73,3% lebih banyak dibandingkan dengan
banyak dibandingkan dengan yang tidak yang tidak 26,3%, sedangkan reponden yang
27,8%, sedangkan reponden yang memiliki pengetahuan cukup dengan
mendapatkan sumber informasi dari guru perilaku ya melakukan personal hygienis
dengan perilaku ya melakukan personal pada masa menstruasi sebanyak 63% lebih
hygienis pada masa menstruasi sebanyak banyak dibandingkan dengan yang tidak
52,6% lebih banyak dibandingkan dengan 36,7% dan reponden yang memiliki
yang tidak 47,4% dan reponden yang pengetahuan kurang dengan perilaku tidak
mendapatkan sumber informasi dari orang melakukan personal hygienis pada masa
tua dengan perilaku tidak melakukan menstruasi sebanyak 60% lebih banyak
personal hygienis pada masa menstruasi dibandingkan dengan ya melakukan 40%.
sebanyak 60% lebih banyak dibandingkan Perhitungan chi square dengan hasil
dengan yang ya melakukan 40%. nilai ρ value 0,026 < α (0,05) yang artinya
Perhitungan chi square dengan hasil bahwa ada hubungan pengetahuan remaja
nilai ρ value 0,028 < α (0,05) yang artinya putri dengan perilaku terhadap personal
bahwa ada hubungan sumber informasi hygienis pada masa menstruasi di SMP
remaja putri dengan perilaku terhadap Negeri 2 Cerenti Kabupaten Kuantan
personal hygienis pada masa menstruasi di Singingi. Dari uji statistik diperoleh nilai OR
SMP Negeri 2 Cerenti Kabupaten Kuantan = 0,273 hal ini menunjukkan bahwa
Singingi. Dari uji statistik diperoleh nilai OR reponden yang memiliki pengetahuan baik
= 0,267 hal ini menunjukkan bahwa mempunyai peluang sebesar 0,273 kali
reponden yang mendapatkan sumber melakukan personal hygienis pada masa
informasi dari media elektronik mempunyai menstruasi dibandingkan dengan responden
peluang sebesar 0,267 melakukan personal yang berpengetahuan cukup dan kurang.

Jurnal Ilmu Kebidanan, STIKES Al-Insyirah Pekanbaru 111


AL-INSYIRAH
VOLUME : 05 NOMOR : 01 TAHUN : 2016
MIDWIFERY

elektronik mempunyai peluang sebesar


0,267 melakukan personal hygienis pada
Hubungan sikap remaja putri dengan masa menstruasi dibandingkan dengan
perilaku terhadap personal hygienis pada responden yang mendapat informasi dari
masa menstruasi di SMP Negeri 2 Cerenti guru dan orang tua.
Kabupaten Kuantan Singingi Menurut Hakim (2010) Sumber
Tabel diatas menunjukan bahwa Perilaku
reponden yang memiliki sikap positif Sikap Ya Tidak ρ value OR
dengan perilaku ya melakukan personal n % n %
hygienis pada masa menstruasi sebanyak Positif 38 76 12 24
76% lebih banyak dibandingkan dengan Negatif 19 44,2 24 55,8 0,003 0,250
yang tidak 24% dan reponden yang memiliki Total 57 61,3 36 38,7
sikap negatif dengan perilaku tidak
informasi dari media elektronik mempunyai
melakukan personal hygienis pada masa
pengaruh yang sangat kuat dalam
menstruasi sebanyak 55,8% lebih banyak
membentuk perilaku. Media memberikan
dibandingkan dengan yang ya melakukan
informasi dan pengetahuan yang pada
44,2%.
akhirnya dapat membentuk perilaku.
Perhitungan chi square dengan hasil
Menurut Mutatohirin (2014), sudah banyak
nilai ρ value 0,003 < α (0,05) yang artinya
program-program kesehatan untuk remaja
bahwa ada hubungan sikap remaja putri
salah satunya personal hygienis pada masa
dengan perilaku terhadap personal hygienis
menstruasi yang dibahas dan ditampilkan di
pada masa menstruasi di SMP Negeri 2
media masa seperti televisi, radio, surat
Cerenti Kabupaten Kuantan Singingi. Dari
kabar dan majalah, hal ini secara tidak
uji statistik diperoleh nilai OR = 0,250 hal
langsung juga membantu memberikan
ini menunjukkan bahwa reponden yang
pengetahuan yang baik bagi remaja
memiliki sikap positif mempunyai peluang
bagaimana cara membersihkan alat kelamin
sebesar 0,250 kali melakukan personal
pada saat menstruasi. Ketersediaan
hygienis pada masa menstruasi
informasi tentang personal hygienis dari
dibandingkan dengan responden yang
tenaga kesehatan, media massa dan
memiliki sikap negatif.
elektronik akan mempermudah masyarakat
untuk mengaksesnya yang secara langsung
PEMBAHASAN
akan menambah wawasan dan pengetahaun.
Sumber Informasi
Penelitian ini sesuai dengan penelitian
Hasil univariat lebih banyak 58,1%
yang dilakukan oleh rahmawati tahun 2010
responden mendapat informasi dari media
terdapat hubungan antara sumber informasi
elektronik tentang personal hygienis pada
dan pengetahuan tentang menstruasi dengan
masa menstruasi. Perhitungan chi square
perilaku personal hygiene selama menstruasi
dengan hasil nilai ρ value 0,028 < α (0,05)
pada siswi SMPN 1 Kebonarum Kabupaten
yang artinya bahwa ada hubungan sumber
Klaten dengan ρ value (0,011) < α 0,05.
informasi remaja putri dengan perilaku
terhadap personal hygienis pada masa
Pengetahuan
menstruasi di SMP Negeri 2 Cerenti
Hasil univariat menunjukan bahwa
Kabupaten Kuantan Singingi. Dari uji
lebih banyak 40.9% responden
statistik diperoleh nilai OR = 0,267 hal ini
berpengetahuan baik. Perhitungan chi
menunjukkan bahwa reponden yang
square dengan hasil nilai ρ value 0,026 < α
mendapatkan sumber informasi dari media

Jurnal Ilmu Kebidanan, STIKES Al-Insyirah Pekanbaru 112


AL-INSYIRAH
VOLUME : 05 NOMOR : 01 TAHUN : 2016
MIDWIFERY

(0,05) yang artinya bahwa ada hubungan sehingga menimbulkan pengetahuan baru
pengetahuan remaja putri dengan perilaku pada orang tersebut, bahwa pengetahuan
terhadap personal hygienis pada masa merupakan salah satu faktor predisposisi
menstruasi di SMP Negeri 2 Cerenti untuk terjadinya perilaku atau keputusan
Kabupaten Kuantan Singingi. Dari uji seseorang. Hal ini berarti perilaku personal
statistik diperoleh nilai OR = 0,273 hal ini hygiene selama menstruasi benar jika
menunjukkan bahwa reponden yang pengetahuannya baik. Begitu juga
memiliki pengetahuan baik mempunyai sebaliknya, jika pengetahuan kurang, maka
peluang sebesar 0,273 kali melakukan responden juga juga akan melakukan
personal hygienis pada masa menstruasi personal hygiene selama menstruasi dengan
dibandingkan dengan responden yang tidak benar.
berpengetahuan cukup dan kurang. Penelitian ini sesuai dengan penelitian
Pengetahuan baik dapat dilihat dari yang dilakukan oleh Rahmatika (2010)
kuesioner pada responden yang menjawab terdapat pengaruh pengetahuan tentang
benar mengenai “menurut anda yang personal hygiene menstruasi terhadap
dimaksud dengan personal hygiene tindakan personal hygiene remaja puteri
menstruasi adalah” sebanyak 77,2%, pada saat menstruasi di SMK Negeri 8
pertanyaan “apakah tujuan dari menjaga Medan tahun 2010 dengan ρ value (0,009) <
kebersihan organ kewanitaan pada saat α 0,05.
menstruasi” sebanyak 78,5%, kemudian
“berapa kali harus mengganti pembalut Sikap
dalam sehari” sebanyak 82,8%. Kemudian Hasil univariat menunjukan bahwa
“bagaimana cara membasuh vagina” lebih banyak 53,8% responden dengan sikap
sebanyak 75,3% dan “setelah buang air kecil positif dibandingkan bersikap negatif 46,2%.
bagaimana cara anda mengeringkan vagina” Perhitungan chi square dengan hasil nilai ρ
sebanyak 94,6%. value 0,003 < α (0,05) yang artinya bahwa
Pengetahuan sangat berpengaruh ada hubungan sikap remaja putri dengan
terhadap perilaku seseorang, dalam artian perilaku terhadap personal hygienis pada
semakin baik pengetahuan responden masa menstruasi di SMP Negeri 2 Cerenti
tentang personal hygiene selama menstruasi Kabupaten Kuantan Singingi. Dari uji
maka akan semakin tinggi pula keinginan statistik diperoleh nilai OR = 0,250 hal ini
responden untuk melakukan personal menunjukkan bahwa reponden yang
hygiene. Hal ini sesuai dengan teori memiliki sikap positif mempunyai peluang
Notoatmodjo (2010) yang mengatakan sebesar 0,250 kali melakukan personal
pengetahuan atau kognitif merupakan hygienis pada masa menstruasi
dominan yang sangat penting untuk dibandingkan dengan responden yang
terbentuknya tindakan seseorang karena dari memiliki sikap negatif.
pengalaman dan penelitian ternyata perilaku Sikap positif dapat dilihat dari
yang didasarkan oleh pengetahuan akan kuesioner pada responden yang menjawab
lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak setuju mengenai “ketika anda mengganti
didasari oleh pengetahuan. pembalut sebaiknya mencuci tangan terlebih
Menurut Green L (1980) dalam dahulu” sebanyak 52,7%, pertanyaan
Notoatmodjo (2010), terbentuknya “sebaiknya gunakan handuk milik sendiri
keputusan baru pada seseorang, dimulai dari pada saat mengeringkan vagina” sebanyak
seseorang tahu dahulu terhadap stimulus 59,1%, kemudian “Tindakan menggosok
yang berupa materi atau objek diluarnya, dengan kasar pada saat membersihkan organ

Jurnal Ilmu Kebidanan, STIKES Al-Insyirah Pekanbaru 113


AL-INSYIRAH
VOLUME : 05 NOMOR : 01 TAHUN : 2016
MIDWIFERY

intim merupakan salah satu penyebab iritasi 40,9% dan bersikap positif sebanyak 53,8%.
kulit” sebanyak 46,2%. Kemudian “Pada Perhitungan hasil chi square ada hubungan
saat menstruasi sebaiknya mengganti sumber informasi dengan perilaku nilai ρ
pembalut 2-3 kali sehari” sebanyak 49,5%. value < α 0,05 (ρ= 0,028, OR = 0,267), ada
Notoatmodjo (2010), menyatakan hubungan pengetahuan dengan perilaku nilai
bahwa sikap merupakan kesiapan atau ρ value < α 0,05 (ρ = 0,026, OR = 0273) dan
kesediaan seseorang untuk bertindak dan ada hubungan sikap dengan perilaku nilai ρ
bukan melaksanakan motif tertentu. Dalam value < α 0,05 (ρ = < 0,003, OR = 0,250).
kata lain, fungsi sikap bukan merupakan
tindakan (reaksi terbuka) atau aktifitas, akan SARAN
tetapi merupakan predisposisi perilaku Diharapkan hasil penelitian ini dapat
(tindakan) atau reaksi tertutup. Disamping dijadikan sebagai sumber informasi kepada
itu, ketersediaan fasilitas, sikap, dan perilaku pihak Dinas Pendidikan sehingga dapat
para petugas kesehatan juga akan bekerjasama dengan dinas kesehatan dalam
mendukung dan memperkuat terbentuknya mengembangkan pengembangan program
perilaku. pendidikan kesehatan khusunya tentang
Menurut Rochim (2014), sikap kesehatan reproduksi sehingga pengetahuan
responden tentang personal hygienis pada remaja dapat lebih baik lahi tentang personal
masa menstruasi sangat mempengaruhi hygienis. Selain itu diharapkan kepada
perilaku seseorang. Responden yang Puskesmas Cerenti untuk dapat melakukan
memiliki sikap negatif akan berperilaku penyuluhan sebulan sekali ke sekolah-
acuh tak acuh kebersihan alat kelaminnya sekolah mengenai kesehatan reproduksi dan
sehingga tidak dapat melakukan personal personal hygienis mengingat para siswa
hygienis pada masa menstruasi dan ini perlu mendapatkan informasi tentang hal
merupakan salah satu faktor mengapa masih tersebut dari sumber yang tepat seperti dari
banyak dijumpai remaja dengan masalah tenaga kesehatan. Diharapkan pihak sekolah
pada alat kelamin seperti gatal-gatal, iritasi yaitu guru agar dapat memberikan
hingga keputihan. pendidikan kesehatan seperti kesehatan
Penelitian ini sesuai dengan penelitian reproduksi dalam pelajar biologi sehingga
yang dilakukan oleh Rahmatika (2010) pengetahuan sisiwi yang sudah baik dapat
terdapat pengaruh sikap tentang personal dipertahankan dan sebagian siswi yang
hygiene menstruasi terhadap tindakan masih berpengetahuan kurang dapat menjadi
personal hygiene remaja puteri pada saat lebih baik. Bagi peneliti selanjutnya
menstruasi di SMK Negeri 8 Medan tahun diharapkan agar dapat melanjutkan
2010 dengan ρ value (0,014) < α 0,05. penelitian tentang personal hygienis pada
masa menstruasi dengan variabel dan
KESIMPULAN DAN SARAN metode penelitian yang lebih tinggi lagi dan
Berdasarkan hasil penelitian dengan skripsi ini dapat dijadikan sebagai
judul “Perilaku remaja putri terhadap pembanding dalam melakukan penelitian
personal hygienis pada masa menstruasi Di lanjutan mengenai Perilaku remaja putri
SMP Negeri 2 Cerenti Kabupaten Kuantan terhadap personal hygienis pada masa
Singingi” menunjukkan bahwa responden menstruasi.
yang melakukan (ya) personal hygienis pada
masa menstruasi sebanyak 61,3%, mendapat
informasi dari media elektronik sebanyak
58,1%, berpengetahuan baik sebanyak

Jurnal Ilmu Kebidanan, STIKES Al-Insyirah Pekanbaru 114


AL-INSYIRAH
VOLUME : 05 NOMOR : 01 TAHUN : 2016
MIDWIFERY

DAFTAR PUSTAKA Notoadmodjo. 2007. Promosi Kesehatan


dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
Dewi 2014. Hubungan Pengetahuan tentang Cipta.
Personal Hygieni dengan Perilaku
Personal Hygien Remaja saat Notoadmodjo. 2010. Ilmu Perilaku
Menstruasi. Semarang : Jurusan Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Kebidanan Ngudi Wuyo.
Perry, A.G. & Potter. P.A 2005. Buku ajar:
Hakim. 2010. Sumber Informasi sebagai Fondamental Keperawatan Konsep,
dukungan sosial. http://www.wang Proses, Dan Parakti. Jakarta: EGC
muba.com/2014/02/sumber-
informasi–sebagai-dukungan-sosial- Prasetyo. 2007. Metodelogi Penelitian.
posted-by-hakim.html. Diperoleh Yogyakarta: Cendikia Pres.
tanggal 03 September 2015
Rahmawati. 2010. Hubungan Sumbe
Hidayat. 2007. Metode penelitian kebidanan Informasi Dan Pengetahuan Tentang
teknik analisi. Jakarta : selemba Menstruasi Dengan Perilaku
medika. Persona Hygienis Selama
Menstruasi Pada Sisiwi SMP Negeri
Kemenkes RI. 2015. Infodation Pusat Data 1 Kebumen. Klaten : Universitas
dan Informasi Kementrian Muhamadiyah Surakarta.
Kesehatan RI : Stop Kanke. http://
schoolar.google.co.id. diakses Rahmatika. 2010. Pengaruh pengetahuan
tanggal 10 April 2015. dan sikap tentang personal hygienis
menstruasi terhadap tindakan
Mulyati 2001. Perbedaan Perilaku mejaga personal hygienis remaja putri.
personal hygienis saat Medan: Jurusan kesehatan
menstruasipadaremaja.http://reposit masyarakat.
ory.usu.ac.id/bistream.pdf. diakses
tanggal 10 pril 2015. Riyanto, B. 2013. Kapita Selekta Kuesioner
pengetahuan dan sikap dalam
Mutatohirin. 2014. Pentingya Sumber penelitian. Jakarta. Salemba Medika
Informasi Bagi Kesehatan
Reproduksi Remaja. http://library. Rochim. 2014. Pentingnya Menjaga
usu.ac.id. Diakses tanggal 03 Kesehatan Reproduksi Pada Saat
September 2015 Menstruasi http://www.artikel
tentangwanita.com/pentingnya-
Notoadmodjo. 2003. Pendidikann dan menjaga-kesehatan-reproduksi-pada-
Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka saat-menstruasi/. Diakses tanggal 03
Cipta. September 2015

Notoadmodjo. 2010. Metodelogi Penelitian Suryati, 2012. Hubungan terhadap perilaku


Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. hygienis pada saat mesntruasi pada
remaja.http://jurnalheltyquality.pdf.
diakses tanggal 15 april 2015.

Jurnal Ilmu Kebidanan, STIKES Al-Insyirah Pekanbaru 115

Anda mungkin juga menyukai