Performance
Management
04
Fakultas Ekonomi dan Manajemen P311740004 Ade Permata Surya, S.Gz., MM
Bisnis (FEB)
Abstract Kompetensi
Penilaian dan evaluasi/ review manajemen Mampu menjelaskan Penilaian dan
kinerja evaluasi/ review manajemen kinerja
PENILAIAN DAN REVIEW KINERJA
MEMPERSIAPKAN REVIEW
Persiapan merupakan bagian terpenting sebelum menjalankan review kinerja yang efektif.
Informasi tentang kesepakatan dalam review terakhir perlu dilihat kembali karena diperlukan
sebagai dasar untuk melakukan review saat ini. Semua anggota dipersiapkan dengan baik
untuk memastikan keberhasilan manfaatnya.
1. Persiapan
Review kinerja secara formal akan lebih efektif apabila anggota tim mengetahui apa yang
diharapkan dari mereka selama proses review . review formal sangat penting bagi pekerja
dan reviewer harus mempersiapkan untuk mencapai harapan yang tinggi tersebut.
Peran reviewer adalah mendorong dan membimbing pekerja melalui struktur dari review.
Bagi pekerja, pertemuan review kinerja menawarkan peluang untuk mendiskusikan secara
bersama-sama tentang kinerja, progress, masa depan, sasaran, fokus mereka, dan
pendekatan mereka pada pekerjaan.
Untuk itu, perlu diperhatikan bahwa sebagian terbesar waktu melaksanakan review
dipergunakan untuk memikirkan terlebih dahulu agar review dapat mencapai tujuan yang
diharapkan. Sementara itu, dalam perencanaan review diarahkan untuk berbicara tentang
pekerjaan, dan bukan tentang orang.
2. Penilaian Kinerja
Pemeriksaan dilakukan terhadap rencana tindak terakhir yang telah disetujui pada review
terakhir, apakah telah dilaksanakan. Apabila tindakan belum diselesaikan, perlu ditemukan
faktor penyebabnya mengapa hal tersebut terjadi. Di sisi lain perlu dipastikan bahwa pekerja
yang telah menjalankan tugas dengan sukses telah diberi reward atau penghargaan.
3. Identifikasi tujuan
Perlu ditemukan tingkat kompetensi yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan dengan
berhasil, dengan cara berbicara pada orang lain berdasar pengalaman dalam peran.
Untuk itu, diperlukan berbicara dengan pekerja yang telah melakukan pekerjaan yang sama
secara efektif atau mengacu pada kinerja tenaga kerja yang ahli dalam bidangnya yang
berada di luar organisasi.
4. Merencanakan ke Depan
Untuk keperluan tersebut, diperlukan kejelasan tentang tujuan organisasi dan tim untuk
memastikan bahwa setiap sasaran yang disetujui akan sejalan. Reviewer harus mempunyai
pegangan yang baik atas kebijakan organisasi tentang pengembangan karir. Dengan
demikian, reviewer tidak berbuat salah dalam memberikan komitmen kepada pekerja.
Reviewer harus dapat menunjukkan penghargaan atas masalah yang didiskusikan secara
rahasia dengan pekerja. Hendaknya dihindari memberitahu seseorang tentang sesuatu dan
mengatakan sesuatu yang lain kepada orang lain. Review terhadap pekerja harus dilakukan
secara transparan dan tidak terdapat maksud lain kecuali meningkatkan kinerja pekerja
dalam memberikan kontribusi pada pencapaian tujuan organisasi.
6. Bersikap objektif
Pendekatan pribadi manajer pada review kinerja sangat mempunyai makna penting
terhadap keberhasilannya. Persiapan diri dilakukan untuk melakukan diskusi, mendorong
gagasan, menghindari bias, dan memfokuskan pada aspek penting dari pekerjaan.
Untuk membangun lingkungan yang kreatif, semua gagasan harus didengar dan dihargai.
Manajer yang mendorong timnya untuk memberikan gagasan akan mendapatkan lebih
banyak masukan dari mereka. Sering kali banyak gagasan yang kelihatannya bodoh dapat
mengarah pada solusi bijaksana.
Bagi manajer perlu diperhatikan untuk tidak mengkritik gagasan bawahannya di dapan
umum karena hal tersebut akan membuat orang takut untuk menyampaikan saran. Hal
tersebut dapat berakibat tidak dapat meningkatkan kualitas review kinerja. Sebaiknya
koreksi terhadap bawahan dilakukan secara pribadi sehingga pekerja tidak merasa malu
dengan rekan sekerjanya, terlebih lagi dengan bawahannya.
7. Merencanakan struktur
Review kinerja yang baik terstuktur dengan baik pula. Setiap review mengikuti struktur
langkah yang sama, yaitu: pendahuluan, diskusi, rencana tindak, resume, dan tindak lanjut.
Menjalankan review kinerja dengan mengikuti struktur akan membuat proses review
mempunyai benang merah dari tahap yang satu ke tahap berikutnya.
Apabila memungkinkan, agenda yang dibicarakan dalam review dapat dikurangi menjadi
setengahnya sehingga dapat memperbaiki fokusnya. Fokusnya diarahkan pada masalah
yang mempunyai dampak langsung pada kinerja. Dengan membatasi fokus, pembahasan
setiap persoalan dapat lebih intensif dan memberikan kontribusi besar pada keberhasilan
kinerja.
8. Mempersiapkan wawancara
Tujuan yang diinginkan untuk diselesaikan dalam wawancara adalah: (1) mencapai
kesepakatan tentang kinerja pekerja; (2) mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan; (3)
menidentifikasi bidang kinerja yang perlu diperbaiki; (4) menyepakati rencana perbaikan
kinerja untuk satu bidang atau lebih yang perlu perbaikan; dan (5) menyepakati tentang apa
yang diharapkan untuk periode penilaian yang akan datang.
Karena terlalu banyak sasaran, sulit untuk menyelesaikan semua persoalan dalam satu
wawancara. Biasanya lebih baik merencanakan dalam dua atau tiga wawancara. Agar
wawancara dapat mencapai hasil seperti diinginkan perlu dipersiapkan dengan sebaik-
baiknya oleh manajer maupun pekerja.
Persiapan yang harus dilakukan oleh manajer adalah: (1) menentukan waktu terbaik; (2)
menentukan tempat terbaik; (3) menyiapkan fasilitas yang diperlukan; (4) menghimpun
informasi dan materi; (5) merencanakan pembukaan; (6) merencanakan pendekatan; (7)
memberi pekerja peringatan yang tepat lebih dahulu; (8) merencanakan konklusi; (9)
menjamin bahwa tidak ada interupsi selama wawancara; dan (10) menghindari persiapan
yang tidak sesuai.
Sementara itu, pekerja juga perlu mempersiapkan diri lebih dini untuk menghadiri
wawancara dengan: (1) menghimpun informasi yang berhubungan dengan kinerja masa
lalu, ini termasuk data spesifik tentang aktivitas dan penyelesaian, demikian pula alasan
mengapa sesuatu tertentu tidak dikerjakan atau dilakukan secara salah; (2) menyelesaikan
penilaian diri bila diperlukan oleh manajer; dan (3) mengatur pekerjaan yang menjadi
tanggung jawabnya sementara ia tidak hadir di unit kerjanya. Hal ini penting sehingga
pekerja dapat konsentrasi pada wawancara dan tidak khawatir tentang apakah pekerjaan
dilakukan dengan baik oleh anak buahnya.
Dalam melakukan penilaian atau review terhadap pekerja, harus dihindari adanya jebakan
yang dapat ditimbulkan karena adanya The Halo Effect maupun The Horn Effect
(Kirkpatrick, 2006).
MENGELOLA REVIEW
Untuk mendapatkan hasil review kinerja yang positif, harus dilakukan dengan suatu proses
yang dirancang dengan baik, dilaksanakan secara konsisten dengan tetap terbuka bagi
suatu fleksibilitas. Review perlu dikelola dengan baik.
1. Introduksi sesi
Daftar Pustaka
Wibowo, (2007). Manajemen Kinerja, Rajawali Pers PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta.