Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM II

PENGINDRAAN JAUH II
PREPROCESSING IMAGE
( MOSAIK CITRA)

Tanggal Penyerahan: Jumat, 30 Oktober 2020


Disusun Oleh :
Amertyash Aji Nugraha / 232018023 Kelas A
Nama Asisten :
Achmad Rizky (23-2017-050)
Firmansyah Nur Ramadhani (23-2017-073)

LABORATORIUM FOTOGRAMETRI
JURUSAN TEKNIK GEODESI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
BANDUNG
2020
Praktikum Pengidraan jauh II : Processing

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ............................................................. Error! Bookmark not defined.


1.1 Maksud dan Tujuan ......................................................... Error! Bookmark not defined.
1.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktikum .........................Error! Bookmark not defined.
BAB II DASAR TEORI ................................................................... Error! Bookmark not defined.
2.1 Mosaik Citra ......................................................................... Error! Bookmark not defined.
2.1 Pixel Based Mosaicking ........................................................ Error! Bookmark not defined.
2.3 Seamless Mosaicking ............................................................ Error! Bookmark not defined.
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM ..................................... Error! Bookmark not defined.
3.1 Langkah praktikum Mosaicking ...........................................Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL DAN ANALISIS.................................................... Error! Bookmark not defined.
4.1 Preview Hasil Mosaic. .............................................................. Error! Bookmark not defined.
4.2 Analisis Error! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN .................................................................... Error! Bookmark not defined.
5.1 Kesimpulan ........................................................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... Error! Bookmark not defined.

i
Praktikum Pengidraan jauh II : Processing

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan dari praktikum ini adalah melakukan penggabungan citra yang telah di
fusi di praktikum sebelumnya menggunakan ENVI dengan menggunakan fitur Seamless
Mosaicking

1.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktikum


Berikut waktu dan tempat pelaksanaan praktikum
Hari,Tanggal : Jumat, 22 Oktober 2020
Tempat : Rumah Masing-masing
Waktu : 15.30 - selesai

[Type here]
Praktikum Pengidraan jauh II : Processing

BAB II
DASAR TEORI

2.1 Mosaik Citra


Mosaik citra merupakan penggabungan beberapa citra ke dalam satu citra pada suatu
kenampakan yang utuh dari suatu wilayah. Dengan menampilkan dua citra akan memperberat
kerja sistem, maka penggabungan citra akan lebih memudahkan pekerjaan sehingga analisa
terhadap citra dapat lebih cepat, persyaratan utama dalam pengabungan ini adalah dengan
menggabungkan 2 citra dengan kualitas dan band yang sama. Dalam proses mosaiking, perlu
dilakukan penajaman warna dan image balancing antar scene, dan untuk itu perlu dilakukan
normalisasi nilai digital number. Pemotongan citra untuk daerah penelitian dilakukan setelah
proses mosaiking selesai. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan data yang bukan termasuk
dalam wilayah kajian. Pemotongan citra didasarkan pada batas administrasi, selanjutnya citra
satelit yang telah dipotong digunakan sebagai acuan interpretasi/klasifikasi di setiap daerah kajian
(Inggit et al 2012). (Afandi, 2013)
2.2 Pixel Based Mosaicking
Metode Mosaic Pixel Based (MPB) (Hansen et al., 2008; Kustiyo et al., 2014) dan Mosaic
Tile Based (MTB) (R. Dimyati et al., 2018) lebih cocok digunakan untuk proses mosaik pada
wilayah yang sering tertutup awan atau haze dalam kurun waktu satu tahun seperti pulau Papua,
Sulawesi, dan sebagian pulau Sumatera dan Kalimantan. Metode MPB menggunakan pendekatan
berbasis piksel, dengan memilih piksel terbaik berdasarkan algoritma tertentu sehingga
membentuk mosaik citra dari data multitemporal. Di lain pihak, MTB menggunakan pendekatan
tile terbaik dengan ukuran tertentu yang diambil dari suatu scene citra, sehingga nantinya setiap
tile akan menjadi komponen penyusun dalam suatu mosaik citra. Dengan demikian, semakin
Panjang rentang waktu citra yang digunakan, maka kemungkinan untuk mendapatkan citra
mosaik bebas awan dan haze menjadi semakin besar. Namun demikian, metode MPB memiliki
beberapa kelemahan, diantaranya adalah sisa tutupan awan yang masih tersisa setelah proses
mosaik citra multitemporal sulit untuk ditingkatkan kebersihannya, hal ini dikarenakan proses
mosaik didasarkan pada pikselnya. Selain itu, penggunaan algoritma yang berbeda memberikan
hasil yang berbeda pula untuk wilayah daratan dan perairan (Kustiyo & Hayati, 2016). metode
MTB merupakan metode yang paling sesuai untuk proses mosaik citra multitemporal, khususnya
wilayah Indonesia yang memiliki persentase awan sangat beragam. Hal ini dikarenakan model
MTB merupakan pengembangan dari model MSB dan MPB yang telah mengalami perbaikan.
Salah satunya bahwa hasil mosaik citra multi temporal dengan MTB dapat diperbaiki dengan
meningkatkan dan mengoreksi tutupan awan pada tile yang kurang bersih.(Sulyantara et al.,
2020)

[Type here]
Praktikum Pengidraan jauh II : Processing

2.3 Seamles Mosaicking


Metodologi mosaik didasarkan pada metode komposisi morfologi Dalam kasus yang paling
sederhana dari dua gambar yang tumpang tindih, komposisi morfologi diperoleh dengan prosedur
penanaman wilayah berbiji yang dimulai dengan melontarkan wilayah yang tidak tumpang tindih
dengan indeks gambar yang sesuai. Daerah berlabel kemudian disebarkan dalam domain
tumpang tindih dengan propagasi yang didorong oleh konten gambar. Dalam praktiknya, front
propagasi yang berasal dari dua domain tanpa tumpang tindih bertemu secara otomatis di batas
objek gambar yang menonjol seperti batas sungai atau danau, batas lapangan atau jalan, dll.
Dengan demikian, deteksi visual dari batas tersebut , yaitu, garis jahitan, di mana seseorang
beralih dari satu gambar ke gambar lainnya dalam mosaik yang dihasilkan hampir tidak dapat
dideteksi bahkan tanpa menerapkan penghalusan gambar. Metode ini meluas langsung ke
sejumlah gambar masukan dengan jumlah sembarang tumpang tindih sambil meniru penampilan
objek yang tidak diinginkan seperti awan dalam mosaik keluaran (Kröger et al., 2014)

[Type here]
Praktikum Pengidraan jauh II : Processing

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1 Langkah praktikum Mosaicking


Berikut adalah langkah-langkah mosaicking :

NO SCREENSHOT KETERANGAN
1

Satukan file fusi


yang telah dibuat di
praktikum 1

Setelah itu buka


ENVI dan di
toolbox pilih
Mosaicking dan
pilih Kembali
Seamless Mosaic

[Type here]
Praktikum Pengidraan jauh II : Processing

3
Setelah muncul
window seamless
mosaic pilih tanda
panah hijau dan
kemudian buka file
fusi dengan kilk
gambar folder yang
berada dipinggir
simbol tanda tanya

Setelah seperti itu


ubah urutan fusi
seperti gambar
disamping
(5,4,3,1,2)

Setelah itu klik


colour correction
ceklik Histogram
Matching dan pilih
Entire Scene

[Type here]
Praktikum Pengidraan jauh II : Processing

Setelah itu ubahlah


reference scene ke
citra yang terang da
bagus yaitu citra 4
dengan cara klik
kanan dan pilih
reference

Setelah itu klik


seamlines dan pilih
Auto Generate
Seamlines yang
berguna untuk
menghapus sekat
pada fusi yang
mengalami overlap

Klik Show Preview


dan juga hilangkan
Hide seamless dan
Hide footprint

[Type here]
Praktikum Pengidraan jauh II : Processing

9 Klik Define Output


Croping pada citra
dan setelah itu klik
Export da pilih
tempat
penyimpanannya
dengan output
format adalah
ENVI. Output
Background Value
0 dan Resampling
Method Nearset
Neighbour lalu
finish

[Type here]
Praktikum Pengidraan jauh II : Processing

BAB IV
HASIL DAN ANALISIS

4.1 Preview Hasil Mosaic


Inilah contoh hasil mosaic :

4.2 Analisis

Pada saat memasukan fusi alamgkah baiknya mengecek Kembali atribut dikarenakan jika tidak sama
Tidak dapat memsukan pada tahap selnajutnya yaitu tahap mosaic

[Type here]
Praktikum Pengidraan jauh II : Processing

BAB V
KESIMPULAN

5.1 KESIMPULAN

Kesimpulan yang didapat pada praktikum ini adalah melakukan penggabungan pada hasil fusi
menggunakan metode mosaic pada software envi dan meggunakan tollbox seamless mosaic

[Type here]
Praktikum Pengidraan jauh II : Processing

DAFTAR PUSTAKA
Kröger, S., Kerkhoff, S., Kiemle, S., Schropp, S., Schwinger, M., Wegner, M., & Mikusch, E.
(2014). The TanDEM-X Mission - Towards a Global Digital Elevation Model: Four Years
of Experience in Large Volume Data Management. Scientific and Technical Research
Series, November, 222–223. https://doi.org/10.2788/1823
Sulyantara, D. H., Ulfa, K., Brahmantara, R. P., Siwi, S. E., Prabowo, Y., & Rangkuti, C. (2020).
Pengembangan Mosaik Data Spot 6/7 Menggunakan Metode Tile Based Berdasarkan Haze
Index. Media Komunikasi Geografi, 21(1), 40. https://doi.org/10.23887/mkg.v21i1.21908

[Type here]

Anda mungkin juga menyukai