Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PERATURAN PERUNDANG-UNDANG k3

Disusun Oleh:

Nama : Zulpadli
NPM : 191001721108
Matkul : K3
Dosen : Dr.Ir. Edi Septe S,M.T

UNIVERSITAS BUNG HATTA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUTRI

JURUSAN TEKNIK MESIN

PADANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas kehadirat ALLAH SWT,Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Mekanisme
Pembangkit Daya dan Sistem Daya Transmisi dan Putaran”. Makalah disusun untuk memenuhi
Tugas Pertama Matakuliah Elemen Mesin 2. Selain itu, makalah ini dibuat bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Mekanisme Pembangkit Daya dan Sistem Daya Transmisi dan
Putaran. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr.Ir.Edi Septe S.,M.T selaku dosen
matakuliah Elemen Mesin 2. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis
Padang, 5 Oktober 2021

Zulpadli

DAFTAR ISI

i
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2
2.1 Peraturan Perundangan-undangan K3.........................................................2

2.2 Undang-undang RI No. 23 pasal 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan .......3

2.3 3.PERATURAN TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN


KERJA...............................................................................................................................4

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan dan Keselamatan Kerja atau yang disingkat dalam K3 merupakan elemen
penting yang harus disediakan perusahaan untuk melindungi pekerjanya. Atas dasar itulah
kemudian penerapan K3 ditetapkan oleh pemerintah.

Pelaksanaan dan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) mengacu kepada
Veiligheidsreglement tahun 1919 (Stbl. No. 406) yang kemudian direvisi ke dalam Undang-
Undang Nomor 14 tahun 1969 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok mengenai Pekerja.

Dengan demikian, penyusunan undang-undang ini memuat berbagai ketentuan umum terhadap
keselamatan kerja sesuai dengan perkembangan masyarakat, teknologi, dan industrialisasi.

Jika dikelompokkan, standarisasi dan penerapan K3 memiliki beberapa dasar hukum yang kuat.
Untuk itu, mau tidak mau, suka tidak suka, Keselamatan dan Kesehatan kerja haruslah menjadi
perhatian bagi setiap perusahaan, pemerintah, dan para pekerja. Adapun dasar hukum
pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja jika diurutkan dari yang tertinggi adalah sebagai
berikut.

1.2 Rumusan Masalah

1. Undang-Undang (UU)

Yakni, Undang-undang yang mengatur mengenai K3, yang meliputi tempat kerja, hak dan
kewajiban pekerja, serta kewajiban pimpinan tempat kerja.

Produk hukum yang mengatur tentang K3 di antaranya adalah UU No 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja dan UU No 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.

2. Peraturan Pemerintah (PP)

Peraturan pemerintah, yakni yang mengatur mengenai K3, yang meliputi izin pemakaian zat
radioaktif atau radiasi lainnya, keselamatan kerja terhadap dan pengangkutan zat radioaktif.

Produk hukum yang umum untuk diketahui adalah (1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
No. 11 Tahun 1979 tentang Keselamatan Kerja Pada Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan
Gas Bumi; (2) Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan Atas Peredaran,

1
Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida; (3) Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1973
tentang Pengaturan dan Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan, (4) dan lain
sebagainya.

3. Keputusan Presiden (Kepres)

Keputusan presiden, yakni mengatur aspek K3, meliputi penyakit yang timbul akibat hubungan
kerja.

Produk hukum yang umum untuk diketahui adalah Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1993
tentang Penyakit yang Timbul Akibat Hubungan Kerja.

4. Peraturan dari Departemen Tenaga Kerja (Kepmenaker)

Yakni, peraturan tentang K3 terhadap syarat-syarat keselamatan kerja, yang meliputi syarat-
syarat K3 untuk penggunaan lift, konstruksi bangunan,  listrik, pemasangan alat APAR
(pemadam api ringan), serta instalasi penyalur petir.

Produk hukum yang umum untuk diketahui adalah Peraturan Menteri No. 5 tahun 1996
mengenai Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

5. Peraturan dari Departemen Kesehatan (Permenkes)

Yakni, peraturan yang mencakup aspek K3 di rumah sakit atau lebih terkait pada aspek
kesehatan kerja dibandingkan dengan keselamatan kerja. Hal tersebut disesuaikan terhadap tugas
dan fungsi dari Departemen Kesehatan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Peraturan dan Perundangan K3

Berkaitan dengan beberapa peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah, adapun dasar hukum
dan perundangan yang mengatur penerapan K3 di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Undang-undang RI No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

Undang-undang ini mengatur tentang kewajiban pengurus serta kewajiban dan hak pekerja.
Adapun hak dan kewajiban masing-masing yakni:

1. Kewajiban pengurus atau pimpinan tempat kerja, di antaranya adalah sebagai berikut:
2. Mencegah serta mengendalikan timbul atau menyebarnya bahaya yang disebabkan oleh
suhu, debu, kelembaban, kotoran, uap, asap, gas, cuaca,  hembusan angin, radiasi, sinar,
getaran, dan suara.
3. Mencegah serta mengurangi terjadinya bahaya ledakan.
4. Mengamankan serta memperlancar dalam pengangkutan orang, barang, tanaman ataupun
binatang.
5. Mencegah, mengurangi, serta memadamkan kebakaran yang terjadi.
6. Mendapatkan penerangan yang cukup serta sesuai.
7. Mencegah terjadinya aliran listrik berbahaya.
8. Mencegah serta mengurangi terjadinya kecelakaan.
9. Membuat tanda-tanda sign pada lokasi proyek supaya pekerja dapat selalu waspada.
10. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup.
11. Memberi pertolongan ketika terjadi kecelakaan.
12. Memberi kesempatan untuk menyelamatkan diri apabila terjadi kebakaran maupun
kejadian berbahaya lainnya.
13. Menciptakan keserasian antara pekerja dengan lingkungan, alat kerja, serta cara dan
proses kerja.
14. Mencegah serta mengendalikan munculnya penyakit yang diakibatkan oleh kerja, baik itu
berupa keracunan, psikis, infeksi ataupun penularan.
15. Menyediakan alat-alat yang digunakan untuk melindungi  pekerja.
16. Memelihara kebersihan, kesehatan, dan ketertiban.
17. Mengamankan serta memelihara berbagai jenis bangunan.
18. Mengamankan serta memperlancar pekerjaan dalam hal bongkar muat, penyimpanan, dan
perlakuan barang.
19. Menyesuaikan serta menyempurnakan pengamanan terhadap pekerjaan yang berbahaya
supaya dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan.
20. Melaksanakan pemeriksaan kondisi mental, kesehatan badan, serta kemampuan fisik
pekerja baru yang akan diterima oleh perusahaan ataupun yang akan dipindah kerjakan.

3
Yakni sesuai pada sifat pekerjaan yang akan diampu oleh pekerja. Dalam hal ini,
pemeriksaan dilakukan secara berkala.
21. Kewajiban untuk menempatkan segala syarat keselamatan kerja wajib pada tempat-
tempat yang mudah dilihat serta terbaca oleh pekerja.
22. Kewajiban untuk melaporkan segala kecelakaan kerja yang terjadi pada tempat kerja.
23. Kewajiban untuk menyediakan alat perlindungan diri dengan cuma-cuma, yang disertai
dengan petunjuk yang diperlukan oleh pekerja serta siapa saja yang memasuki tempat
kerja.
24. Kewajiban untuk memasang segala gambar keselamatan kerja serta segala bahan
pembinaan lainnya di tempat yang mudah dilihat dan dibaca.
25. Kewajiban untuk menunjukkan serta menjelaskan kepada semua pekerja baru mengenai:
26. Kondisi  bahaya yang akan timbul pada tempat kerjanya.
27. Pengamanan serta dan perlindungan terhadap alat-alat yang terdapat pada area tempat
kerja
28. Alat-alat perlindungan diri untuk pekerja yang bersangkutan
29. Cara dan sikap aman yang harus dilakukan ketika melaksanakan pekerjaan.
30. Sedangkan kewajiban dan hak pekerja di antaranya adalah sebagai berikut:
31. Memenuhi serta mentaati segala syarat-syarat kesehatan dan keselamatan kerja yang
diwajibkan
32. Memberikan keterangan secara jelas dan benar, jika diminta ahli atau pengawas
keselamatan kerja.
33. Menyatakan keberatan kerja, apabila syarat kesehatan dan keselamatan yang diwajibkan
diragukan, kecuali memang karena hal khusus yang ditentukan oleh pengawas, namun
dalam hal ini sesuai dengan batas yang masih bisa dipertanggungjawabkan.
34. Memakai Alat Pelindung Diri (APD) secara benar dan tepat
35. Meminta pada pimpinan supaya dilaksanakan segala syarat kesehatan dan keselamatan
kerja yang diwajibkan

4
2. Undang-undang RI No. 23 pasal 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan

Dalam peraturan dan perundangan K3 ini, meliputi tentang:

 Kesehatan Kerja diselenggarakan dengan tujuan supaya semua pekerja sehat, sehingga
tak membahayakan dirinya sendiri serta masyarakat yang ada di sekelilingnya. Dengan
begitu, produktivitas kerja yang diperoleh dapat optimal sejalan terhadap program
perlindungan pekerja yang dituju.
 Kesehatan Kerja, yakni meliputi pencegahan penyakit yang diakibatkan oleh pekerjaan,
pelayanan kesehatan kerja, serta syarat kesehatan kerja.
 Setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja.

3.PERATURAN TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

 Undang-Undang no 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan / Manpower Act No.


13 of 2003
 Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja / Safety Act No.1 ,
1970
 Undang - Undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan / Health Act No.23, 1992
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.51 tahun 2012 tentang
Optimalisasi Pengawasan Ketenagakerjaan di Provinsi dan Kabupaten/Kota /
Regulation of the minister of manpower and transmigration No. 51/2012 about
optimizing the manpower supervision in province area and region/city area

5
6

Anda mungkin juga menyukai