Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

POKOK PEMBAHASAN
NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Nama Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan


Dosen Pembimbing : Rosnida, SH, MH
Nama Mahasiswa : Nurannisa Yuliana
No.Stambuk :
Jurusan : Adminitrasi Rumah Sakit

PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


UNIVERSITAS COKROAMIONOTO MAKASSAR
APRIL,2021
A. Latar Belakang
Istilah Negara Hukum baru dikenal pada abad XIX tetapi konsep Negara Hukum
telah lama ada dan berkembang sesuai dengan tuntuntan keadaan. Pemerintahan
berdasarkan hukum adalah suatu prinsip dimana menyatakan bahwa hukum adalah
otoritas tertinggi dan bahwa semua warga negara tunduk kepada hukum dan berhak atas
perliindungannya. Secara sederhana supremasi hukum bisa dikatakan bahwa kekuasaan
pihak yang kuat diganti dengan kekuasaan berdasarkan keadilan dan rasional.
HAM merupakan hak-hak yang dimiliki manusia sejak ia lahir yang berlaku
seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun. HAM dilandasi dengan
sebuah kebebasan setiap individu dalam menentukan jalan hidupnya namun HAM juga
tidak terlepas dari kontrol bentuk norma-norma yang ada. Negara hukum dan HAM
tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Argumentasi hukum yang dapat diajukan tentang
hal ini, ditujukan dengan ciri negara hukum itu sendiri, bahwa salah satu diantaranya
adlah perlindungan terhadap hak asasi manusia. Dalam negara hukum, hak asasi
manusia terlindungi. Jika dalam suatu negara hak asasi manusia tidak dilindungi, negara
tersebut bukan negara hukum.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan Negara Hukum?
2. Apa ciri – ciri Negara Hukum?
3. Apa Tipe dari negara Hukum?
4. Bagaimana Indonesiasebahai negara hukum?
5. Apa yang dimaksud Hak Asasi Manusia?
6. Apa saja Macam – Macam HAM?
7. Apa dasar hukum HAM di Indonesia?
8. Bagaimana hubungan Negara Hukum dan HAM?

C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah untuk memahami
arti dari Negara Hukum, mengetahui ciri dan tipe Negara hukum, mengetahui
Indonesia sebagai negara hukum, memahami makna dari Hak Asasi Manusia,
mengetahui macam dan yang menjadi dasar hukum HAM di indonesia,
mengetahui bagaimana bubungan antara Negara Hukum dan HAM

D. Pengertian Negara Hukum


Aristoteles, merumuskan negara hukum adalah negara yang berdiri di atas hukum
yang menjamin keadilan kepada warga negaranya. Keadilan merupakan syarat bagi
tercapainya kebahagiaan hidup untuk warga negara dan sebagai daripada keadilan itu
perlu diajarkan rasa susila kepada setiap manusia agar ia menjadi warga negara yang
baik. Peraturan yang sebenarnya menurut Aristoteles ialah peraturan yang
mencerminkan keadilan bagi pergaulan antar warga negaranya. Maka menurutnya
yang memerintah negara bukanlah manusia melainkan "pikiran yang adil". Penguasa
hanyalah pemegang hukum dan keseimbangan saja
E. Ciri – Ciri Negara Hukum
1.Pengakuan dan perlindungan hak – hak asasi yang mengandung persamaan
dalam bidang Politik , Hukum , Sosial , Ekonomi , Dan Kebudayaan
2.Peradilan yang bebas dari suatu pengaruh kekuasaan atau kekuatan lain dan
tidak memihak.
3.Jaminan kepastian hukum, yaitu jaminan bahwa ketentuan hukumnya dapat
dipahami, dapat dilaksanakan, dan aman dalam melaksanakannya.

F. Tipe Negara Hukum


Ada tiga tipe negara hukum, yaitu:
1. Negara Hukum Liberal
Tipe ini menghendaki agar negara berstatus pasif, artinya bahwa suatu negara harus
tunduk pada peraturan-peraturan negara. Penguasa dalam bertindak sesuai dengan
hukum. Di sini kaumu liberal menghendaki agar penguasa dan yang dikuasai ada
suatu persetujuan dalam bentuk hukum, serta persetujuan yang menjadi penguasa.
2. Negara Hukum Formil atau Division of Power
Negara hukum formil yaitu negara hukum yang mendapat pengesahan dari rakyat,
segala tindakan penguasa memerlukan bentuk hukum tertentu, harus berdasarkan UU.
Negara hukum formil ini diseebut juga negara demokratis yang berlandaskan negara
hukum.
3. Negara Hukum Materi atau Sparation of Power
Negara hukum ini sebenarnya merupakan perkembangan lebih lanjut dari negara
hukum formil; tindakan penguasa harus berlandaskan UU atau berlaku   asas legalitas
yaitu dalam negara hukum materiil, tindakan penguasa dalam hal mendesak demi
kepentingan warga negara dibenarkan bertindak menyimpang dari UU atau berlaku
asas Opportunitas.

G. Indonesia sebagai Negara Hukum


Dasar pijakan bahwa negara Indonesia adalah negara hukum tertuang pada Pasal 1
ayat 3 UUD 1945, yang menyebutkan bahwa "Negara Indonesia adalah Negara
Hukum" Dimasukkannya ketentuan ini ke dalam bagian Pasal UUD 1945
menunjukkan semakin kuatnya dasar hukum serta menjadi amanat negara, bahwa
negara Indonesia adalah dan harus merupakan negara hukum. Sebelumnya, landasan
negara hukum Indonesia ditemukan dalam bagian Penjelasan Umum UUD 1945
tentang Sistem Pemerintahan Negara, yaitu sebagai berikut:
1). Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum ( Rechsstaat ) tidak berdasar atas
kekuasaan belaka ( Machsstaat ).
2). Sistem Konstitusional. Pemerintah berdasar atas system konstitusi (hukum dasar),
tidak bersifat absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas).
H. Pengertian Hak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia atau HAM adalah terjemahan dari Istilah Human Rights atau The
Right of Human. Secara terminolog istilah ini artinya adalah Hak-Hak Manusia.
HAM adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal dilahirkan yang
berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun.
Di Indonesia hak-hak manusia pada umumnya lebih dikenal dengan  istilah "hak asasi"
sebagai terjemahan dari basic rights (Inggris) dan grondrechten (Belanda) atau bisa
juga hak-hak fundamental (civil rights).
Adapun beberapa definisi HAM :
a. Austin-Ranney, HAM adalah uang kebebasan individu yang dirumuskan secara jelas
dalam kostitusi dan dijami pelaksanaannya oleh pemerintah.
b. John Locke, HAM adalah hak yang diberikan langsung oleh tuhan sebagai sesuatu
yang bersifat kodrati, artinya hak yang dimiliki manusia menurut kodratnya tidak
dapat dipisahkan dari hakikatnya, sehingga sifatnya suci.
c. Menurut UU No. 39 Tahun 1999, HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada
hakikatnya keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan YME. Hak itu merupakan
anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara,
hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia.
I. Macam-Macam Hak Asasi Manusia
Berikut ini adalah macam-macam HAM:
a. Hak Asasi Pribadi (Pesonal Rights), adalah hak yang meliputi kebebasan menyatakan
pendapat, kebebasan memeluk agama, kebebasan bergerak, kebebasan untuk aktif
setiap organisasi atau perkumpulan dan sebagainya.
b. Hak Asasi Ekonomi (Property Rights), adalah hak untuk memiliki,   membeli, damn
menjual, serta memanfaatkan sesuatu.
c. Hak Asasi Politik (Politic Rights), adalah hak ikut serta dalam pemerintahan, hak
pilih maksudnya hak untuk dipilih.
d. Hak Asasi Hukum (Rights of Legal Equality), adalah hak untuk mendapatkan
perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan.
e. Hak Asasi Sosial dan Budaya (Social and Culture Rights), adalah hak yang
menyangkut dalam masyarakat yakni untuk memilih pendidikan, hak untuk  
mengembangkan kebudayaan dan sebagainya.
f. Hak Asasi Peradilan (Procedural Rights), adalah hak untuk mendapatkan perlakuan
tata cara peradilan dan perlindungan, misalnya peraturan dalam hal penahanan,
penangkapan, dan penggeledahan.
I.Dasar Hukum HAM di Indonesia
Dasar hukum yang dijadikan landasan dalam pemajuan dan perlindungan HAM di
Indonesia terdapat dalam perundang-undangan. Pengaturan HAM dengan
menggunakan peraturan perundang-undangan masing-masing mempunyai kelebihan
dan kelemahan. Kelebihan pengaturan HAM dalam UUD/konstitusi memberikan
jaminan kepastian hukum yang sangat kuat, karena perubahan dan atau penghapusan
pasal-pasal dalam konstitusi seperti dalam ketatanegaraan di Indonesia dilakukan
melalui proses amandemen dan referendum. Sedangkan kelemahannya dala konstitusi
hanya memuat aturan yang bersifat global, seperti ketentuan tenrang HAM dalam
konstitusi Republik Indonesia. Berbagai instrumen hak asasi manusia yang dimiliki
Negara Republik Indonesia, yakni:
1. Pengaturan HAM dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
( Amandemen ) Jaminan atas pengakuan dan perlindungan hak asasi manusia
menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahan 1945, sebagai berikut:
A. Hak asasi manusia sebagai hak perorangan/individu, tercantum dalam    batang
tubuh UUD 1945 Pasal 28A-28J. a. Kemerdekaan sebagai hak segala bangsa,
tercantum pada Alinea 12
B. Pertama Pembukaan UUD 1945
C. Hak asasi manusia sebagai hak warga negara, tercantum dalam batang tubuh UUD
1945 Pasaj 27, 28, 28D Ayat (3),30, dan 31.
D. Hak asasi manusia sebagai tiap-tiap penduduk, tercantum dalam batang tubuh UUD
1945 Pasal 29 Ayat (2).
2.Pengaturan HAM dalam Ketetapan MPR , Dapat Dilihat dalam TAP MPR
Nomor XVII Tahun 1998 tentang Pelaksanaan dan Sikap Bangsa Indonesia
terhadap HAM Piagam HAM Nasional
3.Pengaturan HAM dalam Undang – Undang
Adapun Undang-undang pengatur HAM yang pernah dikeluarkan oleh
Pemerintahan,sebagai berikut :
a. UU Nomor 5 Tahun 1998 tentang Ratifikasi Konvensi Anti Penyiksaan, Perlakuan
atau Penghukuman yang Kejam, Tidak Manusiawi dan Merendahkan Martabat.
b. UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kebebasan Menyatakan Pendapat.
c. UU Nomor 11 Tahun 1998 tentang Amandemen terhadap UU Nomor 25   Tahun
1997 tentang Hubungan Perburuhan.
d. UU Nomor 8 Tahun 1998 tentang Perlindungan Konsumen.
e. UU Nomor 19 Tahun 1999 tentang Ratifikasi Konvensi ILO Nomor 105   tentang
Penghapusan Pekerja secara Paksa.
f.UU Nomor 20 Tahun 1999 tentang Ratifikasi Konvensi ILO Nomor 138  tentang Usia
Minimum Bagi Pekerja
g. UU Nomor 21 Tahun 1999 tentang Ratifikasi Konvensi ILO
h. Nomor 11 tentang Diskriminasi dalam Pekerjaan
i. UU Nomor 26 Tahun 1999 tentang Pencabutan UU Nomor 11 Tahun  1993 tentang
Tindak Pidana Subversi
j. UU Nomor 29 Tahun 1999 tentang Ratifikasi Konvensi Penghapusan  Segala Bentuk
Diskriminasi.
k. UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
l. UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
m. UU Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM.
n. UU Nomor 9 Tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara
4. Pengaturan HAM dalam Peraturan Pemerintah dan Keputusan Presiden Adapun
pengaturan HAM dalam peraturan pemerintah dan keputusan  presiden, sebagai
berikut:
a. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 1999
tentang Pengadilan HAM.
b. Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 181 Tahun 1998 tentang Pendirian Komisi
Nasional Penghapusan Kekerasan Terhadap Wanita.
c. Keputusan Presiden Nomor 129 Tahun 1998 tentang Rencana Aksi  Nasional Hak
Asasi Manusia Tahun 1998-2003, yang memuat rencana ratifikasi berbagai instrumen
hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa serta tindak lanjutnya.
d. Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 2001 tentang Pembentukan  Pengadilan Hak
Asasi Manusia pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat,  Pengadilan Negeri Surabaya,
dan Pengadilan Negeri Makassar.
f. Keputusan Presiden Nomor 181 Tahun 1998 tentang Komisi 14
g. Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan.
h. Keputusan Presiden No. 50 Tahun 1993 tentang Komnas HAM.
J. Perkembangan HAM di Indonesia
Perkembangan HAM di Indonesia terbagi mmenjadi beberapa periode , Antara
lain:
1.Periode Sebelum Kemerdekaan (1908-1945)
Lahirnya HAM pada periode ini tidak lepas dari penyebab pelanggaranHAM oleh
penjajahan kolonial Belanda dan Jepang sehingga munculpergerakan-pergerakan yang
membela HAM. Boedi Oetomo yang  mengawali   organisasi pergerakan nasional mula-
mula yang menyuarakan  kesadaran berserikat dan mengeluarkan pendapat melalui
petis-petisi yang  ditujukan kepada pemerintah kolonial maupun lewat tulisan di surat
kabar.  Selain Boedi Oetomo (1908), juga terdapat organisasa lain seperti :
- Sarekat Islam (1911)
- Indische Partij(1912)
- Partai Komonis Indonesia (1920)
- Perhimpunan Indonesia (1925)
- Partai Nasional Indonesia (1927)
- Puncak Perdebatanpun terjadi dalam siding BPUPKI
2. Periode Setelah Kemerdekaan
A.1945-1950 Pada Periode awal
pasca kemerdekaan masih menekankan pada wacana hak merdeka, hak kebebasan
untuk berserikat melalui organisasi politik yang didirikan, serta hak kebebasan untuk
menyampaikan pendapat terutama di parlemen.wacana HAM bisa dicirikan pada bidang
sipil politik dan bidang ekonomi,  sosial, dan budaya
B.Periode 1950 – 1959 (Masa Perlementer)
Masa ini adalah masa yang sangat kondusif sesuai dengan prinsip demokrasi liberal
yaitu kebebasan mendapat tempat dalam kehidupan politik nasional. pada Terdapat lima
indikator HAM dalam masa ini:
- Munculnya partai-partai politik dengan beragam ideologi.
-  Kebebasan pers.
-  Pelaksanaan pemilihan umum secara aman, bebas, dan demokratis  
-  Kontrol parlemen atas eksekutif.
-  Perdebatan HAM secara bebas dan demokratis.
C. Periode 1959-1966 (demokrasi terpimpin)
Masa ini merupakan bentuk penolakan presiden Soekarno terhadap system Demokrasi
Parlementer yang di nilai sebagai produk barat karena tidak sesuai dengan karakter
bangsa Indonesia yang telah memiliki cara tersendiri dalam kehidupan bermasyarakat
dan bernegara. Pada sistem      Demokrasi terpimpin kekuasaan terpusat di tangan
Presiden. Kekuasaan Presiden Soekarno bersifat absolut, bahkan di nobatkan sebagai
Presiden RI seumur hidup.
D. Periode 1966-1998 (Orde Baru)
Sama halnya dengan Orde Lama, Orde Baru juga memandang HAM dan demokrasi
bsebagai produk Barat yang individualisme dan bertentangandengan bangsa Indonesia
terutama Pancasila dan UUD 1945 yang lebih  dulu ada dibandingkan dengan Deklarasi
Universal HAM. Selain itu, isu  HAM sering kali digunakan olah negara-negara barat
untuk memojokkaan negara berkembang seperti Indonesia. Pelanggaran HAM Orde
Baru dapat dilihat dari kebijakan politik Orde Baru yang bersifat Sentralistik dan anti
segala gerakan politik yang berbeda dengan pemerintah .
E.Periode Pasca Orde Baru
Berakhirnya kekuasaan Orde Baru sekaligus menandai berakhirnya rezim  militer di
Indonesia dan datangnya era baru demokrasi dan HAM. Pada masa ini, perhatian
pemerintah terhadap pelaksanaan HAM mengalami  perkembangan yang sangat
signifikan yang ditandai dengan Tap MPR No.  XVII/MPR/1998 tentang HAM,
pengesahan UU tentang HAM, pembentukan Kantor Menteri Negara Urusan HAM
yang kemudian di gabung dengan Departeman Hukum dan Perundang-undangan
menjadi Departeman Kehakiman dan HAM, penambahan pasal-pasal khusus tentang
HAM dalam amandemen UUD 1945, pengesahan UU tentang pengadilan HAM.

K. Hubungan Negara Hukum Dan HAM


Dalam negara hukum hak asasi manusia terlindungi, jika dalam suatu negara hak
asasi manusia tidak dilindungi, negara tersebut bukan negara hukum akan tetapi negara
dictator dengan pemerintahan yang sangat otoriter. Perlindungan terhadap hak asasi
manusia dalam negara hukum terwujud dalam bentuk penormaan hak tersebut dalam
konstitusi dan undang-undang dan untuk selanjutnya penegakannya melalui badan-
badan peradilan sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman. Kekuasaan kehakiman
merupakan kekuasaan yang bebas dan merdeka artinya terlepas dari pengaruh
kekuasaan pemerintah. Berhubung dengan itu harus diadakan jaminan dalam undang-
undang. Konstitusi melarang campur tangan pihak eksekutif atatupun legislative
terhadap kekuasaan kehakiman, bahkan pihak atasan langsung dari hakim yang
bersangkutanpun, tidak mempunyai kewenangan untuk mepengaruhi atau mendiktekan
kehendaknya kepada hakim bawahan. Pada hakekatnya, kebebasan peradilan ini
merupakan sifat bawaan dari setiap peradilan hanya saja batas dan isi kebebasannya
dipengaruhi oleh sistem pemerintahan, politik, ekonomi, dan sebagainya.
Dari uraian diatas terlihat jelas hubungan antara negara hukum dan hak asasi
manusia, hubungan mana bukan hanya dalam bentuk formal semata-mata, dalam arti
bahwa perlindungan hak asasi manusia merupakan ciri utama konsep negara hukum,
tapi juga hubungan tersebut dilihat secara materil. Hubungan secara materil ini
dilukiskan atau digambarkan dengan setiap sikap tindak penyelenggara negara harus
bertumpuh pada aturan hukum sebagai asas legalitas. Konstruksi yang demikian ini
menunjukan pada hakekatnya semua kebijakan dan sikap tindak penguasa bertujuan
untuk melindungi hak asasi manusia. Pada sisi lain, kekuasaan kehakiman yang bebas
dan merdeka, tanpa dipengaruhi oleh kekuasaan manapun, merupakan wujud
perlindungan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia dalam negara hukum.

L.Kesimppulan
Pada Makalah kali ini saya mempelajari tentang ap aitu negara hukum , dan
apa kaitannya Negara Indonesia dengan negara hukum beserta kaitannya negara
hukum dan hak asasi manusia.

Anda mungkin juga menyukai