Anda di halaman 1dari 12

BAHAN AJAR

GERAK PADA BENDA

A. Konsep Gerak
Suatu benda dikatakan bergerak jika benda itu mengalami perubahan kedudukan
terhadap titik tertentu sebagai acuan.
Titik acuan adalah suatu titik untuk memulai pengukuran perubahan kedudukan
benda. Adapun titik-titik yang dilalui oleh suatu benda ketika bergerak disebut lintasan.
Sebenarnya, benda yang ”diam” dapat juga dikatakan bergerak. Hal ini bergantung
pada titik acuan yang dipakai dan kedudukan benda yang berubah terhadap titik
acuannya. Keadaan ini sering disebut gerak bersifat relatif artinya, benda dapat dikatakan
bergerak terhadap titik acuan tertentu, tetapi tidak bergerak terhadap benda lain.
Jadi, gerak adalah perubahan posisi atau kedudukan suatu benda terhadap titik
acuan tertentu. Gerak juga dapat dikatakan sebagai perubahan kedudukan suatu benda
dalam selang waktu tertentu. Benda yang bergerak akan melalui suatu lintasan tertentu.
Lintasan dapat berupa lintasan yang lurus, melingkar, ataupun tidak beraturan.

B. Gerak Lurus
Benda yang bergerak pada lintasan yang lurus, akan melibatkan jarak, waktu, dan
kecepatan.
1. Jarak dan Perpindahan
Perhatikan gambar berikut!

Besarnya jarak yang ditempuh merupakan jarak dari rumah ke pasar ditambahkan
dengan jarak dari pasar ke rumah.
● Jarak yang ditempuh adalah 200 m + 200 m = 400 m.
● Adapun perpindahan yang ditempuh adalah 200 m ke arah pasar (+200 m) dan 200 m
ke arah rumah yang letaknya berlawanan dengan arah ke pasar (–200 m).
● Jadi, perpindahan yang telah ditempuh adalah 200 m + (–200 m) = 0 m.
Hal ini berarti meskipun kita bergerak, tetapi perpindahan yang dilakukan adalah nol
karena kedudukan awal dan akhirnya sama.
Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh oleh benda. Sedangkan perpindahan
adalah panjang lintasan yang ditempuh benda dengan memperhatikan posisi awal dan
posisi akhirnya.
Perpindahan juga bisa dikatakan merupakan jarak lurus resultan dari posisi awal
sampai posisi akhir. Perpindahan bergantung pada posisi awal dan posisi akhir benda,
dan tidak bergantung pada lintasan yang ditempuh.

2. Kelajuan dan Kecepatan


Dalam fisika, kelajuan dan kecepatan mengandung arti yang berbeda. Sering terjadi
kesalahan umum tentang kelajuan dan kecepatan .
Kelajuan termasuk besaran skalar karena tidak bergantung pada arahnya. Kelajuan
merupakan perubahan jarak terhadap posisi awalnya dalam suatu selang waktu tertentu.
Kecepatan termasuk besaran vektor karena bergantung pada arahnya. Dengan kata
lain kecepatan adalah perpindahan selama selang waktu tertentu.
Apabila kecepatan, kelajuan dinyatakan dengan v, perpindahan, jarak dinyatakan s
dan waktu tempuh dinyatakan dengan t, secara matematis dapat ditulis:

dengan: v = kecepatan, kelajuan (m/s)


s = perpindahan, jarak (m)
t = waktu tempuh (s)
Meskipun satuan kelajuan dalam SI adalah m/s, pada kehidupan sehari-hari sering
kamu jumpai satuan kelajuan dalam km/jam. Mari kita konversikan kedua satuan tersebut.
1 km = 1.000 m (meter)
1 jam = 3.600 s (sekon)
Jadi, dapat kita tuliskan konversi satuan m/s dan km/jam sebagai berikut:

Contoh:
1. Konversikan satuan kelajuan berikut:
72 km/jam = ... m/
Jawab:

2. Sebuah motor melaju sejauh 6 km dalam waktu 15 menit. Berapakah kelajuan motor
tersebut?
Jawab:
Diketahui: s = 6 km = 6000 m
t = 15 menit = 900 s

C. Gerak Lurus Beraturan


Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak benda dengan lintasan garis lurus dan
memiliki kecepatan yang tetap setiap saat. Kecepatan tetap adalah saat benda
menempuh perpindahan yang sama, selang waktu yang dibutuhkan juga sama.
Salah satu contoh gerak lurus beraturan adalah misalnya pada jalan yang lurus dan
tidak ada hambatan, kendaraan dapat bergerak dengan kecepatan tetap selama beberapa
waktu. Tetapi kebanyakan gerak mengalami perubahan kecepatan.
Apabila sebuah mobil bergerak dengan kecepatan tetap 5 m/s, pernyataan ini
mengandung makna setiap detik mobil tersebut menempuh jarak 5 m. Lebih jelasnya
perhatikan tabel berikut!

Jarak (m) 5 10 15 20 25
Waktu (s) 1 2 3 4 5

5 5 5 5 5

D. Gerak Lurus Berubah Beraturan


Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak benda dengan lintasan garis
lurus dan memiliki kecepatan yang selalu berubah secara beraturan setiap saat. Karena
kecepatannya mengalami perubahan, maka timbullah besaran percepatan. Percepatan
adalah perubahan kecepatan terhadap selang waktu.
Pada GLBB, gerak benda dapat mengalami percepatan atau perlambatan. Gerak
benda yang mengalami percepatan disebut GLBB dipercepat, sedangkan gerak yang
mengalami perlambatan disebut GLBB diperlambat. Benda yang bergerak semakin lama
semakin cepat dikatakan benda tersebut mengalami percepatan.
Secara matematis, percepatan dapat dituliskan sebagai berikut:

Keterangan: a = percepatan (m/s2)


v0 = kecepatan mula-mula (m/s)
vt = kecepatan akhir (m/s)
t = waktu (s)
Contoh soal:
Sebuah benda bergerak dengan kecepatan awal 2 m/s, selanjutnya benda dipercepat
secara beraturan sehingga kecepatannya menjadi 10 m/s dalam selang waktu 4 sekon.
Berapa percepatan yang dialami benda itu?
Jawab:
Diketahui : v0 = 2 m/s
vt = 10 m/s
t = 4 sekon

E. Gaya

1. Besaran Gaya
Dalam Sains, gaya didefinisikan sebagai suatu tarikan atau suatu dorongan. Pengaruh
gaya pada benda antara lain sebagai berikut:
a. Menyebabkan perubahan kecepatan gerak benda.
b. Menyebabkan benda diam menjadi bergerak dan sebaliknya.
c. Mengubah arah gerak benda.
d. Mengubah bentuk suatu benda.
Satuan gaya dalam Satuan Internasional (SI) adalah Newton (N) yang merupakan
penghormatan bagi seorang ilmuwan Fisika Inggris bernama Sir Isaac Newton
(1642-1727).
Gaya terdiri atas gaya sentuh dan gaya tak sentuh. Gaya sentuh adalah gaya yang
bekerja pada suatu benda dengan melalui sentuhan pada permukaan benda tersebut.
Contoh gaya sentuh antara lain seorang anak yang mendorong meja, seorang ibu yang
mengangkat barang belanjaannya, dan pemain basket yang melempar bola basket.
Jika benda dapat bergerak tanpa dibantu oleh dorongan atau tarikan gaya otot, berarti
benda itu bergerak oleh gaya tak sentuh. Jadi, gaya tak sentuh dapat didefinisikan
sebagai gaya yang bekerja pada benda tanpa menyentuh benda tersebut.

2. Resultan Gaya
Resultan gaya merupakan hasil penjumlahan beberapa gaya yang bekerja pada
benda. Oleh karena gaya termasuk besaran vektor, maka gaya dapat dilukiskan dengan
diagram vektor yang berupa anak panah.
Perhatikan gambar berikut:

Pada gambar tersebut terlihat dua orang anak berusaha mendorong meja pada arah
yang sama. Jika anak pertama mengeluarkan gaya sebesar 15 N dan anak kedua
mengeluarkan gaya sebesar 25 N, besar resultan gaya yang dikeluarkan oleh kedua anak
tersebut dapat dilukiskan dengan menggunakan diagram panah sebagai berikut:

Resultan gaya dari kedua gaya tersebut dapat dinyatakan dengan


ΣF = F1 + F2 = 15 N + 25 N = 40 N
Panjang anak panah menyatakan nilai atau besar gaya, sedangkan arah anak panah
menyatakan arah gaya. Gaya yang mengarah ke kanan atau atas bernilai positif dan gaya
yang mengarah ke kiri atau bawah bernilai negatif. Jadi, untuk melukiskan gaya digunakan
aturan sebagai berikut:
1) Panjang anak panah melukiskan besarnya gaya.
2) Arah anak panah merupakan arah gaya.
3) Pangkal anak panah merupakan titik tangkap gaya.
Contoh:
Anton mendorong meja ke arah kanan dengan gaya 18 N dan Yudi mendorong meja yang
sama ke arah kiri dengan gaya 22 N. Tentukanlah resultan dan arah gayanya!
Jawab:
Diketahui: FAnton = 18 N (ke kanan)
FYudi = –22 N (ke kiri)

Resultan gaya

Tanda negatif (–) menyatakan arahnya ke kiri. Jadi, ΣF = 4 N dengan arah ke kiri (karena
gaya Yudi lebih besar dari gaya Anton).

3. Hukum Newton Tentang Gerak


Pada tahun 1687, Sir Isaac Newton, ilmuwan Fisika berkebangsaan Inggris, berhasil
menemukan hubungan antara gaya dan gerak. Dari hasil pengamatan dan
eksperimennya, Newton merumuskan tiga hukum mengenai gaya dan gerak yang dikenal
dengan Hukum I Newton, Hukum II Newton, dan Hukum III Newton.
a. Hukum I Newton
Ketika kamu berkendaraan yang sedang melaju, tiba-tiba kendaraan tersebut direm
secara mendadak, tubuhmu seolah-olah terdorong ke depan berlawanan arah dengan
gaya pengereman kendaraan yang arahnya ke belakang. Hal ini terjadi karena
tubuhmu cenderung mempertahankan posisinya yang terus bergerak ke arah depan,
namun karena kendaraan direm mengakibatkan ada gaya yang menahan gerak ini
sehingga kamu seperti terdorong ke depan.
Oleh karena itulah, maka undang-undang lalu lintas mewajibkan pengendara mobil
memakai sabuk pengaman untuk menghindari kecelakaan mobil. Begitu juga ketika
kamu berada dalam kendaraan yang diam. Kemudian tiba-tiba kendaraan tersebut
bergerak, tubuhmu akan terasa seperti terdorong ke belakang. Hal ini terjadi karena
tubuhmu cenderung mempertahankan posisinya yang diam.

Fenomena ini pertama kali diamati oleh Newton. Menurut Newton, setiap benda tetap
berada dalam keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan konstan dalam lintasan
lurus kecuali bila terdapat resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut.

Bunyi Hukum I Newton :


“Sebuah benda terus dalam keadaan diam atau terus bergerak dengan kelajuan tetap,
kecuali jika ada gaya luar yang memaksa benda tersebut mengubah keadaannya.”.
Hukum I Newton juga menggambarkan sifat benda yang selalu mempertahankan
keadaan diam atau keadaan bergeraknya yang dinamakan inersia atau kelembaman.
Oleh karena itu, Hukum I Newton dikenal juga dengan sebutan Hukum Kelembaman.
Contoh penerapan hukum I Newton lainnya di sekitar kehidupan, diantaranya:
● Meja diam tidak akan bergerak kecuali digerakkan atau mendapat gaya dari luar.
● Menarik taplak meja dengan cepat tidak akan membuat makanan yg sudah
terlanjur ditaruh diatasnya jatuh.
● Dua ekor badak jantan yang bermassa sama melakukan adu kekuatan untuk
memperebutkan daerah kekuasaan. Keduanya saling mendorong dengan gaya
yang sama, sehingga tidak ada satupun badak yang bergeser dari posisinya.
Alasan karena kedua gaya yang sama dan berlawanan arah mengakibatkan
resultan gaya bernilai nol.
● Seorang joki kuda mengikuti kompetisi final berkuda. Pada menit terakhir kuda
yang ditungganginya berhenti secara tiba tiba, sehingga joki tersebut terpental ke
depan. Alasannya karena joki akan mempertahankan keadaannya awalnya, yaitu
sedang bergerak

b. Hukum II Newton
Ketika terdapat resultan gaya yang bekerja pada suatu benda dengan massa m,
percepatan a yang dihasilkan sebanding dengan resultan gaya dan memiliki nilai yang
berbanding terbalik dengan massa.
Arah percepatan sama dengan arah resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut.
Bunyi Hukum II Newton :
“ Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu benda
berbanding lurus dengan resultan gaya dan berbanding terbalik massa benda.”

Keterangan: F = resultan gaya (Newton)


m = massa benda (kg)
a = percepatan benda (Newton/kg)
Contoh penerapan hukum II Newton lainnya di sekitar kehidupan, diantaranya:
● Ketika bermain kelereng, kelereng yg lebih besar akan lebih lambat melaju
dibandingkan dg kelereng yg kecil.
● Seekor banteng jantan mendorong anak anak kijang dengan kekuatan penuh
hingga terpental jauh. Dengan gaya yang kuat banteng jantan mampu
menggerakkan anak kijang dengan percepatan tertentu.
● Seekor gajah betina mendorong anaknya ke sungai untuk minum. Gajah betina
tersebut mendorong anaknya dengan hati-hati karena massa tubuhnya yang jauh
lebih besar dari pada massa tubuh anaknya. Dengan gaya yang gajah betina
mampu menggerakkan anak gajah dengan percepatan tertentu

Contoh soal:
Gaya 10 N pada sebuah benda menyebabkan benda tersebut bergerak dengan
percepatan tertentu. Jika massa benda 2 kg, hitung percepatan benda tersebut.

Jawab:
Diketahui : F = 10 N
m = 2 kg

c. Hukum III Newton


Ketika suatu benda memberikan sebuah gaya pada benda lain, benda lain tersebut
akan memberikan gaya yang sama besar namun berlawanan arah dengan gaya yang
diberikan benda pertama.
Bunyi Hukum III Newton :
“Jika gaya pertama mengerjakan gaya pada benda kedua maka benda kedua
mengerjakan gaya pada bnda pertama yang besarnya sama tetapi arahnya
berlawanan”

Hukum III Newton disebut juga sebagai hukum aksi-reaksi

Contoh penerapan hukum III Newton lainnya di sekitar kehidupan, diantaranya:


● Peristiwa gaya tarik-menarik ataupun tolak menolak pada gaya magnet.
● Gas panas yg dikeluarkan roket ketika pertama kali meluncur akan mendorong
roket tersebut naik ke atas.
● Dua ekor kijang yang saling beradu kekuatan terpental akibat saling mendorong
satu sama lain. Terpentalnya kedua ekor kijang dikarenakan gaya aksi reaksi dari
masingmasing kijang yang saling beradu
● Seekor anak badak bermain-main dengan induknya. Anak badak tersebut terpental
kebelakang karena mencoba mendorong induknya dengan kuat. Anak badak
terlempar ke belakang akibat gaya reaksi dari gaya aksi saat mendorong induknya
● Seekor elang terbang bebas di udara dengan cara mengepakkan sayapnya ke
bawah. Kecepatan udara yang lebih cepat di bagian atas sayap mengakibatkan
elang tersebut terangkat ke atas Kepakan sayap burung ke bawah (gaya aksi)
mengakibatkan burung terangkat ke atas (gaya reaksi)
● Seekor ikan berenang di dalam air dengan cara menggerakkan siripnya ke
belakang. Gerakan sirip ikan kebelakang (gaya aksi) mengakibatkan ikan terdorong
kedepan (gaya reaksi)

Berikut link youtube yang bisa diakses untuk video pembelajaran:


1. Konsep Gerak: https://youtu.be/2xF5UxE4mrI
2. Gaya dan Hukum Newton: https://youtu.be/71qY5SX0XBc

Anda mungkin juga menyukai