Anda di halaman 1dari 2

KORONOPLASTI

Pasien perempuan usia 35 tahun datang ke bagian periodonsia RSGM UNEJ dengan keluham
gigi depan dan belakang bawah kanan sakit pada saat mengunyah sejak 6 bulan yang lalu.
Pada pemeriksaan klinis terdapat warna gingiva coral pink, tidak ada perdarahan saat probing
dan probing depth normal sedangkan pada giginya terdapat kontak prematur pada tonjol
(cusp) gigi 31, 32, 35, 36, dan 36. Hasil foto rotgen terdapat resorbsi tulang alveolar arah
vertikal, ligament periodontal space melebar dan lamina dura menebal. Setalah dilakukan
scalling dan rootplanning dokter gigi akan melakukan perawatan koronoplasti pada gigi
tersebut.

Tugas : verbalkan dan lakukan prosedur koronoplasti pada gigi 31,32,35,36, dan 37.

1. Cuci tangan. Memakai apd, masker, dan sarung tangan


2. Pasien berkumur dgn antiseptic povidon iodine 10% 3-4 tetes dengan air bersih
3. Menyiapkan model rahang atas dan rahang bawah yang sudah dipasang pada
artikulator, diamond bur diganti dengan pisau model untuk mengasah, kertas
artikulasi (articulating paper), alat pulas Arkansas white stone (diganti kapas
yang dibasahi air), chipblower.

Tahap-tahap prosedur koronoplasti pada gigi 31,32,35,36,37


4. Menyelaraskan posisi interkuspal : mengidentifikasi prematuritas dengan kertas
artikulsi (articulating paper) warna merah dengan cara mengkatupan gigi belakang
kiri dan kanan secara bersamaan dengan oklusi sentris.
5. Melakukan pengasahan menggunakan diamond bur yang dipasang pada high speed
tetapi pada Skill Lab kali ini menggunakan pisau model, pengasahan dilakukan pada
suprakontak atau kontak yang tidak baik atau kontak prematur
- Bila kontak gigi dengan antagonis kurang tepat maka koreksi menciptakan kontak
tonjol yang ideal
- Bila kontak gigi terlalu tinggi, koreksi dilakukan dengan memperdalam
kedalaman fossa atau mengurangi tinggi tonjol gigi tergantung pada hubungan
fossa-tonjol gigi individu
- Misal terdapat teraan tebal pada cusp maka yang di asah adalah sudp
tersebut,begitu pula dengan fossa, tetapi apabila keduanya terdapat teraan tebal
maka pengasahan dipilih salah satu, dapat cusp atau fossa.
6. Mengecek penyelarasan posisi interkuspal selesai dengan melihat pola kontak
gigi geligi sudah bilateral dengan titik kontak yang sama rata
- Dicheck kembali menggunakan articulating paper apakah teraan nya sudah sama
rata semua
- Dikurangi pada teraan yang tebal, jika tidak tebal jangan diasah
- Jika melakukan pengasahan cukup dikurangi sedikit pada teraan tebal jangan
sampai menghilangkan seluruh teraan
7. Menyelaraskan posisi protusif : mengidentifikasi prematuritas dngan kertas
arikulasi (articulating paper) warna biru dengan cara menggerakkan rahang atas ke
arah antero-posterior
8. Melakukan pengasahan menggunakan diamond bur yang dipasang pada high speed
tetapi pada Skill Lab kali ini menggunakan pisau model, pengasahan dilakukan pada
suprakontak atau kontak yang tidak baik atau kontak premature pada warna yang
tidak bertumpuk warna merah (warna biru yang tebal)
9. Menyelaraskan posisi laterotrusif : mengidentifikasi prematuritas dengan kertas
artikulasi warna biru dengan cara menggerakkan rahang atas ke lateral (working side
and non-working side)
- Karena ini merupakan koronoplasti regio kiri dan rahang atas digerakkan ke kanan
sehingga working side nya sebelah kiri
10. Melakukan pengasahan terhadap suprakontak atau kontak yang tidak baik
pada warna yang tidak bertumpuk merah (warna biru yang tebal)
11. Memoles permukaan gigi
- Untuk menghilangkan teraan pada gigi dengan arkansas white stone yang diganti
dengan kapas yang dibasah dengan air pada skill lab kali ini

Doffing
 Cuci tangan 6 langkah
 Sarung tangan luar
 Cuci tangan 6 langkah
 Google/faceshield
 Cuci tangan 6 langkah
 Topi bedah
 Cuci tangan 6 langkah
 APD (Hazmat/gown)

Anda mungkin juga menyukai