Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sandi Kurnianto

NIM : H011211034

KONSEPSI AKHLAK DAN PENERAPANNYA DIBANDINGKAN DENGAN KONSEP


ETIKA DAN MORAL

Kata akhlak merupakan bentuk jamak dari bahasa Arab khuluqun, dan artinya adalah:
sajiyyatun, tabi'tun atau'adatun, yang berarti budi pekerti, tabiat atau adat, atau disebut juga etika.
Akhlak sering disebut moral, yaitu perilaku manusia yang dilakukan satu kali dan berulang-
ulang, yang pada akhirnya menjadi kebiasaan untuk berintegrasi ke dalam perilakunya. Perilaku
manusia dapat dikatakan bermoral jika memenuhi dua syarat berikut: Pertama, perilaku tersebut
diulangi dan menjadi kebiasaan. Kedua, tindakan tersebut dilakukan secara sukarela, bukan
karena tekanan eksternal seperti ancaman dan paksaan, dan sebaliknya, melalui bujukan dan
godaan. . Tatanan akhlak tidak hanya terbatas pada penyusunan hubungan antara manusia dengan
manusia lain, tetapi lebih dari itu juga mengatur hubungan manusia dengan segala yang terdapat
dalam wujud dan kehidupan, dan lebih jauh lagi mengatur hubungan antara hamba dengan
Tuhannya.

Prinsip Akhlak dalam Islam terletak pada Moral Force. Moral Force Akhlak Islam adalah
terletak pada iman sebagai Internal Power yang dimiliki oleh setiap orang mukmin yang
berfungsi sebagai motor penggerak dan motivasi terbentuknya kehendak untuk merefleksikan
dalam tata rasa, tatakarsa, dan tatakarya yang kongkret. Dalam hubungan ini Rasulullah Saw,
bersabda:
“Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang terbaik akhlaknya. Dan sebaik-baik
diantara kamu ialah yang paling baik kepada istrinya”

Akhlak yang baik adalah tanda kebahagiaan seseorang di dunia dan di akhirat. Tidaklah
kebaikan-kebaikan datang atau didapatkan di dunia dan di akhirat kecuali dengan berakhlak
dengan akhlak yang baik. Dan tidaklah keburukan-keburukan ditolak kecuali dengan cara
berakhlak dengan akhlak yang baik.
Maka kedudukan akhlak dalam agama ini sangat tinggi sekali. Bahkan Nabi kita Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam ketika ditanya tentang apa yang paling banyak memasukkan seseorang ke
dalam surga, beliau mengatakan:

ِ ُ‫تَ ْقوى هَّللا ِ َو ُحس ُْن ْال ُخل‬


‫ق‬
“Bertaqwa kepada Allah dan berakhlak dengan akhlak yang baik.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu
Majah)

Juga beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

‫ي َوأَ ْق َربِ ُك ْم ِمنِّي َمجْ لِسًا يَ ْو َم ْالقِيَا َم ِة أَحْ َسنُ ُك ْم أَ ْخاَل قًا‬
َّ َ‫إِ َّن ِم ْن أَ ِحبِّ ُك ْم إِل‬
“Sesungguhnya di antara orang-orang yang paling aku cintai dan paling dekat tempat duduknya
pada hari kiamat denganku yaitu orang-orang yang paling baik akhlaknya.” (HR. Tirmidzi)

Juga Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

‫ق‬ َ ‫ت أِل ُتَ ِّم َم‬


ِ ‫صالِ َح اأْل َ ْخاَل‬ ُ ‫إِنَّ َما بُ ِع ْث‬
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik.” (HR. Ahmad, Bukhari)

Kata moral berasal dari bahasa latin mos, jamaknya adalah mores yang berarti kebiasaan.
Kata etika berasal dari bahasa Yunani efos berarti kebiasaan, perasaan batin atau kecenderungan
hati di mana seseorang melakukan perbuatan (Filsafat Moral, 1989:9). Jadi moral hanya
dikaitkan pada kelakuan lahir manusia, sedang etika tidak hanya pada kelakuan lahir akan tetapi
lebih mendalam sampai kepada motivasi-motivasi kelakuan lahir.

Etika lebih banyak dikaitkan dengan ilmu atau filsafat, maka yang dijadikan standar baik
dan buruk adalah akal manusia. Moral selalu dikaitkan dengan ajaran baik dan buruk yang
diterima oleh utusan atau masyarakat, maka yang dijadikan standar baik dan buruk adalah adat
istiadat. Dengan demikian etika adalah penyelidikan filsafat tentang bidang yang mengenai
kewajiban-kewajiban manusia serta tentang yang batk dan buruk. Bidang itulah yang disebut
moral (Etika Umum, 1985:13).

Menurut istilah, etika adalah ilmu pengetahuan normatif yang praktis mengenai kelakuan
benar dan tidak benar manusia yang dimengerti oreh akar murni. Sedangkan, Moral adalah
kehidupan yang benar dan baik, pengesahan dan penerimaan secara umum tentang ukuran dasar
tingkah laku.

KESIMPULAN :

Perbedaan antara akhlak dengan moral dan etika dapat dilihat dari dasar penentuan atau
standar ukuran baik dan buruk yang digunakannya. Standar baik dan buruk akhlak berdasarkan
Al Qur’an dan Sunnah Rasul, sedangkan moral dan etika berdasarkan adat istiadat atau
kesepakatan yang dibuat olehsuatu masyarakat jika masyarakat menganggap suatu perbuatan itu
baik maka baik pulalah nilai perbuatan itu.

Dengan demikian standar nilai moral dan etika bersifat lokal dan temporal, sedangkan
standar akhlak bersifat universal dan abadi. Dalam pandangan Islam, akhlak merupakan cermin
dari apa yang ada dalam jiwa seseorang. Karena itu akhlak yang baik merupakan dorongan dari
keimanan seseorang, sebab keimanan harus ditampilkan dalam prilaku nyata sehari-hari. Inilah
yang menjadi misi diutusnya Rasul sebagaimana disabdakannya :“ Aku hanya diutus untuk
menyempurnakan akhlak manusia.”(Hadits riwayat Ahmad).

Secara umum dapat dikatakan bahwa akhlak yang baik pada dasarnya adalah akumulasi
dari aqidah dan syari’at yang bersatu secara utuh dalam diri seseorang. Apabila aqidah telah
mendorong pelaksanaan syari’at akan lahir akhlak yang baik, atau dengan kata lain akhlak
merupakan perilaku yang tampak apabila syari’at Islam telah dilaksanakan berdasarkan aqidah.

Anda mungkin juga menyukai