Makalah Qawaidul Lughah Kel.11
Makalah Qawaidul Lughah Kel.11
Dosen Pengampu:
Rif’iyatul Fahimah, Lc, M.Th.I
Disusun oleh:
Puteri Rahmah Safiira 07020521051
Widiana Putri Wulandari 07020521060
1
KATA PENGANTAR
Tak lupa kami sampaikan terima kasih kepada dosen pengampu mata
kuliah Qawaidul Lughah (Rif’iyatul Fahimah, Lc, M.Th.I), juga kepada semua
pihak yang telah membantu dengan wujud bantuan apa saja dalam proses
penyelesaian makalah ini. Makalah ini akan sedikit mengulas tentang Isim
Manshub, Tamyiz.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak celah yang
harus ditambal. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik yang konstruktif
dari pembaca guna menutupi celah-celah yang ada dalam makalah ini. Demikian
yang dapat kami sampaikan. Akhir al-Kalam, semoga makalah ini bisa diambil
manfaatnya oleh para pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................2
Daftar Isi..........................................................................................................3
Bab I (Pendahuluan)
Bab II (Pembahasan)
A. Pengertian Tamyiz................................................................................5
B. Pembagian Tamyiz...............................................................................6
C. Syarat Tamyiz.......................................................................................8
A. Kesimpulan...........................................................................................9
B. Saran.....................................................................................................9
Daftar Pustaka................................................................................................10
3
BAB I
PENDAHULUAN
Bahasa Arab sebagai salah satu bahasa yang diakui secara internasional,
mempunyai keunikan tersendiri, sebab ia menjadi bahasa Al-Qur’an, sebuah
kitab suci yang menjadi pedoman semua umat Islam. Dengan demikian, bahasa
Arab tidak hanya dipakai oleh bangsa Arab sendiri, tetapi dipergunakan juga
oleh bangsa-bangsa lain yang memeluk agama Islam.
B. Rumusan Masalah
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tamyiz
Arti Tamyiz
ِ ه َُو ْا ِال ْس ُم ْال َم ْنصُوْ بُ ْال ُمفَس َِّر لِ َما ا ْنبَهَ َم ِمنَ ال َّذ َوا.
َ ِ نَحْ ُو قَوْ ل,ت
ك
Tamyiz adalah isim manshub yang berfungsi menjelaskan zat yang samar,
seperti dalam contoh perkataan di bawah ini:
Secara etimologi kata tamyiz berasal dari kata َمَيَّز, yang merupakan
bentuk masdar dari fi’il tersebut. Sedangkan tamyiz dari segi terminologi
adalah isim nakirah yang dituturkan untuk memperjelas kesamaran suatu zat
atau suatu nisbah. Isim yang diterangkan oleh tamyiz dinamakan mumayyaz (
)المميز.
Tamyiz adalah masdar atau isim yang dibaca nasab, yang berfungsi untuk
penegas sesuatu hal yang samar, yang ada dalam kalimat sempurna. Biasanya
ِ تَ ْفyaitu أَ ْف َع ُل, yang bermakna luwih,
diiringi dengan kaya yang berwazan ْضيل
atau setelah bilangan 11 sampai 99.1
َ ُ = لِيَ ْبلُ َو ُك ْ~م أَيُّ ُك ْم أَحْ َسنAllah ingin mencoba padamu semua mana di
Contoh: ًع َمال
antara kamu itu terbaik amalnya.
5
B. Pembagian Tamyiz
Tamyiz dibagi menjadi dua, yaitu Tamyiz Dzat (atau yang disebut juga
dengan Tamyiz Mufrad) dan Tamyiz Nisbat (atau disebut juda dengan Tamyiz
Jumlah).2
1. Tamyiz Dzat
Tamyiz dzat adalah tamyiz yang menjelaskan pada isim yang
masih samar (isim mubham) yang dilafalkan atau tamyiz yang jatuh
setelah hitungan.
Isim mubham ada lima macam, yaitu:
َ ْت أَ َح~~ َد ع
a. Isim adad (hitungan), seperti َش~~ َر ِكتَابًا ُ “ إِ ْش~~تَ َريSaya membeli
sebelas kitab”. Tidak ada bedanya jika adad tersebut sharih, seperti
dalam contoh, atau mubham, seperti “ َك ْم ِكتَابًا ِع ْندَكَ ؟Berapa kitab yang
ada padamu?”.
Adad ada dua macam, yaitu adad sharih (yaitu adad yang sudah
diketahui hitungannya), seperti اح ٌد
ِ “ َوsatu” dana dad mubham (yaitu
adad yang tidak diketahui hitungannya), seperti “ َك ْمberapa”.
b. Isim yang menunjukkan pada ukuran (sesuatu yang diukur dengan
alat), yaitu adakalanya berupa jarak area, seperti صبَةٌ أَرْ ضًا
َ َ“ ِع ْن ِديْ قAku
َ ك قِ ْنطَ~~ا ٌر ع
mempunyai sekotak tanah”, atau timbangan, seperti َس~~اًل َ ~~َل
“Kamu mempunyai satu kuintal madu”, atau takaran, seperti أَ ْع ِط ْالفَقِ ْي َر
صاعًا قُ ْمحًا
َ “Berilah orang fakir satu sha’ gandum”, atau ukuran, seperti
ٌ “ ِع ْن ِديْ ِذ َراAda padakku satu dzira’ kain”.
ع جُوْ ًخا
c. Isim yang menunujukkan pada perkara yang menyerupai ukuran
(perkara yang menunjukkan pada sesuatu yang tidak tertentu), karena
perkara itu tidak diukur dengan alat khusus.
ً ْص~ ِر أَر
Adakalanya menyerupai jarak area, seperti ض~ا َ َ“ ِع ْن ِديْ َم~ ُّد البAda
padaku tanah sepanjang mata memandang”, atau timbangan, seperti
َ ~َ“ َو َم ْن يَ ْع َملْ َم ْثقَا َل َذ َّر ٍة َخ ْيرًا يBarang siapa yang beramal sebesar atom,
ُ~ره
maka dia akan melihatnya”, atau takaran, seperti “ ِع ْن ِديْ َج َّرةٌ َما ًءAda
padaku satu guci air”, atau ukuran, seperti “ ِع ْن ~ ِديْ َم~ ٌّد يَ ~ ِدكَ َح ْباًلAda
padaku benang sepanjang tanganmu”.
2
https://id.scribd.com/document/441582868/Makalah-Bahasa-Arab-TAMYIZ, (diakses 22
November 2021)
6
d. Isim yang diberlakukan seperti ukuran, yaitu isim mubham yang
membutuhkan pada tamyiz dan penjelas, seperti “ لَنَا ِم ْث ُل َما لَ ُك ْم َخ ْياًلAda
padaku kuda yang seperti yang ada padamu”.
َّ ِِع ْن~ ِديْ َخ~ اتَ ُم ف
e. Perkara yang merupakan cabang dari tamyiz, seperti ض~ ٍة
“Ada padaku cincin perak”.
Hukum tamyiz dzat adalah boleh dibaca nasab dan boleh dijarkan
dengan () ِم ْن, seperti ت ْ ِع ْن ِديْ ِر, atau dengan di idhafahkan, seperti لَنَا
ٍ ط ٌل ِم ْن َز ْي
ٍ ْصبَةُ أَر
ض َ َق, kecuali jika di idhafahkan akan menyebabkan terjadinya dua
idhafah, yaitu ketika mumayyaznya berupa mudhaf, maka pengidhafahan
itu dilarang dan wajib untuk dibaca nasab atau dijerkan dengan ( ) ِم ْن,
ٍ الس ~ َما ِء قَ ~ ْد ُر َرا َح~ ٍة َس ~ َحابًا أَوْ ِم ْن َس ~ َحا
seperti ب َّ َم~~ا فِ ْي. Dikecualikan dari hukum
tersebut adalah tamyiznya adad, karena dia mempunyai hukum tersendiri.
2. Tamyiz Nisbat
Tamyiz nisbat adalah tamyiz yang menjelaskan pada jumlah yang
masih samar nisbatnya, seperti َحسُنَ َعلِ ٌّي ُخلُقًا, karena nisbatnya baik pada
Ali masih samar yang memungkinkan pada banyak keadaan, lalu kita
menghilangkan kesamarannya dengan mengucapkan ُخلُقًا.
Termasuk dalam tamyiz nisbat adalah isim yang jatuh setelah () َما
yang berfaedah ta’ajjub, seperti ًَما أَ ْش َج َعهُ َر ُجال
7
Perlu diketahui bahwa lafal yang jatuh setelah isim tafdhil, wajib
dibaca nasab menjadi tamyiz, jika lafal itu bukanlah jenisnya lafal
ِ ~ أَ ْنتَ أَ ْعلَى َم ْن. Namun, jika termasuk jenisnya lafal
sebelumnya, seperti ً~زال
sebelumnya, maka wajib dijerkan dengan di idhafahkan kepada ( )أَ ْف َع~ ُل,
َ أَ ْنتَ أَ ْف, kecuali jika ( )أَ ْف َع ُلdi idhafahkan kepada selain tamyiz
seperti ض ُل َرج ٍُل
maka wajib untuk membaca nasab tamyiz karena sulitnya mengidhafahkan
untuk kedua kalinya, seperti ًاس َر ُجال َ أَ ْنتَ أَ ْف.
ِ َّض ُل الن
C. Syarat Tamyiz
Syarat tamyiz ada 2, yaitu:
1. Berupa isim nakirah
Artinya, bentuk nisbah harus berupa isim nakirah yang manshub, apabila
ma’rifat harus di ta’wil.
2. Harus sesudah sempurna kalam
Dikatakan sudah sempurna kalam, jika sudah ada didalam sebuah kalimat
tersebut fi’il dan fa’il
َواَل يَ ُكوْ نُ اِالَّ نَ ِك َرةً َوالَ يَ ُكوْ نُ اِالَّ بَ ْع َد تَ َم ِام ْال َكالَ ِم
Tamyiz tidak akan terjadi, kecuali harus dengan isim nakirah dan tidak
akan terjadi pula, kecuali sesudah tamam atau sempurna (seperti halnya
hal).3
BAB III
PENUTUP
3
K.H. Moch. Anwar. Ilmu Nahwu Terjemah Matan Al-Ajurumiyyah dan ‘Imrity. Bandung: Sinar
Baru Algensindo. 2016. hlm. 140
8
A. Kesimpulan
Adapun saran yang penulis harapkan dalam penulisan ini agar membawa
manfaat bagi pembaca dan juga bagi penulis khususnya.
DAFTAR PUSTAKA
9
K.H. Anwar, Moch. 2016. Ilmu Nahwu Terjemah Matan Al-Ajurumiyyah dan
‘Imrity. Bandung: Sinar Baru Algensindo
H. Hakim, Taufiqul. 2003. Program Pemula Membaca Kitab Kuning (Amtsilati
Jilid 4). Jepara: Al-Falah Offset
Lia, Asmalia. Makalah Bahasa Arab (Tamyiz).
(https://id.scribd.com/document/441582868/Makalah-Bahasa-Arab-TAMYIZ,
diakses 22 November 2021)
Ghoorib. 2020. Tamyiz Dalam Ilmu Nahwu Lengkap.
(https://www.ghoorib.com/2020/09/tamyiz-dalam-ilmu-nahwu-lengkap.html,
diakses 22 November 2021)
10