Hak adalah unsur normatif yang berfungsi sebagai pedoman berperilaku, melindungi
kebebasan, kekebalan, serta menjamin adanya peluang bagi manusia dalam menjaga harkat dan
martabatnya.
Pemberian Hak
1) Teori McCloskey
Pemberian hak adalah untuk dilakukan, dimiliki, dinikmati atau sudah dilakukan.
2) Teori Joel Feinberg
Pemberian hak penuh merupakan kesatuan dari klaim yang abash (keuntungan yang
didapat dari pelaksanaan hak yang disertai pelaksanaan kewajiban)
Definisi Kewajiban
Kewajiban adalah tuntutan yang harus dilakukan karena suatu identitas yang melekat
pada diri pribadi
Pasal 45
(1) Kedua orang tua wajib memelihara dan menddidik anak-anak mereka sebaik-
baiknya
(2) Kewajiban orang tua yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini berlaku sampai anak
itu kawin atau dapat berdiri sendiri kewajiban mana berlaku terus meskipun perkawinan
antara kedua orang tua putus.
Pasal 46
(1) Anak wajib menghormati orang tua dan mentaati kehendak mereka yang baik.
(2) Jika anak telah dewasa, ia wajib memelihara menurut kemampuannya, orang tua dan
keluarga dalam garis lurus ke atas bnila mereka itu memerlukan bantuannya.
Pasal 47
(1) Anak yang belum mencapai umur 18 ( delapan belas ) tahun atau belum pernah
melangsungkan perkawinan ada di bawah kekuasaan orang tuanya selama mereka tidak
dicabut dari kekuasaannya.
(2) Orang tua mewakili anak tersebut mengenai segala perbuatan hukum di dalam dan
di luar Pengadilan.
Pasal 48
Orang tua tidak diperbolehkan memindahkan hak atau menggandakan barang-barang tetap
yang dimiliki anaknya yang belum berumur 18 (delapan belas) tahun atau belum pernah
melangsungkan perkawinan, kecuali apabila kepentingan anak itu menghendakinya.
Pasal 49
(1) Salah seorang atau kedua orang tua dapat dicabut kekuasaannya terhadap seorang
anak atau lebih untuk waktu yang tertentu atas permintaan orang tua yang lain, keluarga
anak dalam garis lurus ke atas dan saidara kandung yang telah dewasa atau pejabat yang
berwenang dengan keputusan Pengadilan dalam hal-hal :
(2) Meskipun orang tua dicabut kekuasaannya, mereka masih berkewajiban untuk
memberi pemeliharaan kepada anak tersebut.
PERWAKILAN
Pasal 50
(1) Anak yang belum mencapai umur 18 (delapan belas) tahun atau belum pernah
melangsungkan perkawinan, yang tidak berada di bawah kekuasaan orang tua, berada di
bawah kekuasaan wali.
(2) Perwakilan itu mengenai pribadi anak yang bersangkutan maupun harta bendanya.
Pasal 51
(1) Wali dapat ditunjuk oleh satu orang tua yang menjalankan kekuasaan orang tua,
sebelum ia meninggal, dengan surat wasiat atau dengan lisan di hadapan 2 (dua) orang
saksi.
(2) Wali sedapat-dapatnya diambil dari keluarga anak tersebut atau orang lain yang
sudah dewasa, berpikiran sehat, adil, jujurdan berkelakuan baik.
(3) Wali wajib mengurus anak yang di bawah penguasaannya dan harta bendanya
sebaik-baiknya dengan menghormati agama dan kepercayaan itu.
(4) Wali wajib membuat daftar harta benda yang berada di bawah kekuasaannya pada
waktu memulai jabatannya dan mencatat semua perubahan-perubahan harta benda anak
atau anak-anak itu.
(5) Wali bertanggung jawab tentang harta benda anak yang berada di bawah
perwaliannya serta kerugian yang ditimbulkan karena kesalahan atau kelalaiannya.
Pasal 52
Pasal 53
(1) Wali dapat di cabut dari kekuasaannya, dalam hal-hal yang tersebut dalam pasal 49
Undang-undang ini.
(2) Dalam hal kekuasaan seorang wali dicabut, sebagaimna dimaksud pada ayat (1)
pasal ini oleh Pengadilan ditunjuk orang lain sebagai wali.
Pasal 54
Wali yang telah menyebabkan kerugian kepada harta benda anak yang di bawah
kekuasaannya, atas tuntutan anak atau keluarga tersebut dengan keputisan Pengadilan,
yang bersangkutan dapat di wajibkan untuk mengganti kerugian tersebut.
– Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2).
– Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak untuk hidup
serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal 28A).
– Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang
sah (pasal 28B ayat 1).
– Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh,
dan Berkembang”
– Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan
berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi
meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat 1)
– Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk
membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).
– Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
– Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak
kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak diperbudak,
hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar
hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam
keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).
– Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi :
dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
– Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945
menyatakan : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara”.
– Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan :
– Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal 28J
ayat 2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap orang wajib tunduk
kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk
menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk
memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama,
keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.”
– Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat (1) UUD
1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.”
Hak dan Kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28, dan 30, yaitu :
1. Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli
dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
Dan pada ayat (2), syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-
undang.
2. Pasal 27, ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam
hukum dan pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu. Pada ayat
(2), taip-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
3. Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan,
dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
4. Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam pembelaan
negara. Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan undang-undang.
HAK ASASI
Hak Asasi Manusia adalah prinsip-prinsip moral atau norma-norma,yang menggambarkan
standar tertentu dari perilaku manusia, dan dilindungi secara teratur sebagai hak-hak
hukum dalam hukum kota dan internasional. Mereka umumnya dipahami sebagai hal yang
mutlak sebagai hak-hak dasar "yang seseorang secara inheren berhak karena dia adalah
manusia, " dan yang" melekat pada semua manusia " terlepas dari bangsa, lokasi, bahasa,
agama, asal-usul etnis atau status lainnya. Ini berlaku di mana-mana dan pada setiap kali
dalam arti yang universal, dan ini egaliter dalam arti yang sama bagi setiap orang. HAM
membutuhkan empati dan aturan hukum dan memaksakan kewajiban pada orang untuk
menghormati hak asasi manusia dari orang lain. Mereka tidak harus diambil kecuali
sebagai hasil dari proses hukum berdasarkan keadaan tertentu; misalnya, hak asasi manusia
mungkin termasuk kebebasan dari penjara melanggar hukum , penyiksaan, dan eksekusi.
Macam-Macam Hak Asasi Manusia (HAM)
Contohnya :
Contohnya :
Hak Asasi Ekonomi tentang kebebasan dalam membeli.
Hak Asasi Ekonomi tentang kebebasan dalam mengadakan dan melakukan perjanjian
Kontrak
Hak Asasi Ekonomi tentang kebebasan dalam memiliki sesuatu
Hak Asasi Ekonomi tentang kebabasan dalam memiliki pekerjaan yang layak.
Hak Asasi Ekonomi tentang kebabasan dalam melakukan transaksi
Hak Asasi Ekonomi dalam bekerja
Contohnya :
Hak Asasi Politik dalam memilih dalam suatu pemilihan contohnya pemilihan presiden
dan kepala daerah
Hak Asasi Politik dalam Dipilih dalam pemilihan contohnya pemilihan bupati atau
presiden
Hak Asasi Politik tentang kebebasan ikut serta dalam kegiatan pemerintahan
Hak Asasi Politik dalam mendirikan partai politik
Hak Asasi Politik dalam membuat organisasi-organisasi pada bidang politik
Hak Asasi Politik dalam memberikan usulan-usulan atau pendapat yang berupa usulan
petisi.
Contohnya :
Contohnya :
Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak
Hak untuk mendapat pelajaran
Hak untuk memilih, menentukan pendidikan
Hak untuk mengembangkan bakat dan minat
Hak untuk mengembangkan Hobi
Hak untuk berkreasi
Hak Asasi Peradilan adalah hak untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan
perlindungan (procedural rights), misalnya peraturan dalam hal penahanan, penangkapan
dan penggeledahan.
Contohnya :
Siswa di sekolah sebagai warga sekolah, tidak dapat terlepas dari kewajiban. Kewajiban-
kewajiban tersebut harus dilaksanakan agar mendapatkan hak. Apabila kewajiban-
kewajiban tersebut tidak dilaksanakan atau dipatuhi, maka akan mendapatkan sanksi dari
sekolah. Secara umum kewajiban seorang siswa atau siswi di sekolah adalah sebagai
berikut :
1. Mengikuti seluruh kegiatan sekolah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Meninggalkan lingkungan sekolah segera setelah kegiatan yang diikutinya
berakhir.
3. Mewujudkan dan memelihara ketertiban, keamanan, keindahan, kekeluargaan dan
kerindangan
4. Hadir di sekolah sebelum bel sekolah dibunyikan.
5. Memberi keterangan izin/sakit/berhalangan yang sah (dari orang
tua/wali/dokter/polisi) pada saat tidak masuk sekolah.
6. Siswa wajib mengikuti Upacara Bendera dan apel.
7. Siswa wajib memelihara seluruh fasilitas yang ada di lingkungan sekolah.
8. Menyiapkan, menggunakan dan memelihara seluruh peralatan dan perlengkapan
belajar mengajar.
9. Mematuhi berbagai ketentuan khusus yang mengatur pengunaan fasilitas di
lingkungan sekolah.
10. Siswa wajib menggunakan pakaian sesuai dengan jadwal dan ketentuan yang
telah ditetapkan.
11. Rambut harus rapi, tidak dicat dan tidak mengganggu belajar (untuk siswa putra
tidak melebihi kerah kemeja, alis mata dan telinga)
12. Siswa wajib membawa alat -alat belajar (buku paket, buku catatan, buku tugas,
dan alat- alat tulis)
13. Siswa tidak diperkenankan meninggalkan kelas tanpa seizin guru kelas atau guru
piket.
14. Siswa tidak boleh membawa barang-barang yang tidak berhubungan dengan
pelajaran ke sekolah.
15. Siswa wajib mengikuti ulangan yang diadakan sekolah..
Hak akan diperoleh setelah kewajiban dipenuhi. Hak siswa atau siswi di sekolah antara lain
sebagai berikut :
1. Mendapatkan pendidikan dan pengajaran.
Hak Guru
Kewajiban Guru
Kewajiban guru adalah berperan sebagai perencana, pelaksana, dan sekaligus berperan
sebagai evaluator
1. Guru berperan sebagai perencana
Guru harus menciptakan suatu kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan bersama anak
didik. Diantaranya menyusun perencanaan tahunan, program semester, perencanaan
mingguan, dan perencanaan harian.
2. Guru sebagai sebagai pelaksana
Setelah perencanaan selesai disusun, mata tugas selanjutnya melaksanakan apa yang yang
telah direncanakan dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
3. Guru berperan sebagai evaluator
Guru sebagai evaluator adalah melakukan penilaian terhadap proses kegaitan, melakukan
penilaian dengan melakukan observasi atau pengamatan terhadap cara belajar anak, baik
secara individual maupun kelompok
4. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis,
dan dialogis
5. Mempunyai komitmen secara professional untuk meningkatkan mutu pendidikan
6. Membari teladan dan menjaga nama baik lembaga profesi dan kedudukan sesuai
dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Pasal 71
Pemerintah wajib dan bertanggung jawab menghormati,melindungi, menegakkan, dan
memajukan hak asasi manusia yang diatur dalam undang-undang ini, peraturan perundang-
undangan lain dan hukum internasional tentang hak asasi manusia yang diterima oleh
negara Republik Indonesia.
Pasal 72
Kewajiban dan tanggung jawab pemerintah sebagaiman diatur pasal 71, meliputi langkah
implementasi yang efektif dalam bidang hukum, politik, ekonomi, sosial, budaya,
pertahanan, keamanan negara, dan bidang lain.
Tugas: tu.gas
[n] (1) yg wajib dikerjakan atau yg ditentukan untuk dilakukan; pekerjaan yg menjadi
tanggung jawab seseorang; pekerjaan yg dibebankan: pegawai hendaklah menjalankan --
masing-masing dng baik; kerjakan -- Saudara baik-baik; (2) suruhan (perintah) untuk
melakukan sesuatu: beliau diberi -- menyelidiki keadaan rakyat di pulau itu; surat -- , surat
perintah; (3) Ling fungsi (jabatan): terangkan -- akhiran "-lah" pd kata "minumlah" dl
kalimat itu; (4) Huk fungsi yg boleh tidak dikerjakan
Wewenang: we.we.nang
[n] (1) hak dan kekuasaan untuk bertindak; kewenangan; (2) kekuasaan membuat
keputusan, memerintah, dan melimpahkan tanggung jawab kpd orang lain; (3) Huk fungsi
yg boleh tidak dilaksanakan
Jabatan:
ja.bat.an
[n] (1) pekerjaan (tugas) dl pemerintahan atau organisasi: ia berhenti dr ~ nya; (2) fungsi;
(3) dinas; jawatan: surat ~
Referensi: http://kamusbahasaindonesia.org/jabatan
KamusBahasaIndonesia.org
1. Supremasi hukum dan demokrasi harus ditegakkan. Penegakan hukum di suatu negara
sangatlah penting, karena sangat pentingnya hukum di suatu negara akan menciptakan
masyarakat yang kondusif dan tenang bagi warganya dan sekaligus warga akan sangat
menghormati hukum itu sendiri. Indonesia sendiri adalah negara hukum,maka dari itu
pemerintah harus menegakkan hukum secara tegas, agar masyarakat tidak melakukan
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.
2. Mengoptimalakan peran Lembaga –lembaga penegak ham, seperti Komnas HAM,
pengadilan HAM, Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Komisi Kebenaran dan
Rekonsiliasi (KKR), Komisi Perlindungan Anak Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia.
3. Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mencegah terjadinya berbagai bentuk
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara oleh pemerintah.
4. Meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan lembaga-lembaga politik terhadap
setiap upaya penegakan hak dan kewajiban warga negara.
5. Meningkatkan penyebarluasan prinsip-prinsip kesadaran bernegara kepada masyarakat
melalui lembaga pendidikan formal (sekolah/perguruan tinggi) maupun non-formal
(kegiatan-kegiatan keagamaan dan kursus-kursus).
6. Meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara.
7. Meningkatkan kerja sama yang harmonis antar kelompok atau golongan dalam
masyarakat agar mampu saling memahami dan menghormati keyakinan dan pendapat
masing masing.
Selain melakukan upaya pencegahan, pemerintah juga menangani berbagai kasus yang
sudah terjadi. Lembaga yang menangani kasus-kasus tersebut yaitu