0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan2 halaman
SOP ini membahas tentang pencatatan, pemantauan, dan pelaporan efek samping obat di Puskesmas Maubasa. Petugas farmasi bertugas mencatat laporan efek samping yang dirasakan pasien, mengidentifikasi kemungkinan penyebabnya, dan melaporkannya ke dokter untuk didokumentasikan. Prosedurnya meliputi pencatatan keluhan pasien, identifikasi kesesuaian obat, potensi interaksi, serta pel
Deskripsi Asli:
Judul Asli
EP 3 SOP PENCATATAN, PEMANTAUAN, PELAPORAN EFEK SAMPING OBAT, KTD
SOP ini membahas tentang pencatatan, pemantauan, dan pelaporan efek samping obat di Puskesmas Maubasa. Petugas farmasi bertugas mencatat laporan efek samping yang dirasakan pasien, mengidentifikasi kemungkinan penyebabnya, dan melaporkannya ke dokter untuk didokumentasikan. Prosedurnya meliputi pencatatan keluhan pasien, identifikasi kesesuaian obat, potensi interaksi, serta pel
SOP ini membahas tentang pencatatan, pemantauan, dan pelaporan efek samping obat di Puskesmas Maubasa. Petugas farmasi bertugas mencatat laporan efek samping yang dirasakan pasien, mengidentifikasi kemungkinan penyebabnya, dan melaporkannya ke dokter untuk didokumentasikan. Prosedurnya meliputi pencatatan keluhan pasien, identifikasi kesesuaian obat, potensi interaksi, serta pel
OBAT, KTD No. Dokumen : 97/SOP.03/PKM.MBS/V/2017 SOP No. Revisi : 00 Tanggal Terbit: 15 Mei 2017 Halaman : 1/2
PUSKESMAS Arkadius Dari, Amd Kep
MAUBASA NIP.19710817 199503 1 004
1. Pengertian Merupakan kegiatan pemantauan setiap respon terhadap obat yang
merugikan atau tidak diharapkan yang terjadi pada dosis normal. 2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menemukan efek samping obat sedini mungkin terutama yang berat, tidak diketahui dan frekuensinya jarang terjadi.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Maubasa
No.11/SK.03/PKM.MBS/V/2017 Tentang Pelayanan Farmasi. 4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas 5. Prosedur / Langkah - 1. Petugas farmasi mencatat laporan dari pasien atau keluarga pasien langkah yang mengalami adanya alergi atau efek samping obat. 2. Petugas farmasi mengidentifikasi kesesuaian indikasi obat, bentuk sediaan, dosis, dan frekuensi penggunaan obat. 3. Petugas farmasi mengidentifikasi potensi terjadinya interaksi obat. 4. Petugas farmasi melaporkan kepada dokter yang menangani pasien yang mengalami efek samping obat. 5. Petugas farmasi melanjutkan hasil identifikasi ke petugas rekam medik untuk didokumentasikan. 6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait Poli Umum, Poli Gigi, Poli MTBS, Poli Remaja, Poli KIA – KB, Apotek, Pustu