Disusun oleh :
Maria Yantina Pere SF18058
Nadia Masytoh SF18067
Radhiah SF18085
Kelompok I
BAB I
PENDAHULUAN
Aromaterapi adalah cara pengobatan alternatif yang menggunakan uap dari minyak esensial dari
berbagai macam tanaman yang bisa dihirup untuk menyembuhkan berbagai macam kondisi. Pada
umumnya aromaterapi dilakukan untuk tujuan meningkatkan mood, mengubah area kognitif, dan juga
dapat digunakan sebagai obat tambahan. Aromaterapi merupakan istilah modern yang dipakai untuk
proses penyembuhan kuno yang menggunakan sari tumbuhan aromatik murni. Tujuannya adalah untuk
meningkatkan kesehatan tubuh, pikiran, dan jiwa. Makin beragamnya jenis penyakit yang menyerang
tubuh manusia, aromaterapi layaknya benda peninggalan massa lampau yang selalu dicari-cari dan
sangat dibutuhkan. Kajian etnofarmakologi secara empirik tentang tumbuhan aromaterapi menunjukan
bahwa Indonesia memiliki 49 jenis tumbuhan aromatik dari 22 jenis suku, 12 jenis di antaranya
digunakan secara empirik sebagai aromaterapi dengan efek menenangkan dan menyegarkan tubuh.
Dengan banyaknya macam tumbuhan tersebut maka berpotensi untuk mengembangkannya sebagai
suatu produk farmasi yang bermanfaat, memiliki efek kesehatan dan memiliki tingkat konsumtif yang
tinggi. Aromaterapi merupakan pengobatan alternatif yang memiliki kemampuan yang baik untuk
distimulasikan oleh tubuh, khususnya melalui alat indra penciuman Aromaterapi semakin banyak
digunakan untuk berbagai kebutuhan kesehatan dan kecantikan, dari mulai perawatan hingga ke
penyembuhan. Sebenarnya kunci dari aromaterapi sendiri terletak pada kandungan minyak esensial
yang terdapat didalamnya. Bahan-bahan tersebut mengeluarkan berbagai jenis keharuman aromaterapi.
Berbagai jenis wangi aromaterapi memiliki fungsi serta manfaat yang beragam yang
dapatdimaksimalkan penggunaannya dalam bentuk suatu produk.
Meskipun ada banyak kombinasi minyak aromaterapi yang telah teruji dan digunakan di seluruh dunia,
namun tidak semua disetujui atau direkomendasikan oleh dokter. Namun hal ini tidak berarti tidak sah
atau efektif. Beberapa manfaat aromaterapi adalah sebagai berikut : Antidepresan. Minyak atsiri yang
digunakan untuk mengurangi depresi antara lain minyak peppermint, chamomile, laender, dan melati.
Meningkatkn memori. Minyak sage adalah minyak yang paling sering direkomendasikan untuk efek
meningkatkan memori Meningkatkan jumlah energi. Banyak minyak esensial yang dikenal berguna
untuk meningkatkan sirkulasi darah, meningkatkan energi, dan merangsang tubuh dan pikiran tanpa
efek samping yang berbahaya. Minyak esensial yang terbaik untuk mendorong energi termasuk lada
hitam, kapulaga, kayu manis, minyak cengkeh, angelica, melati, pohon teh, dan rosemary.
Penyembuhan dan pemulihan. Beberapa minyak esensial yang paling populer untuk mempercepat
proses penyembuhan termasuk lavender, calendula, rosehip, Everlasting, dan minyak buckthorn. Sakit
kepala. Beberapa minyak esensial yang terkait dapat mengurangi sakit kepala dan migrain adalah
peppermint, eucalyptus, minyak esensial cendana, dan minyak rosemary. Mengatasi insomnia.
Beberapa minyak esensial terbaik untuk mengatasi gangguan insomnia termasuk lavender, chamomile,
melati, benzoin, neroli, mawar, cendana, dan minyak esensial ylang ylang. Sistem kekebalan tubuh.
Beberapa minyak yang paling efektif untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh termasuk oregano,
kemenyan, lemon, peppermint, kayu manis, dan minyak esensial eucalyptus Menghilangkan rasa
nyeri. Minyak esensia termasuk lavender, chamomile, clary sage, juniper, kayu putih, rosemary, dan
minyak peppermint, bisa digunakan untuk tujuan ini.
Lilin aromaterapi merupakan sebuah benda yang dapat memberikan penggunanya ketenangan saat
menyalakannya. Pengharum ruangan ini hadir dalam berbagai aroma dari minyak esensial yang
terkandung pada masingmasing lilin sehingga menghasilkan wangi yang berbeda-beda.
Saat ini lilin aromaterapi banyak diformulasikan dengan mempunyai fungsi ganda, yaitu selain sebagai
aromaterapi juga berfungsi sebagai anti nyamuk. Salah satu tanaman yang diketahui mempunyai daya
penolak nyamuk adalah buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia, Swingle) dan daun nilam (Pogostemon
cablin B). Jeruk nipis mengandung sitrat, geranil asetat, felandren dan limonen yang berfungsi sebagai
anti nyamuk. Senyawa limonen merupakan zat yang berbau khas dan berasa pahit sehingga ampuh
untuk menolak nyamuk (Raina, 2011).
Berdasarkan penelitian Rina Murdani (2014) dengan judul Keefektifan Daya Bunuh Ekstrak Daun Jeruk
Nipis (Citrus aurantifolia Swingle) Terhadap Kematian Larva Nyamuk Aedes aegypti Instar III mengatakan
bahwa konsentrasi ekstrak daun jeruk nipis yang efektif dalam membunuh larva nyamuk Aedes aegypti
adalah konsentrasi 0.55% yang merupakan konsentrasi terkecil yang sudah dapat membunuh larva
sebanyak 100%. Daun Nilam mengandung saponin, flavonoid, dan minyak atsiri. Komponen penyusun
minyak atsirinya, yaitu sesquiterpen dan patchouli alkohol. Zat kimia yang diduga berpotensi sebagai
repelan adalah patchouli alkohol. Minyak nilam dilaporkan paling efektif menolak terhadap beberapa
jenis serangga seperti ngengat kain (Thysanura:lepismatidae), sitophilus zeamais (kumbang jagung), dan
carpophilu (kumbang buah kering).
Menurut Grainge (1987) minyak nilam juga bersifat menolak aphid (kutu daun), nyamuk dan Pseudaletia
unipuncta. Berdasarkan penelitian Febrianna Suryaningtyas (2015) dengan judul Formulasi Lotion Anti
Nyamuk Dari Minyak Atsiri Nilam (Pogostemon cablin Benth) mengatakan bahwa pada konsentrasi 4%
memiliki aktivitas anti nyamuk yang baik. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis ingin melakukan
penelitian mengenai “Fomulasi Sediaan Lilin Aromaterapi Sebagai Anti Nyamuk Dari Minyak Atsiri Daun
Nilam (Pogostemon Cablin Benth) Kombinasi Minyak Atsiri Buah Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia Swingle).
2.3 Metode
- Alat
Batang pengaduk, cawan porselin, cawan cruss, gegep kayu, gelas beaker, hot plate, pipa kapiler,
stopwatch, termometer, timbangan, wadah lilin aromaterapi.
- Bahan
Akuades, minyak atsiri daun nilam, minyak atsiri buah jeruk nipis, parafin padat, asam stearat,
dan sumbu lilin.
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis pembuatan lilin antinyamuk aromaterapi dapat
disimpulkan yaitu:
2. Efektivitas lilin pada pengujian ini tidak diketahui jelas apakah lilin ini dapat membunuh
nyamuk atau hanya dapat mengusir nyamuk. Hal ini disebabkan oleh tempat/ruang
pengujian yang besar dan terbuka.
3. faktor-faktor yang mempengaruhi lilin antinyamuk aromaterapi antara lain: bahan yang
digunakan atau prosedur yang dilakukan.
3.2 Saran
Dari hasil pembagian brosur yang telah kami lakukan, yaitu:
1. Masyarakat diharapkan untuk terus menggunakan masker jika keluar rumah, sering
mencuci tangan dengan menggunakan sabun, selalu jaga jarak dengan orang lain, dan
menggunakan handsanitizer.
2. Untuk orang tua harus lebih memaksimalkan pendampingan terhadap anak-anaknya dan
lebih memahami pengenalan teknologi untuk pembelajaran daring agar dapat membantu
mempermudah pelaksanaan belajar secara daring di masa pandemi covid-19.
3. Masyarakat diharapkan agar tetap kompak menjaga kebersihan setempat untuk
mengurangi banyaknya penyakit yang akan menghampiri, dan tetap menjaga kebersihan
diri sebagai pelindung dari berbagai macam penyakit yang berbahaya.
DAFTAR PUSTAKA