Penguatan Kembali Implementasi Jogo Tonggo New
Penguatan Kembali Implementasi Jogo Tonggo New
KEMBALI
IMPLEMENT
ASI JOGO
TONGGO
KondisiCOVID-19 di JawaTengah
3
Rantai penyebaran VIRUS CORONA harus SEGERA DIHENTIKAN
Tak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, masyarakat juga berperan aktif untuk menghentikan transmisi
Virus Corona.
Caranya adalah dengan menerapkan ADAPTASI KEBIASAAN BARU
3M
4
PEMUTUSAN MATA RANTAI PENULARAN
JAGA KEBERSIHAN
MAKAN dengan GIZI LINGKUNGAN
yang SEIMBANG
WARGA TERDAMPAK COVID-19
DAMPAK SOSIAL DAMPAK EKONOMI
• Stigma mengakibatkan pasien dan keluarga mengalami • Warga yg harus ‘dirumahkan’ karena tempat
isolasi, penolakan, bullying dari orang sekitar melalui kerja mengalami kolaps akibat Covid 19
• Bahkan stigma negative menyebabkan warga cenderung • Warga yang tidak dapat bekerja karena harus
tidak jujur ketika berobat ke dokter mengenai riwayat menjalanai karantina di RS, maupun dirumah
perjalanannya.
TIDAK SEMUA
DIBEBANKAN
KEPADA
PEMERINTAH
• kekhawatiran, kecemasan, ketakutan, stress
• Banyak terjadi KRIMINALITAS akibat dampak ekonomi yang disebabkan karena terlalu lama di
dari COVID-19 rumah, terkena PHK/dirumahkan
7
Instruksi Gubernur Jawa Tengah Instruksi Gubernur Jawa Tengah
no. 2 tahun 2020
no. 1 tahun 2020
tentang Pemberdayaan Masyarakat Dalam tentang Pedoman Bagi Masyarakat Dalam Rangka
Percepatan Penanganan Covid19 Di Tingkat Rukun Persiapan Menuju Pemulihan Bencana Covid19
Warga Melalui Pembentukan Satgas Jogo Tonggo di Jawa Tengah
REGULASI
9
BIDANG TUGAS SATGAS
10
ANGGOTA JOGO TONGGO PRINSIP JOGO TONGGO
SALING MENGINGATKAN
EDUKASI
DAMPINGI
PEDULI
LIBATKAN SEMUA PIHAK
TRANSPARAN
11
SUMBER DAYA
SUMBER DAYA MANUSIA SARANA & PRASARANA
Membentuk Satgas Posko Jogo Tonggo(Balai
Kesehatan JT yang terdiri dari: RW), ruang isolasi/karantina
Kader kesehatan, Kader PKK, bisa memakai fasilitas
Karang taruna, Relawan, desa/kelurahan/kec. PEMBIAYAAN
Meningkatkan kapasitas Alat komunikasi untuk
SDM dalam kesiapsiagaan koordinasi dengan unit-unit
menghadapi COVID-19 dengan terkait. Satgas Jogo Tonggo
melakukan sosialisasi, table dengan dana Gotong
top exercises/drilling dan Alkes, APD serta melengkapi Royong masyarakat/ warga
simulasi COVID19. logistik lainnya.
12
TUGAS KETUA SATGAS RW
1. Menunjuk/meminta kesukarelaan Warga utk menjadi Penanggung Jawab Bidang Tertentu dalam
Satgas Jogo Tonggo
2. Membentuk Satgas dan penanggung jawab per bidang
3. Satgas yang diperlukan : Kesehatan, Sosial, Keamanan, Hiburan
4. Mengeluarkan Peraturan untuk keselamatan warga
5. Memastikan komunikasi dilakukan kepada seluruh warga (Whatsapp, Sms, Aplikasi lainnya)
6. Mencegah timbulnya Stigma.
7. Memastikan tersedianya data seluruh warga RW, termasuk warga kelompok rentan : Lansia, ibu hamil,
anak2 dan difable
13
PERATURAN YANG HARUS DIBUAT OLEH KETUA RT/ RW
14
PELAKSANAAN
JOGO TONGGO
TUGAS SATUAN TUGAS KESEHATAN JOGO TONGGO
1. Memastikan warga RW yang berstatus sebagai Probable, Germas.
Suspect, dan confirm setiap hari dimutakhirkan
statusnya 8. Berkoordinasi dengan Petugas Kesehatan Desa untuk
pemeriksaan lebih lanjut, dan jika dinilai ada warga
2. Mengupayakan Suspect untuk menjalankan karantina dalam kondisi darurat Satgas Kesehatan Jogo Tonggo
mandiri langsung membawa pasien ke fasilitas kesehatan
terdekat.
3. Membantu petugas kesehatan membawa orang yang
teridentifikasikan sebagai Suspect ke RS rujukan 9. Bekerja sama dengan satgas bidang yang lain.
4. Meregistrasi setiap orang yang keluar masuk desa terkait 10. Mendata warga berisiko tinggi: lansia, bumil, balita,
dengan indikator serangan covid-19 difable dan penyakit kronis (infeksi paru, TBC, jantung,
diabetes)
5. Memastikan lokasi tempat cuci tangan pakai sabun,
ketertiban warga RW keluar rumah wajib memakai 11. Mengumpulkan semua nomor telepon penting
masker, jaga jarak fisik. (Ambulans, RS, Polisi, dll.)
6. Memantau kesehatan warga secara rutin seperti suhu
badan, check gejala covid-19, 12. Bertanggung jawab sebagai penghubung ke RS bilamana
7. Mendorong praktek hidup bersih dan sehat (PHBS), ada Probable atau Suspect yang harus dievakuasi ke RS
16
1. MEMASTIKAN DAN UPDATE DATA SIAPA SAJA YANG
BERSTATUS SUSPECT
17
2. MENDATA SETIAP ORANG YANG KELUAR MASUK RW
1. Jika ada orang datang/ pelaku perjalanan dari luar daerah ke wilayah RW
maka segera lapor ke Ketua RT atau lapor ke keluarga.
2. Keluarga yang kedatangan orang datang (anaknya, tamu atau keluarga yg
lain) segera melaporkan kedatangan orang ke ketua RT. Jika keluarga tidak
melaporkan maka bisa kader atau warga lain yang melaporkan ke ketua
RT
3. Ketua RT mendata orang yang baru datang atau pelaku perjalanan
8. Jika ada warga yang akan berpergian keluar wilayah RW maka segera lapor ke Ketua RT
9. Ketua RT mendata orang yang akan bepergian identitasnya, berapa orang, maksud
kepergiannya, alamat yang dituju, berapa hari.
11. Ketua RW selaku ketua Satgas memerintahkan kepada Koordinator Satgas Kesehatan RW
untuk memfasilitasi atau mengantar orang datang/ pelaku perjalanan dari warga RW setempat
ke Fasyankes setempat (PKD, Pustu, Puskesmas)
12. Satgas Kesehatan RW memeriksa orang yang akan keluar dari RW untuk mengetahui lokasi
yang dituju, lokasi perjalanan, apakah daerah yang dituju daerah terjangkit atau bukan,
memakai masker atau tidak dan kondisi badan sehat atau tidak
19
3. MEMASTIKAN LOKASI STRATEGIS TEMPAT CUCI TANGAN PAKAI
SABUN, KETERTIBAN WARGA WAJIB MEMAKAI MASKER, DAN JAGA
JARAK FISIK ANTAR WARGA
20
4. MEMBERIKAN PELAYANAN KESEHATAN WARGA :
SUHU BADAN, CHECK GEJALA COVID-19.
21
5. MENDORONG PRAKTEK PERILAKU HIDUP BERSIH
DAN SEHAT :
Tindakan yg efektif pencegahan dan
pengendalian Covid-19 :
• Cuci Tangan Pakai Sabun
• Menghindari menyentuh mata, hidung dan
mulut;
• Terapkan etika batuk atau bersin dengan
menutup hidung dan mulut dengan lengan atas
bagian dalam atau tisu.
• Pakailah masker medis jika memiliki gejala
pernapasan dan melakukan kebersihan tangan
setelah membuang masker;
• Menjaga jarak (minimal 2 meter) dari orang
lain.
• Makanan dan minuman seimbang, olahraga,
• Mandi teratur,
• Lingkungan bersih dan
• Istirahat yang cukup
22
6. JIKA ADA WARGA DALAM KONDISI DARURAT
BERKOORDINASI DENGAN PETUGAS KESEHATAN DESA UNTUK PEMERIKSAAN LEBIH LANJUT
23`’
DATA PERILAKU HASIL PENDATAAN JOGO TONGGO (sd 18 Okt 2020)
0.04%
18.01% 18.15% 14.65%
0.09% 22.15% 18.09%
0.44%
2.27% 33.24%
5.54%
11.53
11.98%
%
18.46% 29.79%
35.61%
34.91%
25.05%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
90.00%
80.00%
100.00%
0.00%
Karanganyar
Pemalang
Purworejo
Rembang
Sragen
Wonosobo
Temanggung
Banyumas
Banjarnegara
Boyolali
Kota Salatiga
Demak
Brebes
Magelang
Jepara
Semarang
25
Grobogan
Pati
Wonogiri
Kudus
Sukoharjo
Sumber : Dispermades Prov Jateng
Tegal
Kota Pekalongan
Kendal
Kota Surakarta
Blora
Batang
Kota Tegal
Cilacap
Pekalongan
Kebumen
sdh membentuk JT
Klaten
71,83% RW di Jateng
Purbalingga
Persentase RW di Jateng Yang Membentuk Jogo Tonggo (per 18 Okt 20)
PRAKTIK DI LAPANGAN
Struktur resmi Jogo Tonggo tidak selalu berlabel “Jogo Tonggo” namun bisa berlabel
apa saja namun berfungsi seperti Jogo Tonggo
EDUKASI DIMANA SAJA DAN KAPAN SAJA
• Pendampingan warga • Desinfeksi rumah warga • Penyediaan sarana CTPS
PICTURE #1 PICTURE #2 di tempat strategis
PICTURE
yang nikahan dan#1beri
#1
edukasi
PENDAMPINGAN DI TEMPAT IBADAH
DAPURPICTURE #1
UMUM DIAKTIFKAN PICTURE
14 HARI GUNA #2
MENSUPLAI MAKANAN BAGIPICTURE
WARGA#3YG
POSITIF COVID19 & HARUS KARANTINA DI RUMAH
Secara fleksibel, namun dengan
prinsip-prinsip yang sama Jogo
Tonggo dapat dikembangkan
menjadi Jogo Santri, Jogo Pasar,
Jogo Sekolah, Jogo Plesiran,
Jogo Kerjo, dll
KENDALA IMPLEMENTASI JOGO TONGGO
1. Banyak desa yang membubarkan satgas covid-19 karena masalah anggaran. Untuk
membentuk satgas Jogo Tonggo tingkat RW agak kesulitan karena tidak ada
anggaran.
2. Ada Kepala Desa yang tidak berkenan membuat SK Jogo Tonggo karena sudah ada
SK Gugus Tugas
3. Masih terdapat Kab kota yang belum melakukan Sosialisasi Jogo Tonggo kepada
Camat dan Lurah, namun ada juga sosialisasi yang sudah dilakukan bersamaan
dengan pembagian jogo tonggo kit.
4. Belum semua Ketua RW dan Kepala Desa memahami tentang Program Jogo Tonggo
5. Masih ada sebagian masyarakat yang belum mengetahui Jogo Tonggo
6. Bahasa new normal menimbulkan persepsi salah di masyarakat, sehingga tidak patuh
pada protokol kesehatan
7. Masih ada beberapa Stigma terhadap pasien pasca covid.
8. Masih terjadi penolakan warga, jika ada yang positif covid-19 tanpa gejala, tidak
karantina mandiri di rumah, namun agar di rawat di Rumah Sakit
9. Desa kurang merespon saat diminta mengumpulkan atau memberikan data Laporan
Jogo Tonggo
10. Belum terkoordinasinya pelaporan Jogo Tonggo dari tingkat RW
Sudah 357.762 orang terinfeksi COVID-19 di Indonesia,
12.431 di antaranya meninggal dunia.