Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

HUKUM NEWTON I,II,III

NAMA

DIANSYAH

5202122001

DOSEN PENGAMPU :Drs. Bonaraja Purba, M.Si

MATA KULIAH : FISIKA TEKNIK

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Assalammu alaikum wr.wb


Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah
Fisika Teknik yang berjudul “Makalah Hukum Newton I,II,III” dengan tepat
waktu.
Dari penulisan makalah yang berjudul “Makalah Hukum Newton I,II,III”
kami berharap dapat dijadikan bahan referensi bagi pembaca, selain itu kami juga
berharap pembaca dapat menambah wawasan yang baru.
Penulis menyadari makalah yang berjudul “Makalah Hukum Newton
I,II,III “belum sepenuhnya sempurna pada setiap bagian isinya, oleh karena itu
kami menerima segala bentuk kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami
memohon maaf.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat
bermanfaat. Akhir kata wassalammu alaikum wr.wb

Medan, 24 Oktober 2020

Penulis ,

DIANSYAH
5202122001

1|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................1

DAFTAR ISI .......................................................................................................2

BAB 1 : PENDAHULUAN................................................................................3

1.1. Latar belakang .....................................................................................3

1.2. Tujuan ..................................................................................................3

1.3. Ruang lingkup materi .........................................................................4

BAB II : PEMBAHASAN.......................................................................................5

A. HUKUM NEWTON I ...............................................................................5

B. HUKUM NEWTON II….............................…..………………...…….…...6


C. HUKUM NEWTON III..............................................................................................7

BAB III:PENUTUP…………….………………………………………………..10
1.4 KESIMPULAN ........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

2|Page
BAB I : PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

ilmu-ilmu yanglain. Fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala


alam secarakeseluruhan. Fisika mempelajari materi, energi,
danfenomena atau kejadian alam, baik yang bersifat makroskopis
(berukuran besar, seperti gerak Bumi mengelilingiMatahari) maupun
yang bersifat mikroskopis (berukurankecil, seperti gerak elektron
mengelilingi inti) yang berkaitan dengan perubahan zat atau
energi.Fisika menjadi dasar berbagai pengembangan ilmudan teknologi.
Kaitan antara fisika dan disiplin ilmu lainmembentuk disiplin ilmu yang
baru, misalnya denganilmu astronomi membentuk ilmu astrofisika,
denganbiologi membentuk biofisika, dengan ilmu kesehatanmembentuk
fisika medis, dengan ilmu bahan membentuk fisika material, dengan
geologi membentuk geofisika, danlain-lain. Pada bab ini akan dipelajari
tentang dasar dasarilmu fisika.
Fisika berasal dari bahasa Yunani yang berarti “alam”.Fisika adalah
ilmu pengetahuan yang mempelajari sifatdan gejala pada benda-benda
di alam. Gejala-gejala inipada mulanya adalah apa yang dialami oleh
indra kita,misalnya penglihatan menemukan optika atau
cahaya,pendengaran menemukan pelajaran tentang bunyi, danindra
peraba yang dapat merasakan panas.Mengapa kalian perlu mempelajari
Fisika? Fisikamenjadi ilmu pengetahuan yang mendasar,
karenaberhubungan dengan perilaku dan struktur benda khususnya
benda mati. Menurut sejarah, fisika adalah bidangilmu yang tertua,
karena dimulai dengan pengamatan-pengamatan dari gerakan benda-
benda langit, bagaimanalintasannya, periodenya, usianya, dan lain-lain.
Bidangilmu ini telah dimulai berabad-abadyang lalu, danberkembang
pada zaman Galileo dan Newton. Galileomerumuskan hukum-hukum
mengenai benda yangjatuh, sedangkan Newton mempelajari gerak pada
umumnya, termasuk gerak planet-planet pada sistem tata surya.
Hukum gerak Newton adalah hukum sains yang ditentukan oleh
Sir Isaac Newton mengenai sifat gerak benda. Hukum gerak Newton itu
sendiri merupakan hukum yang fundamental. Artinya, pertama hukum
ini tidak dapat dibuktikan dari prinsip-prinsip lain, kedua hukum ini
memungkinkan kita agar dapat memahami jenis gerak yang paling

3|Page
umum yang merupakan dasar mekanika klasik.
Dalam kehidupan sehari-hari, gaya merupakan tarikan atau
dorongan. Misalnya, pada waktu kita mendorong atau menarik suatu
benda atau kita menendang bola, dikatakan bahwa kita mengerjakan
suatu gaya dorong pada mobil mainan.
Pada umumnya benda yang dikenakan gaya mengalami
perubahan-perubahan lokasi atau berpindah tempat.

1.2 TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian Hukum Newton


2. Untuk mengetahui Hukum I. Newton
3. Untuk mengetahui Hukum II. Newton
4. Untuk mengetahui Hukum III. Newton
.

1.3 RUANG LINGKUP MATERI

1.HUKUM NEWTON I
2.HUKUM NEWTON II
3.HUKUM NEWTON III

4|Page
BAB II :
PEMBAHASAN

A. Hukum I Newton
Walaupun gaya dapat mempengaruhi gerak suatu benda, tetapi jika beberapa gaya
bekerja pada suatu benda, pengaruh tarik dan dorong dari gaya-gaya pada benda itu dapat
saling meniadakan, sehingga secara keseluruhan benda tidak dipengaruhi gaya atau
dikatakan resultan (jumlah) gaya yang bekerja pada benda itu besarnya nol.Jika tidak ada
resultan gaya yang bekerja pada suatu benda, maka benda tersebut akan diam atau jika
benda itu bergerak pasti dengan lintasan lurus dan kecepatan tetap (glb). Gejala ini

disebut oleh Newton sebagai hukum pertama tentang gerak yang dinyatakan sebagai
berikut

“Jika tidak ada resultan gaya yang bekerja pada suatu benda, maka benda akan
tetap diam atau bergerak lurus beraturan (glb).”

diam
∑𝐹=0 atau (3.1)

glb

Kecenderungan suatu benda untuk bertahan dalam keadaan diam atau bergerak lurus
beraturan disebut kelembaman (inertia), oleh karena itu hukum I Newton disebut juga
hukum kelembaman.

Contoh Soal 3.2

Walaupun dipengaruhi oleh benda-benda di sekitarnya, mungkinkan balok A pada Contoh


Soal 3.1 tetap diam (tidak bergerak)?
Penyelesaian
Balok A akan tetap diam jika resultan gaya yang bekerja pada balok tersebut nol, yaitu
- jika gaya-gaya yang sejajar dengan sumbu-x resultannya nol. Gaya yang sejajar sumbu-
x adalah: 𝐅𝟏(negatif, arahnya ke kiri) dan 𝐅𝟐(positif arahnya ke kanan), sehingga

∑ 𝐹𝑥 = 0
5|Page
𝐹2 − 𝐹1 = 0
- dan jika gaya-gaya yang sejajar sumbu-y resultannya juga nol. Gaya yang sejajar
sumbu-y adalah 𝐍𝟏 (positif, arah ke atas), 𝐍𝟐negatif, arah ke bawah), dan 𝐰(negatif,
arah ke bawah), sehingga

∑ 𝐹𝑦 = 0

𝑁1 − 𝑁2 − 𝑤 = 0
Jadi, jika 𝐹2 − 𝐹1 = 0 dan 𝑁1 − 𝑁2 − 𝑤 = 0, maka balok A akan tetap diam.

B. Hukum II Newton
Jika ada resultan gaya yang bekerja pada suatu benda akan menyebakan benda
tersebut bergerak dan geraknya bukan glb, tetapi gerak dengan percepatan. Besar kecilnya
pengaruh gaya yang menyebabkan suatu benda bergerak ditunjukkan pada besar kecilnya
percepatan gerak benda tersebut. Gejala ini dirumuskan oleh Newton sebagai hukum kedua
tentang gerak, yaitu:
“Percepatan gerak suatu benda berbanding lurus dengan resultan gaya yang bekerja
pada benda itu dan berbanding terbalik dengan massa benda itu.”
Atau dirumuskan sebagai berikut:

𝐅
𝐚 = atau 𝐅 = 𝑚𝐚 (3.2)
𝑚

Dengan 𝐅: gaya (N)


𝑚: massa benda (kg)
𝐚 : percepatan benda (m⁄s2)

Catatan:
Satuan gaya dalam SI atau mks adalah newton atau disingkat N, dalam cgs disebut dyne.

1 N = ... dyne
1 N = 1 kg m⁄s2
(1.000 g)(100 cm)
1N=1 ×
s2
100.000 g. cm 105g. cm
1N=1 × 2 =1× = 1 × 105 g. cm⁄s2 = 105 dyne
s s2

Jadi 1N = 105 dyne.


6|Page
Contoh Soal 3.3
Benda yang massanya 500 g terletak di atas lantai datar yang licin. Kemudian benda
didorong dengan gaya 1,5 N yang arahnya mendatar, sehingga benda bergerak (lihat
gambar berikut ). Berapa besar percepatan benda tersebut?

Penyelesaian
Diketahui:
𝑚 = 500 g = 0,5 kg
𝐹= 1,5 N

Ditanyakan:
𝑎=⋯?

Jawab:
𝐹 1,5 N
𝑎= = = 3 N⁄kg = 3 m⁄s2
𝑚 0,5 kg
Jadi percepatan benda tersebut sebesar 3 m⁄s2.

C. Hukum III Newton


Pada dua benda yang berinteraksi, benda yang pertama akan mengerjakan
gaya pada benda kedua, demikian juga benda kedua akan mengerjakan gaya pada
benda pertama. Sebagai contoh buku yang terletak di atas meja, buku mengerjakan
gaya pada
meja dan meja mengerjakan gaya pada buku. Kedua gaya tersebut besarnya sama
tetapi arahnya berlawanan, sehingga menjadi pasangan aksi-reaksi. Gejala ini oleh
Newton dinyatakan sebagai hukum ketiga tentang gerak, yaitu:
“Jika benda pertama mengerjakan gaya pada benda kedua, maka benda kedua
mengerjakan gaya yang besarnya sama dan berlawanan arah pada benda
pertama.”

7|Page
Hukum III Newton ini disebut juga hukum aksi reaksi.
𝐅aksi = − 𝐅reaksi (3.3)
Pada buku dan permukaan meja yang saling bersentuhan (gambardi bawah)
berlaku:

𝐍 = −𝐍′

Keterangan:
𝐍: gaya bekerja pada buku oleh meja
𝐍′: gaya bekerja pada meja oleh buku
Tanda minus menunjukkan bahwa arah 𝐍 berlawanan dengan 𝐍′
Untuk interaksi antara buku dan bumi seperti yang digambarkan di bawah berlaku

𝐰 = −𝐰′

dengan
𝐰: gaya bekerja pada buku oleh bumi
𝐰′: gaya bekerja di pusat bumi oleh buku
Tanda minus menunjukkan bahwa arah 𝐰′ berlawanan
dengan 𝐰.
Gaya 𝐍 dan 𝐰 pada gambar berikut walaupun besarnya sama dan arahnya
berlawanan tetapi bukan pasangan aksi reaksi, karena kedua gaya bekerja pada benda yang
sama, yaitu pada buku.

8|Page
Contoh Soal 3.4

Tunjukkan pasangan aksi-reaksi dari masing-masing gaya yang bekerja pada balok A
pada contoh Soal 3.1!
Penyelesaian: Perhatikan gambar berikut

Pasangan aksi-reaksi dari masing-masing gaya yang bekerja pada balok A ditunjukkan
pada gambar di atas, bahwa:
𝐅𝟏 = −𝐅′, 𝐅′ adalah gaya tarik yang bekerja pada tali 1 oleh balok A
1 1
𝐅𝟐 = −𝐅′, 𝐅′ adalah gaya tarik yang bekerja pada tali 2 oleh balok A
2 2
𝐍𝟏 = −𝐍′ , 𝐍′ adalah gaya tekan yang bekerja pada lantai oleh balok A
1 1
𝐍𝟐 = −𝐍′ , 𝐍′ adalah gaya tekan yang bekerja pada balok B oleh balok A
2 2

𝐰= −𝐰′, 𝐰′ adalah gaya tarik yang bekerja pada bumi oleh balok A.

9|Page
BAB III : PENUTUP
1.4 Kesimpulan

1) Hukum I Newton: Jika tidak ada resultan gaya yang bekerja pada suatu benda, maka
benda akan tetap diam atau glb.Hukum I Newton disebut juga Hukum Kelembaman.

2) Hukum II Newton: Percepatan gerak suatu benda berbanding lurus dengan resultan gaya
yang bekerja pada benda itu dan berbanding terbalik dengan massa benda itu (𝐅 = 𝑚𝒂).

3) Hukum III Newton: Jika benda pertama mengerjakan gaya pada benda kedua, maka
benda kedua mengerjakan gaya yang besarnya sama dan berlawanan arah pada benda
pertama (𝐅aksi = − 𝐅reaksi)

4) Setiap benda yang massanya 𝑚 mendapatkan gaya tarik (gravitasi) oleh bumi yang
disebut berat (𝐰), besarnya dinyatakan: 𝑤 = 𝑚𝑔.

5) Penerapan hukum-hukum Newton tentang gerak untuk memecahkan masalah dinamika


benda pada bidang datar, miring, licin, kasar. Pada bidang kasar, pada benda akan bekerja
gaya gesekan statik dan kinetik, yaitu: 𝑓𝑠 < 𝜇𝑠𝑁 (benda belum bergerak) 𝑓𝑠 = 𝜇𝑠𝑁 (benda
sesaat akan bergerak) 𝑓𝑘 = 𝜇𝑘𝑁 (benda bergerak)

10 | P a g e
DAFTAR PUSAKA

Satrijo Utomo Karuniadi,2014. REDIFINISI BESARAN KERJA, DAYA, DAN ENERGI


SEBAGAI BESARAN VEKTOR. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Semarang (UNNES).

Suwandi,2015. PENGAJARAN HASIL KALI TITIK DAN HASIL KALI SILANG PADA
VEKTOR SERTA BEBERAPA PENGEMBANGANNYA. 1Mahasiswa Pasca Sarjana Matematika
FMIPA Universitas Riau.

11

Anda mungkin juga menyukai