Anda di halaman 1dari 13

TUGAS PERALATAN TERAPI LANJUT

DISUSUN OLEH:
NAMA:AINUL YAKIN
NIM:T201901012

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
KENDARI
2021

1
Nebulizer Piezoelektrik Dilengkapi Timer dan Pemilihan Flowrate Berbasis Arduino
Rida Yuanita Ananda, Triana Rahmawati,ST, M.Eng, Sumber. S.ST,MT.
Jurusan Teknik Elektromedik
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA

Abstrak

Nebulizer adalah alat yang digunakan untuk memberikan terapi pengobatan bagi pasien
yang terserang gangguan saluran pernapasan dengan memanfaatkan cairan uap yang sudah
tercampur dengan obat. Obat akan langsung menuju ke paru-paru untuk melonggarkan saluran
pernafasan yang menyempit. Untuk itu pada tugas akhir ini penulis mencoba membuat Alat
“Nebulizer Piezoelektrik” dengan dilengkapi Timer dan Pemilihan Flowrate Berbasis Arduino. Dalam
pembuatan alat ini penulis merancang dengan menggunakan IC mikrokontroller ATMega 328
sebagai pengontrol utama, yang dikontrol adalah timer dan flowrate melalui PWM dengan tampilan
LCD. Dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa alat ini mampu berjalan dengan baik dengan nilai
error yang didapat dari pengukuran waktu adalah ± -0,0381% dan frekuensi dari osiloskop 1,7MHz

Kata kunci : Nebulizer, Piezoelektrik, Flowrate, Timer, PWM

kabut serta mengatur waktu yang diperlukan.


1. PENDAHULUAN Alat ini menggunakan piezoelektrik yang
1.1 Latar Belakang menimbulkan suatu getaran karena adanya
Nebulizer adalah alat yang digunakan frekuensi untuk memecah obat menjadi kabut.
untuk memberikan terapi pengobatan bagi Menurut Dr Suradi, Penyakit Paru
pasien yang terserang gangguan saluran Obstruksi Kronis di Indonesia menempati urutan
pernapasan dengan memanfaatkan cairan uap ke-5 dan dari data Organisasi Kesehatan Dunia
yang sudah tercampur dengan obat. Obat akan (WHO) menyebutkan bahwa pada tahun 2010
langsung menuju ke paru-paru untuk diperkirakan penyakit ini akan menempati
melonggarkan saluran pernafasan yang urutan ke-4 sebagai penyakit yang menyebabkan
menyempit. Nebulizer merupakan pilihan kematian. Nebulizer terdiri dari dua jenis, yaitu
terbaik pada kasus-kasus yang berhubungan nebulizer compressor dan ultrasonic nebulizer
dengan penderita asma atau Penyakit Paru menggunakan piezoelektrik. Nebulizer dengan
Obstruksi Kronis (Winariani, 2002). Prinsip sistem ultrasound ini lebih praktis dan simpel
kerja Nebulizer adalah dengan mengatur tebal

serta tidak menimbulkan suara bising dibanding Alat ultrasonik nebulizer sudah pernah

dengan nebulizer compressor. dibuat oleh Erly Dwiyanti (2014) dengan judul
2
Nebulizer Piezoelektrik Dilengkapi Timer dan 1.2.5 Kecepatan blower high dutycycle = 100
Pemilihan Flowrate Berbasis Mikrokontroller, - 80 %.
namun alat tersebut sudah tidak dapat digunakan 1.2.6 Kecepatan blower medium dutycycle =
kembali/rusak, tetapi Laboratorium Life Support 70 - 50%.
sangat membutuhkan alat ini untuk bahan 1.2.7 Kecepatan blower low dutycycle = 40 -
praktikum/pembelajaran. Alat ultrasonic 20%.
nebulizer yang telah dibuat masih ada 1.2.8 Tidak membahas jenis obat yang
kekurangan yaitu bentuk box yang lebih besar digunakan.
setelah dimodifikasi dan terpisah antara alat
nebulizer dan kotak pengontrolnya, sehingga
menyusahkan pengguna untuk memakainya. 1.3 RUMUSAN MASALAH
Berdasar hasil identifikasi masalah “Dapatkah dibuat alat Nebulizer
tersebut penulis bermaksud membuat alat Piezoelektrik Dilengkapi Timer dan
“Nebulizer Piezoelektrik Dilengkapi Timer dan Pemilihan Flowrate Berbasis Arduino?”
Pemilihan Flowrate Berbasis Arduino”. Timer
berfungsi untuk mengatur berapa lama
penggunaan alat tersebut dan pemilihan flowrate 1.4 TUJUAN PENELITIAN

yang berfungsi untuk mengatur tebal kabut yang 1.4.1 Tujuan Umum
dibutuhkan. Untuk ukuran box akan dibuat
Dibuatnya alat “Nebulizer
bentuk alat nebulizer dan pengontrolnya lebih
Piezoelektrik Dilengkapi Timer dan
memudahkan pengguna untuk memakainya.
Pemilihan Flowrate Berbasis Arduino”.

1.2 BATASAN MASALAH


1.4.2 Tujuan Khusus
1.2.1 Pemilihan waktu 5 – 30 menit.
1.4.2.1 Membuat rangkaian Minimum Sistem
1.2.2 Menggunakan mikrokontroller
ATMega328 sebagai pengolahan data. ATMega 328.
1.2.3 Menggunakan piezoelektrik sebagai 1.4.2.2 Membuat rangkaian Driver Osilator
penghasil getaran untuk memecah 1.4.2.3 Membuat rangkaian Osilator
partikel obat menjadi kabut. 1.4.2.4 Membuat rangkaian Driver Blower.
1.2.4 Pemilihan kecepatan blower (high, 1.4.2.5 Membuat program untuk timer dan
medium, dan low) PWM.
1.5 MANFAAT PENELITIAN bidang peralatan Life support
terutama Nebulizer.
1.5.1 Manfaat Teoritis
1.5.1.2 Sebagai referensi penelitian
1.5.1.1 Menambah pengetahuan tentang selanjutnya.
alat elektromedik khususnya pada
3
1.5.2 Manfaat Praktis Berbeda dengan alat MDI (Metered Dose
Inhaler) dan DPI (Dry Powder Inhaler)
Dengan adanya alat ini pengaturan
dimana alat dan obat merupakan satu
waktu dan flowratenya dapat dikontrol dan
kesatuan.
dilihat pada LCD, sehingga petugas dapat
Ada dua jenis nebulizer yang
mengetahui berapa lama pemakaiaan alat
umumnya sering digunakan:
tersebut untuk terapi.
1) Nebulizer jet : menggunakan jet gas
terkompresi (udara atau oksigen) untuk
2. TINJAUAN PUSTAKA
memecah larutan obat menjadi aerosol.
Nebulizer
2) Nebulizer ultrasonik : menggunakan
Alat nebulizer dapat mengubah obat
vibrasi ultrasonik yang dipicu secara
berbentuk larutan menjadi aerosol secara
elektronik untuk memecah larutan obat
terus-menerus, dengan tenaga yang berasal
menjadi aerosol.
dari udara yang dipadatkan atau gelombang
Alat terapi inhalasi nebulizer harus
ultrasonik. Aerosol merupakan suspensi
terus dijaga kebersihannya untuk
berbentuk padat atau cair dalam bentuk gas
menghindari pertumbuhan mikroba dan
dengan tujuan untuk menghantarkan obat ke
kemungkinan adanya infeksi. Sebaiknya alat
target organ dengan efek samping minimal
nebulizer dicuci setiap setiap selesai
dan dengan keamanan dan efektifitas yang
digunakan atau sedikitnya sekali sehari.
tinggi. Partikel aerosol yang dihasilkan
Instruksi dari pabrik pembuatnya harus
nebulizer berukuran antara 2-5 μ, sehingga
diikuti secara benar untuk menghindari
dapat langsung dihirup penderita dengan
kerusakan plastik pembungkusnya (Ikawati,
menggunakan mouthpiece atau masker.
2007). Kelebihan terapi inhalasi
menggunakan nebulizer adalah tidak atau
sedikit memerlukan koordinasi pasien,
hanya memerlukan pernapasan tidal, dan
didalamnya terdapat campuran dari
beberapa jenis obat (misalnya salbutamol
dan ipratropium bromida). Kekurangannya
adalah alat ini cukup besar sehingga kurang
praktis, memerlukan sumber listrik, dan
relatif mahal (Rahajoe, 2008).

Nebulizer Ultrasonic
4
Alat ini menghasilkan aerosol melalui sesuai kebutuhan kita. Bahasa pemrograman
osilasi frekuensi tinggi dari piezo-electric Arduino adalah bahasa C. Tetapi bahasa ini
crystal yang berada dekat larutan dan cairan sudah dipermudah menggunakan fungsi-
memecah menjadi aerosol. Keuntungan jenis fungsi yang sederhana sehingga pemula pun
nebulizer ini adalah tidak menimbulkan bisa mempelajarinya dengan cukup mudah.
suara bising dan terus menerus dapat
+5v +5v

+5v

mengubah larutan menjadi aerosol,


J4
R10
R1 220 2
10K 1 +5v

CON2
D2 R11

sedangkan kekurangan alat ini mahal dan


C3
+
10uF
SW1
Reset
LED
100k

J2

memerlukan biaya perawatan lebih besar.


5
4 LCD
U2
3
1 16
2 PC6 (RESET)
1 15
14
14 2 13
Programm er
15 8/PB0 (ICP) (RxD) PD0/0 12

Pada ultrasonic nebulizer prinsip


9/PB1 (OC1A) (TxD) PD1/1 3 11
16 4

18 6

17 10/PB2 (OC1B) (INT0) PD2/2 5 10


11/PB3 (MOSI) (INT1) PD3/3 9
19 12/PB4 (MISO) (T0) PD4/4 11
9 13/PB5 (SCK)
14/PB6 (XT1) (T1) PD5/5 12 7
C4 Y1 10 (AIN0) PD6/6 6
15/PB7 (XT2) 13
(AIN1) PD7/7 5

kerjanya adalah dengan mengatur tebal


+5v
22pF 16MHz R2 3
23 A0/PC0 (ADC0) VCC 7
24 A1/PC1 (ADC1) 8 10k 2
25 GND
A2/PC2 (ADC2) +5v 1
26 A3/PC3 (ADC3) 20
27 AVCC 21 J3
C5 A4/PC4 (SDA) AREF 22
28 A5/PC5 (SCL)
22pF AGND
+5v

kabut serta mengatur waktu yang ATMEGA328


J5
J6
1 1
R3
START 20K

diperlukan. Pesawat ini menggunakan up


blower driv er osi

+5v

down
R7

piezoelektrik yang menimbulkan suatu


Q1
enter NPN BCLES1

RESISTOR
1

getaran akibat adanya suatu frekuensi untuk BUZZ ER

memecah cairan obat menjadi kabut. Gambar Minimum Sistem ATM328


Frekuensi tersebut dihasilkan oleh suatu
Osilator
rangkaian osilator.
Osilator adalah suatu rangkaian yang
menghasilkan keluaran yang amplitudonya
Minimum Sistem
berubah-ubah secara periodik terhadap
Mikrokontroler itu sendiri adalah chip waktu. Keluaran dapat berupa gelombang
atau IC (integrated circuit) yang bisa sinusoidal, gelombang persegi gelombang
diprogram menggunakan komputer. Tujuan pulsa, gelombang segitiga atau gelombang
menanamkan program pada mikrokontroler gergaji.
adalah agar rangkaian elektronik dapat Osilator Colpitts adalah salah satu
membaca input, memproses input tersebut topologi osilator yang efektif digunakan
dan kemudian menghasilkan output sesuai untuk pembangkit gelombang sinus pada
yang diinginkan. rentang frekuensi antara 10kHz hingga
10MHz. Osilator ini menggunakan
Karena komponen utama Arduino
rangkaian LC dan umpan balik positif
adalah mikrokontroler, maka Arduino pun
melalui suatu pembagi tegangan kapasitif.
dapat diprogram menggunakan komputer
Adapun beberapa bagian yang menjadi

5
syarat untuk sebuah osilator agar terjadi Keterangan:
osilasi yaitu adanya rangkaian penguat, 1. LCD 2X16.
rangkaian feedback, dan rangkaian tank 2. Warna hijau : untuk
circuit. UP/DOWN (timer dan pemilihan
Rangkaian feedback yaitu suatu Flowrate).
rangkaian umpan balik yang sebagian 3. Warna merah 1: untuk enter.
sinyal keluarannya dikembalikan lagi 4. Warna merah 2: untuk start.
kemasukan, hal ini salah satu sistem agar 5. Warna kuning : untuk reset.
terjadinya tegangan dan phase yang sama 6. Indikator merah: untuk high.
antara input dan output. Pada umumnya 7. Indikator biru : untuk medium.
rangkaian feedback menggunakan 8. Indikator hijau : untuk low.
komponen pasif yaitu R dan C (Malvino,
1993). 3.2 Blok Diagram
Tank circuit adalah rangkaian yang
menentukan frekuensi kerja dari osilator
frekuensi pembawa (carrier), dengan
menggunakan komponen L dan C semakin
tinggi frekuensinya maka makin kecil
harga komponen yang digunakan.

Gambar Bentuk LM35


Gambar 3.2 Blok Diagram
2
METODOOGI
Cara Kerja Blok Diagram
3.1 Blok Diagram Mekanisme
Tekan tombol ON/OFF pada posisi
ON untuk mengaktifkan catu daya yang
terhubung ke seluruh rangkaian.
Setting timer berfungsi untuk mengatur
berapa lama penggunaan alat digunakan.

6
Setting PWM pada motor blower berfungsi untuk

mendorong dan mengatur banyak sedikitnya Saat pertama kali alat dihidupkan,

uap yang dibutuhkan. Mikrokontroller display LCD akan menampilkan judul alat

ATMega 328 berfungsi sebagai pengolahan dan nama pembuat. Selanjutnya

data. Tampilan setting timer dan blower setting

akan ditampilkan pada display LCD 2x16.


Driver oscilator akan mengaktifkan
rangkaian oscilator. Rangkaian oscilator
berfungsi sebagai pembangkit frekuensi
untuk mengaktifkan piezoelektrik.
Piezoelektrik akan menghasilkan getaran
untuk memecah obat menjadi partikel kabut.
Driver blower berfungsi untuk
mendorong uap dan sebagai pengatur
banyak sedikitnya uap yang masuk ke
mouthpiece. Apabila timer habis maka
buzzer akan berbunyi.
3.3 Diagram
Alir

Gambar 3.3 Diagram Alir Pengirim

7
timer untuk memilih berapa lama waktu mendorong dan mengatur banyak sedikitnya

dilakukan terapi (5 – 30 menit dengan uap yang masuk ke mouthpiece. Driver

kelipatan 5 menit). Setelah itu masuk pada oscilator mengaktifkan rangkaian oscilator

pemilihan selanjutnya yaitu pemilihan dan mengaktifkan piezoelektrik sehingga

kecepatan pada blower. Pada pemilihan terjadi pemecahan obat menjadi partikel-

kecepatan blower High dutycycle yang partikel kabut. Timer bekerja untuk

ditentukan yaitu 100 – 80%, pada pemilihan menghitung berapa lama waktu penggunaan.

kecepatan blower Medium dutycycle yang Ketika timer habis, proses pengobatan akan

ditentukan yaitu 70 – 50%, sedangkan pada berhenti dan buzzer berbunyi.

pemilihan kecepatan blower Low dutycycle


yang ditentukan yaitu 40 - 20%. Saat tombol
3 ANALISA DATA
start ditekan driver blower bekerja
Tabel 4.1 pengukuran tegangan Rangkaian
mengaktifkan blower yang berfungsi untuk
Driver Osilator
oscilator Logika
berfungsi sebagai
Tegangan dari pembangkit
V b
Osilator
Mikro (Volt) (Volt)
4.2 Hasil Gelombang Osilator frekuensi untuk mengaktifkan piezoelektrik.
terhadap Piezoelektrik
0 akan menghasilkan
0.02 0 .02 getaran
OFF

Osilosk untuk memecah obat menjadi partikel kabut.


1 4.76 ON
0.76
op
Driver blower berfungsi untuk mendorong uap
dan sebagai pengatur banyak sedikitnya uap
yang masuk ke mouthpiece. Apabila timer
habis maka buzzer akan berbunyi. Pada driver
blower tegangan tang diperlukan untuk
mengaktifkan blower adalah 12VDC, dan
diatur kecepatannya dengan PWM. Duty cycle
yang dikehendaki saat high (100-80%), saat
medium (70-50%) dan low (40-20%).
4 PEMBAHASAN
Hasil Gelombang PWM saat
5.1 Rangkaian Keseluruhan Flowrate
+5v
+5v

+5v
J4
R 10
R1 220 2
10K 1
+5v

C ON
D2 2 R 11
100k
LE
SW 1
+ C3 D
10uF R es
et

J2
5
4 LC D
3 U2
2 16
1 PC
1 (R ESET) 15
14
Program m er 14 13
8/ PB0 (I C
15
P) 12
9/ PB1 (OC 11
16
1A)
2
(R x D ) PD 0/ 0
(Tx D ) PD 1/
3
1
4
10/ PB2 (OC 1B) (I N T0) PD 2/ 2 10
17 11/ PB3 (MOSI ) (I N T1) PD 3/ 3 5 9
18 12/ PB4 (MI 6
19 SO) (T0) PD 4/ 4
8 (T1) PD 5/ 5 11
13/ PB5 (SC 12
9 K) 7
C4 14/ PB6 (AI N 0) PD 6/ 6
10 (XT1) 6 (AI N 1) PD 7/ 7 13
Y1 15/ PB7 5
(XT2)
+5v 4
22pF 16MH z 23 A0/ PC 0 (AD C VC C 7 R2 2 3
24
0) GN D 8 10k 1
+5v
A1/ PC 1 (AD C 20 J3
25
1) AVC C
A2/ PC 2 (AD C 21 EF
C 26
2) AR +5v
AGN D 22
5 A3/ PC 3 (AD C
22p 27
3)
F
A4/ PC 4 (SD
28 A) A5/ PC 5
(SC L)

8
ATMEGA328
J5
J6 R
1 3
STAR T
20
K

up 1

High
do driv er os

+5v Q1
wn
N PN BCLES1
R7
ent

er

blower
R ESI STOR
1

B
U
Z
Z
E
R

Gambar 4.2 bentuk gelombang


Tekan tombol ON/OFF pada
yang dihasilkan saat flowrate
posisi ON untuk mengaktifkan catu daya yang
high
terhubung ke seluruh rangkaian. Setting timer
Hasil Gelombang PWM saat Flowrate
berfungsi untuk mengatur berapa lama
Medium
penggunaan alat digunakan. Setting PWM
pada motor blower berfungsi untuk
mendorong dan mengatur banyak sedikitnya
uap yang dibutuhkan. Mikrokontroller
ATMega 328 berfungsi sebagai pengolahan
data. Tampilan setting timer dan blower akan
ditampilkan pada display LCD 2x16. Driver
oscilator akan mengaktifkan rangkaian
oscilator. Rangkaian
Tabel pengukuran Timer
Gambar 4.2 bentuk gelombang
yang dihasilkan saat flowrate
medium
Hasil Gelombang PWM saat
Flowrate
Low

6.1 Kesimpulan.
1. Setelah melakukan percobaan, didapatkan
hasil bahwa pada rangkaian mikrokontroler
ketika tegangan input sebesar 5v maka
dapat diatur untuk memasukkan menghapus
program.
Gambar 4.2 bentuk gelombang 2. Berdasarkan hasil pengukuran, pada timer
yang dihasilkan saat flowrate didapatkan nilai error rata-rata yaitu
low ±0,0038%.

9
3. Berdasarkan hasil pengukuran pada osilator 4. Berdasarkan hasil pengukuran, timer stabil.
didapatkan frekuensi osilator adalah 5. Berdasarkan hasil pengukuran, pada
1,7MHz. rangkaian driver osilator ketika mikro
mengeluarkan logika 1 yaitu 5V maka relay
akan bekerja. Saat mikro mengeluarkan
logika 0 yaitu 0V maka relay akan mati.
6. Berdasarkan pengukuran driver blower
ketika mikro mengeluarkan logika 0 yaitu
0V maka blower akan mati. Saat mikro
mengeluarkan logika 1 yaitu 5V maka
blower akan bekerja.

6.2 Saran
1) Dapat memperbanyak kabut yang
dihasilakn
2) Desain yang lebih minimalis.
3) Meminimalkan penggunaan tombo,
perbanyak software.
4) Tegangan yang di dapat osilator lebih di
stabilkan.

DAFTAR PUSTAKA

Alissa, Ridha Mustika. 2013. Hubungan Antara


Self-efficacy Dalam Mencegah Serangan
Asma Dengan Stress Pada
Mahasiswa.Universitas Pendidikan
Indonesia.

Afifah. Terapi Inhalasi Asma Bronkial.


http://staff.ui.ac.id/system/files/users/afifa
h/material/terapiinhalasiasmabronkial.pdf
(diakses tanggal 5 Desember 2015).

Artikel Kesehatan, 2010. Terapi Inhalasi


Respiratory.
https://dokmud.wordpress.com/2010/06/0

1
0
3/terapi-inhalasi-respiratory/ sonic-nebulizer.html (diakses tanggal 5
(diakses tanggal 6 Desember 2015). Desember 2015).

Depok, instrument, 2012. PWM (Pulse ---, 2010. Specification LCD


Width Modulation). 2x16. www.engineersgarage.com/electronic-
https://depokinstruments.com/?s=pwm componrnts/16x2lcd-module-datasheet,
(diakses tanggal 23 Mei 2016) tanggal 19 September 2015.

Dwi, Hidayah Nurul, 2014. Ultrasonic ---, 2014. Definisi Piezoelektrik.


Nebulizer. https://id.wikipedia.org/wiki/Piezoelektrik
http://dwinurulhidayah2.blogspot.co.id/20 (diakses tanggal 10 Desember 2015)
14/01/nebulizer.html (diakses tanggal 5
Desember 2015) BIODATA PENULIS

Erly, 2014. Modifikasi Nebulizer Piezoelektrik Mikrokontroller


Dilengkapi Timer dan Pemilihan
AVR.
Flowrate Berbasis Mikrokontroller.
---, 2013. Ultrasonic Nebulizer.
Tugas akhir tidak diterbitkan. Prodi D-3,
http://kima25.blogspot.co.id/2013/07/ultra
Teknik Elektromedik Surabaya,
Surabaya.
Ely, Ernawati. 2012. Nebulizer.
http://elyernawati.blogspot.co.id/2012/06
/ nebulizer.html (diakses tangggal
6
Desember
2015).
Hasbullah, marwan. 2015. Penyakit
Pernapasan (ASMA).
http://dokumen.tips/health-
medicine/penyakit-pernafasan-asma.html
(diakses tanggal 6 Desember 2015).

Pambudi, Wahyu. 2010, Sensor Quatz Crystal


Microbalance (QCM).
http://digitronways.blogspot.co.id/2010/0
2/sensor-qcm.html (diakses tanggal
7
Desember
2015).
Triwiyanto, 2013. Modul
Pelatihan
1
1
Nama : Rida Yuanita
A. NIM :
P27838013039
TTL : Sidoarjo, 6 Juni 1995
Alamat : PERUM Bluru Permai, Sidoarjo
Pendidikan : SMAN 3 Sidoarjo

1
2
RANGKUMAN PRINSIP KERJA

Alat ini menghasilkan aerosol melalui osilasi frekuensi tinggi dari piezoelektrik crystal
yang berada dekat lautan dan cairan menjadi aerosol.Keuntungan jenis nebulizer ini
adalah tidak menimbulkan suara bising dan terus menerus dapat mengubah larutan
menjadi aerosol,sedangkan kekurangan alat ini mahal dan memerlukan biaya perawatan
yang lebih besar
Pada Ultrasonic Nebulizer prinsip kerjanya adalah dengan mengatur tebal kabut serta
mengatur waktu yang diperlukan.Pesaawat ini menggunakan piezoelektrik yang
menimbulkan suatu getaran akibat adanya suatu frekuensi memecah cairan obat menjadi
kabut.Frekuensi tersebut dihasilkan oleh suatu rangkaian osilator

Anda mungkin juga menyukai