Anda di halaman 1dari 9

ELEKTRA, Vol.2, No.2, Juli 2017, Hal.

1 – 9
ISSN: 2503-0221 1

SISTEM PROTEKSI DAN MONITOR TEGANGAN TERHADAP


BEBAN KELISTRIKAN RUMAH TANGGA

1GebaWirarahman, 2Ekki Kurniawan, ST., MT., 3Estananto, ST., M.SC., M.B.A


1,2,3Prodi
S1 Teknik Elektro, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom
1gebawirarahman @students.telkomuniversity.ac.id, 2ekkikurniawan@telkomuniversity.ac.id,
3estananto@telkomuniversity.ac.id

Abstrak

Dalam sebuah sistem kelistrikan yang ada di rumah tangga dapat terjadi gangguan yang
disebabkan oleh tegangan yang tidak stabil, meliputi tegangan lebih dan tegangan kurang.
Gangguan ini akan merusak perangkat rumah tangga yang digunakan. Perlu adanya parameter
yang harus dipertimbangkan, terutama dalam masalah proteksi tegangan sistem kelistrikan
tersebut. Pada tugas akhir ini dibuat sistem proteksi tegangan yang bertujuan akan melindungi
perangkat rumah tangga dari gangguan tegangan. Cara kerja sistem yaitu dengan diawali dengan
pembacaan sumber tegangan oleh sensor tegangan lalu dilakukan pengaturan proteksi oleh
mikrokontroler agar relay dapat memutuskan aliran arus jika terjadi tegangan lebih dan tegangan
kurang. Salah satu kelebihan dari sistem yang dirancang dibandingkan dengan sistem yang
sudah ada yaitu memiliki kemampuan untuk monitoring tegangan yang terkoneksi dengan
internet sehingga dapat dipantau. Sistem yang akan dibuat hanya dikhususkan untuk melakukan
proteksi tegangan yang ada di rumah tangga, dengan tegangan normal 220 V AC. Dari pengujian
yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa sensor tegangan yang berfungsi mengukur tegangan
menunjukan hasil pengukuran dengan tingkat akurasi sebesar 99,62% dan dalam fungsi proteksi
relay sudah mampu melakukan fungsi proteksi dengan menunjukan keadaan mati saat tegangan
yang terbaca di atas 231 dan di bawah 198 VAC. Saat kondisi normal, relay berada pada kondisi
hidup. Dalam fungsi monitoring proses penggiriman data menunjukan waktu selisih pengiriman
rata-rata sebesar 20s.

Kata kunci: Sistem proteksi tegangan, tegangan lebih, tegangan kurang

Abstract

In an electrical system that is in the household can occur disturbances caused by unstable
voltage, including overvoltage and undervoltage. This disturbances can damage the household
device. It needs a parameter that should be considered, especially in voltage protection system
of the electrical system. In this final assignment, be made voltage protection system that aims to
protect home appliances from disturbance of voltage. The way the system works is by beginning
with the read voltage source by the voltage sensor and then set the protection rule by the
microcontroller so that relay can cut the current flow if there are overvoltage and undervoltage.
The advantages of the designed system compared to existing systems which have the ability to
monitor the voltage that connected to the internet, so it can be monitored. The system will be
made specific only to voltage protection that is in the household, with normal
Makalah dikirim 23 Maret 2017; Revisi 25 Mei 2017; Diterima 1 Juli 2017

Sistem Proteksi dan Monitor Tegangan terhadap Beban Kelistrikan Rumah Tangga,
Geba Wirarahman, Ekki Kurniawan, ST., MT., Estananto, ST., M.SC., M.B.A
ELEKTRA, Vol.2, No.2, Juli 2017, Hal. 1 – 9
ISSN: 2503-0221 2
voltage of 220 V AC. From the test conducted, the result shows that the voltage sensor which
measures the voltage shows the measurement results with an accuracy of 99.62% and in the
protective function of the relay is able to perform the protection function by showing off condition
when the voltage reads above 231 and below 198 VAC. When normal conditions, the relay is on
conditions. In the monitoring function of data submission process by showing the average
shipping time difference is 20s.

Keywords: Voltage protection system, overvoltage, undervoltage

1. Pendahuluan

Dalam pembangunan sistem kelistrikan rumah tangga dapat terjadi penurunan kualitas
sistem yang disebabkan oleh gangguan tegangan ketika penyaluran daya listrik ke beban.
Gangguan tersebut berupa tegangan naik dan tegangan turun. Gangguan tegangan naik dan
turun dapat memiliki dampak buruk untuk perangkat. Sistem proteksi tegangan merupakan
sebuah pengaturan keamanan tegangan terhadap beban agar tegangan masukan sesuai dengan
tegangan normal yang dibutuhkan oleh beban. Sistem proteksi tegangan dapat memiliki banyak
manfaat jika digunakan. Adanya sistem proteksi maka perangkat yang berhubungan dengan
listrik akan menjadi aman dan terhindar dari kerusakan. Perangkat proteksi yang selama ini
dipakai di rumah tangga yaitu sebuah MCB (Miniature Circuit Breaker) yang berfungsi untuk
membatasi arus. Namun menggunakan MCB saja belum cukup untuk melakukan proteksi, karena
hanya melakukan proteksi terhadap beban lebih saja. Sistem yang dicancang bertujuan untuk
menambahkan fungsi proteksi yang ada di rumah tangga, bukan untuk mengantikan fungsi MCB.
Alat yang digunakan dalam sistem proteksi tegangan terdiri dari sensor tegangan, mikrokontroler
dan solid state relay yang bekerja sebagai pemutus arus. Dengan memanfaatkan perkembangan
teknologi internet maka ditambahkan fungsi monitoring yang berguna untuk memantau nilai
tegangan yang terukur.

2. Tinjauan Pustaka

2.1 Tegangan

Besaran listrik sangat bermacam-macam jenisnya, dari besaran tersebut dapat


menghasilkan sebuah energi listrik yang ada saat ini. Dalam suatu sumber energi listrik terdapat
dua buah muatan yang saling berkaitan yaitu muatan listrik positif dan negatif. Perbedaan muatan
listrik pada kedua terminal sumber energi listrik tersebut akan mengakibatkan gaya tarik menarik
antar kedua muatan tersebut, semakin besar perbedaan muatan listrik yang ada maka semakin
besar gaya tarik menarik antara dua muatan listrik tersebut. Besarnya perbedaan muatan listrik
tersebut disebut sebagai tegangan listrik. Tegangan bisa dimisalkan dengan kerja yang dilakukan
untuk menggerakan muatan sebesar satu Coulomb dari satu terminal ke terminal yang lain. Jika
muatan satu Coulomb dipindahkan, maka terdapat beda potensial pada kedua terminalnya [1].
Kerja yang dimaksud di atas berarti energi yang dikeluarkan. Secara matematis tegangan yaitu
energi per satuan muatan dapat dituliskan :
𝑑𝑤
𝑣= ...................................................................................................................................... (1)
𝑑𝑞

2.2 Gangguan Tegangan

Saat merancang suatu sistem tenaga listrik harus memperhatikan banyak hal, jika
terdapat hal kecil yang terlupakan maka akan dengan mudah sistem tersebut mendapatkan

Sistem Proteksi dan Monitor Tegangan terhadap Beban Kelistrikan Rumah Tangga,
Geba Wirarahman, Ekki Kurniawan, ST., MT., Estananto, ST., M.SC., M.B.A
ELEKTRA, Vol.2, No.2, Juli 2017, Hal. 1 – 9
ISSN: 2503-0221 3
gangguan. Menurut peraturan menteri energi dan sumber daya mineral Republik Indonesia No 4
(2009), dalam bab aturan penyambungan dijelaskan bahwa batasan titik sambung meliputi
sambungan konsumen. Semua titik sambung mengikuti persyaratan teknik sistem distribusi
antara lain frekuensi nominal sistem adalah 50 Hz dan frekuensi normal mempunyai rentang
antara 49,3 Hz sampai dengan 50,5 Hz. Tegangan sistem distribusi harus dijaga pada batas-
batas kondisi normal yaitu maksimal +5% dan minimal -10% dari tegangan nominal [2].
Merancang sistem yang ada hubungannya dengan tegangan atau arus listrik diperlukan sistem
proteksi. Dengan adanya sistem proteksi diharapkan akan lebih aman dari gangguan. Banyak
gangguan yang terjadi pada sistem tenaga listrik. Perangkat harus tetap dilindungi terhadap
gangguan yang memungkinkan untuk terjadi. Gangguan bisa berupa tegangan turun sering
disebut undervoltage. Gangguan lain bisa berupa tegangan yang tiba-tiba naik atau sering
disebut overvoltage [3]. Akibat dari tegangan naik dan turun ini, harus sudah diperhitungkan pada
waktu perencanaan sistem tenaga listrik tersebut.

3. Perancangan dan Implementasi Sistem


3.1 Perancangan Sistem

Untuk mempermudah memahami prinsip kerja dari perancangan, maka di buat diagram
blok sistem. Gambar 1 merupakan blok diagram sistem proteksi tegangan terhadap beban
kelistrikan rumah tangga.

Sumber
Tegangan
PC/HP Sensor Tegangan

Modul Wifi Mikrokontroler Layar Penampil

Pemutus Arus

Indikator Beban

Gambar 1. Blok Perancangan.

Sistem

Berdasarkan perancangan, prinsip kerja sistem proteksi ini akan dijelaskan sebagai berikut :

1. Berdasarkan pembacaan sumber tegangan AC yang bersumber dari PLN oleh sensor
tegangan. Sensor tegangan bekerja menurunkan tegangan terlebih dahulu dengan
menggunakan transformator lalu merubah tegangan AC menjadi DC dengan menggunakan
dioda jembatan. Setelah itu ditambahkan elekrolit kondensator yang berfungsi untuk
melakukan filter. Tegangan DC yang didapat akan diolah yang nantinya akan menjadi
masukan ADC mikrokontroler. Sebelum memasuki mikrokontroler dirancang rangkaian
pembagi tegangan untuk membatasi tegangan yang masuk ke mikrokontroler.

2. Dalam mikrokontroler terjadi beberapa pengaturan tegangan yang akan diproteksi, meliputi
tegangan normal, tegangan lebih dan tegangan kurang. Mikrokontroler yang digunakan yaitu
Atmega328 yang terdapat dalam modul arduino nano. Pemilihan modul arduino nano yaitu

Sistem Proteksi dan Monitor Tegangan terhadap Beban Kelistrikan Rumah Tangga,
Geba Wirarahman, Ekki Kurniawan, ST., MT., Estananto, ST., M.SC., M.B.A
ELEKTRA, Vol.2, No.2, Juli 2017, Hal. 1 – 9
ISSN: 2503-0221 4
memiliki spesifikasi sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan sistem. Seperti port digital,
analog dan kapasitas memori yang terpenuhi.

3. Sumber tegangan AC yang masuk akan ditampilkan melalui layar penampil. Dengan
menggunakan algoritma tetentu maka tegangan yang terukur dapat ditampilkan ke LCD yang
berukuran 16x2.

4. Untuk memantau nilai tegangan dan waktu terjadinya tegangan turun dan naik dibutuhkan
modul wifi yang dapat terhubung internet yang bertujuan merekam nilai tegangan, sehingga
dapat terpantau ketika terjadi gangguan. Modul wifi yang digunakan yaitu ESP 01. Pemilihan
modul ini dikarenakan dapat terkoneksi dengan arduino dengan mudah dan harga yang relatif
murah. Dalam monitoring dapat dilakukan melalui PC atau smartphone yang terkoneksi ke
internet melaui web thingspeak atau aplikasi android virtuino.

5. Mikrokontroler melalui software pendukung akan memerintahkan rangkaian pemutus arus


untuk memutuskan aliran dari sumber ke indikator beban apabila terdapat tegangan lebih
atau kurang. Dalam alat pemutus arus digunakan sebuah solid state relay. Pemilihan solid
state relay yaitu memiliki kapasitas arus dan tegangan yang relatif besar. Masukan tegangan
DC sesuai dengan tegangan digital arduino nano.

3.2 Desain perangkat keras


Desain dalam perangkat keras ini meliputi desain sensor tegangan yang nantinya hasil
keluaran sensor tegangan akan menjadi masukan dari mikrokontroler. Sensor tegangan
berfungsi melakukan pengolahan tegangan AC yang nantinya akan diturunkan terlebih dahulu
dengan transformator step down lalu diolah menjadi tegangan DC menggunakan dioda jembatan.
Penabahan elektrolit kondensator untuk melakukan filter terhadap tegangan yang dihasilkan.
Gambar 2 berikut merupakan perancangan pembuatan rangkaian sensor tegangan.

Gambar 2. Rangkaian Sensor Tegangan.

Dalam mikrokontroler berkomunikasi dengan modul wifi untuk dapat melakukan


monitoring melalui web atau aplikasi. Menurut peraturan menteri Nomor 4 tahun 2009 tentang
aturan distribusi tenaga listrik tegangan harus dijaga pada batas-batas kondisi normal yaitu
maksimal +5% dan minimal -10% dari tegangan nominal. Dengan tegangan nominal 220 VAC
maka dari itu diatur tegangan proteksi dan didapatkan bahwa tengangan lebih yaitu di atas 231
VAC dan tegangan kurang di bawah 198 VAC sesuai perhitungan pada perancangan sistem.
Dalam pembuatan perangkat tersebut dibutuhkan mikrokontroler yang berfungsi sebagai
pengatur jalanya sistem. Gambar 3 berikut merupakan desain pembuatan rangkaian modul ESP,
layar penampil dan arduino sebagai fungsi monitoring.

Sistem Proteksi dan Monitor Tegangan terhadap Beban Kelistrikan Rumah Tangga,
Geba Wirarahman, Ekki Kurniawan, ST., MT., Estananto, ST., M.SC., M.B.A
ELEKTRA, Vol.2, No.2, Juli 2017, Hal. 1 – 9
ISSN: 2503-0221 5

Gambar 3. Skematik Rangkaian Mikrokontroler.

3.3 Desain Perangkat Lunak

Dalam perancangan sistem proteksi tegangan digunakan software arduino IDE untuk
mengatur kerja dari mikrokontroler. Software arduino menggunakan bahasa pemrograman C.
Dalam melakukan monitoring digunakan web thingspeak dan aplikasi virtuino. Sebelum itu
dilakukan koordinasi antara mikrokontroler dengan modul ESP 01 dapat berkomunikasi dengan
baik. Dalam komunikasi antara mikrokontroler dengan modul wifi digunakan AT command melalui
serial monitor dari software arduino IDE. Untuk monitoring melalui aplikasi android virtuino data
yang didapatkan dari web thingspeak akan diambil oleh virtuino. Setelah menginstal virtuino
langkah selanjutnya yaitu desain background yang nantinya akan menjadi tampilan dalam
aplikasi virtuino. Dalam aplikasi tersebut dilakukan pengaturan agar data dari thingspeak dapat
diambil. Pada Gambar 4 menunjukan bahwa fungsi monitoring dapat dilakukan dengan 3 cara
yaitu melalui LCD, web thingspeak dan aplikasi virtuino.

LCD

Monitoring Thingspeak

Virtuino

Gambar 4. Skematik Rangkaian.

Mikrokontroler
Pada aplikasi virtuino ditambahkan fungsi tambahan yaitu pada saat kondisi proteksi sedang
bekerja maka aplikasi virtuino dapat mengirimkan sebuah pesan SMS dan alarm seperti yang
ditunjukan pada Gambar 5, sehingga pada saat terjadi gangguan dapat diketahui keadaanya.
Pengirimkan SMS dan alarm diatur melalui aplikasi virtuino.

SMS
Gangguan Tegangan ?
Alarm

Gambar 5. Tindakan Gangguan.

Sistem Proteksi dan Monitor Tegangan terhadap Beban Kelistrikan Rumah Tangga,
Geba Wirarahman, Ekki Kurniawan, ST., MT., Estananto, ST., M.SC., M.B.A
ELEKTRA, Vol.2, No.2, Juli 2017, Hal. 1 – 9
ISSN: 2503-0221 6

4. Hasil Pengujian Dan Analisis Sistem


4.1 Pembacaan Sensor Tegangan

Sensor tegangan berfungsi untuk membaca nilai tegangan yang terukur pada sumber
tegangan AC. Pada pengujian ini dilakukan pengambilan data berupa nilai tegangan terukur pada
sumber tegangan AC dan tegangan DC yang masuk ke mikrokontroler dengan rangkaian sensor
tegangan yang telah dibuat. Gambar 6 dan 7 merupakan grafik hasil perbandingan antara
tegangan AC (VAC) dan tegangan DC (VDC) yang diperoleh dari pengukuran.

Grafik Perbandingan VAC dengan VDC


Grafik Perbandingan VAC dengan VDC 1
2
3 4
2

V DC
V DC

1 2
0
-1 0 100 200 0
V AC 175 225 275
V AC

Gambar 6. Perbandingan VAC dan VDC 1. Gambar 7. Perbandingan VAC dan VDC 2.

Pada Gambar 6 dan 7 di atas diperoleh hubungan yang linier, ketika tegangan AC naik
maka tegangan DC juga naik. Tabel 1 dan 2 merupakan pengukuran tegangan AC oleh
rancangan sensor dibandingkan pengukuran multimeter dan dilakukan perhitungan kesalahan.

Tabel 1. Pengukuran Tegangan AC 1. Tabel 2. Pengukuran Tegangan AC 2.


NO Vm (volt) Vp (volt) (Vm-Vp)² Vm²
NO Vm (volt) Vp (volt) (Vm-Vp)² Vm²
1 145 144,69 0,0961 21025
1 145 144,38 0,3844 21025
2 150 150,41 0,1681 22500
2 150 149,3 0,49 22500
3 155 154,97 0,0009 24025
3 155 154,72 0,0784 24025
4 160 160,84 0,7056 25600
4 160 159,73 0,0729 25600
5 165 165,26 0,0676 27225
5 165 164,57 0,1849 27225
6 170 170,51 0,2601 28900
6 170 169,94 0,0036 28900
7 175 175,53 0,2809 30625
7 175 174,8 0,04 30625
8 180 179,2 0,64 32400
8 180 180,05 0,0025 32400 9 185 186,14 1,2996 34225
9 185 185,61 0,3721 34225 10 190 190,2 0,04 36100
10 190 190,6 0,36 36100 11 195 195,1 0,01 38025
11 195 194,54 0,2116 38025 12 200 199,84 0,0256 40000
12 200 199,48 0,2704 40000 13 205 204,59 0,1681 42025
13 205 204,25 0,5625 42025 14 210 209,44 0,3136 44100
14 210 209,31 0,4761 44100 15 215 214,35 0,4225 46225
15 215 214,17 0,6889 46225 16 220 219,23 0,5929 48400
16 220 219,28 0,5184 48400 17 225 224,9 0,01 50625
17 225 224,48 0,2704 50625 18 230 228,9 1,21 52900
18 230 229,38 0,3844 52900 19 235 233,12 3,5344 55225
19 235 234,23 0,5929 55225 20 240 238,9 1,21 57600
20 240 239,38 0,3844 57600 21 245 244 1 60025
∑ 6,3488 757750 ∑ 11,9599 796750
RMSE 0,56341814 RMSE 0,754664858
% RMSE 0,30% % RMSE 0,39%

Pada data tersebut diperoleh bahwa %RMSE pada pengukuran 1 dan 2 masing-masing
adalah 0,21% dan 0,39 %. Dilakukan pengukuran 3 dan 4 diperoleh %RMSE masing-masing
0,44% dan 0,42% Rata-rata kesalahan dari hasil pengukuran yaitu sebesar 0,38%. Jadi alat

Sistem Proteksi dan Monitor Tegangan terhadap Beban Kelistrikan Rumah Tangga,
Geba Wirarahman, Ekki Kurniawan, ST., MT., Estananto, ST., M.SC., M.B.A
ELEKTRA, Vol.2, No.2, Juli 2017, Hal. 1 – 9
ISSN: 2503-0221 7
memiliki tingkat ketelitian sebesar 99,62 %. Hal ini dapat dikatakan bahwa alat yang dirancang
memiliki ketelitian yang relatif tinggi.

4.2 Pengujian Monitoring

Pengujian ini dilakukan setelah pembacaan sensor tegangan telah bekerja dengan baik.
Sebuah modul wifi dan mikrokontroler dihubungkan agar fungsi monitoring ini dapat tercapai.
Dalam menghubungkan modul wifi dan mikrokontroler digunakan pengaturan AT command.
pengaturan mode, koneksi dan baudrate dilakukan agar dapat berkomunikasi dengan baik.
Dalam Tabel 3 dan 4 merupakan hasil dari pembacaan data tegangan beserta waktu terkirim
pada web thingspeak.

Tabel 3. Pembacaan Thingspeak 1. Tabel 4. Pembacaan Thingspeak 2.

Nilai Data Nilai Data


Waktu Selisih Waktu Selisih
Terukur Terbaca terukur Terbaca
(jam) waktu (Jam) waktu
(volt) (volt) (volt) (volt)
(s) (s)
234,96 234,96 14:03:08 233,12 233,12 13:43:10
234,14 234,14 14:03:23 0:00:15 232,7 232,7 13:43:25 0:00:15
233,55 233,55 14:03:38 0:00:15 234,47 234,47 13:43:54 0:00:29
233,59 233,59 14:04:14 0:00:36 238,08 238,08 13:44:10 0:00:16
221,55 221,55 14:04:34 0:00:20 237,41 237,41 13:44:29 0:00:19
220,97 220,97 14:05:06 0:00:32 241,45 241,45 13:44:45 0:00:16
243,07 243,07 14:05:31 0:00:25 222,5 222,5 13:45:03 0:00:18
242,45 242,45 14:05:50 0:00:19 224,09 224,09 13:45:18 0:00:15
240,88 240,88 14:06:12 0:00:22 224,07 224,07 13:45:42 0:00:24
240,51 240,51 14:06:31 0:00:19 225 225 13:45:57 0:00:15
241,18 241,18 14:07:11 0:00:40 225,24 225,24 13:46:16 0:00:19
237,1 237,1 14:07:31 0:00:20 225,32 225,32 13:46:35 0:00:19
185,95 185,95 14:07:56 0:00:25 226,6 226,6 13:47:02 0:00:27
129,36 129,36 14:08:26 0:00:30 225,18 225,18 13:47:21 0:00:19
130,82 130,82 14:08:51 0:00:25 226,61 226,61 13:47:40 0:00:19

Dari data di atas dilakukan pengiriman pembacaan nilai tegangan. Nilai tegangan yang
terukur dan data yang terbaca pada web Thingspeak terdapat kesamaan dan diperoleh hasil
masing masing rata-rata selisih waktu pengiriman yaitu 20s. Hal tersebut menjadikan pengiriman
data tegangan yang sudah relatif cepat.Terdapat perbedaan selisih waktu dalam proses
pengiriman data disebabkan oleh adanya delay dalam pemrosesan mikrokontroler dan adanya
noise dalam rangkaian sehingga terjadi gangguan dalam transmisi data. Dibutuhkan waktu dalam
melakukan pemrosesan untuk melakukan pembacaan data tegangan, tegangan DC yang masuk
dalam mikrokontroler dilakukan sampling sehingga memerlukan waktu. Penyebab lain yaitu
waktu yang dibutuhkan modul wifi untuk mengirimkan data agar dapat diterima dengan baik
dalam web.

4.3 Pengujian Keseluruhan

Dalam tahap ini dilakukan meliputi pembacaan sensor tegangan oleh mikrokontroler yang
dibandingkan dengan pengukuran multimeter buatan pabrik. Data tegangan yang terbaca pada
mikrokontroler akan dikirimkan pada web thingspeak, setelah itu aplikasi virtuino mengambil data

Sistem Proteksi dan Monitor Tegangan terhadap Beban Kelistrikan Rumah Tangga,
Geba Wirarahman, Ekki Kurniawan, ST., MT., Estananto, ST., M.SC., M.B.A
ELEKTRA, Vol.2, No.2, Juli 2017, Hal. 1 – 9
ISSN: 2503-0221 8
dari thingspeak dan melakukan fungsi monitoring. Dalam fungsi proteksi diberikan simulasi
tegangan naik dan turun. Ketika terjadi gangguan maka sistem akan mengirimkan sebuah SMS
dan alarm sebagai penanda terjadi gangguan. Indikator beban yang dipakai adalah sebuah lampu
5 watt dan 2 buah kipas angin. Pada Tabel 5 merupakan hasil pengujian sistem secara
keseluruhan yang diperoleh.

Tabel 5. Pengujian Keseluruhan.

5 Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari perancangan dan hasil pengujian dari sistem yang dirancang yaitu sistem
proteksi dan monitor tegangan terhadap kelistrikan rumah tangga dapat disimpulkan beberapa
hal berikut :

1. Pada pengukuran tegangan AC, alat ukur yang dirancang memiliki tingkat akurasi yang relatif
tinggi yaitu sebesar 99,62%.

2. Dalam proses monitoring data yang terkirim memiliki selisih waktu pengiriman rata-rata yaitu
masing masing 20s. Terdapat selisih waktu pengiriman dikarenakan dibutuhkan waktu dalam
melakukan pemrosesan untuk melakukan pembacaan data tegangan dan waktu yang
dibutuhkan modul wifi untuk mengirimkan data ke dalam web dan aplikasi.

3. Pada proses proteksi, relay mampu bekerja dengan cukup baik. Pada saat diberi tegangan
di atas 231 VAC dan di bawah 198 VAC maka relay secara langsung akan memutuskan arus
yang mengalir pada beban.

5.2 Saran

1. Digunakan mikrokontroler yang memiliki kapasitas memori, kecepatan dan resolusi ADC
yang lebih tinggi.

Sistem Proteksi dan Monitor Tegangan terhadap Beban Kelistrikan Rumah Tangga,
Geba Wirarahman, Ekki Kurniawan, ST., MT., Estananto, ST., M.SC., M.B.A
ELEKTRA, Vol.2, No.2, Juli 2017, Hal. 1 – 9
ISSN: 2503-0221 9
2. Digunakan modul wifi yang memiliki spesifikasi yang lebih tinggi agar dapat melakukan
pengiriman data lebih cepat dan baik.

3. Penambahan parameter yang diukur seperti arus dan daya sehingga memperlengkap
pengukuran kelistrikan dalam rumah tangga.

Daftar Pustaka

[1]. Ramdhani, M. (2008). Rangkaian Listrik. Jakarta. Penerbit Eirlangga.


[2]. Peraturan menteri energi dan sumber daya mineral RI nomer 04. (2009). Aturan distribusi
tenaga listrik. Jakarta. Kementrian energi dan sumber daya mineral.
[3]. Zuhal. (1991). Dasar Tenaga Listrik. Bandung. Penerbit ITB Bandung.
[4]. Jacob nilman dan Christos c. Halkias. (1992). Rangkaian Elektronika Terpadu. Jakarta.
Penerbit Eirlangga.
[5]. Riza Agung Firmansyah, Titiek Suheta, dan Krisna Sutopo. (2016). Perancangan dan
pembuatan alat proteksi terhadap gangguan tegangan berbasis mikrokontroler. Surabaya.
Institut Teknologi Adhi Tama.
[6]. Manish Paul1, Antara Chaudhury dan Snigdha Saikia.( 2016). Hardware Implementation of
Overvoltage and Undervoltage Protection. India. Institute of Management and Technology
Guwahati.

Sistem Proteksi dan Monitor Tegangan terhadap Beban Kelistrikan Rumah Tangga,
Geba Wirarahman, Ekki Kurniawan, ST., MT., Estananto, ST., M.SC., M.B.A

Anda mungkin juga menyukai