Merkantilisme
Merkantilisme
36] Fitri indah Astuti: Merkantilisme merupakan suatu teori ekonomi yang menyatakan bahwa
kesejahteraan suatu negara hanya ditentukan oleh banyaknya aset atau modal yang disimpankan oleh
negara yang bersangkutan, dan bahwa akbarnya volum perdagangan global teramat sangat penting.
[28/10 20.37] Fitri indah Astuti: Merkantilisme termasuk kebijakan ekonomi nasional yang bertujuan
untuk mengumpulkan cadangan moneter melalui keseimbangan perdagangan positif, terutama barang
jadi. Secara historis, kebijakan tersebut sering menyebabkan perang dan juga termotivasi untuk
melakukan ekspansi kolonial.
[28/10 20.40] Fitri indah Astuti: 1.Peningkatan ekspor dengan cara menggunakan industri dalam negeri,
2.Menerapkan bea masuk yang tinggi guna mencegah masuknya hasil industri dari negara-negara lain,
3.Hanya bahan mentah / baku yang diimpor dari negara-negara yang dijajah,
[28/10 20.46] Fitri indah Astuti: Revolusi Industri dimulai pada akhir abad ke-18. Saat itu, terjadi
peralihan dalam penggunaan tenaga kerja di Inggris.
Peralihan tersebut yaitu dari yang sebelumnya menggunakan tenaga hewan dan manusia, diganti
dengan tenaga mesin yang berbasis manufaktur.
Istilah Revolusi Industri sendiri diperkenalkan oleh Friedrich Engels dan Louis Auguste Blanqui, seorang
pemimpin pabrik tekstil.
Revolusi Industri dimulai dari Britania Raya yang kemudian menyebar ke seluruh Eropa Barat, Amerika
Utara, Jepang, sampai ke seluruh dunia.
Inggris kaya akan bahan tambang, seperti batu bara, biji besi, timah, dan kaolin.
Adanya penemuan baru di bidang teknologi yang dapat mempermudah cara kerja dan mampu
meningkatkan hasil produksi.
Kemakmuran Inggris akibat majunya pelayaran dan perdagangan sehingga dapat menyediakan modal
yang besar untuk bidang usaha.
Pemerintah memberikan perlindungan hukum bagi hasil-hasil temuan baru (hak paten) sehingga
mendorong kegiatan penelitian ilmiah.
Arus urbanisasi yang besar akibat Revolusi Agraria di pedesaan mendorong pemerintah Inggris untuk
membuka industri yang lebih banyak.
Revolusi Industri mengubah Inggris dijadikan negara industri yang maju dan modern. Di Inggris muncul
pusat-pusat industri, seperti Lancashire, Manchester, Liverpool, dan Birmingham. Seperti halnya revolusi
yang lain, Revolusi Industri juga membawa dampak yang bertambah luas dalam anggota ekonomi, sosial
dan politik, elok di negeri Inggris sendiri maupun di negara-negara lain.
Revolusi Industri sudah menimbulkan usaha industri dan pabrik secara besar-besaran dengan bagian
mekanisasi. Dengan demikian, dalam waktu singkat dapat memproduksi barang-barang yang melimpah.
Produk barang dijadikan berlipat ganda sehingga dapat memenuhi kepentingan penduduk yang
bertambah luas. Dampak pembuatan barang dijadikan cepat, gampang, serta dalam jumlah yang jumlah
sehingga harga dijadikan bertambah murah.
Dengan penggunaan mesin-mesin maka biaya produksi dijadikan relatif kecil sehingga harga barang-
barang pun relatif bertambah murah. Hal ini membawa dampak perusahaan tradisional terancam dan
gulung tikar karena tidak mampu bersaingan.
Berkat peralatan perhubungan yang modern, cepat dan murah, produksi lokal berubah dijadikan
produksi internasional. Pelayaran dan perdagangan internasional semakin mengembang pesat.
Beradanya penemuan di beragam sarana dan prasarana transportasi semakin sempurna dan lancar.
Dengan demikian, dinamika kehidupan penduduk semakin meningkat.
Dampak di anggota sosial
Mengembangnya urbanisasi
Mengembangnya industrialisasi sudah menimbulkan kota-kota dan pusat-pusat keramaian yang baru.
Oleh karena kota dengan cara industrinya tampaknya menjanjikan kehidupan yang bertambah layak
maka jumlah petani desa pergi ke kota bagi mendapatkan pekerjaan. Hal ini mengakibatkan
terabaikannya usaha cara pertanian.
Dampak semakin meningkatnya arus urbanisasi ke kota-kota industri maka jumlah tenaga semakin
melimpah. Sementara itu, pabrik-pabrik jumlah yang menggunakan tenaga mesin. Dengan demikian,
upah tenaga kerja dijadikan murah. Selain itu, jaminan sosial pun kurang sehingga kehidupan mereka
dijadikan susah. Bahkan, para pengusaha jumlah memilih tenaga buruh wanita dan anak-anak yang
upahnya bertambah murah.
Di dalam cara industrialisasi dikenal beradanya golongan pekerja (buruh) dan golongan pengusaha
(majikan) yang memiliki industri atau pabrik. Dengan demikian, dalam penduduk timbul golongan baru,
yakni golongan pengusaha (kaum kapitalis) yang hidup penuh kemewahan dan golongan buruh yang
hidup dalam kemiskinan.
Dengan munculnya golongan pengusaha yang hidup mewah dan satu pihak, sedangkan di pihak lain
beradanya golongan buruh yang hidup menderita, menimbulkan kesenjangan selang majikan dan buruh.
Keadaan seperti ini, sering menimbulkan ketegangan-ketegangan yang didampingi dengan pemogokan
kerja bagi menuntut perbaikan nasib. Hal ini menimbulkan kebencian terhadap sistem ekonomi
kapitalis, sehingga kaum buruh condong kepada ajaran sosialis.