Disampaikan dalam:
Pertemuan Lintas Sektor
Dalam Rangka Pengawalan Vaksin Covid19 oleh BBPOM di Palembang
PENDAHULUAN
01
04 PENUTUP
2
PENDAHULUAN
BISNIS PROSES PENGAWASAN OBAT
Keterangan: PRE MARKET POST MARKET Data dari: Industri
Data sbg input: Farmasi & Saryanfar
Dalam Proses Pre Market
Dari Pre ke Post Market
FARMAKOVIGILANS
Dari Post ke Pre Market
PRODUK REGISTRASI
SAMPLING PRODUK MONITORING
OBAT
& PENGUJIAN LAB IKLAN, PROMOSI & KONSUMEN
NOMOR LABEL PRODUK
RnD INDUSTRI
IJIN EDAR
FASILITAS SERTIFIKAT
PRODUKSI CPOB
SARANA SARANA
PRODUKSI SARANA
DISTRIBUSI
PELAYANAN
Online Single Submission PENGAWASAN SARANA
(OSS) : Audit komprehensif Pengawasan Berbasis
e-Registrasi Digital :
e-GMP SIPT
e-CDOB Dashboard Tracking DIGITALISASI Smart POM
e-BPOM (Export-Import) Identifikasi Dashboard Tracking BPOM Mobile
Halo BPOM
Otentifikasi
PERMENKES NO 26 TAHUN 2014 PERMENKES NO 1148 • PERMENKES NO 167 TAHUN 1972 TENTANG PEDAGANG ECERAN OBAT à
TENTANG RENCANA KEBUTUHAN TAHUN 2011 KEPMENKES NO 1331 TAHUN 2002
TAHUNAN NARKOTIKA, TENTANG PEDAGANG • PERMENKES NO 9 TAHUN 2014 TENTANG KLINIK
PSIKOTOPIKA DAN PREKURSOR BESAR FARMASI • PERMENKES NO 75 TAHUN 2014 TENTANG PUSKESMAS
PERMENKES NO 10 TAHUN 2013 SEBAGAIMANA TELAH • PERMENKES NO 9 TAHUN 2017 TENTANG APOTEK
TENTANG IMPOR DAN EKSPOR DIUBAH TERAKHIR • PERMENKES NO 72 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR YAN FAR DI RUMAH
NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA DAN DENGAN PERMENKES SAKIT
PREKURSOR FARMASI NO 30 TAHUN 2017 • PERMENKES NO 73 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR YAN FAR DI APOTEK
• PERMENKES NO 74 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR YAN FAR DI PUSKESMAS
sebagaimana diubah dengan Permenkes 26 Tahun 2020
PERMENKES NO 14 TAHUN 2021 TENTANG STANDAR KEGIATAN USAHA DAN PRODUK PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS
RISIKO SEKTOR KESEHATAN
REGULASI PENGAWASAN PEREDARAN OBAT
IMPOR PENYALURAN PENYERAHAN
1. Per BPOM No 32 Tahun 2013 Tentang Persyaratan dan Tata 1. Per BPOM No 9 Tahun 2019 tentang Pedoman Per BPOM No 24 Tahun 2021
Cara Permohonan AHP Dalam Rangka Impor dan Ekspor Teknis CDOB yang telah diubah dengan Per BPOM tentang Pengawasan
Narkotika, Psikotropika dan Prekursor Farmasi à Per BPOM No 6 Tahun 2020 Pengelolaan Obat, Bahan
No 20 Tahun 2016 2. Per BPOM No 26 Tahun 2018 tentang Pelayanan Obat, Narkotika, Psikotropika,
2. Per BPOM No 29 Tahun 2017 Tentang Pengawasan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik dan Prekursor Farmasi di
PERATURAN TEKNIS PELAKSANAAN
Pemasukan Bahan Obat dan Makanan ke Dalam Wilayah Sektor Obat dan Makanan Fasilitas Pelayanan
Indonesia à Per BPOM No 14 Tahun 2020 3. Per BPOM No 25 Tahun 2017 tentang Tata Cara Kefarmasian
3. Per BPOM No 30 Tahun 2017 Tentang Pengawasan Sertifikasi Cara Distribusi Obat Yang Baik
Pemasukan Obat dan Makanan ke Dalam Wilayah Indonesia
à Per BPOM No 15 Tahun 2020
4. Kep Ka BPOM No. HK.02.02.1.2.0821.348 Tahun 2021
tentang Pelaksanaan Pengawasan Pemasukan Obat ke dalam
Wilayah Indonesia pada Masa Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat COVID-19
1. Per BPOM No 14 Tahun 2019 tentang Penarikan dan Pemusnahan Obat Yang Tidak
Memenuhi Standar dan/atau Persyaratan Keamanan, Khasiat, Mutu, dan Label
2. Per BPOM No 8 Tahun 2020 tentang Pengawasan Obat dan Makanan Yang
Diedarkan Secara Daring
3. Per BPOM No 33 Tahun 2018 tentang Penerapan 2D Barcode Dalam Pengawasan
Obat dan Makanan
Per BPOM No 5 Tahun 2020 tentang Integrasi Pelayanan Perizinan Berusaha Secara Elektronik Sektor Obat dan Makanan
Per BPOM No 10 Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko Sektor Obat dan Makanan
Per BPOM No 10 Tahun 2019 tentang Pedoman Pengelolaan Obat-obat Tertentu Yang Sering Disalahgunakan
REGULASI TERKAIT VAKSINASI
• Peraturan Presiden No. 50 tahun 2021 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Atas Peraturan Presiden
Peraturan Payung
No. 99 tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan
Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid 19) à Perubahan di Perpres ini terkait Pengambilalihan
tanggung jawab hukum oleh Pemerintah terhadap penyedia vaksin. (Tanggung jawab hukum dilakukan
sepanjang waktu penyediaan, produsen telah dilakukan sertifikasi cara pembuatan obat yang baik. Selain
itu, Vaksin Covid - 19 telah disetujui penggunaannya oleh BPOM.
• Permenkes 10 tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam rangka Penanggulangan Pandemi Corona
Peraturan Teknis Peraturan Pelaksanaan
Virus Disease 2019 (Covid 19) (vaksin gotong royong) à mencabut Permenkes 84 tahun 2020
• Permenkes No. 79 tahun 2020 tentang Perubahan atas Permenkes No. 28 tahun 2020 tentang Pelaksanaan
Pengadaan Vaksin dalam rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid 19)
• Permenkes No. 12 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi
• PerBPOM No. 6 tahun 2020 tentang perubahan atas PerBPOM No. 9 tahun 2019 tentang Pedoman Teknis
Cara Distribus Obat yang Baik (Bab XI ketentuan Khusus Produk Rantai Dingin (CCP)
Pelaksanaan
• PerBPOM No. 24 tahun 2021 tentang Pengawasan Pengelolaan Obat, Bahan Obat, Narkotika, Psikotropika
dan Prekursor Farmasi di Fasilitas Pelayanan Kefarmasian (Lampiran A)
REGULASI PENGAWASAN PEREDARAN OBAT
PP 5 Tahun 2021 Peraturan Rujukan Lain
PP 51 TAHUN 2009 TENTANG PEKERJAAN
KEFARMASIAN
Pasal 129 ayat (2): Pasal 1:
Setiap orang yang mengedarkan obat dan bahan obat Fasilitas Distribusi atau Penyaluran Sediaan Farmasi
wajib memenuhi standar dan/atau persyaratan adalah sarana yang digunakan untuk mendistribusikan
pengelolaan obat dan bahan obat yang baik atau menyalurkan sediaan farmasi, yaitu Pedagang Besar
Pasal 129 ayat (3): Farmasi dan Instalasi Sediaan Farmasi.
Standar dan/atau persyaratan sebagaimana dimaksud Pasal 15:
pada ayat (2) terdiri dari: Pekerjaan Kefarmasian dalam Fasilitas Distribusi atau
a. Cara distirbusi yang baik untuk kegiatan Penyaluran Sediaan Farmasi harus memenuhi ketentuan
penyaluran obat dan bahan obat; dan Cara Distribusi yang Baik yang ditetapkan oleh Menteri.
b. Standar pelayanan kefarmasian dan pengelolaan
obat dan bahan obat yang baik untuk kegiatan PERBPOM 6 TAHUN 2020 TENTANG PERUBAHAN
penyerahan obat dan bahan obat. PERBPOM 9 TAHUN 2019 TENTANG PEDOMAN CDOB
Pasal 2 ayat (1):
PBF, PBF Cabang, dan Instalasi Sediaan Farmasi dalam
menyelenggarakan pengadaan, penyimpanan, dan
penyaluran Obat dan/atau Bahan Obat wajib
menerapkan pedoman teknis CDOB
REGULASI PENGAWASAN PEREDARAN OBAT
Pemerintah = Swasta
Sebagai National Regulatory Authority (NRA) di bidang Pengawasan Obat dan Makanan, Badan POM tidak
menetapkan standar ganda dalam pengawasan, baik ke fasilitas distribusi swasta maupun pemerintah
WHO NRA Benchmarking menilai apakah regulator suatu negara memiliki kecukupan sistem dalam menjamin
obat berkualitas, efektif dan aman termasuk menentukan apakah produsen obat termasuk vaksin di
Indonesia dapat mensuplai obat dan vaksin secara global untuk program kesehatan dunia
CDOB PRODUK RANTAI
DINGIN /
COLD CHAIN PRODUCTS (CCP)
Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB)
Cara distribusi/penyaluran obat dan/atau bahan obat yang bertujuan
Definisi untuk memastikan mutu sepanjang jalur distribusi/penyaluran sesuai
persyaratan dan tujuan penggunaannya
Penjaminan mutu dan integritas Selain 9 aspek pengelolaan komoditi Produk Rantai Dingin/Cold Chain
obat melalui penerapan 9 Bab dengan risiko khusus mengacu pada Product (CCP)
CDOB Bab khusus Narkotika, Psikotropika & Prekursor
Farmasi
v !"#$%& '%()"&'*(*( +*( $,*(#'-,$*#" -.*$ *$*/ 0*1#"( '*+* #/2/
)*(3 +",%1-&%(+*#"1*( #%#/*" 2*#"4 '%,#%$/5/*( '%(+*6$*,*( +*,"
',-+/#%( #*&'*" 1% '%(33/(*7
Pemeliharaan
20
Monitoring Suhu dan Cara Distribusi Obat
Dokumentasinya yang Baik (CDOB)
3/2/2021
Bangunan dan Fasilitas
v Cold room / chiller / freezer room / freezer
v Harus dapat mempertahankan suhu pada rentang 2-8oC dan/atau -25 s/d -15oC
sepanjang waktu
v Kapasitas memadai, tidak terlalu penuh agar sirkulasi udara berjalan baik
Dilengkapi dengan:
v Termometer yang dapat merekam suhu secara terus menerus dan telah
dikalibrasi dengan bukti kalibrasinya
v Alarm yang memberi peringatan pada suhu kritis (suhu bawah < 2oC dan suhu
atas >8oC
v Mempunyai generator otomatis/ manual dengan petugas 24 jam atau UPS yang
memadai untuk chiller atau refrigerator
v Mempunyai catatan monitoring suhu dan diunduh secara regular untuk direview
1. Nama produk
PENERIMAAN 2.
3.
4.
Jumlah
Kondisi fisik
Nomor bets
5. Tanggal kedaluwarsa
6. Kondisi alat pemantauan suhu
Pemeriksaan 7. Kondisi VVM jika ada
Penerima segera
menyerahkan kepada
pengantar barang bukti Sesuai SOP Pemantauan
penerimaan yang sudah Menyerahkan Suhu Vaksin COVID-19
ditandatangani, diberi
dokumen
Pemantauan
identitas penerima, dan
penerimaan
Suhu Vaksin
distempel.
Dilengkapi SOP
Menghindari penyimpanan
Penanganan Situasi Darurat
produk langsung di bawah
evaporator
Penyimpanan Vaksin Covid-19
Vaksin COVID-19
Coronavac PT Bio Farma; Astra Zeneca Sinopharm Moderna Pfizer
Cov2Bio
• Penyimpanan suhu • Suhu 2-8°C • Penyimpanan suhu • Penyimpanan • Penyimpanan -50 • Penyimpanan di
2-8°C • Selama 2-8°C suhu 2-8°C s/d -15°C (ED 6 Ultra Low
• Selama penggunaan, maks • Selama • Selama bulan) Temperatur
penggunaan, maks 6 jam penggunaan (2- penggunaan, • Penyimpanan suhu Freezer -90°C -
6 jam 25°C), maks 6 jam maks 6 jam 2-8°C maks 30 hari 60°C (ED 6 bln)
• Tidak dapat • Di suhu 2-8°C,
dibekukan kembali maks 31 hari
(vaksin tidak dapat
dibekukan
kembali)
• Selama
penggunaan,
vaksin yang belum
dibuka, maks 2 jam
pada suhu 30°C
Beberapa Kelalaian Dalam Penyimpanan CCP!!!
CCP di”dinginkan” di tempat
sayuran, dibagian bawah Tidak ada
lemari pendingin, dipintu emergency plan
Cold chain product atau dekat saluran keluar bila terjadi “mati
dibiarkan menunggu udara dingin listrik” atau
proses pengepakan di
bencana
luar suhu standard
• Dalam faktur/surat pengantar barang harus • Pemantauan suhu vaksin saat pengiriman,
mencantumkan tujuan pengiriman, jenis barang, dilakukan sesuai tatacara yang tercantum
jumlah, nomor bets dan tanggal kedaluwarsanya pada SOP
Mingguan
dimonitor dan dicatat room/ freezer;
Bulanan
room/freezer
minimal setiap 2 (dua) • Bersihkan bagian luar
Harian
3/2/2021 27
KALIBRASI, KUALIFIKASI, VALIDASI
Tindakan untuk membuktikan dan mendokumentasikan bahwa alat
ukur yang digunakan dalam mengukur suatu kondisi/bahan,
Kalibrasi menunjukkan angka yang sebenarnya dengan menggunakan alat ukur
standar.
Tindakan untuk membuktikan dan dan mendokumentasikan bahwa
Kualifikasi sistem atau peralatan terpasang dan bekerja dengan benar, dan benar-
benar mengarah ke hasil yang diharapkan.
29
3/2/2021
PENUTUP
Jalur distribusi obat di Indonesia panjang dan melibatkan banyak pihak
serta banyak risiko sehingga perlu peran dan tanggungjawab semua
pihak terlibat baik pemerintah dan swasta untuk mengawalnya
Produk rantai dingin/CCP termasuk vaksin merupakan komoditi yang
sangat rentan terjadinya penurunan mutu dan akan berdampak pada
kesehatan jika tidak dikelola dengan tepat