Anda di halaman 1dari 14

Bahan Presentasi

1. Latar Belakang

Air merupakan kebutuhan pokok bagi seluruh mahluk hidup di dunia ini
termasuk manusia. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) adalah badan usaha milik
daerah yang memberikan pelayanan berupa jasa dan menyelenggarakan kemanfaatan
di bidang air minum. Suatu kegiatan usaha (bisnis) yang dijalankan oleh suatu
perusahaan, tentulah memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh pemilik dan
manajemen, salah satunya yaitu pemilik perusahaan menginginkan keuntungan yang
optimal atas usaha yang dijalankannya.

Keuntungan itu sendiri merupakan persyaratan kelangsungan hidup bagi


perusahaan. Diperlukan ukuran atau indikator keuangan untuk mengetahui
keberhasilan perusahaan dalam upaya mencapai tujuannya yaitu untuk menghasilkan
keuntungannya, apakah hasil tersebut sudah dapat dikatakan maksimal atau belum
biasanya diukur dengan menggunakan angka-angka tertentu. Indikator tersebut dapat
diperoleh dari laporan keuangan yang disusun secara periodik, yang secara umum
berupa neraca dan laporan rugi-laba. Untuk mengetahui indikator keuangan tersebut
dilakukan analisis laporan keuangan (Liska, 2019).

Analisis rasio keuangan merupakan metode analisis yang paling sering


digunakan karena merupakan metode yang paling cepat untuk mengetahui kinerja
keuangan perusahaan. Dengan mengetahui kinerjanya, perusahaan dapat mengambil
keputusan bisnis yang tepat guna mencapai tujuannya. Salah satu cara untuk menilai
efisiensi kinerja keuangan dari suatu usaha dalam manajemen keuangan adalah
dengan menggunakan analisis rasio profitabilitas. Yaitu rasio yang bertujuan untuk
mengetahui kemampuan dari suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama
periode tertentu dan juga memberikan gambaran tentang tingkat efektivitas
manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasinya Kasmir (2016).

Berdasarkan latar belakang masalah tersebu penulis tertarik melakukan


penelitian untuk menilai kinerja keuangannya dengan menggunakan analisis
profitabilitas dengan judul “ANALISIS PROFITABILITAS UNTUK MENILAI
KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN UMUM DAERAH AIR MINUM
(PERUMDA) TIRTA SANJIWANI GIANYAR.”.

2. Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, adapun manfaat yang
diperoleh dari penelitian ini, yaitu :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengetahuan atau literatur Ilmu
Akuntansi, khususnya dibidang Akuntansi Keuangan.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat Bagi Perusahaan
Sebagai bahan informasi dan pertimbangan bagi pimpinan perusahaan dan
pihak manajemen untuk membantu masalah kebijaksanaan perusahaan dalam
mengelolah keuangan perusahaan secara efektif dan efisien dimasa yang akan
datang
b. Manfaat Bagi Penulis
Penelitian ini akan memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi penulis
serta melatih kemampuan dalam menganalisis masalah berdasarkan teori yang
sudah diperoleh.
c. Manfaat Bagi Pembaca
Diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna sebagai bahan referensi dalam
menambah ilmu pengetahuan khususnya yang berhubungan dengan analisis
profitabilitas dalam menyusun penelitian dengan topik yang sama.

3. Kajian Pustaka
Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan
suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat- alat analisis keuangan,
sehingga dapat diketahui mengenai baik dan buruknya keadaan keuangan
suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu
(Ratningsih dan Tuti, 2017).
Hasil penilaian kinerja dapat dijadikan sebagai alat evaluasi kinerja
manajemen apakah mereka telah bekerja secara efektif atau tidak. Jika
berhasil mencapai target yang ditentukan bisa dikatakan bahwa mereka
berhasil bekerja secara efektif. Namun, sebaliknya jika tidak berhasil
mencapai target yang telah ditentukan, ini akan menjadi pelajaran bagi
manajemen untuk periode kedepan
Kinerja keuangan perusahaan adalah salah satu dasar penilaian mengenai
kondisi keuangan perusahaan yang dilakukan berdasarkan analisis terhadap
rasio keuangan perusahaan. Rasio keuangan merupakan cara untuk melihat
kinerja manajemen dalam suatu periode apakah mencapai target seperti yang
telah ditetapkan atau tidak.
Ratningsih dan Tuti Alawiyah (2017). Analisis Kinerja Keuangan dengan
menggunakan Rasio Profitabilitas dan Rasio Aktivitas. Jurnal Ilmiah Manajemen
Fakultas Ekonomi, Vol 3 No 2 (Bogor: AMIK BSI)
1. Kinerja keuangan dapat dinilai dengan beberapa alat analisis.
Berdasarkan tekniknya, analisis keuangan dapat dibedakan menjadi 8
(delapan) macam yaitu :
1. Analisis Perbandingan Laporan Keuangan, merupakan teknik analisis
dengan cara membandingkan laporan keuangan dua periode atau lebih
dengan menunjukkan perubahan, baik dalam jumlah (absolut) maupun
dalam persentase (relatif).
2. Analisis Tren (tendensi posisi), merupakan teknik analisis untuk
mengetahui tendensi keadaan keuangan apakah menunjukkan kenaikan
atau penurunan.
3. Analisis Persentase per-Komponen (common size), merupakan teknik
analisis untuk mengetahui persentase investasi pada masing-masing aktiva
terhadap keseluruhan atau total aktiva maupun utang.
4. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja, merupakan teknik
analisis untuk mengetahui besarnya sumber dan penggunaan modal kerja
melalui dua periode waktu yang dibandingkan.
5. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas, merupakan teknik analisis untuk
mengetahui kondisi kas disertai sebab terjadinya perubahan kas pada suatu
periode waktu tertentu.
6. Analisis Rasio Keuangan, merupakan teknik analisis keuangan untuk
mengetahui hubungan diantara pos tertentu dalam neraca maupun laporan
laba rugi baik secara individu maupun secara simultan.
7. Analisis Perubahan Laba Kotor, merupakan teknik analisis untuk
mengetahui posisi laba dan sebab-sebab terjadinya perubahan laba.
8. Analisis Break Even, merupakan teknik analisis untuk mengetahui
tingkat penjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami
kerugian

2. Analisis Rasio Keuangan


Rasio keuangan merupakan suatu alat untuk menganasilis dan mengukur/
menilai kinerja perusahaan dengan membandingkan angka-angka yang ada
dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka
lainnya (Harahap, 2016; 297) Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi
kondisi keuangan dan kinerja perusahaan.

Harahap, Sofyan Syafri ( 2016). Analisis kritis atas laporan


keuangan.Jakarta: Raja grafindo persada.

3. Bentuk – Bentuk Rasio Keuangan


Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan rasio-
rasio keuangan, dapat dilakukan dengan beberapa rasio keuangan. Setiap rasio
keuangan memiliki tujuan, kegunaan, dan arti tertentu. Kemudian, setiap hasil
dari rasio yang diukur diinterpretasikan sehingga menjadi berarti bagi
pengambilan keputusan.

Menurut Kasmir (2016: 110-114) jenis rasio keuangan dikelompokkan


menjadi :
a. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Rasio likuiditas adalah suatu rasio keuangan yang menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban- kewajiban jangka pendeknya. Pada
prinsipnya, semakin tinggi rasio likuiditas, maka semakin baik kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

b. Rasio Leverage atau Solvabilitas


Rasio Leverage/utang atau solvabilitas adalah rasio keuangan yang digunakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-
kewajiban jangka panjangnya.

c. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio keuangan yang mengukur bagaimana perusahaan
secara efektif mengelola aktiva-aktivanya.

d. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam mencari keutungan. Rasio ini juga memberikan
ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini
ditunjukan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi.

Rasio profitabilitas memperlihatkan pengaruh kombinasi likuiditas, aktivitas,


dan leverage terhadap hasil operasi. Rasio profitabilitas mengukur seberapa
besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan

e. Rasio penilaian
Rasio yang memberikan ukuran kemampuan manajemen dalam menciptakan
nilai pasar usahanya di atas biaya investasi.
a) Rasio harga saham terhadap pendapatan
b) Rasio nilai pasar saham terhadap nilai buku

Dalam Penelitian ini menggunakan alat ukur Rasio Profitabilitas karena


ingin mengetahui bagaimana kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba periode tertentu

Menurut Kasmir (2016: 196), Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk


menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan, rasio ini
juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu
perusahaan. Tujuannya adalah agar terlihat perkembangan perusahaan
dalam rentang waktu tertentu, baik penurunan atau kenaikan, sekaligus
mencari penyebab perubahan tersebut

4. Jenis- Jenis Rasio Profitabilitas


Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, ada beberapa jenis rasio
profitabilitas yang dapat digunakan. Masing-masing jenis rasio profitabilitas
digunakan untuk menilai serta mengukur posisi keuangan perusahaan dalam
suatu periode tertentu atau untuk beberapa periode Kasmir (2016: 197) Jenis
rasio profitabilitas antara lain :

a. Net Profit Margin


Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba bersih dari penjualan yang dilakukan perusahaan. Margin laba bersih
merupakan ukuran keuntungan dengan membandingkan antara laba setelah
bunga dan pajak dengan penjualan. Rasio ini menunjukkan pendapatan
bersih perusahaan atas penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik
karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup
tinggi. Standar rata-rata industry untuk Net Profit Margin adalah 20%.
Rumus :
Laba Setelah Bunga dan Pajak
Net Profit Margin = x 100 %
Penjualan

b. Gross Profit Margin


Gross profit margin adalah margin laba kotor yang menunjukkan laba yang relatif
terhadap perusahaan dengan cara penjualan bersih dikurangi harga pokok
penjualan. Semakin besar gross profit margin semakin baik keadaan operasi
perusahaan, karena hal ini menunjukkan bahwa harga pokok penjualan
relatif lebih rendah dibandingkan dengan penjualan, demikian pula
sebaliknya, semakin rendah rendah gross profit Margin semakin kurang baik
operasi perusahaan. Rata-rata standar industri untuk gross profit margin
yaitu 30%.

Rumus :
Laba Kotor
Gross Profit Margin = x 100 %
Penjualan

c. Return on Assets (ROA)


ROA menunjukkan kemampuan perusahaan dengan menggunakan seluruh aktiva
yang dimiliki untuk menghasilkan laba setelah pajak.

Rasio ini penting bagi pihak manajemen untuk mengevaluasi efektifitas dan
efisiensi manajemen perusahaan dalam mengelola seluruh aktiva perusahaan.
Semakin besar ROA, maka semakin efisien penggunaan aktiva perusahaan
atau dengan kata lain dengan jumlah aktiva yang sama bisa dihasilkan laba
yang lebih besar, dan begitu pula sebaliknya. Standar rata-rata industry
untuk Return On Asset adalah 30%.
Rumus :
Laba Setelah Bunga dan Pajak
Return On Asset = x 100 %
Total Aktiva

d. Return on Equity (ROE)


ROE menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba setelah
bunga dan pajak dengan menggunakan modal sendiri yang dimiliki perusahaan.

Rasio ini penting bagi pemegang saham untuk mengetahui efektifitas dan
efisiensi pengelolaan modal sendiri yang dilakukan oleh pihak manajemen
perusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin efisien penggunaan
modal sendiri yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan. Standar
rata-rata industry untuk Return On Equity adalah 40%.
Rumus :
Laba Setelah Bunga dan Pajak
Return On Equity = x 100%
Modal Sendiri

5. Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja


Penilaian kinerja merupakan suatu hal yang penting dalam proses
perencanaan dan pengendalian. Melalui penilaian kinerja, perusahaan dapat
melakukan perencanaan dan dapat memilih strategi yang dapat dilaksanakan
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara umum. Disamping
tujuan-tujuan di atas, pengukuran kinerja mempunyai manfaat bagi
manajemen untuk menciptakan organisasi yang efektif dan efisien (Mutia,
2018). Tujuan dari penilaiaan kinerja perusahaan adalah :
1. Untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu perusahaan memenuhi
kewajiban keuangan saat ditagih.
2. Untuk mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban keuntungannya apabila perusahaan tersebut
dilikuiditasi baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka
panjang.
3. Untuk mengetahui tingkat profitabilitas, yaitu suatu kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba periode tertentu.
4. Untuk mengetahui stabilitas usaha, yaitu kemampuan perusahaan untuk
melakukan usahanya dengan stabil dan mempertimbangkan perusahaan
untuk membayar deviden secara teratur.

Penilaian kinerja dilakukan untuk menekankan prilaku semestinya dan


untuk menegakkan prilaku yang semestinya diinginkan melalui umpan
balik hasil kinerja pada waktu penghargaan. Menurut (Mutia: 2018),
manfaat dari penilaian kinerja perusahaan adalah sebagai berikut

1. Untuk mengukur prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi dalam


suatu periode tertentu yang mencerminkan tinhkat keberhasilan
pelaksanaan kegiatannya .
2. Selain digunakan untuk melihat kinerja organsisasi secara
keseluruhan, maka pengukuran kinerja juga dapat digunakan untuk
menilai kontribusi suatu bagian dalam pencapaian tujuan secara
keseluruhan .
3. Dapat digunakan sebagai dasar penentuan strategi perusahaan untuk
masa yang akan datang .
4. Memberi petunjuk dalam pembuatan keputusan dan kegiatan
organisasi pada umumnya dan divisi atau bagian organisasi pada
khususnya.
5. Sebagai dasar penentuan kebijaksanaan penanaman modal agar dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.

Hasil penilaian kinerja juga dapat dijadikan sebagai alat evaluasi kinerja
manajemen apakah mereka telah bekerja secara efektif atau tidak. Jika berhasil
mencapai target yang ditentukan bisa dikatakan bahwa mereka berhasil bekerja
secara efektif. Namun, sebaliknya jika tidak berhasil mencapai target yang telah
ditentukan, ini akan menjadi pelajaran bagi manajemen untuk periode kedepan.

Penelitian Sebelumnya
Adapun beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Tabel II. 1
Penelitian Terdahulu

No Tahun Nama Peneliti Judul Peneliti Hasil Penelitian


1 2021 Hilma, S. dkk. Analisis Kinerja Keuangan Kinerja keuangan PT
Berdasarkan Rasio Likuiditas Pos Indonesia (Persero)
dan Rasio Profitabilitas Pada dengan menggunakan
PT Pos Indonesia (Persero) rasio profitabilitas dan
rasio likuiditas dapat
dikatakan dalam
kondisi kurang baik.
Karena PT Pos
Indonesia (Persero)
nilai return on assets,
return on equity, dan
net profit margin tidak
memenuhi standar
industri yang telah
ditetapkan secara umum
2 2021 Sari dan Susi Analisis Rasio Profitabilitas Perbandingan rasio-
Pada PDAM Tirta Merapi rasio profitabilitas
Kabupaten Klaten memiliki hasil yang
Berdasarkan Operating Profit hampir sama, yaitu
Margin, Net Profit Margin, cenderung mengalami
Return On Asset dan Return fluktuasi, yaitu rasio
On Equity Operating Profit Margin
dan rasio Return On
Asset mengalami
kenaikan. Sedangkan
rasio Net Profit Margin
tidak mengalami
kenaikan maupun
penurunan dan rasio
Return On Equity juga
mengalami penurunan
tahun 2018. Hal ini
menunjukan bahwa
perusahaan belum
mengelola keuanganya
secara efektif
3 2018 Surya dan Analisis Profitabilitas Dalam Kinerja keuangan
Muhammad Menilai Kinerja Keuangan perusahaan dari tahun
Pada PT. Taspen (Persero) 2012-2016 menunjukan
Medan perusahaan berada pada
kondisi yang kurang
baik, karena nilai ROA
dan ROE yang
cenderung mengalam
penurunan .
4 2018 Mutia Raisa Analisis Rasio Profitabilitas Kinerja Keuangan PT
Nasution Sebagai Alat Untuk Menilai Jayawi Solusi Abadi
Kinerja Keuangan Pada PT Medan selama tahun
Jayawi Solusi Abadi Medan 2013-2017 dinilai
sangat kurang baik
berdasarkan hasil
perhitungan rasio
profitabilitas yang
masih berada jauh
dibawah standar
industry.
5 2017 Slamet Heri Penilaian Kinerja Keuangan Penilaiaan kinerja
Winarno Perusahaan Melalui Analisis keuangan dengan rasio
Profitabilitas NPM, ROA dan ROE
selama tahun 2014-
2016 dapat dikatakan
baik, hal ini tercermin
dari nilai masing-
masing indikator
kinerja keuangan
tersebut. Nilai-nilai
NPM menunjukkan
bahwa perusahaan
memiliki kinerja
kemampulabaan yang
baik, sedangkan nilai-
nilai ROA dan ROE
juga menunjukkan
keoptimalan perusahaan
dalam pengelolaan asset
dan modalnya dalam
menghasilkan
keuntungan.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya atau kajian terdahulu adalah
variabel penilaian kinerja yang digunakan. Pada penelitian ini variabelnya adalah rasio
profitabilitas dengan menggunakan net profit margin, gross profit margin, return on
assets, dan return on equity. Selain variabel penilaian hal lain yang membedakan
penelitian ini dengan kajian terdahulu adalah objek penelitiannya. Pada penelitian ini
objek yang digunakan adalah laporan keuangan PERUMDA Tirta Sanjiwani Gianyar
periode 2018 sampai 2020.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Air Minum (PERUMDA) Tirta Sanjiwani yang
belokasi di Jl. Astina Timur, Samplangan, Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali.

3.2 Objek Penelitian


Objek penelitian merupakan sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
dan kegunaan tertentu mengenai suatu hal objektif, valid dan reliable tentn suatu hal atau
variabel tertentu (Sugiyono, 2017: 41). Objek penelitian dalam penelitian ini berupa
laporan keuangan, yaitu laporan laba rugi, neraca dan laporan perubahan modal
Perusahaan Air Minum (PERUMDA) Tirta Sanjiwani Kabupaten Gianyar selama
tahun 2018-2020.

3.3. Variabel Penelitian


3.3.1 Identifikasi Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel Bebas (Independent Variabel)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2017: 39). Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Net Profit Margin, Gross Profit
Margin, Return On Assets dan Return On Equity.

2. Variabel Terikat (Dependent Variabel)


Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
adanya variabel bebas (Sugiyono, 2017: 39). Yang menjadi variabel terikat dalam
penelitian ini adalah kinerja keuangan .

3.3.2 Definisi Operasional Variabel


Menurut (Sugiyono, 2017: 38) variabel penelitian adalah “ suatu atribut atau sifat
atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari atau ditarik kesimpulannya”. Berikut
adalah definisi dari masing- masing variabel dalam penelitian ini.
a. Net Profit Margin (Margin Laba Bersih)
NPM merupakan rasio yang digunakan untuk menunjukan kemampuan
perusahaan dalam mengahsilkan keuntungan bersih setelah di potong
pajak. Rasio ini menunjukkan perbandingan antara laba bersih sesudah pajak
dengan penjualan bersih. Melalui rasio ini kita dapat mengetahui sampai
sejauh mana efisiensi perusahaan dalam mencapai volume untuk
menghasilkan laba yang diharapkan. Rata-rata standar industri untuk net
profit margin yaitu 20% .
Rumus
Laba Setelah Bunga dan Pajak
Net Profit Margin = x 100 %
Penjualan Bersih

b. Gross Profit Margin (GPM).


Gross Profit Margin adalah margin laba kotor yang menunjukkan laba
yang relatif terhadap perusahaan dengan cara penjualan bersih
dikurangi harga pokok penjualan. Rata-rata standar industri untuk
gross profit margin yaitu 30%.

Rumus
Laba Kotor
Gross Profit Margin = x 100 %
Penjualan

c. Return On Assets (ROA)


Rasio ini menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan
dalam perusahaan. Rasio ini penting bagi pihak manajemen untuk
mengevaluasi efektifitas dan efisiensi manajemen perusahaan dalam
mengelola seluruh aktiva perusahaan. Rata-rata standar industri untuk
return on investment yaitu 30%.

Rumus
Lababersih Setelah Bunga dan Pajak
Return On Assets = x 100%
Total Aktiva

d. Return On Equity (Rentabilitas Modal Sendiri)


Return on equity atau rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk
mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. ROE
digunakan untuk mengukur besarnya pengembalian terhadap investasi pada
pemegang saham. Angka tersebut menunjukan seberapa baik manajemen
memanfaatkan investasi para pemegang saham. Tingkat ROE memiliki
hubungan yang positif dengan harga saham, sehingga semakin besar ROE
semakin besar juga harga pasar. Rata-rata standar industrinya adalah 40%

Rumus
Laba Setelah Bunga dan Pajak
Return On Equity = x 100 %
Total Modal Sendiri

e. Kinerja Keuangan
Kinerja Keuangan Merupakan suatu analisis yang digunakan untuk melihat
sejauh mana keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba.
Sehingga dapat melihat prospek pertumbuhan, dan potensi perkembangan
baik perusahaan dengan mengandalkan sumber daya yang ada.

3.4 Jenis dan Sumber Data


Jenis dan sumber data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
3.4.1 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif , Menurut Nova
(2019), data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang
diangkakan.
Data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan
perusahaan yaitu laporan laba rugi, neraca dan laporan perubahan ekuitas
PERUMDA Tirta Sanjiwani Gianyar dari tahun 2018-2020. Data-data ini
digunakan untuk mengetahui jumlah atau besaran dari analisis Rasio Profitabilitas
dalam menilai kinerja keuangan PERUMDA Tirta Sanjiwani Gianyar.

3.4.2 Sumber Data


Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, Menurut
Nova (2019), sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau
dokumen.
Dalam penelitian ini, data sekunder diperoleh melalui instansi terkait yaitu Kantor
PERUMDA Tirta Sanjiwani Gianyar yang meliputi :
a. Data laporan keuangan yang berupa : Laporan Laba Rugi, Neraca dan Laporan
Perubahan Ekuitas selama 3 tahun terakhir sejak tahun 2018 sampai dengan
2020.
b. Sumber internet, buku-buku literature, jurnal- jurnal yang telah dipublikasi dan
penelitian-penelitian terdahulu juga dijadikan referensi sebagai bahan dan
perbandingan penelitian penulis.

3.5 Metode Pengumpulan Data


Dalam melakukan penelitian ini penulis mengumpulkan data yang diperlukan melalui
metode berikut:
1. Observasi
Observasi merupakan pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan secara
langsung di lokasi untuk memperoleh data yang akurat (Ervita, 2020). Observasi
dapat dibagi menjadi dua, yaitu observasi langsung dan observasi tidak langsung.
Obsevasi ini dilakukan oleh peneliti dengan datang langsung ke lokasi penelitian
untuk memperoleh laporan keuangan.

2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan kegiatan pengumpulan dokumen dengan cara meminta data
pada pihak Perusahaan Umum Daerah Air minum Tirta Sanjiwani Gianyar yang
berkaitan dengan permasalahan yang diteliti oleh penulis. Dokumen yang
diperlukan oleh penulis berupa laporan keuangan yaitu laporan laba rugi,
neraca dan laporan perubahan ekuitas periode 2018- 2020 pada Perusahaan
Umum Daerah Air minum Tirta Sanjiwani Gianyar.

3. Studi Kepustakaan
Penelitian ini dilakukan dengan cara pengumpulan data yang berasal dari literature
dan jurnal-jurnal yang telah dipublikasi yang berhubungan dengan konsep teori rasio
profitabilitas untuk menunjang penelitian ini, dengan mengutip beberapa teori yang
dikemukakan oleh beberapa ahli yang ada kaitannya dengan permasalahan yang
dibahas.

3.6 Teknik Analisis Data


Analisis data merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah
dibaca dan diinterpretasikan (Ervita, 2020).
Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini berupa metode analisis
deskriptif kuantitatif yaitu menggambarkan bagaimana penilaian kinerja dengan
menggunakan angka rasio keuangan, yaitu rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas
merupakan rasio untuk mengukur seberapa besar tingkat keuntungan yang dapat
diperoleh oleh perusahaan. Langkah-langkah yang dilakukan penulis adalah sebagai
berikut :
1. Mengumpulkan data- data dari PERUMDA Tirta Sanjiwani yang dibutuhkan seperi
laporan keuangan yang terdiri dari Laporan Laba Rugi, Neraca dan Laporan
Perubahan Ekuitas pada periode 2018 sampai dengan 2020.
2. Menghitung rasio keuangan dengan menggunakan metode analisis rasio profitabilitas
sesuai rumus yang sudah ditentukan berdasarkan Laporan Laba Rugi, Neraca dan
Laporan Perubahan Ekuitas periode 2018 sampai dengan 2020.
3. Menganalisis hasil dari perhitungan rasio tersebut untuk mengetahui bagaimana
tingkat rasio profitabilitas dari PERUMDA Tirta Sanjiwani Gianyar periode 2018
sampai dengan 2020.
4. Menyimpulkan semua hasil perhitungan analisis rasio profitabilitas PERUMDA Tirta
Sanjiwani periode 2018 sampai dengan 2020.

Anda mungkin juga menyukai