Anda di halaman 1dari 5

Nama : fiatus zahro

Nim : 200210204026
Kelas :A
Prodi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Matkul : Kajian Bahasa Indonesia SD
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Ujian Akhir Semester


Apresiasi reseptif dan Produktif

1. Pendekatan Produktif Prosa

Prosa
Legenda Danau Toba

Tersebutlah seorang pemuda yatim piatu yang miskin. Ia tinggal


seorang diri di bagian Utara Pulau Sumatra yang sangat kering. Ia hidup
dengan bertani dan memancing ikan.
Suatu hari, ia memancing dan mendapatkan ikan tangkapan yang aneh.
Ikan itu besar dan sangat indah. Warnanya keemasan. Ia lalu melepas
pancingnya dan memegangi ikan itu. Tetapi saat tersentuh tangannya, ikan itu
berubah menjadi seorang putri yang cantik! Ternyata ia adalah ikan yang
sedang dikutuk para dewa karena telah melanggar suatu larangan. Telah
disuratkan, jika ia tersentuh tangan, ia akan berubah bentuk menjadi seperti
makhluk apa yang menyentuhnya. Karena ia disentuh manusia, maka ia juga
berubah menjadi manusia.
Pemuda itu lalu meminang putri ikan itu. Putri ikan itu menganggukan
kepalanya tanda bersedia.
“Namun aku punya satu permintaan, kakanda.” katanya.
“ Aku bersedia menjadi istri kakanda, asalkan kakanda mau menjaga
rahasiaku bahwa aku berasal dari seekor ikan.”
“ Baiklah, Adinda. Aku akan menjaga rahasia itu. “ kata pemuda itu.
Akhirnya mereka menikah dan dikaruniai seorang bayi laki-laki yang
lucu bernama samosir. Namun ketika beranjak besar, si Anak ini selalu merasa
lapar. Walapun sudah banyak makan-makanan yang masuk kemulutnya, ia tak
pernah merasa kenyang.
Suatu hari, karena begitu laparnya, samosir makan semua makanan
yang ada di meja, termasuk jatah makan kedua orang tuanya. Sepulang dari
ladang, bapaknya yang lapar mendapati meja yang kosong tak ada makanan,
marahlah hatinya. Karena lapar dan tak bisa menguasai diri, keluarlah kata-
katanya yang kasar.
“ Dasar anak keturunan ikan! “
Ia tak menyadari, dengan ucapannya itu, berarti ia sudah membuka
rahasia istrinya.Seketika itu juga sang anak sambil menangis pergi menemui
ibunya dan menanyakan apakah benar dirinya adalah “anak keturunan ikan.”
Mendengar hal tersebut, sang ibu pun terkejut karena suaminya telah
melanggar sumpah mereka terdahulu.
Segeralah pergi mendaki bukit yang terletak tidak jauh dari rumahnya.
Setelah itu si ibu memutuskan untuk kembali ke alamnya. Lalu tiba tiba langit
berubah gelap dan petir menyambar disertai bunti guruh yang megelegar.
kemudian turunlah hujan dengan derasnya. Putri melompat ke dalam sungai
dan tiba-tiba beruba menjadi seekor ikan mas yang sangat besar Sang ayah
menjadi sedih dan sangat menyesal atas perbuatannya. Namun nasi sudah
menjadi bubur. Pada saat yang sama, sungai itupun banjir, beberapa waktu
kemudian, air sungai itu meluap kemana-mana dan tergenanglah lembah
tempat sungai itu mengalir. Toba tak bisa menyelamatkan dirinya, dia mati
tenggelam oleh genangan air. Lama-krlamaan, genangan air itu semakin luas
dan beruba menjadi sebuah danau yang sangat besar dan kemudian hari
dinamakan danau toba dan pulau kecil-kecil dinamakan pulau samosir.

2. Naskah Drama
Legenda Danau Toba

Adegan 1

Seorang anak yatim piatu yang tinggal di sebelah utara pulau Sumatra yang sangat
kering dengan peralatan pancingnya. Pekerjaan ia sehari-hari nya Bertani dan
memancing.
suatu hari toba memancing ikan di suatu sungai.

Toba : ( mengayun paancing sambal melaamun )


Toba : “ wah, pada hari ini aku mendapatkan ikan mas. Besar lagi. Cukup untuk dua
Hari kumakan.

Toba memegangi ikat mas itu. Pada saat disentuh tangannya ikan itu beruba menjadi
putri yang sangat cantic. Dia ikan yang sedang dikutut para dewa karena telah
melanggar suatu larangan. Telah disuratkan, jika dia tersentuh tangan, ia akan beruba
bentuk menjadi seperti mahluk apa yang menyentuhnya. Karna dia disentu toba.
Maka ia juga beruba menjadi manusia.

Toba : “ putri darimana kau ?.”


Putri : “aku putri. Aku dari kayangan. Nama kamu siapa ya ? Saya perna dikutuk
oleh para dewa karena telah melanggar peraturan di kayangan dan telah
disurat jika saya tersentuh tangan Maka saya akan beruba menjadi mahluk
yang menyentuh saya. Karana saya
Disentuh oleh manusia, maka saya menjadi seorang manusia.”
Toba : nama aku toba. “ panjang sekali ceritamu. Ah ! sudahlah, kamu pulang dulu
kerumahku.

Siang hari toba mau menyatakan cinta nya terhadap putri ikan mas itu, roba sambal
meminang sang putri ikan mas. Putri ikan itu menganggukan kepalanya tanda bersedia.
Toba :” apakah kamu mau jadi istriku ? “
Putri : “ namun aku punya satu permintaan , kakanda. Aku bersedia menjadi istri
Kakanda , asalka kakanda mau menjaga rahasiaku bahwa aku berasal dari
Seekor ikan !”
Toba : “ baiklah, aku akan menjaga rahasia itu.”

Adegan II
Pada akhirnya toba dan putri ikan mas menikah, dan dikaruniai seorang anak bayi laki-laki
yang sangat lucu
Putri : “ anak kita dikasih nama apa kakanda ? “
Toba : “ anak ini sangat lucu aku beri nama “ samosir “ . apakah adinda setuju ?”
Putri : “ samosir nama yang sangat bagus .”

Samosir tumbuh menjadi anak yang tampan, tetapi samosir punya kebiasaan buruk, ia sering
merasa lapar, hal ini sering membuat toba marah. Berterik sambal setengah marah.
Toba : “ adinda, apakah kau tidak masa pada hari ini ? bagaimana kau ini ?”
Putri : “ maaf baginda tadi samosir sangat lapar.”
Samosir : “ maaf, ayah. Tadi, samosir sangat lapar, jadi samosir makan punyanya
ayah.”
Toba : “ ya ayah maafin, lain kali jangan kamu ulangin ya.”
Samosir : “ baik ayah.”
Adegan III
Hal ini berlangsung terus dilakukan samosir, maemakan makanan ayahnya yang sudah
disiapkan oleh ibunya. Pada akhirnya kesabaran toba sudaah melampaui batas.
Toba : “ samosir, apa yang waktu itu kau janjikan kepada ayah ? kamu melanggar
Janjimu ?”
Putri : “ jangan kakanda, samosir masih kecil, kalau samosir sakit gimana ?”
Toba : “ ini jadinya anakmu yang suka dimanja.”
Putri : “ sekarang terserah kakanda ! kalau kakanda ingin menghukum samosir.
Silahkan !”
Toba : “ baik, kamu tetap menjalani hukumannya, selama seminggu kamu tidak
tidur
dikamar, melainkan tidur di Gudang.”
Samosir : “ iya ayah, samosir mengerti.”

Toba menarik telingah samosir, sambal membawa samosir krluar di luar rumah, toba sangat-
sangat marah terhadap samosir.
Toba : “ sudah ! tidak ada kata maaf buat anak nakal seperti kamu !, Dasar kurang
Ajar . tidak tahu di untung. Dasar anak keturunan ikan !”

Sambal mnangis, samosir berlari pulang menemui ibunya di rumah. Kepada ibunya samosir
mengadukan bahwa dia dipukul ayahnya. Semua kata-kata cercaan yang di ucapkan ayahnya
diceritakan pula terhadap ibunya. Mendengar cerita samosir, sang ibu sedih sekali. Terutama
karena suaminya sudah melanggar sumpahnya dengan kata-kata buruk yang dia ucapkan
kepada anaknya itu.
Putri : “ anakku, apakah kamu berkata jujur ?”
Samosir : “ apa benar aku ini anak ikan.”
Putri : “ ibu mintak kamu untuk tidak memperdulikan perkataan ayahmu.”
Samosir : “ baik ibu.”

Segeralah pergi mendaki bukit yang terletak tidak jauh dari rumahnya. Setelah itu si ibu
memutuskan untuk kembali ke alamnya. Lalu tiba tiba langit berubah gelap dan petir
menyambar disertai bunti guruh yang megelegar. kemudian turunlah hujan dengan derasnya.
Putri melompat ke dalam sungai dan tiba-tiba beruba menjadi seekor ikan mas yang sangat
besar Sang ayah menjadi sedih dan sangat menyesal atas perbuatannya. Namun nasi sudah
menjadi bubur. Pada saat yang sama, sungai itupun banjir, beberapa waktu kemudian, air
sungai itu meluap kemana-mana dan tergenanglah lembah tempat sungai itu mengalir. Toba
tak bisa menyelamatkan dirinya, dia mati tenggelam oleh genangan air. Lama-krlamaan,
genangan air itu semakin luas dan beruba menjadi sebuah danau yang sangat besar dan
kemudian hari dinamakan danau toba dan pulau kecil-kecil dinamakan pulau samosir.
3. Prosa ke Naskah Drama dalam cerita anak Sekolah Dasar. Usia 11-14 Tahun. Sangat
cocok untuk anak Kelas V-VI SD. Karna cerita tersebut merupakan Legenda Danau
Toba.

Anda mungkin juga menyukai