FLOWMETER
FLOWMETER
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK IV
KELAS A
Ardiansyah (1907035358)
Ifra Jufinda Yasa (1907036010)
Riza Amelia (1907036034)
Satria Lian (1907035321)
Flowmeter adalah alat untuk mengukur jumlah atau laju aliran dari suatu fluida yang
mengalir dalam pipa atau sambungan terbuka. Dalam suatu aliran fluida ada suatu debit yang
dapat diukur berdasarkan beda tinggi dan waktu yang didapat dalam 1 Liter dan dapat juga
diukur dengan persamaan kalibrasi. Praktikum ini bertujuan agar dapat mengukur debit aliran,
menentukan persamaan kalibrasi alat dan menghitung ketelitian alat yang digunakan. Alat
yang digunakan dalam percobaan adalah, venturimeter, orificemeter dan rotameter. Prinsip
kerja antara orificemeter dan venturimeter hampir sama, yaitu dengan mengalirkan fluida
melalui nozzle maka akan terjadi beda tekanan pada nozzle tersebut. Namun yang
membedakan adalah pada orificemeter beda tekanan terjadi sebelum dan sesudah nozzle, pada
venturimeter beda tekanan terjadi sebelum dan pada saat melalui nozzle tersebut. Sedangkan
rotameter dengan mengalirkan fluida dari bawah ke atas melalui tabung dan float yang ada
pada tabung. Dari hasil percobaan dengan menggunakan tiga alat flowmeter seperti,
venturimeter, orificimeter dan rotameter, maka dapat disimpulkan alat yang mempunyai
keakuratan dalam mengukur debit air adalah rotameter karena persamaan R2 paling mendekati
1 yaitu R² = 0,9944 dan persamaan pendekatan y = 0,9426x-0,9302.
A
2
1
-1 ……………………………………………....…….(1.2)
A
2
dimana :
C0 : koefisien orifice
A0 : luas penampang lubang orifice
Q : Debit Aliran, ft3/det
A1 : Luas Penampang Pipa, ft2
A2 : Luas Penampang Nozzle,ft2
Ρ : Berat Jenis Fluida, lbm/ft3
gc : Konstanta Gravitasi, 32,174 lbm ft/lbf det
Δp : Penurunan Tekanan, lbf/ft2
Δh : Beda Tinggi Fluida pada Manometer
1.1.6. Venturimeter
Hambatan meter adalah suatu alat ukur yg meminimumkan rugi karena bentuk.
Disini bentuk garis alir jelas mengeliminasi pemisahan lapisan batas sehingga
hambatan dapat diabaikan. Sudut konvergen berkisar antara 25 – 300, dan sudut
divergen tidak lebih dari 70. Venturimetr ini pembuatannya cukup sulit dan mahal, dan
untuk ukuran besar terlalu memakan tempat. Rugi tekanan pada venturi sekitar 10 %
dari penurunan tekanan total (lebih kecil dari orifice).
æ Δp ö
2.g c ç
ç p ÷÷
Q = Cv . A2 è ø ..................................................................(1.3)
2
æ A2 ö
1- ç
çA ÷ ÷
è 1ø
Dengan :
Gambar 3. Rotameter
Pada rotameter ini perubahan tekanannya tetap, tetapi area aliran fluidanya
berubah-ubah sesuai dengan kecepatan debit aliran fluida. Hal ini berakibat pada naik
turnunya benda pengapung. Perubahan naik turun benda pengapung ini dijadikan dasar
untuk menentukan debit aliran fluida.
Berdasarkan gaya-gaya yang bekerja pada benda pengapung pada keadaan
seimbang dan dibantu dengan memanfaatkan persamaan kontinuitas, berikutnya juga
dengan melakukan manipulasi matematis untuk penyederhanaan, maka didapat
persamaan untuk rotameter :
2g c .Vf (ρ f - ρ ).1
Q = C r .A 0 .................................................................................(1.4)
æ A 2ö
A f .ρç1 - 0 2 ÷
ç A ÷
è 1 ø
Dengan :
Q : Debit Aliran, ft3/det
Cr : Koefisien Discharger Venturimeter
A0 : Luas Penampang Pipa, ft2
A1 : Luas Penampang Nozzle, ft2
Ρ : Berat Jenis Fluida, lbm/ft3
gc : Konstanta Gravitasi, 32,174 lbm ft/lbf det
Δp : Penurunan Tekanan, lbf/ft2
Δh : Beda Tinggi Fluida pada Manometer
Secara empiris, debit aliran fluida untuk venturimeter, orificemeter maupun
rotameter juga dapat dirumuskan dengan
Q = a.h b ..................................................................................................................(1.5)
Dengan :
4 5,195 22 6 17 7 4 3
6 7,488 30 10 50 11 6 5
7 8,314 40 15 35 20 7 5
3.2 Pembahasan
Didapatkan hubungan kurva Ketinggian Air vs debit air pada venturimeter,
orificemeter dan rotameter dan hubungan kurva kehilangan tenaga pada venturimeter,
orificemeter, dan rotameter sebagai berikut:
3.2.1 Kurva Ketinggian Air Vs Debit Air pada venturimeter,Orificemeter dan
Rotameter
Percobaan flowmeter dilakukan dengan cara mengalirkan air menggunakan
pompa ke dalam alat flowmeter yang terdiri dari venturimeter, orificemeter, dan
rotameter. Kecepatan alir air diatur sehingga didapat tinggi air minimum pada setiap
manometer yang terhubung pada flowmeter. Untuk venturimeter, perbedaan tinggi air
merupakan selisih tinggi air pada manometer h1 dan h2. Perbedaan tinggi air pada
orificemeter merupakan selisih tinggi air pada manometer h6 dan h7, sedangkan
perbedaan tinggi air pada rotameter terukur langsung pada nilai yang tertera di dinding
tabung rotameter tersebut. Kecepatan alir air kemudian dinaikkan kembali dan
dilakukan pengukuran tinggi air pada setiap manometer. Pengukuran dihentikan jika
salah satu manometer telah mencapai tinggi maksimum.
Selain mengukur perbedaan tinggi air pada setiap flowmeter, juga dilakukan
pengukuran debit aliran air yang keluar dari alat sebanyak 3 kali pengulangan.
Pengukuran dilakukan dengan menampung air yang keluar menggunakan gelas ukur
1000 ml. Waktu yang dibutuhkan untuk menampung air yang keluar sebanyak 1000 ml
dicatat dan dihitung debit alirannya. Pengukuran debit aliran ini dilakukan untuk
mengetahui jenis flowmeter yang memiliki tingkat keakuratan terbaik.
Berdasarkan data pada Tabel B.1 dalam lampiran, dapat dibuat grafik hubungan
antara ketinggian air dalam manometer (h, mmH2O) dengan debit air rata-rata (Q,
L/menit) pada venturimeter, orificemeter dan rotameter.
60
50 y = 7,6203x - 19,333
R² = 0,5555
Tinggi Unggun (mmH2O)
40 Venturimeter
Orificemeter
30
Rotameter
y = 5,2812x - 6,2953
20 Linear (Venturimeter)
R² = 0,8956
Linear (Orificemeter)
10 y = 0,9426x - 0,9302
R² = 0,9944 Linear (Rotameter)
0
5 6 7 8 9 10
Debit Air, Q (L/m)
Gambar 3.1 Kurva hubungan antara ketinggian air dalam manometer (mmH2O)
dengan debit air (L/menit) pada venturimeter, orificemeter dan
rotameter
20
Kehilangan Tenaga, h
y = 3,6478x - 12,864
R² = 0,7839 Venturimeter
15
Orificemeter
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dengan menggunakan tiga alat flowmeter yaitu
orificimeter, venturimeter, dan rotameter maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Kalibrasi pada venturimeter, rotameter, dan orificemeter berfungsi untuk
menjaga kualitas proses dan hasil proses pengukuran, mengetahui terjadinya
penyimpangan alat ukur, dan kelayakan pakai dari alat tersebut.
2. Kisaran kerja terbaik pada venturimeter saat mendapatkan hasil beda tekanan
dan kisaran kerja terbaik pada orificemeter saat mendapatkan hasil laju alir
volum dan massa fluida pada prinsip beda tekanan.
3. Alat yang mempunyai keakuratan dalam mengukur debit aliran air adalah
rotameter, karena persamaan R² = 1 dan persamaan pendekatan y = 0,9426x –
0,9302.
4. Kehilangan tenaga terbesar dihasikan oleh rotameter, sedangkan kehilangan
tenaga terkecil dihasilkan oleh venturimeter dan orificimeter.
4.2 Saran
Praktikan diharapkan agar lebih teliti dalam menentukan kehilangan tenaga, beda
tinggi tekanan, dan pengaturan laju alir air.
DAFTAR PUSTAKA
Ardy Haryanto, Agung Widodo dan Francisca Dewi. 2013. Pengaruh Jarak Peletakan
Vortab Flow Conditioner Terhadap Koefisien Kerugian Head Aliran Fluida Pada
Orifice. Malang:Universitas Brawijaya Malang.
Fathor Rohman, 2009, Prototype Alat Pengukur Kecepatan Aliran Dan Debit Air.
(Flowmeter) Dengan Tampilan Digital, Universitas Gunadarma, Depok.
Tim penyusun. 2021. Penuntun Praktikum Instrumentasi dan Pengendalian Proses.
Program Studi DIII Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Riau.
Pekanbaru.
Tri Hartono. 2010. Aliran Fluida Dalam Pipa. Makassar: Politeknik Negri Ujung
Pandang.
Yudha, Priyantini, Noor, 2010, “Sistem Pengukuran Kecepatan Arus Air Sungai.
Berbasis Mikrokontroler At89s8252”, Universitas Islam Negeri, Malang
LAMPIRAN A
LAPORAN SEMENTARA
4 11,55 11,78 11,92 322 300 316 250 253 248 231 241
6 7,98 8,06 8,00 323 293 313 245 250 248 198 237
7 7,16 7,17 7,32 328 288 313 243 248 248 213 228
B.1 Waktu
Untuk skala flowmeter 4:
!!,## %&'()
Percobaan 1: *+
= 0,193 menit
!!,,- %&'()
Percobaan 2: *+
= 0,196 menit
!!,./ %&'()
Percobaan 3: *+
= 0,198 menit
(+,!.12+,!.*2+,!.-)4&)56
Waktu rata-rata: 1
= 0,196 menit
B.2 Debit
Untuk skala flowmeter 4:
7(894& ! <
𝑄 = :;'69 = +,!.* 4&)56 = 5,195 L/menit
B.3 Venturimeter
Untuk skala flowmeter 4:
Beda tinggi (Δh) = h1 – h2 = 322 – 300 = 22
Kehilangan tenaga (h) = h1 – h3 = 322 – 316 = 6
B.4 Orificemeter
Untuk skala flowmeter 4:
Beda tinggi (Δh) = h6 – h7 = 248 – 231 = 17
Kehilangan tenaga (h) = h6 – h8 = 248 – 241 = 7
B.5 Rotameter
Untuk skala flowmeter 4:
Beda tinggi (Δh) = h5 – h4= 253 – 250 = 3
Keterangan:
∆h : Beda Tinggi (mm)
h : Kehilangan Tenaga (mm)
LAMPIRAN C
DOKUMENTASI