Anda di halaman 1dari 21

MODUL PERKULIAHAN

MATA KULIAH PENGAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA

DOSEN PENGAMPU
Dra. Indriani Nisja, M.Pd
Suci Dwinitia, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


STKIP PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2020

1
TINJAUAN MATA KULIAH
A. DESKRIPSI MATA KULIAH
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH
1. Sikap
Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap
S1
religius.
Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan
S2
agama, moral dan etika.
Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
S4 dan bernegara berdasarkan Pancasila.
Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap
S5 masyarakat dan lingkungan.
Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya
S8
secara mandiri.
S9 Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik.

2. Keterampilan Umum

Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif, dalam


konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang
KU1
memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang
keahliannya.
KU2 Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur.
Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan
KU7 supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada
pekerja yang berada di bawah tanggungjawabnya
Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada
KU8 dibawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara
mandiri.

3. Keterampilan Khusus
Terampil menganalisis dan menerapkan teori, konsep, pendekatan dalam
KK1 pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia; serta menghasilkan desain
pembelajaran; yang inovatif untuk pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia.
Terampil merencanakan dan melakukan kajian terhadap implementasi
KK2 pendidikan bahasa dan sastra Indonesia melalui pendekatan secara terintegrasi.

Terampil berbahasa dan bersastra Indonesia, secara lisan dan tulisan dalam
KK5 konteks keseharian/umum, akademis, dan pekerjaan; serta mampu menggunakan
salah satu bahasa daerah.

4. Pengetahuan
Menguasai konsep-konsep dasar kebahasaan dan kesastraan, keterampilan
P1 berbahasa dan bersastra, pembelajaran bahasa dan sastra, penelitian bahasa dan
sastra, serta penelitian pendidikan bahasa dan sastra.
P2 Menguasai prinsip-prinsip pedagogi dan psikologi pendidikan bahasa Indonesia.
P3 Menguasai konsep teori pengembangan pembelajaran bahasa dan sastra.

2
C. URUTAN PENYAJIAN
Modul ini terdiri dari beberapa bagian
D. PETUNJUK PENGGGUNAAN MODUL

3
MODUL 8
HAKIKAT KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
a. Pendahuluan
Capaian pembelajaran yang harus dicapai mahasiswa pada bahan kajian hakikat
membaca kritis adalah pada aspek sikap, mahasiswa memiliki ketaqwaan kepada Tuhan yang
Maha Esa dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian, etika, dan moral. Sedangkan untuk
aspek pengetahuan mahasiswa mampu menjelaskan konsep pemahaman kurikulum khususnya
aspek membaca.
Dalam modul ini akan dibahas 3 hal, yakni:
1. Pengertian kurikulum
2. Pengertian KI dan KD
3. Sistematika penulisan KI dan KD membaca dalam kurikulum
Ketiga materi ini perlu Anda kuasai karena semuanya akan menjadi dasar proses
perkuliahan pengajaran keterampilan membaca, mulai dari tahap perencanaan, pemilihan
bahan, media pembelajaran, merancang materi pengajaran membaca, sampai proses penilaian.
Apa pun jenis kurikulum yang digunakan, ketika sampai pada tahapan penentuan KI dan KD
mengenai membaca Anda harus mampu menentukan dan mengembangkannya sesuai dengan
karakter siswa. Untuk itu setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan dapat:
1. Menjelaskan berbagai pengertian kurikulum
2. Menjelaskan pengertian KI dan KD
3. Menjelaskan sistematika penulisan KI dan KD membaca dalam kurikulum
b. Kegiatan Belajar 8
A. Materi
1. Pengertian Kurikulum
Sepanjang perjalanan bangsa, Indonesia telah mengalami 10 kali perubahan
kurikulum. Persoalannya, di manakah letak pengembangan kurikulum yang dilakukan pada
tahun 2013 dapat dikategorikan sebagai hajatan besar? Setidak-tidaknya terdapat berapa hal
yang menandai pengembangan kurikulum 2013 sebagai hajatan besar dibandingkan dengan
pengembangan kurikulum sebelumnya, yaitu:
a. Pengembangan kurikulum 2013 dilaksanakan dalam satu rangkaian pengembangan 8
standar yang terkait dengan reformasi bidang pendidikan, yaitu 4 standar yang menjadi
substansi kurikulum itu sendiri (standar kompetensi lulusan, standar isi, standar
proses, standar penilaian) dan 4 standar lainnya di luar kurikulum.

4
b. Pengembangan kurikulum 2013 dilaksanakan secara menyeluruh mulai dari tingkat
PAUD sampai ke perguruan tinggi.
c. Rumusan kompetensi yang tercantum dalam kurikulum 2013 mencakup ranah:
pengetahuan, keterampilan, sikap.
d. Keterpaduan kurikulum 2013 terlihat pada sinergitas antara pengembangan kurikulum
dengan penyediaan buku (guru dan siswa) dengan pelatihan guru dan pendampingan.
e. Gradasi pengembangan kurikulum 2013 memperlihatkan konsistensi dari kerangka
berpikir dalam penataan materi pelajaran yang berangkat dari umum ke khusus.
f. Pengembangan kurikulum 2013 sangat memerhatikan hasil studi organisasi dunia
tentang hasil capaian siswa Indonesia dalam pembelajaran.
g. Poin sebelumnya melahirkan pertanyaan, mengapa siswa kita lebih besar jumlahnya
yang kurang memiliki kemampuan untuk mengembangkan pikiran.
h. Penekanan pembelajaran melalui pendekatan ilmiah yang berbasis pada proyek.
Terdapat perubahan mendasar dalam kurikulum 2013, khususnya bidang pembelajaran
bahasa Indonesia. perubahan yang dimaksud terjadi pada paradigma penetapan satuan
kebahasaan yang menjadi basis materi pembelajaran. Perubahan pada materi tersebut,
membawa dampak pada perubahan metode pembelajaran. Adapun satuan bahasa yang
menjadi basis pembelajarannya adalah teks. Jadi, pembelajaran bahasa dengan
mempertimbangkan konteks situasi pemakaian bahasa itu sendiri.
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk
mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, dostribusi konten/mata
pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar
per minggu untuk setiap siswa. Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep
pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam
sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan untuk
kurikulum yang akan datang adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban
belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester.
Struktur kurikulum juga gambaran mengenai penerapan prinsip kurikulum mengenai
posisi seorang siswa dalam menyelesaikan pembelajaran di suatu satuan atau jenjang
pendidikan. Dalam struktur kurikulum menggambarkan ide kurikulum mengenai posisi
belajar seorang siswa yaitu apakah mereka harus menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang
tercantum dalam struktur ataukah kurikulum memberi kesempatan kepada siswa untuk
menentukan berbagai pilihan.
2. Struktur Kurikulum SMP/ MTs

5
Beban belajar di SMP/MTs untuk kelas VII, VIII, dan IX masing-masing 38 jam per
minggu. Jam belajar SMP/MTs adalah 40 menit.
Struktur Kurikulum SMP/MTs adalah sebagai berikut:

ALOKASI WAKTU BELAJAR PER


MATA PELAJARAN MINGGU
VII VIII IX
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
.
2 Pendidikan Pancasila dan 3 3 3
. Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 6 6 6
.
4 Matematika 5 5 5
.
5 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
.
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
.
7 Bahasa Inggris 4 4 4
.
Kelompok B
1 Seni Budaya (termasuk muatan lokal)* 3 3 3
.
2 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan 3 3 3
. Kesehatan(termasuk muatan lokal)
3 Prakarya(termasuk muatan lokal) 2 2 2
.
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 38 38 38

Keterangan:
*Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah

Ekstra Kurikuler SMP/MTs antara lain:


- Pramuka (Wajib)
- OSIS
- UKS
- PMR
Kelompok A adalah mata pelajaran yang memberikan orientasi kompetensi lebih
kepada aspek kognitif dan afektif sedangkan kelompok B adalah mata pelajaran yang lebih
menekankan pada aspek afektif dan psikomotor. Seni Budaya dan Prakarya menjadi dua mata
pelajaran yang terpisah. Untuk seni budaya didalamnya terdapat pilihan yang disesuaikan
dengan minat siswa dan kesiapan satuan pendidik dalam melaksanakannya.

6
IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science dan integrative
social studies, bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. Keduanya sebagai pendidikan
berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin
tahu, dan pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan
alam. Disamping itu, tujuan pendidikan IPS menekankan pada pengetahuan tentang
bangsanya, semangat kebangsaan, patriotisme, serta aktivitas masyarakat di bidang ekonomi
dalam ruang atau space wilayah NKRI. IPA juga ditujukan untuk pengenalan lingkungan
biologi dan alam sekitarnya, serta pengenalan berbagai keunggulan wilayah nusantara.
Dalam struktur kurikulum SMP/MTs ada penambahan jam belajar per minggu dari
semula 32, 32, dan 32 menjadi 38, 38 dan 38 untuk masing-masing kelas VII, VIII, dan IX.
Sedangkan lama belajar untuk setiap jam belajar di SMP/MTs tetap yaitu 40 menit. Dengan
adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru memiliki
keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi siswa aktif
belajar. Proses pembelajaran siswa aktif memerlukan waktu yang lebih panjang dari proses
pembelajaran penyampaian informasi karena peserta didik perlu latihan untuk melakukan
pengamatan, menanya, asosiasi, dan komunikasi. Proses pembelajaran yang dikembangkan
guru menghendaki kesabaran dalam menunggu respon peserta didik karena mereka belum
terbiasa. Selain itu bertambahnya jam belajar memungkinkan guru melakukan penilaian
proses dan hasil belajar.
3. Kompetensi Inti dan Kompetensi dasar
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam bentuk
kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan
pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama
yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif,
dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan
mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara
pencapaian hard skills dan soft skills.
Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising element)
kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk
organisasi vertikal dan organisasi horizontal Kompetensi Dasar. Organisasi vertikal
Kompetensi Dasar adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu kelas atau
jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu
terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antara konten yang dipelajari siswa.
Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu mata pelajaran

7
dengan konten Kompetensi Dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan
mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat.
Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan
dengan sikap keagamaan (kompetensi inti 1), sikap sosial (kompetensi 2), pengetahuan
(kompetensi inti 3), dan penerapan pengetahuan (kompetensi 4). Keempat kelompok itu
menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa
pembelajaran secara integratif. Kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan
sosial dikembangkan secara tidak langsung (indirect teaching) yaitu pada waktu peserta didik
belajar tentang pengetahuan (kompetensi kelompok 3) dan penerapan pengetahuan
(kompetensi Inti kelompok 4).

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMP/MTs


KELAS VII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual,
(2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan
percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan (faktual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji
konseptual, dan prosedural) dalam ranah konkret
berdasarkan rasa ingin tahunya (menggunakan, mengurai,
tentang ilmu pengetahuan, merangkai, memodifikasi, dan
teknologi, seni, budaya terkait membuat) dan ranah abstrak

8
fenomena dan kejadian tampak (menulis, membaca,
mata menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengidentifikasi informasi dalam 4.1 Menjelaskan isi teks deskripsi
teks deskripsi tentang sesuatu tentang sesuatu (objek budaya
(objek budaya atau peristiwa atau peristiwa alam/sosial di
alam/sosial di sekitar siswa) yang sekitar siswa) yang didengar
didengar dan dibaca. dan dibaca secara lisan, tulis,
dan visual.
3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan 4.2 Menyajikan data, gagasan, kesan
dari teks deskripsi tentang sesuatu dalam bentuk teks deskripsi
(objek budaya atau peristiwa tentang sesuatu (objek budaya
alam/sosial di sekitar siswa) yang atau peristiwa alam/sosial di
didengar dan dibaca. sekitar siswa) secara tulis dan
lisan dengan memperhatikan
struktur, kebahasaan baik secara
lisan maupun tulis.
3.3 Menelaah struktur dan kebahasaan 4.3 Menyajikan gagasan kreatif dalam
teks narasi (cerita imajinasi) yang bentuk cerita imajinasi secara
dibaca dan didengar. lisan dan tulis dengan
memperhatikan struktur,
penggunaan bahasa, atau aspek
lisan.
3.4 Mengidentifikasi teks prosedur 4.4 Menyimpulkan isi teks prosedur
tentang cara melakukan sesuatu tentang cara melakukan sesuatu
dari informasi yang dibaca dan dari informasi yang dibaca dan
didengar. didengar.
3.5 Menelaah struktur dan aspek 4.5 Menyajikan data rangkaian
kebahasaan teks prosedur tentang kegiatan tentang cara
cara melakukan sesuatu dari melakukan sesuatu dengan
berbagai sumber yang dibaca dan memperhatikan struktur, unsur
didengar. kebahasaan, dan isi secara lisan
dan tulis.
3.6 Mengidentifikasi informasi (kabar, 4.6 Menyimpulkan isi (kabar,
keperluan, permintaan, dan/atau keperluan, permintaan,dan/atau
permohonan) dari surat pribadi dan permohonan) surat pribadi dan
surat dinas yang dibaca dan surat dinas yang dibaca atau
didengar diperdengarkan.
3.7 Menelaah unsur-unsur dan 4.7 Menulis surat (pribadi dan dinas)
kebahasaan dari surat pribadi dan untuk kepentingan resmi dengan
surat dinas yang dibaca dan memperhatikan struktur teks,
didengar. kebahasaan, dan isi.

9
KELAS VIII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual,
2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan
percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan (faktual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji
konseptual, dan prosedural) dalam ranah konkret
berdasarkan rasa ingin tahunya (menggunakan, mengurai,
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, merangkai, memodifikasi, dan
seni, budaya terkait fenomena dan membuat) dan ranah abstrak
kejadian tampak mata (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menelaah struktur dan kebahasaan teks 4.1 Menyajikan data dan informasi
berita yang didengar dan dibaca. dalam bentuk berita secara lisan
dan tulis dengan
memperhatikan struktur,
kebahasaan, atau aspek lisan
(lafal, intonasi, mimik, dan
kinesik)

10
3.2 Menelaah pola penyajian dan 4.2 Menyajikan gagasan, pesan, dan
kebahasaan teks iklan, slogan, atau ajakan dalam bentuk iklan,
poster dari berbagai sumber yang slogan, atau poster secara lisan
dibaca dan didengar. dan tulis.
3.3 Menelaah teks eksplanasi yang4.3 Menyajikan informasi dan data
diperdengarkan atau dibaca. dalam bentuk teks eksplanasi
secara lisan dan tulis dengan
memperhatikan struktur, unsur
kebahasaan, atau aspek lisan.
3.4 Menelaah struktur dan kebahasaan teks 4.4 Menyajikan teks persuasi (saran,
persuasi yang berupa saran, ajakan, ajakan, arahan, dan
dan pertimbangan tentang berbagai pertimbangan) secara tulis dan
permasalahan aktual (lingkungan lisan dengan memperhatikan
hidup, kondisi sosial, dan/atau struktur, kebahasaan, atau aspek
keragaman budaya, dll) dari berbagai lisan.
sumber yang didengar dan dibaca.
3.5 Menelaah unsur buku fiksi dan nonfiksi 4.5 Menyajikan tanggapan terhadap
yang dibaca. buku fiksi dan nonfiksi yang
dibaca secara lisan/tertulis.

KELAS IX
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual,
(2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan
percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami pengetahuan (faktual, 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji

11
konseptual, dan prosedural) dalam ranah konkret
berdasarkan rasa ingin tahunya (menggunakan, mengurai,
tentang ilmu pengetahuan, merangkai, memodifikasi, dan
teknologi, seni, budaya terkait membuat) dan ranah abstrak
fenomena dan kejadian tampak mata (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menelaah struktur dan ciri 4.1 Menuangkan gagasan, pikiran,
kebahasaan pidato persuasif tentang arahan atau pesan dalam pidato
permasalahan aktual yang didengar (lingkungan hidup, kondisi
dan dibaca. sosial, dan/atau keragaman
budaya) secara lisan dan/atau
tulis dengan memperhatikan
struktur dan kebahasaan.
3.2 Menelaah struktur dan aspek 4.2 Mengungkapkan pengalaman
kebahasaan cerita pendek yang dan gagasan dalam bentuk
dibaca atau didengar cerita pendek dengan
memperhatikan struktur dan
kebahasaan
3.3 Mengidentifikasi informasi berupa 4.3 Menyimpulkan isi teks tanggapan
kritik, sanggahan, atau pujian dari berupa kritik, sanggahan, atau
teks tanggapan (lingkungan hidup, pujian (mengenai lingkungan
kondisi sosial, dan/atau keragaman hidup, kondisi sosial, dan/atau
budaya, dll) yang didengar dan/atau keragaman budaya) yang
dibaca didengar dan dibaca.
3.4 Menelaah struktur, kebahasaan, dan 4.4 Mengungkapkan rasa simpati,
isi teks cerita inspiratif empati, kepedulian, dan perasaan
dalam bentuk cerita inspiratif
dengan memperhatikan struktur
cerita dan aspek kebahasaan.

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA


INDONESIA SMA/SMK/MA/MAK
KELAS X
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual,
(2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan

12
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Rumusan kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan dirumukan sebagai berikut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Mengolah, menalar, dan menyaji
menganalisis pengetahuan faktual, dalam ranah konkret dan ranah
konseptual, prosedural berdasarkan rasa abstrak terkait dengan pengembangan
ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, dari yang dipelajarinya di sekolah
teknologi, seni, budaya, dan humaniora secara mandiri, dan mampu
dengan wawasan kemanusiaan, menggunakan metoda sesuai kaidah
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban keilmuan
terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menganalisis isi dan aspek 4.1 Mengkonstruksikan teks laporan
kebahasaan dari minimal dua teks dengan memerhatikan isi dan
laporan hasil observasi. aspek kebahasaan baik lisan
maupun tulis.
3.2 Menganalisis strukturdan 4.2 Mengkonstruksikan teks eksposisi
kebahasaan teks eksposisi. dengan

memerhatikan isi (permasalahan,


argumen, pengetahuan, dan
rekomendasi), serta struktur dan
kebahasaan.
3.3 Mengevaluasi teks anekdot dari 4.3 Mengkonstruksi makna tersirat
aspek makna tersirat. dalam sebuah teks anekdot baik
lisan maupun tulis.
3.4 Membandingkan nilai-nilai 4.4 Mengembangkan cerita rakyat

13
kebahasaan cerita rakyat dan cerpen. (hikayat) ke dalam bentuk
cerpen dengan memerhatikan isi
dan nilai- nilai.
3.5 Mengevaluasi pengajuan, penawaran, 4.5 Menyampaikan pengajuan,
dan persetujuan dalam teks penawaran, persetujuan, dan
negosiasi lisan maupun tertulis. penutup dalam teks negosiasi
secara lisan atau tulis.
3.6 Menganalisis aspek makna 4.6 Menceritakan kembali isi teks
dan kebahasaan biografi baik lisan maupun tulis.
dalam teks biografi.
3.7 Menganalisis unsur pembangun puisi. 4.7 Menulis puisi dengan
memerhatikan unsur
pembangunnya (tema, diksi,
gaya bahasa, imaji, struktur,
perwajahan).

KELAS XI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual,
(2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Rumusan kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan dirumukan sebagai
berikut.
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, dan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji
menganalisis pengetahuan faktual, dalam ranah konkret dan ranah
konseptual, prosedural, dan abstrak terkait dengan
14
metakognitif berdasarkan rasa ingin pengembangan dari yang
tahunya tentang ilmu pengetahuan, dipelajarinya di sekolah secara
teknologi, seni, budaya, dan mandiri, bertindak secara efektif
humaniora dengan wawasan dan kreatif, serta mampu
kemanusiaan, kebangsaan, menggunakan metoda sesuai
kenegaraan, dan peradaban terkait kaidah keilmuan
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Menganalisis struktur dan kebahasaan 4.1 Mengembangkan teks prosedur
teks prosedur. dengan memerhatikan hasil
analisis terhadap isi, struktur, dan
kebahasaan.
3.2 Menganalisis struktur dan kebahasaan 4.2 Memproduksi teks eksplanasi
teks eksplanasi. secara lisan atau tulis dengan
memerhatikan struktur dan
kebahasaan.
3.3 Menganalisis isi, struktur, dan4.3 Mengkonstruksi ceramah
kebahasaan dalam ceramah. tentang permasalahan aktual
dengan memerhatikan aspek
kebahasaan dan menggunakan
struktur yang tepat.
3.4 Menganalisis unsur-unsur pembangun 4.4 Mengkonstruksi sebuah cerita
cerita pendek dalam buku kumpulan pendek dengan memerhatikan
cerita pendek. unsur-unsur pembangun cerpen.
3.5 Menganalisis sistematika dan4.5 Mengonstruksi sebuah karya
kebahasaan karya ilmiah. ilmiah dengan memerhatikan isi,
sistematika, dan kebahasaan.
3.6 Menganalisis kebahasaan 4.6 Mengkonstruksi sebuah resensi
resensi setidaknya dua karya yang dari buku kumpulan cerita
berbeda. pendek atau novel yang sudah
dibaca.
3.7 Menganalisis isi dan kebahasaan drama 4.7 Mendemonstrasikan sebuah naskah
yang dibaca atau ditonton. drama dengan memerhatikan isi
dan kebahasaan.

KELAS XII
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual,
(2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran

15
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Rumusan kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan dirumukan sebagai
berikut.

KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4


(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan
mencipta dalam ranah konkret
menerapkan, menganalisis dan dan ranah abstrak terkait
mengevaluasi pengetahuan faktual, dengan pengembangan dari
konseptual, prosedural, dan yang dipelajarinya di sekolah
metakognitif berdasarkan rasa ingin secara mandiri serta bertindak
tahunya tentang ilmu pengetahuan, secara efektif dan kreatif, dan
teknologi, seni, budaya, dan mampu menggunakan metoda
humaniora dengan wawasan sesuai kaidah keilmuan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengidentifikasi unsur 4.1 Menyusun surat lamaran
kebahasaan pekerjaan dengan
surat lamaran pekerjaan. memerhatikan isi, sistematika,
dan kebahasaan.
3.2 Menganalisis kebahasaan cerita atau 4.2 Menulis cerita sejarah pribadi
novel sejarah. dengan memperhatikan
kebahasaan.

16
3.3 Menganalisis struktur dan kebahasaan 4.3 Merancang teks editorial
teks editorial. dengan memerhatikan struktur
dan kebahasaan baik
lisan maupun tulis.
3.4 Menganalisis isi dan kebahasaan novel. 4.4 Merancang novel atau novelet
dengan memerhatikan isi dan
kebahasaan baik secara lisan
maupun tulis.
3.5 Menganalisis kebahasaan 4.5 Mengonstruksi sebuah artikel
artikel dan/atau buku ilmiah. dengan memerhatikan fakta
dan kebahasaan.
3.6 Menganalisis sistematika
dan4.6 Mengonstruksi sebuah kritik
kebahasaan kritik dan esai. atau esai dengan memerhatikan
sistematika dan kebahasaan
baik secara lisan maupun tulis.
Sumber: Lampiran Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
Dan
Perbukuan Nomor 018/H/Kr/2020 Tentang Kompetensi Inti Dan
Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Anak
Usia Dini, Pendidikan Dasar, Dan Pendidikan Menengah Berbentuk Sekolah
Menengah Atas Untuk Kondisi Khusus

Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas
yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang
terdiri atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang
harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata
pelajaran sebagai sumber dari konten untuk menguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak
selalu diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang sangat berorientasi hanya pada filosofi
esensialisme dan perenialisme. Mata pelajaran dapat dijadikan organisasi konten yang
dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang diperbolehkan menurut
filosofi rekonstruksi sosial, progresif atau pun humanisme. Karena filosofi yang dianut dalam
kurikulum adalah eklektik seperti dikemukakan di bagian landasan filosofi maka nama mata
pelajaran dan isi mata pelajaran untuk kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu terikat
pada kaedah filosofi esensialisme dan perenialisme. Kompetensi Dasar SMP/MTs untuk
setiap mata pelajaran tercantum pada Lampiran 1A s.d. Lampiran 10 yang mencakup:
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Bahasa
Inggris, Seni Budaya, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, serta Prakarya.

17
B. Latihan
Untuk mengetahui apakah Anda telah memahami uraian pada modul 8 ini, kerjakanlah
latihan di bawah ini!
1. Menurut pemahaman Anda , bagaimanakah cara mengidentifikasi KD membaca dalam
sebuah kurikulum?
2. Temukanlah KD mengenai membaca dalam setiap jenjang satuan pendidikan yang telah
dilampirkan (kelas VII, VIII, IX, X, XI, XII)!
C. Rangkuman
1. Indonesia telah mengalamai 10 kali perubahan kurikulum. Pengembangan kurikulum
2013 dilaksanakan dalam satu rangkaian pengembangan 8 standar yang terkait dengan
reformasi bidang pendidikan, yaitu 4 standar yang menjadi substansi kurikulum itu
sendiri (standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar penilaian) dan 4
standar lainnya di luar kurikulum
2. Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam bentuk
kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan
pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi
utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan
(afektif, kognitif, dan psikomotor).
3. Kompetensi Dasar adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu kelas atau
jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu
terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antara konten yang dipelajari siswa.
D. Tes Formatif
Pilihlah salah satu jawaban yang Anda anggap paling tepat dari beberapa alternatif
jawaban yang disediakan!
1. Selama bangsa Indonesia ada, perubahan kurikulum telah terjadi sebanyak berapa
kali....
A. 8
B. 9
C. 10
D. 11
E. 12
2. Yang bukan merupakan standar yang menjadi substansi kurikulum adalah....
A. Standar lulusan
B. Standar pengelolaan

18
C. Standar isi
D. Standar proses
E. Standar penilaian
3. Satuan bahasa yang menjadi basis materi pembelajaran dalam kurikulum 2013
adalah....
A. Teks
B. Kurikulum
C. SKL
D. KI
E. KD
4. KI merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas yang
berupa gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek....
A. Sikap, afektif, pengetahuan
B. Sikap, pengetahuan, kognitif
C. Afektif, kognitif, pengetahuan
D. Afektif, kognitif, psikomotor
E. Sikap, keterampilan, psikomotor
5. Kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial dicapai melalui hal berikut, kecuali....
A. Keteladanan
B. Pembiasaan
C. Indirect teaching
D. Budaya sekolah
E. Sikap siswa dan guru
E. Umpan Balik atau Tindak Lanjut
Cocokanlah jawaban Anda dengan kunci Jawaban Tes Formatif 8 yang terdapat
pada bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan
rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi kegiatan
belajar 8.
Rumus:
Tingkat Penguasaan = Jumlah jawaban Anda yang benar X 100%
5
90 – 100 % = baik sekali
80 - 89 % = baik
70 - 79 % = sedang

19
< 70 % = kurang
Apabila tingkat penguasaan Anda telah mencapai 80% ke atas, Anda dapat meneruskan
pada kegiatan belajar selanjutnya, tetapi apabila tingkat penguasaan Anda kurang dari
80%, Anda harus mempelajari kembali kegiatan belajar 8, terutama bagian yang belum
Anda kuasai.

Daftar Pustaka
Abdullah, Aliah. 1980. Pengajaran Membaca Aktif. Jakarta: P3G. Depdikbud.

Agustina. 2008. Pembelajaran Keterampilan Membaca. Padang: FBSS IKIP Padang.

Dalman. 2014. Keterampilan Membaca. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Gie, The Liang. 1982. Cara Belajar Yang Efisien. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Gani, Rizanur dan M. Atar. 1976. Membaca Efektif sebagai Kriteria Keberhasilan Studi.
Padang: FBSS IKIP Padang.

Hafni. 1981. Pemilihan dan Pengembangan Bahasa Pengajaran Membaca. Jakarta: P3G.
Depdikbud.

Harjasujana, A.S. 1988. Materi Pokok Membaca. Jakarta: Penerbit Karunika, Univ. Terbuka.

Kasim, Yuslina. 1993. Beberapa teknik Pengajaran Membaca Pemahaman. Padang: FBSS
IKIP Padang.

Keraf, Gorys. 1990. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende Flores: Penerbit
Nusa Indah.

Miller, W.M dan De Orozco. 1990. Reading Faster and Understanding More. New York:
Harper Collins Publisher.

Munaf, Yarni. 2008. Rangkuman Pengajaran Keterampilan Membaca. Padang: FBSS UNP

Nurhadi. 1987. Membaca Cepat dna Efektif. Malang: Penerbitan CV. Sinar Baru.

Soedarso. 1988. Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: Penerbit PT. Gramedia

Tampubolon, D>P. 1987. Kemampuan Membaca: Teknik Membaca Efektif dan Efisie.
Bandung: Penerbit Angkasa.

Tarigan, H.G. 1884. Membaca Ekspresif. Bandung: Penerbit Angkasa.

Tarigan, H.G. 1886. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Penerbit
Angkasa.

Tarigan, H.G. 1983. Argumentasi dan Deskripsi. Ende Flores: Penerbit Nusa Indah.

20
Young, Morris and Young. 1965. How to Read Faster and Remember More. New York:
Grosset & Punlap.

21

Anda mungkin juga menyukai