Anda di halaman 1dari 3

Dalam subsistem agribisnis hulu kita perlu menyiapkan sarana dan prasarana yang

diperlukan untuk kegiatan perkebunan kelapa, seperti:


a. Pemilihan bibit
Buah kelapa yang digunakan untuk benih harus berusia sekitar 12 bulan, 4/5
bagian warna kulitnya berwarna kecoklatan. Buah berbentuk bulat agak
lonjong dan tidak terdapat luka pada sabutnya.
b. Pemilihan pupuk
menggunakan pupuk TSP karena Pupuk Triple Super Phosphate (TSP)
memiliki kandungan diantaranya seperti fosfor sekitar 44-46% dalam bentuk
P2O5 yang baik untuk tanaman tumbuh.
c. Pemilihan lahan
Tanaman kelapa tumbuh baik didaerah dataran rendah dengan Ketinggian
yang optimal 0-450 m dpl.
d. Perlengkapan
Beberapa perlengkapan yang digunakan untuk perkebunan kelapa adalah
cangkul, sekop, ajir, meteran, ph meter, tali shink, mesin pengupas sabut
kelapa, mesin pengurai sabut kelapa, mesin penyaring sabut kelapa, mesin
press, mesin pemintal tali sabut kelapa, mesin penghancur sabut kelapa, dan
mesin cetak cocopeat
e. Pelaku yang terlibat
1. Perorangan
2. Perusahaan swasta
3. Pemerintah
4. Koperasi
Agribisnis on farm
Pemeliharaan perkebunan kelapa meliputi banyak faktor seperti persiapan lahan perkebunan,
benih, pupuk, iklim, dan teknik perawatan.
1. Untuk pertumbuhannya, tanah yang memiliki ketersediaan air tanah sangat
dibutuhkan tanaman kelapa. Selain itu, air tanah yang didapatkan harus memiliki
ketersediaan yang sama dengan air yang terdapat pada urah hujan selama satu bulan
pertama. Tanah yang digunakan untuk menumbuhkan tanaman kelapa ini adalah
tanah yang datar
2. Pemupukan selanjutnya adalah dua kali dalam satu tahun yaitu ketika musim hujan
berakhir sekitar bulan April atau Mei dan ketika awal musim hujan telah tiba yaitu
bulan Oktober atau November.
3. Mengenai iklim yang cocok untuk tanaman kelapa. Tanaman kelapa adalah tanaman
yang tumbuh dengan sempurna apabila tumbuh di daerah dengan curah hujan sekitar
1300 – 2300 mm/tahun
4. Terakhir teknik penyiraman dalam perawatan perkebunan kelapa. Lakukanlah
penyiraman apabila memasuki bulan kemarau dan jarangnya hujan turun.

Agribisnis hilir pengolahan


Pengolahan budi daya yang kelompok kami pilih yaitu cocopeat. Cocopeat adalah media
tanam yang memiliki daya serap air yang cukup tinggi dan dapat menyimpan air lebih banyak
daripada yang di tampung dalam tanah.
1. Pilihlah serat sekam dari buah kelapa yang sudah tua atau matang.
2. Selanjutnya adalah membuat sekam kelapa menjadi serbuk sekam untuk membuat
serbuk dari sekam buah kelapa, Anda bisa menggunakan mesin untuk membantu.
Namun apabila tidak tersedia mesin, maka Anda dapat mencacah sekam tersebut
setipis mungkin.Bahan baku berupa serbuk sekam buah kelapa dijemur selama 1
hari atau hingga kadar air kurang dari 15%.
3. Apabila kadar air sudah berada di bawah angka 15%, langkah selanjutnya adalah
proses pengayakan. Hasil ayakan serbuk sekam tersebut biasanya disebut “dust”.
4. Sisa proses pengayakan berupa serat sekam bertekstur kasar yang disebut juga
fiber dipisahkan dari hasil ayakan yang halus atau dust.
5. Lakukan beberapa kali pengayakan untuk mendapatkan hasil serbuk dengan
panjang yang sama
6. Kemudian adalah proses pencucian, biasanya dilakukan saat turun hujan sehingga
pencucian lebih maksimal.Setelah dicuci bersih, serbuk sekam dikeringkan,
hingga tingkat minimal kadar air mencapai 12%.
7. Untuk mendapatkan hasil akhir dengan bentuk balok yang sesuai, dust dipress
menggunakan mesin press. Pada umumnya cetakan yang digunakan adalah
berukuran 30x30x20 cm atau 30x30x15 cm yang masing-masing beratnya kurang
lebih 5kg.
8. Tahap terakhir adalah pengemasan. Penting untuk di perhatikan saat pengemasan
adalah kadar air pada cocopeat sudah sangat sesuai dengan kadar air yang
dibutuhkan.

Subsistem pemasaran mencakup pemasaran hasil-hasil usahatani dan agroindustri


baik untuk pasar domestik maupun ekspor. Kegiatan utama sub sistem ini adalah
pemantauan dan pengembangan informasi pasar dan market intelligence pada pasar
domestik dan pasar luar negeri. Selama pandemi berlangsung daya tarik masyarakat
terhadap tanaman semakin meningkat dan tentunya terdapat korelasi pada penjualan
cocopeat yang meningkat drastis. Untuk pemasaran cocopeat yang kami jual dibagi ke
dalam 4 sektor, yaitu:
1. Distributor
Distributor adalah pihak yang sangat penting dan berperan sebagai penyalur barang dari
kami ke konsumen langsung. Ketentuan menjadi distributor yaitu membeli produk
cocopeat dalam jumlah yang banyak, tentunya terdapat keistimewaan yang di dapat yaitu
harga yang dibeli dibawah harga pasar.
2. E-Commerce
Di era digitalisasi ini tentunya perusahaan kami mengambil peluang sebesar-besarnya
untuk menjual produk melalui e-commerce. Ini juga dapat mempermudah transaksi antara
produsen dan konsumen. Penjualan melalui e-commerce ini juga tentunya lebih efektif
dan efisien.
3. Perusahaan/konsumen kerjasama
Untuk perusahaan/konsumen yang telah melakukan kerjasama dengan kami tentunya
telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Biasanya terdapat kontrak jangka waktu
dan minimal pembelian produk.
4. Eksportir
Produk cocopeat yang kami jual dengan kadar air <20%, artinya sudah memenuhi kriteria
ekspor. Untuk mengekspor produk, tentunya telah terjalin kerjasama jangka panjang dengan
perusahaan di negara lain. Negara yang dituju untuk mengekspor cocopeat antaralain Dubai,
China, dan Uni Emirat Arab (UEA).

Agribisnis penunjang
Peranan lembaga penunjang agribisnis adalah menciptakan agribisnis Indonesia yang tangguh
dan kompetitif. Lembaga pendukung agribisnis sangat menentukan dalam upaya menjamin
terciptanya integrasi agribisnis dalam mewujudkan tujuan pengembangan agribisnis. Pada
komoditas kelapa ada beberapa subsistem jasa penunjang, yaitu :
1. Perbankan. Mendukung pendanaan atas penciptaan bibit unggul dan penggunaannya
oleh petani kelapa, pihak perbankan menjadi semacam pihak konsultan atas
penggunaan dana mereka oleh petani, dan pihak perbankan akan menjadi rujukan
awal perusahaan distributor maupun perusahaan pengolahan seperti industri
pembuatan makanan cocopeat, fiber, dan lain sebagainya untuk mendapatkan modal
usaha.
2. Transportasi
Sebaga pendistribusinya faktor-faktor produksi perlengkapan perkebunan kelapa,
seperti bibit unggul kelapa, pupuk dan obat untuk perawatan kelapa, memberi peran
seperti sebagai pelaksana atas pendistribusian mesin-mesin dan berbagai peralatan
pengolahan cocopeat, dan sebagai unit distribusi dari perusahaan produsen kepada
konsumen yaitu hasil pengolahan yang sudah jadi berbentuk produk tersebut
didistribusikan ke masyarakat melalui pasar tradiosional maupun tempat distributor
dengan tepat waktu.
3. Penelitian dan pendidikan
penelitian diutamakan pada pengadaan bibit kelapa yang unggul dan bagaimana
memproduksinya secara masal agar mampu digunakan secara luas oleh petani,
penelitian atas teknik bagaimana cara memberikan pupuk kelapa  yang baik dan
bagaimana cara merawat kelapa yang terkena penyakit, para inovator bisa
menciptakan berbagai alat mesin yang lebih canggih yang dapat menghasilkan
produksi barang dengan banyak untuk menunjang keberlangsungan produksi secara
lanjut yang lebih efesien.

4. Pemerintah
a. Memberikan Alokasi khusus bibit kelapa, melalui Direktorat Jenderal Perkebunan
Kementerian Pertanian.
b. memberikan bantuan berupa sarana dan prasarana pertanian, bantuan ini bisa
berupa bibit buah kelapa dan alat prasana yang menunjang kerberlangsungan
perkebunan kelapa. 
c. memberikan program berupa pelatihan bagi para petani, peran pemerintah yang
satu ini sering dilakukan karena dianggap penting
d. Memberikan Permodalan Peran serta pemerintah dalam membantu pengembangan
usaha para petani
e. memberikan pelayanan pencegahan dengan pengecekan perkebunan kelapa
kepada petani agar mencegah terjadi wabah yang menurunkan produksi kelapa
f. Membantu produsen dalam kegiatan pengolahan produk berdahan dasar kelapa

5. Koperasi
a. Penyedia modal kerja melalui kegiatan simpan pinjam, 
b. Penyedia sarana produksi perkebunan , diantaranya ialah penyediaan bibit kelapa,
pupuk, dan obat, serta alat-alat peternakan lainnya.
c. Menyediakan tenaga ahli untuk melakukan sosialisasi dengan mengikuti pelatihan
dan pembinaan seputar peternakan dari dinas terkait
d. membangun perusahaan yang berfungsi untuk mengelola hasil dari peerkebunan
menjadi produk antara maupun produk akhir yang siap di distribusi.

Anda mungkin juga menyukai