Anda di halaman 1dari 8

1. Apa yang menitik beratkan kritikan Keynesian hingga munculnya monetaris?

Jawab :

Keynes juga menyatakan bahwa ada konsumsi yang tetap dipenuhi seperti
kebutuhan pokok. Kebutuhan tersebut dinamakan dengan konsumsi otonomus
yang tetap harus dipenuhi walaupun pendapatan yang dimiliki sama dengan nol.
Pengeluaran konsumsi tidak ada hubungannya dengan pendapatan. Keynes
menyatakan bahwa pengeluaran konsumsi tidak memiliki hubungan yang
proporsional dengan pendapatan. Keynes memercayai prinsip effective demand
atau permintaan efektif. Marilyn Cohn dalam jurnal The Economics pf John
Maynard Keynes (1949) menyebutkan dasar prinsip effective demand adalah jika
pendapatan riil meningkat, maka konsumsi juga akan meningkat tetapi lebih kecil
dari peningkatan pendapatan.Hal tersebut karena ketika pendapatan meningkat,
maka seseorang dapat memenuhi kebutuhan otonomusnya. Sehingga bisa
melakukan tambahan konsumsi (marginal propensity to consume) di luar dari
kebutuhan dasar.Milton Friedman dalam buku A Theory of the Consumption
Function (1957) mengatakan Keynes memercayai aturan psikologis mendasar
dari masyarakat modern bahwa ketika pendapatan rill meningkat, tidak akan
meningkatkan konsumsinya dengan jumlah absolut yang sama karena
meningkatnya besar tabungan. Saat pendapatan naik, jumlah pendapatan yang
ditabung juga akan ikut naik atau lebih besar dari sebelumnya. Sehingga
kecenderungan konsumsi rata-rata (average propernsity to consume) akan turun.
Orang dengan pendapatan lebih besar cenderung menabung dalam jumlah besar
juga karena memperhitungkan jumlah suku bunga yang akan diperoleh.

2. Apa saja faktor yg membuat ketidakberhasilan ajaran keynesdalam memecahkan 
masalah yg dihadapi,sehingga melahirkanaliran monetaris?

Jawab :
Permintaan masyarakat tanpa diiringi inflasi seperti yang pernahterjadi pada tahu
n 30-an. Pada tahun 50-an dan 60-an kebanyakan ekonomi percaya bahwa boom 
dan depresimerupakan penyakit masa lampau yang tak perlu dikhawatirkanakan 
muncul bkembali. Misalnya kalau output rendah dan orang banyak menganggur, 
maka Keynesian menganjurkanditingkatkannya pengeluaran pemerintah untuk pr
oyek-proyekpadat karya. Melalui proyek-proyek padat karya. Melaluiproyek-
proyek padat karya ini output nasional akan meningkat, lapangan pekerjaan baru t
erbuka sehingga tenaga kerja banyaktertampung, dan dengan sendirinya masalah 
pengangguran akanteratasi. Kalau terjadi inflasi,yang dipersepsikan terjadi karena 
pengeluaran agregat terlalu besar, maka untuk memberantasinflasi tersebut pemer
intah perlu mengurangi pengeluaran, ataumeninggikan tingkat pajak. Atau, kuran
gi jumlah uang yang beredar lewat kebijaksanaan uang ketat (tight money
policy), dan inflasi akan turun dengan sendirinya.  

Pada tahun 60-an orang percaya bahwa ada hubungan terbalikantara inflasi denga
n tingkat pengangguran. Artinya, selama inipara ahli percaya jika inflasi tinggi m
aka tingkat pengangguranrendah, dan sebaliknya jika gejala-gejala ekonomi yang 
terjadipada tahun 70-an tidak singkron dengan anggapan tersebut. Padawaktu itu 
harga-harga menunjukkan kecenderungan peningkatanyang sangat tinggi, didoron
g oleh naiknya harga-harga (inflasi) tersebut, pengangguran mengalami peningkat
an.  Dengan demikian maka teori Keynesian yang mengatakan
bahwa selama ini masih bbanyak pengeluaran masyarakat(publicspending) dapat 
ditingkatkan tanpa menimbulkan inflasi, tidak lagi menunjukkan kebenaran dala
m realitas. Nyatanya, kegiatan yang diarahkan untuk menurunkan inflasi pada 70-
an telah menyebabkan semakin lparahnya inflasi. Bahkan waktu terjadi dua kali r
esesi yang sangat tajam padatahun 1974 dan 1982  tingkat harga-
harga tidak turun. Padahal, sesuai teori yang dianut ketika itu, para  waktu terjadi
nya resesidan depresi seharusnya menyebabkan tersendat-
sendatnyaperekonomian yang diiringi oleh turunnya harga-harga secaraumum. K
arena yang
mterjadi dalam kenyataan sudah seringtidak sama dengan yang seharusnya terjadi 
menurut resepKeynes, maka sejak saat itu ajaran-ajaran Keynes terpaksaditinjau 
kembali dan bahkan didiskreditkan.

3. Apa saja masalah yg tidak bisa dipecahkan oleh kaum keynessehingga muncul ali
ran bari yaitu kaum monetaris?

Jawab :

Pada tahun 60-an orang percaya bahwa ada hubungan terbalikantara inflasi denga
n tingkat pengangguran. Artinya, selama inipara ahli percaya jika inflasi tinggi m
aka tingkat pengangguranrendah, dan sebaliknya jika gejala-gejala ekonomi yang 
terjadipada tahun 70-an tidak singkron dengan anggapan tersebut. Padawaktu itu 
harga-harga menunjukkan kecenderungan peningkatanyang sangat tinggi, didoron
g oleh naiknya harga-harga (inflasi) tersebut, pengangguran mengalami peningkat
an. Bahkan waktu terjadi dua kali resesi yang sangat tajam padatahun 1974 dan 1
982 tingkat harga-harga tidak turun. Padahal, sesuai teori yang dianut ketika itu, p
ada waktu terjadinya resesidan depresi seharusnya menyebabkan tersendat-
sendatnyaperekonomian yang diiringi oleh turunnya harga-harga secaraumum. K
arena yang mterjadi dalam kenyataan sudah seringtidak sama dengan yang seharu
snya terjadi menurut resepKeynes, maka sejak saat itu ajaran-ajaran Keynes terpa
ksaditinjau kembali dan bahkan didiskreditkan.

4. Coba jelaskan dasar dari kritikan golongankeynesian terhadap teori klasik?

Jawab  :

Teori ekonom klasik yang menyatakan bahwa proses ekonomididasari oleh penge
mbangan output potensial,Keynes menekankan pentingnya permintaan agregat se
bagai faktorutama penggerak perekonomian, terutama dalam perekonomianyang 
sedang lesu. Ia berpendapat bahwa kebijakan pemerintahdapat digunakan untuk 
meningkatkan permintaan pada level makro, untuk mengurangi pengangguran da
n deflasi. Jikapemerintah meningkatkan pengeluarannya, uang yang beredar di m
asyarakat akan bertambah sehingga masyarakat akanterdorong untuk berbelanja d
an meningkatkan permintaannya(sehingga permintaan agregat bertambah). Selain 
itu, tabunganjuga akan meningkat sehingga dapat digunakan sebagai modal invest
asi, dan kondisi perekonomian akan kembali ke tingkatnormal.

5. Bagaiamana menurut kalian tentang kritikan terhadapkebijaksanaan intervensi


Keynesian

Jawab :

Pandangan Keynes tentang perlunya campur tangan pemerintahdalam mengarahk
an dan membimbing perekonomian pada arah yang
di inginkan, menurut kami menempatkan kebebasan
individu di atas segala galanya dan melihat bahwa intervensipemerintah dalam be
ntuk apapun merupakan ancaman bagiindividu "sekali pemerintah melakukan inte
rvensi pasar ini akanmengarah pada sosialisme yang akhirnya akan menyebabkan
kekurangan kebebasan".

6. Bagaimanakah pasar di Indonesia saat ini? Bagaimana campur tangan pemerintah


dalam mekanisme pasar di negara kita? Dengan tingkat konsumsi masyarakat dan
angka-angka saat ini, apakah teori Keynesian dapat bekerja pada perekonomian
Indonesia?
JAWAB:
Paham Keynesian menyatakan bahwa pertumbuhan pendapatan nasional
ditentukan oleh besarnya pengeluaran konsumsi, pengeluaran pemerintah,
investasi dan net ekspor. Menurut Keynes untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi yang diukur pada peningkatan pendapatan nasional, diperlukan
peningkatan permintaan konsumsi, permintaan pengeluaran pemerintah,
permintaan investasi, serta permintaan ekspor dan impor. Konsep perhitungan
pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran menyatakan bahwa: Y = C
+ I + G + X-M. Persamaan ini dikenal sebagai persamaan identitas pendapatan
nasional, dimana Y adalah pendapatan nasional sekaligus sebagai penawaran
agregat, G menyatakan pengeluaran pemerintah, I menyatakan investasi, X-M
adalah net ekspor. Dengan membandingkan nilai G terhadap Y serta
mengamatinya dari waktu ke waktu dapat diketahui seberapa besar kontribusi
pengeluaran pemerintah dalam pembentukan pendapatan nasional.
Dalam konteks ekonomi makro, government expenditure (pengeluaran
pemerintah) adalah salah satu variabel pembentuk Produk Domestik Bruto (PDB)
selain dari permintaan sektor rumah tangga untuk barang-barang konsumsi dan
jasa-jasa (C), permintaan sektor bisnis untuk barang-barang investasi (I),
pengeluaran pemerintah untuk barang dan jasa (G) dan pengeluaran sektor luar
negeri untuk ekspor dan impor (X-M). Secara matematis dapat dirumuskan: Y =
C + I + G + (X-M) (Dumairy, 2006). Secara teori, kebijakan pengeluaran
pemerintah ini merupakan bagian dari kebijakan fiskal sebagai salah satu wujud
intervensi pemerintah di dalam perekonomian. Fungsi-fungsi yang diemban
pemerintah dapat dilakukan dengan kebijakan fiskal (dengan salah satu
penekanannya) melalui kebijakan pengeluaran atau belanja pemerintah. Dari sini,
pemerintah melalui kebijakannya dapat melakukan belanja dalam rangka
memperoleh barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan publik melalui
mekanisme pengadaan barang/jasa pemerintah. Pengadaan barang/jasa
pemerintah memiliki peran yang sangat penting dalam pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Hampir sebagian besar belanja
pemerintah yang dialokasikan dalam APBN dilaksanakan melalui proses
pengadaan barang/jasa, seperti belanja barang, belanja modal, sebagian belanja
bantuan sosial dan belanja hibah. Belanja barang yang dialokasikan merupakan
pengeluaran pemerintah dalam rangka pengadaan barang/jasa non investasi guna
mendukung kegiatan operasional pemerintah. Sedangkan belanja modal adalah
belanja pemerintah pusat yang dilakukan dalam rangka pembentukan
modal/investasi dalam bentuk tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan,
jaringan, serta dalam bentuk fisik lainnya. Belanja modal dialokasikan untuk
mendukung pembiayaan bagi kegiatan-kegiatan pembangunan infrastruktur yang
dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menciptakan kesempatan kerja, dan
mengentaskan kemiskinan.
7. Pendekatan Keynesian mengasumsikan adanya price rigidity dan excess capacity
sehingga output ditentukan oleh permintaan agregat (demand driven). Lalu apa
pernyataan tersebut ada kaitannya dengan resesi ekonomi?
jawab:
Keynes menyatakan bahwa dalam kondisi resesi, perekonomian yang
berbasis mekanisme pasar tidak akan mampu untuk pulih tanpa intervensi dari
Pemerintah. Kebijakan moneter tidak berdaya untuk memulihkan perekonomian
karena kebijakan hanya bergantung kepada penurunan suku bunga sementara
dalam kondisi resesi tingkat suku bunga umumnya sudah rendah dan bahkan
dapat mendekati nol. Dalam pendekatan Keynes, kebijakan fiskal dapat
menggerakkan perekonomian karena peningkatan pengeluaran pemerintah atau
pemotongan pajak mempunyai efek multiplier dengan cara menstimulasi
tambahan permintaan untuk barang konsumsi rumah tangga. Demikian pula
halnya apabila pemerintah melakukan pemotongan pajak sebagai stimulus
perekonomian. Pemotongan pajak akan meningkatkan disposable income dan
pada akhirnya mempengaruhi permintaan.
8. Mengapa keynes tidak setuju dengan pandangan yang paling pokok dari aliran
klasik tentang bahwa penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu tercipta dalam
perekonomian?
Jawab:
penggunaan tenaga kerja penuh adalah keadaan yang jarang terjadi, dan hal itu
disebabkan karena kekurangan permintaan agregat yang wujud dalam
perekonomian. Perbedaan pendapat yang sangat bertentangan di antara Keynes
dengan ahli-ahli ekonomi Klasik yaitu:
• Faktor-faktor yang menetukan tingkat tabungan, investasi dan suku bunga
dalam perekonomian
• Sifat-sifat perkaitan di antara tingkat upah dengan penggunaan tenaga kerja
oleh para pengusaha.

9. Jelaskan bagaimana sikap keynes dalam menentukan tabungan dan investasi?


jawab:
PENENTU TABUNGAN
Menurut Keynes, besarnya tabungan yang dilakukan oleh rumah tangga
bukan tergantung kepada tinggi rendahnya suku bunga. Ia terutama tergantung
kepada besar kecilnya tingkat pendapatan rumah tangga itu. Apabila jumlah
pendapatan rumah tangga itu tidak akan menimbulkan pengaruh yang berarti ke
atas jumlah tabungan yang akan dilakukan oleh rumah tangga itu. Ini berarti
menurut pendapat Keynes,jumlah pendapatan yang diterima rumah tangga dan
bukan suku bunga yang menjadi penentu utama dari jumlah tabungan yang akan
dilakukan oleh rumah tangga
PENENTU INVESTASI
Disamping itu Keynes tidak yakin bahwa jumlah investasi yang
dilakukan para pengusaha sepenuhnya ditentukan oleh suku bunga.
Keynes tetap mengakui bahwa suku bunga memegang peranan yang cukup
menentukan di dalam pertimbangan para pengusaha melakukan investasi. Apabila
tingkat kegiatan ekonomi pada masa kini adalah menggalakan dan dimasa depan
diramalkan perekonomian akan tumbuh dengan cepat, maka walaupun suku
bunga adalah tinggi, para pengusaha akan melakukan banyak investasi.
10. Bagaimana pandangan keynes yang mengkritik pandangan klasik tentang
penentuan suku bunga?
Jawab:
Keynes juga mengkritik pandangan Klasik mengenai penetuan suku bunga.
Suku bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang. Sedangkan
permintaan uang ditentukan oleh keinginan masyarakat untuk memegang uang.
Kedua faktor tersebut diterangkan menggunakan gambar 1.3.

Menurut Keynes kesimbangan di antara permintaan dan penawaran uang, yaitu


MD = MS, akan menetukan suku bunga.

Anda mungkin juga menyukai