2037 3981 1 SM
2037 3981 1 SM
Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro
Kampus Tembalang, Semarang 50275 Telp/Fax. 024-7474698
email: moslem_etos@yahoo.com
Abstrak
Perairan Bedono adalah perairan yang mengalami perubahan dari daerah pertambakan menjadi
daerah yang dangkal. Perubahan tersebut terjadi akibat pasang tinggi atau rob. Kondisi tersebut
berdampak pada biota yang ada didalamnya diantaranya biota makrozoobenthos. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui struktur komunitas makrozoobenthos di Perairan Wilayah Morosari Desa
Bedono Kecamatan Sayung, Demak. Hasil penelitian telah ditemukan 25 jenis polychaeta, 7 jenis
bivalvia, 6 jenis gastropoda dan 1 jenis crustacea, dengan kelimpahan berkisar antara 36 – 1.331
ind/m2 dengan nilai indeks keanekaraagaman (H’) pada masing-masing lokasi adalah berkisar antara
2,95 (keanekaragaman famili sedang) sampai 0,83 (keanekaragaman famili rendah), serta indeks
keseragamannya (e) berkisar antara 0,46 (keseragaman famili sedang) sampai 1,00 (keseragaman
famili tinggi). Indeks dominansi (C) berkisar antara 0,15 (tidak terdapat famili yang mendominansi)
sampai 0,69 (terdapat famili yang mendominansi).
Abstract
The pond area of Bedono waters become a shallow water, due to the influence of high tide
(rob). This condition affect the macrozoobenthos, one of the animals that live in the area. The
objective of this research is to look for the macrozoobenthos community structure of in the Region
Morosari Waters, Bedono District of Sayung, Demak. Twenty five polychaeta species were found in
this research, 7 species of bivalves, 6 species of gastropods and 1 species of crustacean, with
abundances ranging between 36-1331 ind/m2 with diversity index value (H ') in each research ranged
from 2.95 (moderate diversity level) to 0.83 (low diversity level), with evennes index (e) ranged from
0.46 (moderate evennes index) to 1.00 (high evennes index). Domination index (C) ranged from 0.15
(this value shows that no domination index) to 0.69 (this value shows that domination index).
(nursery ground), dan tempat pemijahan dasar di Perairan Wilayah Morosari Desa
(spawning ground) bagi organisme yang Bedono, Kecamatan Sayung, Demak.
hidup karena disekitar lingkungan estuari Metode penelitian ini adalah metode
pada umumnya terdapat pohon mangrove deskriptif (Nazir, 1999) dengan
yang menjadi penghasil detritus, sumber pendekatan studi kasus (Hadi, 1979).
nutrien dan bahan organik. Di samping Lokasi penelitian ditentukan dengan 4 titik
hal-hal tersebut di atas, ekosistem estuari yang berada di muara sungai Morosari, ke
juga menjadi tempat migrasi atau sekedar arah hulu, dan ke depan muara sungai.
berkelana organisme-organisme perairan. Stasiun penelitian meliputi stasiun I, II,
Beberapa faktor inilah yang membuat III dan IV di Perairan Morosari, Desa
ekosistem estuari memiliki biodiversitas Bedono, Kecamatan Sayung, Demak yang
yang cukup tinggi, termasuk ditetapkan dengan pertimbangan bahwa
makrozoobenthos yaitu organisme dasar stasiun I, II dan III merupakan muara
perairan yang hidup diatas maupun di sungai sehingga terdapat masukan air dari
dalam sedimen dasar perairan dan relatif pertambakan serta limbah rumah tangga.
hidupnya menetap merayap, atau Stasiun IV merupakan areal bekas
menggali lubang. Makrozoobenthos pertambakan sehingga terdapat
memiliki peranan penting dalam jaring- percampuran massa air tawar dan air laut.
jaring makanan. Fase larva dari Sampel makrozoobentos yang terambil
makrozoobenthos menjadi sumber dengan alat Van Veen Grab berukuran
makanan bagi sebagian besar organisme 20x15cm, dipisahkan dari lumpur dan
yang hidup di daerah estuari. Disamping benda-benda lain menggunakan saringan
itu, makrozoobenthos juga meningkatkan bentos yang terbuat dari kawat, dengan
kadar oksigen didalam sedimen atau ukuran mata saringan 0,5 mm. Sampel
substrat dengan membuat lubang pada makrozoobentos selanjutnya diawetkan
substrat (bioturbasi). Makrozoobenthos dengan formalin 10%. Setelah sampai di
yang memiliki habitat hidup relatif laboratorium, sampel yang berupa cacing
menetap, pergerakan terbatas, hidup dipisahkan dan diawetkan dengan alkohol
didalam dan didasar perairan sangat baik 70%. Selanjutnya sampel diidentifikasi
digunakan sebagai indikator biologis suatu sampai tingkat genus. Analisis data yang
perairan. Kelimpahan dan dilakukan yaitu analisa struktur komunitas
keanekaragaman makrozoobenthos pun makrozoobenthos dengan menentukan
sangat dipengaruhi oleh perubahan nilai indeks keanekaragaman (H’), indeks
kualitas air dan substrat tempat hidupnya. keseragaman (E), dan indeks dominansi
Dengan demikian, tujuan penelitian ini (C) spesies.
adalah untuk mengetahui struktur Pengukuran parameter fisika, kimia
komunitas makrozoobenthos di Perairan perairan meliputi: suhu, salinitas, pH,
wilayah Morosari Desa Bedono Kecamatan kecerahan air, DO, kedalaman dan arus
Sayung, Demak. dilakukan secara in situ di stasiun
penelitian bersama-sama dengan
Materi dan Metode pengambilan makrozoobentos dan sampel
Penelitian ini dilakukan pada bulan substrat sedimen yang selanjutnya
April-Juni 2011 di Perairan Wilayah dilakukan analisis butir sedimen dan
Morosari. Materi penelitian meliputi hewan bahan organik secara lebih lanjut.
makrozoobenthos, sampel air dan substrat
Journal Of Marine Research. Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 190
Gambar 6. Peta Lokasi Penelitian Struktur Komunitas Makrozoobenthos di Perairan Wilayah Morosari, Desa
Bedono, Kecamatan Sayung, Demak.
Selain itu juga dilakukan pengambilan (Famili Capitellidae), dan Nereis sp (Famili
sampel air untuk dianalisa nitrat dan Nereidae) menjadi sangat dominan karena
fosfatnya yang digunakan sebagai data biota-biota tersebut cenderung memiliki
habitat pada daerah berlumpur dan
pendukung.
berada pada daerah perairan dimana
Hasil dan Pembahasan terjadi percampuran massa air tawar dan
air laut.
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan di perairan wilayah Morosari
Desa Bedono Kecamatan Sayung, Demak
telah teridentifikasi sebanyak 39 jenis
makrozoobenthos yang tersebar pada 4
stasiun. Ke 39 jenis makrozoobenthos ini,
terdiri dari empat kelas yaitu Polychaeta,
Bivalve, Gastropoda, dan Crustacea
(Gambar 7).
Komposisi makrozoobenthos pada
stasiun tersebut merupakan daerah areal
pertambakan, serta tempat percampuran
massa air tawar dan air laut. Jenis
Polychaeta seperti Notomastus sp. dan
Mediomastus sp. merupakan jenis paling Gambar 7. Jumlah Genus Makrozoobentos yang ditemukan di
dominan di stasiun IV, sedangkan jenis Setiap Stasiun Berdasarkan Tanggal Sampling di Perairan Wilayah
Gastropoda dan Crustace merupakan jenis Morosari, Desa Bedono Kecamatan Sayung,Demak
Tabel 1. Nilai Kelimpahan (ind/m2), Indeks Keanekaragaman, Indeks Keseragaman, dan Indeks Dominasi
Makrozoobentos Selama Penelitian periode 30 April sampai 11 Juni 2011 di Perairan Wilayah Morosari,
Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Demak.
Journal Of Marine Research. Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 192
Gambar 3. Nilai Indeks Keanekaragaman (H’) Gambar 5. Nilai Indeks Dominansi (C)
Makrozoobenthos Berdasarkan Tanggal Makrozoobentos Berdasarkan Tanggal
Sampling di Perairan Wilayah Morosari, Sampling di Perairan Wilayah Morosari,
Desa Bedono Kecamatan Sayung, Desa Bedono Kecamatan Sayung,
Kabupaten Demak. Kabupaten Demak.
dalam perkembangan komunitas hewan dan 1 jenis dari kelas Crustacea (Filum
bentos, pasir cenderung memudahkan Arthropoda).
untuk bergeser dan bergerak ketempat
lain. Substrat berupa lumpur biasanya Kesimpulan
mengandung sedikit oksigen, oleh karena Kelimpahan makrozoobenthos
itu organisme yang hidup didalamnya berkisar antara 36 – 1.331 ind/m2. Nilai
harus dapat beradaptasi pada keadaan ini indeks keanekaraagaman (H’) pada
(Odum, 1993). masing-masing lokasi adalah berkisar
Berdasarkan atas nilai kelimpahan antara 2,95 (keanekaragaman famili
makrozoobenthos, stasiun IV memiliki sedang) sampai 0,83 (keanekaragaman
kelimpahan yang lebih tinggi famili rendah). Nilai indeks
keseragamannya (e) berkisar antara 0,46
dibandingkan dengan stasiun lainnya. Ini
(keseragaman famili sedang) sampai 1,00
terlihat dari nilai kelimpahan stasiun IV (keseragaman famili tinggi). Nilai indeks
pada minggu keempat yaitu 1.331 ind/m 2. dominansi (C) berkisar antara 0,15 (tidak
Nilai kelimpahan yang tinggi menunjukkan terdapat famili yang mendominansi)
bahwa pada lokasi tersebut mampu sampai 0,69 (terdapat famili yang
mendukung kehidupan organisme mendominansi).
didalamnya. Sedangkan kelimpahan
terendah terdapat pada stasiun I minggu Ucapan Terimakasih
Penulis menyampaikan terimakasih
ketiga dan stasiun II minggu pertama
kepada Ir. Widianingsih, M.Sc dan
yaitu 36 ind/m2. Nilai kelimpahan yang Prof.Dr.Ir. Muhammad Zainuri, DEA
rendah menunjukkan bahwa substrat sebagai dosen pembimbing yang telah
pada stasiun tersebut tidak dapat memberikan pengarahan dan petunjuk
ditempati oleh organisme dalam jumlah dalam menyelesaikan jurnal ilmiah ini
banyak. Jika dilihat dari keberadaan serta semua pihak dan instansi yang telah
memberikan bantuan dan fasilitas dalam
kedua stasiun tersebut maka rendahnya
penulisan jurnal ilmiah ini.
nilai kelimpahan disebabkan oleh substrat
pada stasiun tersebut didominasi oleh Daftar Pustaka
lumpur dan pasir halus. Tipe substrat Abdunnur. 2002. Analisis Model Brocken
berpasir halus kurang baik bagi Stick Terhadap Distribusi Kelimpahan
pertumbuhan organism perairan karena Spesies dan Ekotipologi Komunitas
Makkrozoobenthos di Perairan Pesisir
memiliki pertukaran masa air yang
Tanjung Sembilan Kalimantan Timur.
lambat, kadar oksigen yang rendah dan Jurnal Ilmiah Mahakam. Vol.1 No.2
dapat menyebabkan keadaan anosik
Ardi. 2002. Pemanfaatan
sehingga proses dekomposisi yang
makrozoobenthos sebagai Indikator
berlangsung di substrat pada keadaan Kualitas Perairan Pesisir. Program
anaerobik dapat mengakibatkan bau serta Pasa Sarjana (S3), Institut Pertanian
tercemarnya perairan (Nybakken, 1992). Bogor.
Pada perairan yang arusnya kuat banyak http://rudyct.tripod.com/sem2012/ar
ditemukan substrat kasar berupa pasir di.htm
atau kerikil karena partikel berukuran Barnes, R. S. K dan Huges, R.H. 1998. An
kecil akan terbawa arus dan gelombang. Introduction To Marine Ecology.
Sebaliknya partikel halus akan Second Edition. Oxford. London
mengendap dan menjadi substrat bila Edinburgh. Page: 351
arusnya lemah (Odum, 1971). Day, J. H. 1976. Monograph of The
Polychaeta of Southern Africa. Part 1-
Kesimpulan Errantina. Trustees of The Birtish
Museum (Natural History), London. pp
Berdasarkan hasil penelitian
827.
diperoleh data makrozoobenthos yang
ditemukan terdiri dari 25 j enis dari kelas Hadi, S., 1979. Metodology Research II.
Polychaeta (Filum Annelida), 7 jenis dari Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi.
kelas Bivalvia (Filum Mollusca), 6 jenis Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
dari kelas Gastropoda (Filum Mollusca), 75 hlm.
Journal Of Marine Research. Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 196