Anda di halaman 1dari 2

Latar Belakang

Tanah merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa berupa sumber daya alam yang
sangat diperlukan manusia untuk mencukupi kebutuhan baik yang langsung untuk
kehidupanya. Tanah mempunyai peranan yang besar dalam dinamika pembangunan, maka
didalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 3 disebutkan bahwa Bumi dan air dan
kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Hukum memiliki peran dalam mengatur serta memberi kepastian. Maka dibuatlah
Undang- Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang di Indonesia. Dalam
pembentukan aturan hukum, terbangun asas yang utama agar tercipta suatu kejelasan
terhadap peraturan hukum, asas tersebut ialah kepastian hukum. asas ini dimaknai sebagai
suatu keadaan dimana telah pastinya hukum karena adanya kekuatan yang konkret bagi
hukum yang bersangkutan. Keberadaan asas kepastian hukum merupakan sebuah bentuk
perlindungan bagi yustisiabel (pencari keadilan) terhadap tindakan sewenang- wenang,
yang berarti bahwa seseorang akan dan dapat memperoleh sesuatu yang diharapkan dalam
keadaan tertentu.

Peran hukum sangatlah berpengaruh dalam mewujudkan perencaraan tata ruang yang
baik. Untuk mewujudkan tata ruang yang baik diperlukan kejelasan dan ketegasan dalam
penyusunan hukum ini. Sehingga kondisi nyata di lapanganterkait rencana tata ruang dapat
sesuai dengan rencana yang memang semestinya.

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :

1. Bagaimana peranan hukum dalam mewujudkan tata ruang yang baik?


2. Mengapa dalam negara berkembang hampir selalu gagal dalam menyusun suatu
peraturan yang menunjang pembangunan secara komprehensif ?
3. Bagaimana kondisi tata ruang di sekitar jalan sigar bencah?
4. Apa saja indikator kawasan tersebut termasuk wujud tata ruang yang baik/buruk?
Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui peranan hukum dalam mewujudkan penataan ruang yang baik.


2. Mengetahui penyebab dari negara berkembang yang kerap kali gagal dalam
menyusun peraturan yang menunjang pembangunan secara kompherensif.
3. Memahami kondisi Tata Ruang di sekitar.
4. Mengetahui indikator wujud Tata Ruang yang baik/buruk.

Anda mungkin juga menyukai