ASUHAN KEPERAWATAN
Oleh:
Lisa Aprilia Obay, S.Kep
NIM 212311101030
I. Identitas Klien
Nama : Ny. S No. RM : XX-XX-XX
Umur : 56 tahun Pekerjaan :-
Jenis : Perempuan Status Perkawinan : Kawin
Kelamin
Agama : Islam Tanggal MRS :- Jam : -
Pendidikan : - Tanggal :10 November 2021 Jam:10.00
Pengkajian
Alamat : Bogor Sumber Informasi : Case Study
2. Keluhan Utama:
Klien mengatakan selama 1 minggu sebelum masuk rumah, klien memiliki keluhan
lemas, pusing, kaki bengkak, dan sesak napas, sehingga klien diantar oleh
keluarganya ke IGD RSUD Leuwiliang. Klien kemudian diobservasi di IGD selama
kurang lebih 6 jam dan kemudian dipindahkan ke ruang perawatan Teratai kelas 2 A.
Klien mengatakan bahwa dokter penyakit dalam mendiagnosa klien terkena penyakit
gagal ginjal dan hipertensi.
2. Pola nutrisi/ metabolik (ABCD) (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
- Antropometeri
Status gizi tidak ada masalah, klien bengkak pada tubuh.
- Biomedical sign :
Hemoglobin 8,2 Lekosit 9,7
Hematokrit 25,8
Trombosit 307
Interpretasi : klien mengalami penurunan hemoglobin dalam darah
- Clinical Sign :
Klien composmentis, tampak lemah, GCS 4-5-6, klien mengalami sesak
napas, klien terpasang masker oksigen rebreathing mask
Interpretasi : klien mengalami gangguan pernapasan
BAB
BAB Sebelum Sakit Saat di Rumah Sakit
Frekuensi 1- 2 kali per hari Belum BAB
Jumlah Tidak terkaji Tidak terkaji
Warna Tidak terkaji Tidak terkaji
Bau Tidak terkaji Tidak terkaji
Karakter Padat lunak Tidak terkaji
Alat Bantu Tidak menggunakan alat Menggunakan alat bantu
bantu
Kemandirian Mandiri Menggunakan diapers
Lain Tidak ada Tidak ada
Input : Output :
1) Infus = 500 cc 1) Urine = -
2) Air (Makan & Minum) = 240 cc 2) IWL = 15 x kgBB
3) Obat = 1x40 cc + 1x10cc + 1x4cc = 54 cc = 15 x 65 kg
4) Air Metabolisme = 5 x kgBB = 975 cc/hari
= 5 x 65 kg
= 325 cc/hari
Input = 500 cc + 240 cc + 54 cc + 325 cc Output = 975 cc
= 1.119 cc/hari = 975 cc/hari
Balance Cairan = Input – Output
= 1.119 cc – 975
= 144 cc
Interpretasi : Balance cairan pada tubuh klien acces (Kelebihan volume cairan)
4. Pola aktivitas & latihan (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Status Oksigenasi :
Klien mengatakan sering merasa sesak, RR 28x/menit, klien mendapat bantuan
oksigenasi berupa rebreathing mask.
Fungsi kardiovaskuler :
Hasil pemeriksaan TTV menunjukkan jika klien memiliki tekanan darah tinggi.
Terapi oksigen :
Klien menggunakan alat bantu oterapi oksigen rebreathing mask 6 l/menit
Interpretasi :
Klien mengalami gangguan pola aktivitas dan latihan, fungsi kardiovaskuler, dan
mendapatkan terapi oksigen selama menjalani perawatan di rumah sakit.
5. Pola tidur & istirahat (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Istirahat dan Tidur Sebelum Sakit Saat di Rumah Sakit
Durasi 4-5 jam 1 – 2 jam
Gangguan tidur Klien mengatakan lebih Klien mengatakan cemas
mudah tidur sebelum dengan kondisinya,
dirawat di RS dan sehingga klien menjadi
mengetahui sulit tidur
penyakitnya
Keadaan bangun tidur Klien tidak mengalami Klien merasa tidak puas,
ganngguan saat bangun karea tidak bisa tertidur
tidur
Lain-lain Tidak ada Tidak ada
Interpretasi :
Klien mengalami gangguan pola tidur saat berada di rumah sakit.
Interpretasi :
Klien tidak mengalami gangguan fungsi ke-5 panca indra atau fungsi dan keadaan
panca indera klien normal.
Harga diri :
Tidak dijelaskan pada jurnal.
Ideal Diri :
Tidak dijelaskan pada jurnal.
Peran Diri :
Tidak dijelaskan pada jurnal.
Interpretasi :
Hasil pemeriksaan TTV yang meliputi tekanan darah, nadi, RR, mengalami
peningkatan. Adapun tanda vital berupa suhu dan SpO2 hasilnya dalam batas normal.
4444 4444
1111 1111
11. Kulit dan kuku Tidak terdapat lesi, tidak terdapat hiperpigmentasi. CRT < 2 detik,
kulit terasa hangat, kondisi kuku tidak baik, retak.
12. Keadaan lokal : tampak lemah, composmentis, GCS : EVM = 4-5-6.
V. Terapi
NO Jenis Terapi Farmako dinamik dan Dosis dan Indikasi dan Kontra Efek Samping Implikasi Keperawatan
Farmako kinetik Rute Indikasi
Pemberian
1 Infus PZ Farmakodinamik : 500 cc/24 Indikasi : Untuk Detak jantung cepat, Memonitor
Cairan salin normal terdiri jam 7 tpm mengganti cairan tubuh demam,gatal-gatal kemungkinan efek
atas 154 mmol/L natrium dan yang hilang karena atau ruam, suara samping pemberian
154 mmol/L klorida. Serum beberapa faktor. Atau serak,iritasi, nyeri cairan
memiliki tingkat osmolaritas sebagai pengatur sendi, kaku, atau
dan osmolalitas yang serupa, keseimbangan cairan bengkak,dada
285-295 mOsm/L tubuh sesak,dan
(osmolaritas) dan mOsm/kg pembengkakan pada
(osmolalitas). Cairan salin wajah, bibir,
normal memiliki tingkat Kontraindikasi : Klien tenggorokan, atau
osmolaritas dan osmolalitas dengan riwayat lidah
yang hampir serupa dengan asidosis metabolisme
serum sehingga disebut dikarenakan klorida
sebagai cairan isotonik. pada natrium klorida
Osmolaritas cairan infus ini dapat meningkat dalam
adalah 308 mOsmol/L dan tubuh dan klien dengan
osmolalitas 286 mOsmol/kg. masalah retensi cairan
akan menyebabkan
kondisi berbahaya lain
Farmakokinetik : pada tubuh seperti
Absorpsi : menerima obat hipernatremia,
melalui pembuluh darah hipokalemia, dan gagal
Distribusi : menerima injeksi jantung.
melalui pembuluh dara
Metabolisme : Setelah obat
telah didistribusikan ke
seluruh tubuh dan telah
melakukan tugasnya, obat
akan pecah, atau
dimetabolisme. Penguraian
dari molekul obat terjadi
sebagian besar di pabrik
pengolahan kimia tubuh,
yakni hati.
Ekskresi : Setelah enzim hati
menyelesaikan pekerjaannya
dalam membuat metabolit
obat, selanjutnya akan
mengalami tahap akhir waktu
dalam tubuh, yakni ekskresi
dimana akan keluar melalui
urine atau feses, terkadang
melalui keringat.
2 Furosemide Aspek farmakologi P.O 1x1 Indikasi: Edema paru Penggunaan Memonitor
furosemide utamanya adalah akut Edema akibat furosemide kemungkinan efek
sebagai diuretik kuat dengan gagal jantung Tekanan berpotensi samping pemberian
menghambat cotranspoter darah tinggi menyebabkan obat
Na+/K+/Cl2- pada membran (Hipertensi) sejumlah efek
luminal tubulus dalam samping, antara lain:
mereabsorpsi elektrolit Kontraindikasi dan Pusing, Vertigo
natrium, kalium, dan klorida. peringatan penggunaan Mual dan muntah.
Furosemide bekerja dengan furosemide adalah Diare, Penglihatan,
cara menghalangi penyerapan pada klien dengan buram, Sembelit
natrium di dalam sel-sel gangguan fungsi ginjal,
tubulus ginjal dan karena furosemide
meningkatkan jumlah urine dapat menimbulkan
yang dihasilkan oleh tubuh. nefrotoksisitas.
3 Amlodipine Obat ini bekerja dengan cara P.O 1x1 Indikasi: menurunkan Memonitor
membantu melemaskan otot tekanan darah pada kemungkinan efek
pembuluh darah. Dengan kondisi hipertensi, samping pemberian
begitu, pembuluh darah akan pengobatan nyeri dada obat
melebar, darah dapat akibat penyakit jantung
mengalir dengan lebih lancar, koroner (angina
dan tekanan darah dapat pektoris).
menurun.
Kontraindikasi absolut
dan relatif amlodipine
serta peringatan terkait
penggunaan pada
orang lanjut usia, orang
dengan gangguan
fungsi hati dan ginjal
4 Candesartan Candesartan termasuk ke P.O 1x1 Indikasi: Candesartan Sakit kepala, Pusing, Memonitor
dalam obat golongan dapat digunakan untuk kemungkinan efek
angiotensin receptor blockers mengatasi hipertensi Mual, Muntah, samping pemberian
(ARB) yang bekerja dengan pada orang dewasa dan Kelelahan, Nyeri obat
cara menghambat reseptor pada anak-anak yang
angiotensin II. Saat berusia ≥1 tahun, baik otot
angiotensin II dihambat, yang berupa hipertensi
pembuluh darah akan lemas esensial maupun
dan melebar sehingga aliran sekunder. Penggunaan
darah menjadi lebih lancar pada anak-anak berusia
dan tekanan darah turun. kurang dari 1 tahun
tidak dianjurkan karena
dapat mengganggu
perkembangan ginjal.
Kontraindikasi:
Hipersensitivitas
terhadap candesartan,
klien hamil/menyusui,
anak berusia kurang
dari 1 tahun, dan klien
diabetes mellitus yang
juga menerima
aliskiren. Peringatan
khusus perlu
diperhatikan saat
memberikan
candesartan pada klien
dengan gangguan
fungsi ginjal, hipotensi,
hiperkalemia, dan
gangguan fungsi hati.
VI. Pemeriksaan Penunjang & Laboratorium (bisa dikembangkan)
Gangguan
pembentukan sel darah
merah disumsum tulang
Jumlah O2 berkurang
Penapasan kussmaul
Peningkatan tekanan
hidrostatik kapiler
Mendorong cairan
keluar dri intravaskuler
ke intestinal
Edema
Hipervolemia
3. DS : Cronic Kidney Disease Perfusi Perifer Tidak
-Klien merasa lemas Efektif
Kelebihan volume
DO : cairan
- Edema ekstremitas kedua kaki
- Tekanan Darah 240/140 mmHg Edema
- Konjungtiva anemis
Turgor kulit menurun
Akral dingin
4. DS : Intoleransi Aktivitas
- Klien mengatakan sesak napas Penyakit
- Klien merasa lemas vaskular/hipertensi
- Klien merasa tidak nyaman
Vasokontriksi GFR
DO : turun
- Tekanan Darah 240/140 mmHg
- Nadi 112 x/menit GGK
- RR 28 x/menit
- Edema kedua ekstremitas Produksi HB turun
Eksihemoglobin turun
Suplay 02 turun
Intoleransi Aktivitas
Ansietas
DIAGNOSA KEPERAWATAN
2 Hipervolemia (D.0022) b.d Tujuan: Manajemen Hipervolemia 1. Untuk mengetahui tanda klien
Gangguan mekanisme Setelah dilakukan tindakan (I.03114) mengalami hipervolemia
regulasi d.d Klien perawatan selama 3x24 jam, Observasi : 2. Untuk mengetahui
mengatakan sesak napas, diharapkan keseimbangan cairan 1. Periksa tanda gejala perkembangan klien
Edema ekstremitas kedua membaik hipervolemia (edema, JVP, CVP 3. Untuk membantu klien agar
kaki, Asites, Oliguria (klien Kriteria Hasil : meningkat, dan suara napas merasa nyaman
tidak BAK 3 hari) Keseimbangan Cairan bantuan) 4. Untuk membantu mencegah
(L.05020) : 2. Monitor TTV terjadinya kelebihan cairan
1. Haluaran urin meningkat Terapeutik : 5. Membantu mempercepat
2. Edema menurun 3. Tinggikan kepala tempat tidur mengurangi kelebihan cairan klien
3. Asites menurun 30- 400
4. Tekanan darah membaik 4. Batasi asupan cairan dan garam
5. Berat badan membaik Kolaborasi :
5. Kolaborasi penggantian
kehilangan kalium akibat diuretic,
(Furosemide P.O 1x1)
3 Perfusi Perifer Tidak Tujuan: Perawatan Sirkulasi (I.02079) 1. Untuk mengetahui sirkulasi
Efektif (D.0009) b.d Setelah dilakukan intervensi Observasi : perifer klien
Peningkatan tekanan darah keperawatan selama 3x24 jam 1. Periksa sirkulasi perifer (nadi 2. Untuk mencegah tanda
d.d Edema ekstremitas diharapkan Perfusi Perifer pereifer,edema, pengeisian abnormal yang ditandai dari
pada kedua kaki, Tekanan meningkat kapiler, warna, suhu) ekstremitas klien
Darah 240/140 mmHg, dan 2. Monitor panas, kemerahan, 3. Untuk mencegah klien
Konjungtiva anemis Kriteria Hasil : nyeri, atau bengkak pada mengalami infeksi
Perfusi Perifer (L.02011) : ekstremitas 4. Membantu mengontrol tekanan
1. Edema perifer menurun Terapeutik : darah klien
2. Kelemahan otot menurun 3. Lakukan pencegahan infeksi 5. Membantu mempercepat
3. Tekanan darah membaik Edukasi perbaikan sirkulasi klien
4. Warna kulit tidak pucat 4. Anjurkan minum obat
5. Turgor kulit membaik pengontrol tekanan darah secara
teratur (Amlodipine P.O 1x1 &
Candesartan P.O 1x1)
5. Anjurkan program diet untuk
memperbaiki sirkulasi
(mis.rendah lemak jenuh, minyak
ikan omega 3)
5 Ansietas (D.0080) b.d Tujuan: Reduksi Ansietas (I.09314) 1. Untuk mengetahui tanda klien
Kekhawatiran mengalami Setelah dilakukan asuhan Observasi : mengalami ansietas
kegagalan d.d Merasa keperawatan selama 3x24 jam, 1. Idetifikasi saat tingkat ansietas 2. Untuk mempersiapkan tindakan
bingung, merasa khawatir diharapkan tingkat ansietas klien berubah (mis.kondisi, waktu, yang semestinya dilakukan saat
dengan akibat dari kondisi menurun stressor) klien mengalami ansietas
yang dihadapi, sulit Kriteria : 2. Monitor tanda-tanda ansietas 3. Membantu klien mengatasi
berkonsentrasi, tampak Tingkat Ansietas (L.09093) (verbal dan nonverbal) ansietas
gelisah, sulit tidur, 1. Verbalisasi kebingungan Terapeutik : 4. Mencegah klien
frekuensi napas, frekuensi menurun 3. Temani klien untuk mengurangi mempersiapkan rencana
nadi, dan tekanan darah 2. Verbalisasi khawatir akibat kecemasan, jika memnungkinkan perawatan
meningkat kondisi yang dihadapi menurun 4. Diskusikan perencanaan 5. Membantu klien saat
3. Perilaku gelisah menurun realistis tentang peristiwa yang mengalami ansietas
4. Konsentrasi membaik akan datang 6. Membantu klien mengatasi rasa
5. Pola tidur membaik Edukasi : ansietas dengan teknik non
5. Anjurkan keluarga untuk tetap farmakologis
bersama klien, jika perlu 7. Membantu klien mengatasi rasa
6. Latih teknik relaksasi ansietas dengan teknik
Kolaborasi : farmakologis
7. Kolaborasi pemberian obat
antiansietas, jika perlu
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
10.15 1. Memeriksa tanda gejala hipervolemia (edema, 1. Klien mengalami edema pada ekstremitas kedua kaki
JVP, CVP meningkat, dan suara napas bantuan) 2. Pemeriksaan TTV klien : TD = 240/140 mmHg, N = 112
2. Memonitor TTV x/menit, RR = 28x/menit, dan S = 367 0C.
10.20 1. Memeriksa sirkulasi perifer (nadi pereifer,edema, 1. Terdapat pitting edema pada kedua kaki klien
pengeisian kapiler, warna, suhu) 2. Klien mengatakan kakinya sudah bengkak sejak 1 minggu
2. Memonitor panas, kemerahan, nyeri, atau sebelum masuk RS
bengkak pada ekstremitas
10.25 1. Mengobservasi adanya pembatasan klien dalam 1. Klien mengatakan sering merasa sesak setelah melakukan
melakukan aktifitas aktivitas
2. Mengkaji adanya faktor yang menyebabkan 2. Klien mengatakan kakinya bengkak, sehingga mebuat klien
kelelahan menjadi sulit bergerak dan mudah lelah
3. Memonitor pola tidur dan lamanya tidur atau 3. Klien mengatakan tidak bisa tidur karena cemas dengan
istirahat klien kondisi penyakitnya
10.30 1. Mengidetifikasi saat tingkat ansietas berubah 1. Klien mengatakan saat ini sedang sedih, takut mati, takut
(mis.kondisi, waktu, stressor) tidak sembuh lagi, takut cuci darah seumur hidup, tidak
2. Memonitor tanda-tanda ansietas (verbal dan percaya diri dan bingung.
nonverbal) 2. Klien mengatakan nafsu makan menurun, lemas, pusing
3. TD meningkat yakni 240/140 mmHg, peningkatan N yaitu
112 x/menit, RR meningkat 28x/menit, dan sulit tidur
4. Klien tampak waspada, tidak produktif, dan banyak
bertanya.
13.10 1. Tinggikan kepala tempat tidur 30- 400 1. Klien mengatakan lebih nyaman dengan posisi kepala yang
13.15 2. Batasi asupan cairan dan garam ditinggikan
2. Klien mengatkan akan mencoba untuk membatasi cairan
dan garam serta mengikuti anjuran diet yang disarankan untuk
klien
13.20 1. Lakukan pencegahan infeksi 1. Terdapat pitting edema pada ekstremitas kedua kaki klian
dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda infeksi
Kamis, 11 Implementasi DX 4 : Intoleransi Aktivitas
November
2021 L. A. O
13.25 1. Mendekatkan barang- barang yang dibutuhkan 1. Klien mengatakan akan mencoba melakukan mobilisasi
klien ringan di bed tempat tidur klien
2. Membantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas 2. Klien mengatakan untuk mobilisasi di tempat tidur, klien
yang mampu dilakukan dapat melakukan sendiri
3. Membantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang 3. Klien mengatakan untuk berjalan masih membutuhkan
diinginkan bantuan dari keluarganya
13.40 1. Memani klien untuk mengurangi kecemasan 1. Klien mengatakan akan mencoba untuk menerima
2. Mendiskusikan perencanaan realistis tentang kondisinya saat ini dan mencoba untuk optimis terapinya akan
peristiwa yang akan datang berhasil
3. Menganjurkan keluarga untuk tetap bersama 2. Klien mengatakan akan mengikuti setiap anjuran dokter,
klien perawat, maupun ahli gizi agar dirinya dapat kembali sembuh
3. Keluarga mengatakan akan mencoba untuk tetap terus
memotivasi klien
07.00 1. Kolaborasi penggantian kehilangan kalium akibat 1. Klien mengatakan meminum obat yang diberikan oleh
diuretic (Furosemide P.O 1x1) dokter secara teratur
07.05 1. Anjurkan minum obat pengontrol tekanan darah 1. Klien mengatakan akan mengkonsumsi obat pengontrol
secara teratur (Amlodipine P.O 1x1 & Candesartan tekanan darah yang diberikan oleh dokter secara rutin
P.O 1x1) 2.Klien mengatakan akan menjaga pola makan sesuai dengan
2. Anjurkan program diet untuk memperbaiki diet yang dianjurkan
sirkulasi (mis.rendah lemak jenuh, minyak ikan
omega 3)
07.10 1. Melibatkan keluarga dalam membantu aktivitas 1. Keluarga mengatakan akan membantu klien selama
klien menjalani perawatan di RS maupun di rumah
2. Menganjurkan keluarga untuk memberi
penguatan positif
07.15 1. Melatih teknik relaksasi 1. Klien dapat melakukan teknik relaksasi napas dalam
2. Kolaborasi pemberian obat antiansietas dengan benar dan klien mengatakan akan melakukannya saat
akan melakukan cuci darah
2. Klien mengatakan akan mencoba teknik relaksasi napas
dalam dan memilih untuk tidak meminum obat untuk
mengatasi rasa ansietasnya
CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN
WAKTU/ EVALUASI PARAF
Tanggal
dan Jam
Rabu, 10 DX 1 : Pola Napas Tidak Efektif L. A. O
November
2021
11.00 S:
- Klien mengatakan masih terasa sedikit sesak, klien merasa lemas
O:
- Klien tampak lemah, Tekanan Darah 240/140 mmHg, Nadi
112x/menit, suhu 36,7˚C, RR 28x/menit, SPO 99%
P: Lanjutkan intervensi
Rabu, 10 DX 2: Hipervolemia
November
2021
11.00 S: L. A. O
- Klien mengeluh kaki bengkak, klien mengatakan masih belum
BAK selama 3 hari
O:
- Klien mengalami edema, asites, Tekanan Darah 240/140 mmHg,
Nadi 112x/menit, suhu 36,7˚C, RR 28x/menit,
P: Lanjutkan intervensi
Rabu, 10 DX 3 : Perfusi Perifer Tidak Efektif
November
2021 L. A. O
11.00 S:
- Klien merasa lemas, klien mengeluh bengkak pada kaki
O:
- Klien tampak lemah, Tekanan Darah 240/140 mmHg, Nadi
112x/menit, suhu 36,7˚C, RR 28x/menit, edema pada kedua kaki
P : Lanjutkan intervensi
Rabu, 10 DX 4 : Intoleransi Aktivitas
November
2021 L. A. O
11.00 S:
- Klien masih merasa sedikit sesak, klien merasa lemah
O:
Klien tampak lemah, Tekanan Darah 240/140 mmHg, Nadi
112x/menit, suhu 36,7˚C, RR 28x/menit,
P: Lanjutkan intervensi
Rabu, 10 DX 5 : Ansietas
November
2021 L. A. O
11.00 S:
- Klien mengatakan saat ini sedang sedih, takut mati, takut tidak
sembuh lagi, takut cuci darah seumur hidup, tidak percaya diri dan
bingung.
- Klien mengatakan nafsu makan menurun, lemas, pusing
O:
- TD meningkat yakni 240/140 mmHg, peningkatan N yaitu 112
x/menit, RR meningkat 28x/menit, dan sulit tidur
- Klien tampak waspada, tidak produktif, dan banyak bertanya.
P: Lanjutkan intervensi
O:
- TD 180/100 mmHg, Nadi 100 x/menit, Suhu 36,50 C, RR
24x/menit,
P: Hentikan intervensi
Kamis, 11 DX 2: Hipervolemia
November
2021 L. A. O
14.00 S:
- Klien mengatakan masih terasa lemas, sesak menurun
O:
- Edema menurun, TD 180/100 mmHg, Nadi 100 x/menit, Suhu
36,5 0C, RR 24 x/menit
P: Lanjutkan intervensi
Kamis, 11 DX 3 : Perfusi Perifer Tidak Efektif
November
2021 L. A. O
14.00 S:
- Klien mengatakan kondisinya lebih baik dibandingkan
sebelumnya
O:
- Tekanan Darah 180/100 mmHg, Nadi 100x/menit, suhu 36,5˚C,
RR 24x/menit, edema pada kedua kaki tampak menurun, tidak
ditemukan adanya tanda-tanda infeksi
P : Lanjutkan intervensi
O:
- Tekanan Darah 180/100 mmHg, Nadi 100x/menit, suhu 36,5˚C,
RR 24x/menit, edema pada kedua kaki tampak menurun
A: Masalah intoleransi aktivitas teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
Kamis, 11 DX 5 : Ansietas
November
2021 L. A. O
14.00
S:
- Klien mengatakan akan mencoba menerima kondisinya saat ini
dan mencoba untuk optimis bahwa dirinya bisa sembuh
O:
- TD 180/100 mmHg, N 100 x/menit, RR 24x/menit
- Klien tampak menceritakan keluh kesahnya
P: Lanjutkan intervensi
Jum’at, 12 DX 2: Hipervolemia L. A. O
November
2021
07.30 S:
- Klien mengatakan sudah tidak merasa lemas dan sesak
dibandingkan dengan kondisi sebelumnya
O:
- Edema menurun, TD 150/90 mmHg, Nadi 90 x/menit, Suhu 36,5
0
C, RR 20 x/menit
S:
- Klien mengatakan kondisinya lebih baik dibandingkan
sebelumnya
O:
- Tekanan Darah 150/90 mmHg, Nadi 90x/menit, suhu 36,5˚C, RR
20x/menit, edema pada kedua kaki tampak menurun
P : Hentikan intervensi
S:
- Klien mengatkan dapat melakukan mobilisasi ringan di tempat
tidur dan masih membutuhkan bantuan apabila klien berjalan
O:
- Tekanan Darah 150/90 mmHg, Nadi 90x/menit, suhu 36,5˚C, RR
20x/menit, edema pada kedua kaki tampak menurun
P: Hentikan intervensi
Jum’at, 12 DX 5 : Ansietas L. A. O
November
2021
07.30 S:
- Klien mengatakan akan melakukan teknik relaksasi napas dalam
sebelum melakukan cuci darah
- Keluarga mengatakan akan selalu membantu memotivasi klien
agar klien dapat segera sembuh
O:
- TD 150/90 mmHg, N 90 x/menit, RR 20 x/menit
- Klien tampak melakukan teknik relaksasi napas dalam dengan
baik dan benar
P: Hentikan intervensi