Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAPORAN

KEUANGAN MELALUI INTERNET (INTERNET FINANCIAL REPORTING)

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian


Program Pendidikan Sarjana
Jurusan Akuntansi

Oleh:
Fahmi Agil Kurniawan
2015310436

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS


SURABAYA
2020
PERSETUJUAN ARTIKEL ILMIAH

Nama : Fahmi Agil Kurniawan

Tempat, Tanggal Lahir : Sidoarjo, 1 Oktober 1996

N.I.M : 2015310436

Program Studi : Akuntansi

Program Pendidikan : Sarjana

Konsentrasi : Keuangan

Judul : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaporan Keuangan

Melalui Internet (Internet Financial Reporting).

Di setujui dan diterima baik oleh :

Dosen Pembimbing,
Tanggal :

(Agustina Ratna Dwiati, S.E., MSA)


0731088604

Ketua Program Studi Sarjana Akuntansi,

Tanggal :

(Dr. Nanang Shonhadji, S.E., Ak., M.Si., CA., CIBA., CMA)


0731087601
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAPORAN
KEUANGAN MELALUI INTERNET (INTERNET FINANCIAL REPORTING)

FAHMI AGIL KURNIAWAN


STIE Perbanas Surabaya
Email: fahmiagil999@gmail.com

ABSTRACT
Information and communication technology that is growing rapidly can improve the company's
ability to provide various information for corporate stakeholders, especially investors through
the internet. Therefore, many companies use the internet as a medium for delivering
information to the public, both financial and non-financial. This study aims to examine the
effect of company size ,leverage, public ownership, and profitability on the internet financial
reporting. In this study, the population used is the non manufacture companies listed on the
Indonesia Stock Exchange in 2018. The analysis technique used in this study is the Regression
Linear Analysis technique. The results of this study showed that the variable company size
public ownership and profitability effect on the internet financial reporting. While the variables
of leverage have no effect on the internet financial reporting.

Keyword : company size, leverage, public ownership, profitability, internet financial reporting

PENDAHULUAN antara lain laporan keuangan akan memiliki


cakupan luas karena sifatnya yang dapat
IFR merupakan pengungkapan diakses siapa pun dan dimana pun dengan
sukarela bagi perusahaan yang belum go menggunakan internet, mengurangi biaya
public, namun apabila perusahaan sudah go pencetakan dan distribusi terkait dengan
public maka perusahaan wajib untuk laporan keuangan tahunan dan triwulan.
melaporkan laporan keuangannya melalui Manfaat tersebut diperkuat dengan
website perusahaan sebagaimana telah adanya fakta bahwa calon investor yang
diatur dalam Keputusan Ketua Badan akan berinvestasi pada perusahaan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga memiliki minat yang tinggi untuk
Keuangan (BAPEPAM-LK) Nomor Kep- memanfaatkan IFR sebagai sumber
431/BL/2012 pasal 3. Peraturan tersebut informasi yang akan dipakai dalam
menyebutkan bahwa perusahaan yang telah pengambilan keputusan mereka.
go public atau telah terdaftar di Bursa Efek Penggunaan IFR di Indonesia semakin
Indonesia (BEI) yang tidak memiliki laman berkembang, hal ini didukung dengan
(website) sebelum berlakunya peraturan ini, adanya kesepakatan MEA (Masyarakat
wajib memuat laporan tahunan pada Ekonomi Asean) yang dimuat pada
website tersebut. websites bppk.kemenkeu.go.id tanggal 12
Bagi perusahaan go public yang Februari 2015. MEA merupakan realisasi
belum memiliki website, maka dalam pasar bebas di Asia Tenggara yang
jangka waktu satu tahun sejak berlakunya diharapkan perekonomian Indonesia
peraturan ini diwajibkan untuk memiliki menjadi lebih baik. Adanya MEA
website yang memuat laporan tahunan diharapkan dapat meningkatkan
perusahaan. Manfaat yang didapatkan oleh persaingan antar bisnis di negara-negara
perusahaan dengan mempublikasikan yang tergabung dalam kesepakatan MEA
informasi kinerja keuangan melalui IFR

1
yang dapat memicu adanya dukungan rasio likuiditas mereka tinggi, untuk
pengungkapan informasi yang lengkap, membedakan diri dari perusahaan lain yang
tepat waktu, dan efisien khususnya di likuiditasnya kurang menguntungkan.
Indonesia. Kepemilikan saham publik
Selain itu menurut data Asosiasi merupakan presentase kepemilikan saham
Jasa Penyelenggara Internet Indonesia perusahaan yang dimiliki oleh publik
(AIPJII) yang dilansir dalam berita yang terhadap jumlah saham perusahaan, yaitu
dikutip www.ekonomi.kompas.com individu atau lembaga yang memiliki
pengguna internet di Indonesia mengalami kepemilikan saham dibawah 5% yang
peningkatan yang pesat, pada tahun 2017 berada di luar manajemen perusahaan dan
pengguna internet di Indonesia menembus tidak memiliki hubungan istimewa
angka 143 juta pengguna, lalu pada tahun terhadap perusahaan. Profitabilitas
2018 pengguna internet di Indonesia merupakan kemampuan perusahaan dalam
meningkat menjadi 171 juta lebih menghasilkan laba untuk suatu periode
pengguna. Perkembangan internet yang tertentu, profitabilitas juga dapat
sangat pesat akan berdampak luas di mencerminkan tingkat efektifitas
berbagai sektor kehidupan, terutama pada perusahaan dalam suatu operasional
sektor bisnis. perusahaan (Idawati & Dewi 2017).
Perkembangan ini akan Profitabilitas juga dapat menjadi suatu
mendongkrak perusahaan untuk lebih acuan untuk investor atau pemilik
meningkatkan pemanfaatan internet untuk perusahaan untuk menilai kinerja
media komunikasi melalui website manajemen dalam mengelola perusahaan.
perusahaan. Ukuran perusahaan merupakan Perusahaan yang memiliki
pengelompokan perusahaan kedalam profitabilitas tinggi akan memiliki
beberapa kelompok, seperti perusahaan dorongan yang lebih kuat untuk
kecil, sedang, dan besar. Ukuran menyebarluaskan informasi keuangannya
perusahaan dapat dinilai dari total nilai melalui website perusahaan.
asset, total penjualan, kapitalisasi pasar,
jumlah tenaga kerja dan sebagainya
(Idawati & Dewi, 2017). Apabila semakin RERANGKA TEORITIS DAN
besar nilai item-item tersebut maka HIPOTESIS
semakin besar juga ukuran perusahaan Teori Sinyal
tersebut.
Alasan suatu perusahaan untuk
Nilai asset yang semakin besar
menyajikan laporan keuangannya dapat
maka jumlah modal yang ditanam akan
dijelaskan dengan teori sinyal. Teori sinyal
semakin besar pula, semakin banyak
ini menjelaskan bahwa suatu perusahaan
penjualan maka semakin banyak perputaran
seharusnya memberikan sinyal kepada
uang dan semakin besar kapitalisasi pasar
pengguna laporan keuangan (Riyan & Rina,
maka semakin besar pula perusahaan
2017). Teori sinyal juga dapat digunakan
tersebut dikenal oleh masyarakat.
untuk mengurangi adanya asimetri
Likuiditas merupakan kemampuan
informasi dengan cara menghasilkan
perusahaan untuk membayar kewajiban
kualitas informasi laporan keuangan dalam
jangka pendek. Jika keadaan perusahaan
membantu pihak perusahaan, investor serta
tidak likuid, ada kecenderungan dilanda
pihak eksternal yang terkait (Putu & Gusti,
kesulitan keuangan dan akan menyebabkan
2017). Asimetri informasi merupakan
perusahaan mengalami kebangkrutan .
kondisi yang ditimbulkan akibat
Abdelsalam (2013) berpendapat bahwa
ketidakseimbangan penguasaan informasi.
perusahaan-perusahaan akan
mengungkapkan informasi lebih luas jika

2
Pengaruh Ukuran Perusahaan perusahaan tersebut dapat dikatakan likuid.
terhadap Internet Financal Dimana investor dalam pengambilan
Reporting keputusan dalam investasi
Ukuran perusahaan dapat dinilai mempertimbangkan tingkat likuiditas
dari beberapa segi. Besar kecilnya ukuran perusahaan. Investor tidak akan melakukan
perusahaan dapat didasarkan pada total investasi pada perusahaan yang kurang
nilai aset, total penjualan, kapitalisasi likuid karena mereka beranggapan
pasar, jumlah tenaga kerja dan sebagainya perusahaan yang tingkat likuiditas nya
(Widaryanti & Eman 2014). Semakin besar rendah akan mengalami kebangkrutan.
nilai item-item tersebut maka semakin Hubungan antara likuiditas dan IFR
besar pula ukuran perusahaan itu. Semakin dapat dijelaskan dengan menggunakan
besar aset maka semakin banyak modal teori sinyal. Semakin besar likuiditas yang
yang ditanam, semakin banyak penjualan dimiliki oleh publik akan memicu
maka semakin banyak perputaran uang dan pengungkapan informasi perusahaan
semakin besar kapitalisasi pasar maka dengan lebih baik dan dapat diakses oleh
semakin besar pula perusahaan tersebut siapapun dan kapanpun sebagai sinyal
dikenal dalam masyarakat (Yosafat & untuk para investor berupa pengungkapan
Yulius, 2013). laporan keuangan perusahaan melalui IFR.
Hubungan antara ukuran Dengan demikian semakin besar likuiditas
perusahaan dengan IFR dapat dijelaskan perusahaan, akan semakin tinggi pula
dengan menggunakan teori sinyal. Ukuran tuntutan terhadap perusahaan untuk
perusahaan yang besar cenderung memiliki meningkatkan aksesibilitas IFR.
laporan keuangan yang berkualitas dan Menurut Wenny (2018)
informasi yang lengkap untuk pengguna berkeyakinan bahwa kekuatan perusahaan
laporan keuangan. Perusahaan akan yang ditunjukkan dengan rasio likuiditas
berupaya menyampaikan sinyal dengan yang tinggi akan berhubungan dengan
media laporang keuangan kepada pelaporan keuangan selengkap mungkin.
pengguna laporan keuangan secara lebih Hal ini didasarkan pada harapan bahwa
cepat, salah satunya dengan menggunakan perusahaan dengan finansial yang kuat
media IFR. Penggunaan media IFR yang akan cenderung melaporkan keuangan
lebih cepat akan menarik pihak pengguna selengkap dan seluas mungkin daripada
laporan keuangan untuk melakukan perusahaan yang memiliki kondisi
investasi pada perusahaan. Hal ini finansial yang lemah. Hal tersebut
didukung dengan hasil penelitian dari didukung oleh penelitian dari Wenny
Yosafat & Yulius (2013) menyatakan Anggeresia Ginting (2018) menyatakan
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh bahwa likuiditas berpengaruh signifikan
signifikan positif terhadap Internet positif terhadap internet financial
Financial Reporting. reporting.
H1 :Ukuran perusahaan berpengaruh H2 :Likuiditas berpengaruh terhadap
terhadap internet financial reporting. internet financial reporting.

Pengaruh Kepemilikan Saham Publik


Pengaruh Likuiditas terhadap Internet terhadap Internet Financial Reporitng
Financial Reporting Kepemilikan saham publik (outside
Likuiditas merupakan kemampuan ownership) merupakan kepemilikan saham
perusahaan dalam melunasi hutang jangka oleh publik dan pihak luar selain
pendek. Semakin perusahaan memiliki manajemen perusahaan. Konflik keagenan
kemampuan yang tinggi untuk melunasi semakin besar bagi perusahaan yang
kewajiban jangka pendeknya maka memiliki penyebaran kepemilikan saham

3
perusahaan (Luciana, 2008). Pemilik pada kualitas laba.
saham yang berada di berbagai wilayah Hubungan antara profitabilitas dan
membutuhkan informasi yang cepat dan IFR dapat dijelaskan dengan menggunakan
akurat untuk pertimbangan dalam teori sinyal. Perusahaan-perusahaan yang
mengambil keputusan. Pengungkapan profit akan mempunyai dorongan yang
pelaporan keuangan melalui website lebih kuat untuk menyebarluaskan
perusahaan merupakan salah satu cara informasi perusahaan, terutama informasi
untuk memenuhi kebutuhan para pemilik keuangan dengan menggunakan IFR. Hal
saham sehingga dapat mengurangi konflik ini bermaksud untuk meningkatkan
keagenan yang terjadi. Hal ini berdasarkan kepercayaan para investor terhadap
teori agensi dimana untuk mengurangi perusahaan tersebut. Semakin profit suatu
asimetri informasi yang dapat perusahaan maka semakin besar
menimbulkan konflik. kemungkinan perusahaan untuk
Semakin besar komposisi mengungkapkan informasi keuangan
perusahaan yang dimiliki oleh publik akan tambahan, termasuk diantaranya
memicu pengungkapan informasi pengungkapan melalui internet. IFR adalah
perusahaan dengan lebih baik dan dapat salah satu sarana yang digunakan untuk
diakses oleh siapapun dan kapanpun menyebarluaskan goodnews.
berupa pengungkapan laporan keuangan Profitabilitas yang tinggi
perusahaan melalui IFR. Dengan demikian merupakan salah satu indikasi bahwa
semakin besar kepemilikan saham publik, perusahaan tersebut memiliki kinerja yang
akan semakin tinggi pula tuntutan terhadap bagus sehingga perusahaan akan
perusahaan untuk meningkatkan melakukan praktek IFR. Sebaliknya,
aksesibilitas IFR. Hasil penelitian yang apabila perusahaan yang mempunyai
dilakukan oleh Maulida, M. Noor, dan kinerja buruk akan lebih menghindari
Nurul (2017) menyatakan bahwa menggunakan teknik-teknik
kepemilikan saham publik memiliki pengungkapan sukarela, seperti IFR karena
pengaruh signifikan terhadap aksesibilitas mereka berusaha untuk menyembunyikan
IFR. badnews yang ada di dalam perusahaan dan
H3 :kepemilikan saham publik akan lebih memilih untuk membatasi pihak
berpengaruh terhadap internet financial luar dalam mengakses laporan keuangan
reporting. perusahaan tersebut. Hal tersebut didukung
oleh penelitian dari Riyan & Rina (2017)
Pengaruh Profitabilitas terhadap menyatakan bahwa profitailitas
Internet Financial Reporitng berpengaruh signifikan positif terhadap
Menurut Yosafat & Yulius (2013) internet financial reporting.
profitabilitas adalah kemampuan H4: Profitabilitas berpengaruh
perusahaan dalam menghasilkan terhadap internet financial reporting.
keuntungan pada tingkat penjualan, aset,
dan modal saham tertentu. Perusahaan
yang mengalami kerugian meminta METODE PENELITIAN
auditornya untuk menjadwalkan Rancangan Penelitian
pengauditannya lebih lambat dari yang
Penelitian ini merupakan penelitian
seharusnya, sehingga penyerahan laporan
kuantitatif dengan data yang digunakan
keuangannya terlambat. Perusahaan akan
merupakan data sekunder. Data sekunder
cenderung menunda penyampaian laporan
merupakan data penelitian yang
keuangan apabila perusahaan yakin
mengumpulkannya dilakukan secara tidak
terdapat berita buruk dalam laporan
langsung melainkan melalui media
keuangan tersebut, karena berpengaruh

4
perantara. Data pada penelitian ini penelitian ini diukur berdasarkan besarnya
merupakan laporan keuangan perusahaan total aset dengan menggunakan rumus:
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
𝑈𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛 = 𝐿𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
(BEI) periode tahun 2018.
Batasan Penelitian Likuiditas

Penelitian ini dibatasi pada Likuiditas merupakan kemampuan


pembahasan variabel independen yang perusahaan dalam melunasi hutang jangka
merupakan variabel bebas yaitu ukuran pendek. Semakin perusahaan memiliki
perusahaan, likuiditas, kepemilikan saham kemampuan yang tinggi untuk melunasi
publik, dan profitabilitas terhadap variabel kewajiban jangka pendeknya maka perusahaan
dependen yaitu internet financial reporting. tersebut dapat dikatakan likuid. Likuiditas
dapat dilakukan dengan perhitungan sebagai
Pada penelitian ini peneliti hanya terbatas
berikut:
pada perusahaan yang terdaftar pada BEI aset lancar
periode tahun 2018. 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = x 100%
liabilitas lancar
Definisi Operasional dan Pengukuran Kepemilikan Saham Publik
Variabel
Kepemilikan saham publik
Internet Financial Reporting merupakan persentase kepemilikan saham
Internet financial reporting merupakan yang dimiliki oleh publik terhadap jumlah
variabel dependen pada penelitian ini semua saham perusahaan, yaitu individu
dimana internet financial reporting ialah atau institusi yang memiliki kepemilikan
pemublikasikan informasi keuangan yang saham di bawah 5% yang berada di luar
dimiliki perusahaan yang dipublikasi manajemen dan tidak memiliki hubungan
melalui website ataupun internet (Putu & istimewa dengan perusahaan.
Gusti, 2017). Pengukuran internet financial
Kepemilikan saham publik dapat
reporting dapat dilakukan dengan
dilakukan dengan perhitungan sebagai
berdasarkan skor dari item-item yang telah
berikut:
dijumlahkan dan diberi prosentase yang
sesuai dengan isi, ketepatwaktuan, 𝑘𝑒𝑝𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑝𝑢𝑏𝑙𝑖𝑘
pemanfaatan teknologi dan user support.
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝑝𝑢𝑏𝑙𝑖𝑘
Pada penelitian ini pengukuran internet =
financial reporting menggunakan empat 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟
komponen pengukuran. Yaitu Isi laporan
Profitabilitas
keuangan, Ketepatwaktuan pelaporan
keuangan, Pemanfaatan teknologi dan
Profitabilitas merupakan indikator suatu
Fasilitas pendukung web.
kinerja yang dilakukan manajemen dalam
mengelola kekayaan perusahaan. Laba
yang dihasilkan perusahaan berasal dari
Ukuran Perusahaan
penjualan dan investasi yang dilakukan
Ukuran perusahaan merupakan nilai perusahaan. Perusahaan dinyatakan
yang menunjukan kekayaan perusahaan memiliki profitabilitas tinggi dapat
dilihat dari total aset, penjualan, dan dikatakan bahwa laporan keuangan
kapitalisasi pasar. Semakin besar ukuran perusahaan tersebut megandung berita baik.
perusahaan, maka semakin besar sumber Pada penelitian ini profitabilitas
daya yang dimiliki oleh perusahaan dapat diukur dengan menggunakan ROA
tersebut. Ukuran perusahaan pada (Return On Assets). Menurut Kasmir
(2014:201) ROA merupakan rasio yang
5
menunjukkan hasil (return) atas jumlah aset
yang digunakan dalam perusahaan. Adapun
rumus perhitungannya menurut Kasmir
(2014:201) sebagai berikut:

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘


𝑅𝑂𝐴 = X 100
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡

Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis


data regresi linier berganda dan
menggunakan alat bantu statistik yaitu
software SPSS 23, melalui tahapan berikut
:
a. Uji Statistik Deskriptif
b. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
2. Uji Multikolonieritas
3. Uji Autokorelasi
4. Uji Heteroskedastisitas
c. Uji Hipotesis
1. Uji Pengaruh Simultan (Uji F)
2. Uji Koefisien Determinasi (R2)
3. Uji Parsial (Uji t)
d. Analisis Regresi Linier Berganda

6
HASIL DAN PEMBAHASAN yang terjadi sangat rendah sehingga data
Analisis Statistik Deskriptif tersebut bersifat homogen.
Statistik deskriptif adalah gambaran Dari tabel di atas menunjukkan
suatu yang dilihat dari nilai rata-rata bahwa data variabel likuiditas yang
(mean), standar deviasi, varian, maksimum, digunakan dalam penelitian sebanyak 315
minimum. Output yang dihasilkan0adalah data. Likuiditas memiliki nilai minimum
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan sebesar 2,9697 nilai maksimum sebesar
bahwa data variabel Internet Financial 705,051, nilai rata-rata (mean) sebesar
Reporting (IFR) yang digunakan dalam 7,772330 dan nilai standar deviasi
penelitian sebanyak 315 data. IFR 9,420824. Nilai rata-rata lebih besar
memiliki nilai minimum sebesar 4,4 nilai dibandingkan dengan nilai standar deviasi
maksimum sebesar 21,8 nilai rata-rata menunjukkan bahwa tingkat variasi data
(mean) sebesar 15,12 dan nilai standar yang terjadi sangat rendah sehingga data
deviasi 3,483. Nilai rata-rata yang lebih tersebut bersifat homogen.
besar dari standar deviasi menunjukkan Nilai minimum pada likuiditas
bahwa nilai sampel berkumpul atau dimiliki oleh Charoen Pokpand Indonesia
mengelompok di sekitar nilai rata-rata Tbk. Hal ini dikarenakan oleh Charoen
hitungnya yang mengakibatkan Pokpand Indonesia Tbk memiliki aset
Tabel 1
Hasil Analisis Deskriptif

STD.
VARIABEL N MINIMUM MAXIMUM MEAN
DEVIATION
IFR 315 4,4 21,8 15,1 3,5
UP 315 1,5 3,1 2,7 2,7
LIK 315 3 705,1 7,7 9,4
KSP 315 0,0 0,9 0.4 0,2
PRO 315 -1 0,9 0,3 0,1
penyebaran datanya bersifat homogen atau lancar sebesar Rp 4.732.868.000.000 dan
tidak bervariasi. Nilai minimum pada IFR utang lancar sebesar Rp
sebesar 4,4 dimiliki oleh Prasidha Aneka 14.097.959.000.000 yang mengakibatkan
Niaga Tbk. tingkat pengembalian utangnya melambat
Sedangkan nilai maksimum pada dibandingkan dengan perusahaan lainnya.
IFR sebesar 21,8 dimiliki oleh Jasa Marga Sedangkan nilai maksimum dimiliki oleh
(Persero) Tbk Dari total sampel sebanyak Siwani Makmur Tbk.
315 data, terdapat sebanyak 161 data Dari tabel diatas menunjukkan
perusahaan yang memiliki nilai di atas nilai bahwa data variabel kepemilikan saham
rata-rata, sedangkan 154 data perusahaan publik yang digunakan dalam penelitian
lainnya memiliki nilai di bawah nilai rata- sebanyak 315 data. Kepemilikan saham
rata. publik memiliki nilai minimum sebesar
Ukuran perusahaan memiliki nilai 0,00405 nilai maksimum sebesar 0,9198
minimum sebesar 1,481604 yang dimiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 0,37171 dan
oleh SLJ Global Tbk nilai maksimum nilai standar deviasi 0,16512. Nilai rata-
sebesar 3,081909 dimiliki oleh Bukit rata yang lebih besar dari standar deviasi
Darmo Property Tbk. nilai rata-rata (mean) menunjukkan bahwa nilai sampel
sebesar 2,684898 dan nilai standar deviasi berkumpul atau mengelompok.
0,26410. Nilai rata-rata lebih besar menunjukkan bahwa data variabel
dibandingkan dengan nilai standar deviasi profitabilitas yang digunakan dalam
menunjukkan bahwa tingkat variasi data penelitian sebanyak 315 data. Profitabilitas
7
memiliki nilai minimum sebesar -1,02251 antar variabel independen dalam model
nilai maksimum sebesar 0,92099719 nilai regresi.
rata-rata (mean) sebesar 0,032814 dan nilai
standar deviasi 0,1264782 Nilai rata-rata Uji Heteroskedastisitas
lebih kecil dibandingkan dengan nilai
standar deviasi menunjukkan bahwa Tabel 4
adanya nilai-nilai ekstrim baik yang tinggi Uji Heteroskedastisitas
maupun rendah dimana terdapat sebaran
data yang bersifat heterogen atau
bervariasi.
Model T Sig.
1 (Constant) 7,990 ,000
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas UKURAN
-6,825 ,000
PERUSAHAAN
Tabel 2 LIKUIDITAS -1,180 ,239
Uji Kolmogrovrinov Smirnov
KSP ,894 ,372
Unstandardized Residual PROFITABILITAS 3,138 ,002
N 315
Asymp. Sig. Sumber : Data diolah
.186c
(2-tailed)
nilai signifikansi menunjukkan angka
Sumber : Data Diolah
0,000 pada (UKURAN PERUSAHAAN) ,
Dari tabel diatas diperoleh nilai sig
sebesar 0,239 pada (LIKUIDITAS),
0,186 artinya nilai sig lebih besar dari 0,05
sebesar 0,239 pada (KSP) dan sebesar
sehingga dapat disimpulkan data
0,002 pada (PROFITABILITAS). Dua
berdistribusi secara normal pada jumlah
variabel independen memiliki nilai
data 315
signifikansi lebih besar dari sama dengan
0,05 yang berarti tidak terjadi masalah
Uji Multikolinieritas
heteroskedastisitas pada penelitian ini.
Tabel 3
Regresi Linier Berganda
Uji Multikolinieritas

Collinearity Statistics
Tabel 5
Regresi Linier Berganda
Model Tolerance VIF Unstandardiz
1 (Constant) ed
Coefficients
UKURAN
,942 1,062 Std.
PERUSAHAAN
Erro
LIKUIDITAS ,950 1,053 Model B r Sig.
KSP ,932 1,073 1 (Constant) -
,438 ,000
19,649
PROFITABILITAS ,955 1,047 UKURAN
12,926 ,152 ,000
Sumber : Data Diolah PERUSAHAAN
LIKUIDITAS ,388 ,001 ,039
Berdasarkan hasil tabel uji
KSP ,136 ,244 ,578
multikolinieritas pada tabel diatas, nilai
tolerance kurang dari 0,10 yang artinya PROFITABILITAS ,530 ,315 ,043
tidak terdapat masalah korelasi antar Sumber : Data Diolah
variabel independen. Hasil perhitungan VIF
juga menunjukkan hasil yang sama bahwa Berdasarkan hasil uji regresi
tidak ada nilai lebih dari 10 sehingga dapat berganda , model regresi linear berganda
disimpulkan tidak terjadi multikolieritas yang diperoleh pada penelitian ini adalah:

8
IFR = -19,649 – 12,926 (UKURAN peningkatan sebesar 0,136.
PERUSAHAAN) + 0,388 (LIKUIDITAS) Koefisien yang mempunyai
– 0,136 (KEPEMILIKAN SAHAM nilai positif berarti terjadi
PUBLIK) – 0,530 (PROFITABILITAS hubungan positif antara
Dari hasil persamaan regresi linear diatas kepemilikan saham publik
maka dapat dianalisis sebagai berikut: dengan Internet Financial
1. Konstanta sebesar -19,649 Reporting.
menyatakan bahwa jika variabel 5. Koefisien regresi pada
independen yaitu ukuran profitabilitas sebesar 0,530
perusahaan, likuiditas, artinya jika nilai variabel
kepemilikan saham publik, dan independen lainnya tetap dan
profitabilitas memiliki nilai variabel profitabilitas
konstan, maka penerapan meningkat 1 persen maka
Internet Financial Reporting penerapan Internet Financial
akan menurun sebesar 19,649. Reporting mengalami kenaikan
2. Koefisien regresi pada ukuran sebesar 0,530. Koefisien yang
perusahaan sebesar 12,926 mempunyai nilai positif berarti
artinya jika nilai variabel terjadi hubungan positif antara
independen lainnya tetap dan profitabilitas dengan Internet
variabel ukuran perusahaan Financial Reporting.
meningkat 1 persen maka 6. Error
penerapan Internet Financial
Reporting mengalami Uji Hipotesis
peningkatan sebesar 12,926. Uji Pengaruh Simultan (Uji F)
Koefisien yang mempunyai
nilai positif berarti terjadi Tabel 6
hubungan positif antara ukuran Uji F
perusahaan dengan Internet
Financial Reporting. Model F Sig.
3. Koefisien regresi pada likuiditas 1 Regressio 1926,85
.000b
sebesar 0,388 artinya jika nilai n 9
Residual
variabel independen lainnya
tetap dan variabel likuiditas Total
meningkat 1 persen maka Sumber: Data diolah
penerapan Internet Financial
Reporting mengalami Tabel 4.7 merupakan hasil output
peningkatan sebesar 0,388. uji simultan (uji-f). Dari tabel tersebut dapat
Koefisien yang mempunyai dilihat bahwa nilai Sig. lebih kecil dari 0,05
nilai positif berarti terjadi yaitu sebesar 0,000. Karena besarnya nilai
hubungan positif antara signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak yang
likuiditas dengan Internet berarti model regresi fit (baik) dan secara
Financial Reporting. simultan signifikan menjadi penjelas
4. Koefisien regresi pada terhadap variabel dependen.
kepemilikan saham publik
sebesar 0,136 artinya jika nilai
variabel independen lainnya
tetap dan variabel kepemilikan
saham publik meningkat 1
persen maka penerapan Internet
Financial Reporting mengalami

9
Uji Koefisien Determinasi (R2) lebih kecil (<) dari taraf signifikansi a =
Tabel 7 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa
Uji Koefisien Determinasi variabel likuiditas (LIKUIDITAS)
berpengaruh terhadap Internet Financial
Adjusted Reporting. Hasil olah SPSS pada Tabel 4.9
R
Model R R Square Square hasil uji t dapat dilihat nilai probabilitas
1
.980a ,196 ,196
signifikansi untuk variabel kepemilikan
saham publik (KSP) sebesar 0,578 yang
Sumber: Lampiran, data diolah berarti lebih besar (>) dari taraf signifikansi
a = 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa
Berdasarkan Tabel 4.9 hasil uji variabel kepemilikan saham publik (KSP)
koefisien determinasi, diketahui nilai tidak berpengaruh terhadap Internet
Adjusted R Square adalah sebesar 0,196 Financial Reporting.
atau 19,6 persen yang berarti bahwa
profitabilitas, ukuran perusahaan, Hasil olah SPSS pada Tabel 4.9
likuiditas, likuidiitas, dan kepemilikan hasil uji t dapat dilihat nilai probabilitas
saham publik mampu menjelaskan Internet signifikansi untuk variabel profitabilitas
Financial Reporting sebesar 19,6 persen (PROFITABILITAS) sebesar 0,043yang
dan ada faktor lain yang tidak masuk ke berarti lebih kecil (<) dari taraf signifikansi
dalam model dan tidak mempengaruhi a = 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa
variabel dependen sebesar 80,4 persen. variabel profitabilitas
(PROFITABILITAS) berpengaruh
Uji Parsial (Uji t) terhadap Internet Financial Reporting.
Pembahasan
Tabel 8
Uji Parsial Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap
Internet Financial Reporting.

Model Sig. Hasil output uji t pada tabel 4.9


1 (Constant) ,000 menunjukan bahwa variabel ukuran
UKURAN PERUSAHAAN ,000 perusahaan berpengaruh terhadap internet
LIKUIDITAS ,039 financial reporting. Hasil analisis deskriptif
KSP ,578 pada tabel 4.2 menunjukan bahwa variabel
PROFITABILITAS ,043 ukuran perusahaan memiliki nilai mean
Sumber: Lampiran, data diolah yang lebih besar dari nilai standar deviasi
yang dapat disimpulkan bahwa variasi data
Hasil olah SPSS pada Tabel 4.9 yang terjadi sangat rendah atau data
hasil uji t dapat dilihat nilai probabilitas tersebut bersifat homogen, sehingga
signifikansi untuk variabel ukuran peluang untuk variabel independen
perusahaan (UKURAN PERUSAHAAN) berpengaruh terhadap variabel dependen
sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil (<) semakin besar. Kesimpulannya, ukuran
dari taraf signifikansi a = 0,05. Maka dapat perusahaan berpengaruh terhadap internet
disimpulkan bahwa variabel ukuran financial reporting.
perusahaan (UKURAN PERUSAHAAN) Secara teoritis perusahaan yang
berpengaruh terhadap Internet Financial besar cenderung dituntut mengungkapkan
Reporting. informasi yang lebih baik oleh para
stakeholders, shareholders, investor serta
Hasil olah SPSS pada Tabel 4.9
analis. Hasil penelitian ini mendukung
hasil uji t dapat dilihat nilai probabilitas
pernyataan tersebut bahwa ukuran
signifikansi untuk variabel likuiditas
perusahaan berpengaruh terhadap internet
(LIKUIDITAS) sebesar 0,039 yang berarti

10
financial reporting, hal ini membuktikan nilai standar deviasi yang dapat
bahwa perusahaan yang besar mampu disimpulkan bahwa variasi data yang terjadi
memanfaatkan internet yang baik, sehingga sangat rendah atau data tersebut bersifat
pengungkapan informasi keuangan lebih homogen. Kesimpulannya, kepemilikan
transparan. Hasil penelitian ini konsisten saham publik tidak berpengaruh terhadap
dengan penelitian Wenny Anggeresia internet financial reporting.
Ginting (2018), Maulida, dkk (2017), Secara teori semakin besar
Widaryanti & Eman (2014) yang komposisi perusahaan yang dimiliki oleh
menyatakan bahwa ukuran perusahaan kepemilikan saham publik akan memicu
berpengaruh terhadap Internet Financial pengungkapan informasi perusahaan
Reporting. dengan lebih baik dan dapat diakses oleh
siapapun dan kapanpun berupa
Pengaruh Likuiditas terhadap Internet pengungkapan laporan keuangan
Financial Reporting perusahaan melalui Internet Financial
Reporting (IFR). Hasil penelitian ini tidak
Hasil output uji t pada tabel 4.9 mendukung pernyataan tersebut, sebab
menunjukan bahwa variabel ukuran kepemilikan saham publik merupakan
likuiditas berpengaruh terhadap internet kepemilikan saham oleh masyarakat
financial reporting. Hasil analisis deskriptif dibawah 5% dan sifatnya hanya untuk
pada tabel 4.2 menunjukan bahwa variabel diperjualbelikan. Karena sifat dari saham
likuiditas memiliki nilai mean yang lebih yang diperjualbelikan bukan untuk
besar dari nilai standar deviasi yang dapat mengendalikan manajemen perusahaan,
disimpulkan bahwa variasi data yang terjadi informasi tentang perusahaan secara
sangat rendah atau data tersebut bersifat keseluruhan mungkin kurang begitu
homogen, sehingga peluang untuk variabel diperhatikan para pemegang saham yang
independen berpengaruh terhadap variabel memiliki proporsi di bawah 5%.
dependen semakin besar. Kesimpulannya, Perusahaan dengan tinggi atau rendahnya
likuiditas berpengaruh terhadap internet kepemilikan saham publik tetap akan
financial reporting. menyajikan informasi perusahaan guna
Hasil penelitian ini menunjukan menunjukkan keterbukaan manajemen
bahwa perusahaan yang mempunyai tingkat yang merupakan citra positif bagi
likuiditas lebih tinggi cenderung akan perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan
menerapkan internet financial reporting. dengan hasil penelitian dari Widaryanti,
Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan Eman Sukanto (2014), yang menyatakan
dengan tingkat likuiditas yang tinggi akan kepemilikan saha m publik tidak
memanfaatkan sebaik mungkin dan berpengaruh terhadap internet financial
memberikan informasi yang lengkap reporting.
melalui internet financial reporting yang
berguna untuk menarik investor.
Pengaruh Profitabilitas terhadap
Internet Financial Reporting.
Pengaruh Kepemilikan Saham Publik Hasil output uji t pada tabel 4.9
terhadap Internet Financial Reporting. menunjukan bahwa variabel profitabilitas
Hasil output uji t pada tabel 4.9 berpengaruh terhadap internet financial
menunjukan bahwa variabel kepemilikan reporting. Hasil analisis deskriptif pada
saham publik tidak berpengaruh terhadap tabel 4.2 menunjukan bahwa variabel
internet financial reporting. Hasil analisis profitabilitas memiliki nilai mean yang
deskriptif pada tabel 4.2 menunjukan lebih kecil dari nilai standar deviasi yang
bahwa variabel kepemilikan saham publik dapat disimpulkan bahwa variasi data yang
memiliki nilai mean yang lebih besar dari

11
terjadi tinggi atau data tersebut bersifat dikarenakan perusahaan besar
heterogen. cenderung mempunyai dorongan untuk
memberikan laporan keuangan kepada
Profitabilitas merupakan indikator pihak eksternal.
pengelolaan manajemen perusahaan yang 2. Likuiditas berpengaruh terhadapat
baik, sehingga manajemen cenderung internet financial reporting. Hasil
mengungkapkan lebih banyak informasi penelitian ini menunjukan bahwa
ketika ada peningkatan profitabilitas likuiditas berpengaruh terhadap internet
perusahaan. Hasil penelitian ini financial reporting, tinggi rendahnya
membuktikan hipotesis tersebut. Hal ini tingkat likuiditas pada perusahaan
menunjukkan bahwa perusahaan yang mempengaruhi pelaporan laporan
profitabilitas tinggi memiliki integritas dan keuangan melalui media internet
kompetensi yang lebih baik dalam financial reporting karena perusahaan
menyajikan informasi perusahaan baik dengan likuiditas yang tinggi cenderung
keuangan atau nonkeuangan. Hasil memiliki nilai IFR diatas rata-rata sebab
penelitian ini konsisten dengan penelitian perusahaan tersebut lebih lengkap dalam
Wenny (2018), Indri & Apsarida (2013), memanfaatkan internet financial
Munther & Rakha (2013) yang menyatakan reporting (IFR).
bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap 3. Kepemilikan saham publik tidak
Internet Financial Reporting. berpengaruh terhadapat internet
Kesimpulan financial reporting. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa kepemilikan saham
Penelitian ini bertujuan untuk publik tidak berpengaruh terhadap
mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, internet financial reporting karena sifat
likuiditas, kepemilikan saham publik, dan dari saham yang diperjualbelikan bukan
profitabilitas terhadap internet financial untuk mengendalikan manajemen
reporting. Sampel yang digunakan pada perusahaan, informasi tentang
penelitian ini adalah perusahaan yang perusahaan secara keseluruhan mungkin
terdaftar di BEI pada tahun 2018. Teknik kurang begitu diperhatikan para
pengambilan sampel yang digunakan pada pemegang saham yang memiliki
penelitian ini adalah purposive sampling proporsi di bawah 5%.
dengan total sampel 315 perusahaan. 4. profitabilitas berpengaruh terhadapat
Teknik analisis data yang digunakan pada internet financial reporting. Hasil
penelitian ini adalah statistik deskriptif, penelitian ini menunjukan bahwa
normalitas, analasis regresi berganda profitabilitas berpengaruh terhadap
dengan koefisien determinasi (R2), uji F, internet financial reporting karena
dan uji statistik t, asumsi klasik. Penelitian profitabilitas merupakan indikator
ini menggunakan data sekunder dari pengelolaan manajemen perusahaan
laporan keuangan tahun 2018. Berdasarkan yang baik, sehingga manajemen
analisis data yang telah dilakukan cenderung mengungkapkan lebih
menggunakan SPSS 23 maka dapat banyak informasi ketika ada
diperoleh kesimpulan sebagai berikut : peningkatan profit perusahaan.
1. Ukuran perusahaan berpengaruh Penelitian ini memiliki beberapa
terhadapat internet financial reporting. keterbatasan. Adapun keterbatasan-
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa keterbatasan tersebut ialah sebagai berikut :
ukuran perusahaan berpengaruh 1. Penelitian terhadap pengungkapan IFR
terhadap internet financial reporting, bersifat subjektif, sehingga nilai indeks
perusahaan dengan nilai ukuran IFR dari perusahaan yang sama
perusahaan tinggi juga memiliki nilai memungkinkan terjadinya unsur
internet financial reporting yang tinggi perbedaan hasil penelitian ini dengan

12
penelitian internet financial reporting Brigham, E. F. dan Joel F. H. (2011).
lainnya dikarenakan kondisi website Dasar-dasar Manajemen
yang dapat berubah setiap saat. Keuangan, Edisi 11, Penerjemah
Ali Akbar Yulianto. Salemba
DAFTAR RUJUKAN Empat : Jakarta.
Abdillah, M. (2015). Pengaruh Cheng, A. Lawrence, S and Coy D. (2000).
Kepemilikan Saham Dan Kinerja Measuring the Quality of Corporate
Keuangan Terhadap Financial Websites: A New Zealand
Pengungkapan Internet Financial Study. Paper Presented at the 12th
Reporting (IFR) (Studi Empiris Asian-Pacific Conference On
Pada Perusahaan Manufaktur Yang International Accounting Issues
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Beijing.
Tahun 2013). DINAMIKA
Dolins, T., Polona Tominc, & Andreja
EKONOMI Jurnal Ekonomi dan
Lutar Skerbinjek . (2014). The
Bisnis Vol.8 No.2.
Determinants Of Internet Financial
Agus, R. S. (2010). Manajemen Keuangan Reporting In Slovenia. Online
Teori dan Aplikasi. Edisi keempat. Information Review Vol. 38 No. 7.
BPFE: Yogyakarta.
Ginting, W. A. (2018). Regresi Logistik
Abdullah, M. D., M. Noor Ardiansah , & Dalam Menganalisis FaktorFaktor
Nurul Hamidah . (2017). Pengaruh Yang Mempengaruhi Pelaporan
Ukuran Perusahaan, Perusahaan Keuangan Melalui Internet . RISET
Age, Kepemilikan Publik dan & JURNAL AKUNTANSI Volume
Kualitas Audit di internet pelaporan 2 Nomor 2.`
keuangan. Sriwijaya International
Idawati, P. D. P., & Dewi, I. G. A. R. P.
Jurnal Dynamic Ekonomi Dan (2017). Pengaruh Profitabilitas Dan
Bisnis. Ukuran Perusahaan Terhadap
Andriyani, R., & Rina Mudijayanti. (n.d.). Internet Financial Reporting
Perusahaan Manufaktur Di Bursa
Pengaruh Tingkat Profitabilitas ,
Efek Indonesia. In Forum
Leverage, Jumlah Dewan,
Manajemen STIMI Handayani
Komisaris Independen dan Denpasar 15(2) 86-100.
Kepemilikan Institusional Terhadap
Pengungkapan Internet Financial Imam, Ghozali. (2016). Aplikasi Analisis
Reporting Di Bursa Efek Indonesia. Multivariate Dengan Program IBM
2017: Jurnal Nasional Vol. 15 No. SPSS 23. Edisi 7. BP Universitas
1. Diponegoro. Badan Penerbit :
Semarang.
Arfan, I. L. (2009). Akuntansi Keperilakuan
Edisi 2. Salemba Empat: Jakarta. Kartika, I., & Apsarida Mila. (2013).
Karakteristik Perusahaan Sebagai
Arikunto, S. (2013). Prosedur P
Determinan Internet Financial And
enelitian: Suatu Pendekatan
Sustainability Reporting. Jurnal
Praktik. Rineka Cipta: Jakarta.
Keuangan dan Perbankan, Vol.17,
Bambang R. (2008). Dasar-dasar No.2.
Pembelanjaan Perusahaan.
Kasmir. (2014). Analisis Laporan
Penerbit GPFE : Jakarta.
Keuangan. Edisi Pertama. Cetakan

13
Ketujuh. PT. Rajagrafindo Persada : Perusahaan yang Terdaftar Di
Jakarta. BEI. Fokus Ekonomi: Jurnal Ilmiah
Ekonomi, 9(2).
Khikmawati, I., & Linda Agustina . (2015).
Analisis Rasio Keuangan Terhadap Susanto, Y. K., & Lukito, Y. P. (2013).
Pelaporan Keuangan Melalui Faktor-faktor yang memengaruhi
Internet Pada Website Perusahaan. pengungkapan sukarela internet
financial and sustainability
Accounting Analysis Journal 4 (1).
reporting. Jurnal Keuangan dan
Luciana S. A. (2008). Faktor-Faktor Yang Perbankan, 17(1).
Mempengaruhi Pengungkapan
Sutrisno, Edi. (2009). Manajemen Sumber
Sukarela Internet Financial And
Daya Manusia Edisi pertama.
Sustainability Reporting. Jurnal
Kencana Prenada Media Group :
Akuntansi Dan Auditing Indonesia,
Jakarta.
12(2), 117-131.
Suwardjono. (2013). Teori Akuntansi
Luciana S. A. & Sasongko B. (2009). The
Perekayasaan Pelaporan
Impact of Internet Financial and
Keuangan. BPFE : Yogyakarta
Sustainability Reporting on
Profitability, Stock Price and Wolk et. al. (2000). Accounting Theory: A
Return in Indonesia Stock Conceptual Institusional Approach.
Exchange. International Journal of Fifth Edition. South- Western
Business and Economics. Vol. 1, College Publishing.
No. 2, PP 123-138.
Widiasmara, A. (2015). Faktor-Faktor
Lukito, Y. P., & Yulius Kurnia Susanto. Yang Mempengaruhi Pelaporan
(n.d.). Faktor - Faktor Yang Keuangan Melalui Internet
Mempengaruhi Pengungkapan (Internet Financial Reporting)
Sukarela Internet Financial Pada Perusahaan Trade & Service
Reporting. 2013: Jurnal Keuangan Di Bursa Efek Indonesia. Prosiding
Dan Perbankan Vol. 17 No. 1. Seminar Nasional Manajemen
Teknologi XXII.
Momany, M. T., & Rekha Pillai. (2013).
Internet Financial Reporting in Windaryanti, & Eman Sukanto. (2014).
UAE- Analysis and Implications. Analisis Pengaruh Mekanisme
Global Review of Accounting and Corporate GovernanceTerhadap
Finance Vol. 4. No. 2. . Ketepatan Waktu Corporate
Internet Reporting Pada
Sayidah, N., Nurhayati, & Alberta Esti
Perusahaan Yang Terdaftar Di BEI.
Handayani. (2016). Corporate
Fokus Ekonomi Vol. 9 No. 2.
Governance Dan Internet Financial
Reporting. Jurnal Akuntansi
Multiparadigma Vol . 7 No. 3.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Alfabeta, CV : Bandung.
Sukanto, E. (2014). Analisis Pengaruh
Mekanisme Corporate Governance
Terhadap Ketepatan Waktu
Corporate Internet Reporting Pada

14

Anda mungkin juga menyukai