PKN Kliping.P
PKN Kliping.P
Nama Kelompok
Proudlyaa talasa
Kelas IXC
Pengertian Orde Lama
Setelah kemerdekaan, Indonesia mengalami beberapa periode pemerintahan diantaranya orde
lama, orde baru, dan reformasi.Orde lama adalah sebutan bagi periode pemerintahan di
bawah kepemimpinan Presiden Soekarno yang berlangsung pada tahun 1945 sampai tahun
1968. Pada periode ini, Presiden Soekarno berlaku sebagai Kepala Negara dan Kepala
Pemerintahan.
Demokrasi terpimpin adalah sebuah sistem demokrasi dimana seluruh keputusan serta
pemikiran berpusat pada pemimpin negara, yaitu Presiden Soekarno. Sistem Pemerintahan
Demokrasi Terpimpin pertama kali diumumkan oleh Presiden Soekarno dalam pembukaan
sidang konstituante pada tanggal 10 November 1956.
Pada masa demokrasi terpimpin ini terjadi berbagai penyimpangan yang menimbulkan
beberapa peristiwa besar di Indonesia. Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada masa
Demokrasi terpimpin yaitu:
Pancasila diidentikkan dengan NASAKOM (Nasionalis, Agama, dan Komunis)
Produk hukum yang setingkat dengan undang-undang (UU) ditetapkan dalam bentuk
penetapan presiden (penpres) daripada persetujuan
MPRS mengangkat Soekarno sebagai presiden seumur hidup
Presiden membubarkan DPR hasil pemilu 1955
Presiden menyatakan perang dengan Malasya
Presiden menyatakan Indonesia keluar dari PBB
Hak Budget tidak jalan
Pada masa ini terjadi persaingan antara Angkatan Darat, Presiden, dan PKI. Persaingan ini
mencapai klimaks dengan terjadinya perisiwa Gerakan 30 September 1965 yang dilakukan
oleh PKI. Adapun dampak dari peristiwa G 30 S adalah :
Demostrasi menentang PKI
Mayjen Soeharto menjadi Panglima AD
Keadaan ekonomi yang buruk
Kabinet seratus menteri
Munculnya TRITURA (Tri Tuntutan Rakyat)
Tritura adalah singkatan dari tri tunturan rakyat atau tiga tuntutan rakyat yang dicetuskan dan
diserukan oleh para mahasiswa KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) dengan
didukung oleh ABRI pada tahun 1965. Tuntutan ini ditujukan kepada Pemerintah. Isi
TRITURA yaitu:
1. Pembubaran PKI dan ormas-ormasnya.
2. Pembersihan kabinet Dwikora dari unsur-unsur PKI.
3. Penurunan harga barang-barang.
Keberanian KAMI dan KAPPI yang memberikan kesempatan bagi Mayjen Soeharto untuk
menawarkan jasa baik demi pulihnya kemacetan roda pemerintahan dapat diakhiri. Untuk itu
ia mengutus tiga Jenderal yaitu M.Yusuf, Amir macmud dan Basuki Rahmat oleh Soeharto
untuk menemui presiden guna menyampaikan tawaran itu pada tanggal 11 Maret 1966.
Sebagai hasilnya lahirlah surat perintah 11 Maret 1966 (SUPERSEMAR).
SUPERSEMAR atau Surat Perintah Sebelas Maret adalah surat perintah yang ditandatangani
Presiden Soekarno pada 11 Maret 1966. Isinya berupa instruksi Presiden Soekarno kepada
Letjen Soeharto, selaku Menteri Panglima Angkatan Darat, untuk mengambil segala tindakan
yang dianggap perlu untuk mengawal jalannya pemerintahan pada saat itu. Sampai saat ini
belum ada yang tahu secara pasti isi supersemar.
Pada tanggal 7 februari 1967, jenderal Soeharto menerima surat rahasia dari Presiden
melalui perantara Hardi S.H. Pada surat tersebut di lampiri sebuah konsep surat
penugasan mengenai pimpinan pemerintahan sehari-hari kepada pemegang Supersemar.
Pada 11 Februari 1967 Jend. Soharto mengajukan konsep yang bisa digunakan untuk
mempermudah penyelesaian konflik. Konsep ini berisi tentang pernyataan presiden
berhalangan atau presiden menyerahkan kekuasaan pemerintah kepada pemegang
Supersemar sesuai dengan ketetapan MPRS No.XV/MPRS/1966, presiden kemudian
meminta waktu untuk mempelajarinya.
Pada tanggal 12 Februari 1967, Jend.Soeharto kemudian bertemu kembali dengan
presiden, presiden tidak dapat menerima konsep tersebut karena tidak menyetujui
pernyataan yang isinya berhalangan.
Pada tanggal 20 Februari 1967 ditandatangani konsep ini oleh presiden setelah
diadakan sedikit perubahan yakni pada pasal 3 di tambah dengan kata-kata menjaga dan
menegakkan revolusi.
Pada tanggal 23 Februari 1967, pukul 19.30 bertempat di Istana Negara presiden
/Mendataris MPRS/ Panglima tertinggi ABRI dengan resmi telah menyerahkan
kekuasaan pemerintah kepada pengemban Supersemar yaitu Jend.Soeharto.
Pada bulan Maret 1967, MPRS mengadakan sidang istimewa dalam rangka
mengukuhkan pengunduran diri Presiden Soekarno sekaligus mengangkat Jenderal
Soeharto sebagai pejabat presiden RI.
Setelah turunnya Presiden Soekarno dari kursi kepresidenan maka berakhirlah orde
lama. Kepemimpinan disahkan kepada Jendral Soeharto yang menanamkan era
kepemimpinanya sebagai orde baru.
Masa Pemerintahan Orde Lama memang tergolong pemerintahan yang mengalami banyak
transisi sistem pemerintahan dan banyak peristiwa penting yang terjadi di dalamnya. Berikut
kelebihan dan kekurangan masa Pemerintahan Orde lama:
Kelebihan Masa Orde Lama
Presiden Soekarno banyak menyumbangkan gagasan-gagasan dalam politik luar
negeri.
Indonesia berhasil merebut kembali Irian Barat dari Belanda melalui jalur diplomasi
dan militer
Kepemimpinan Indonesia di mata dunia Internasional mempunyai sumbangsih besar,
yaitu sebagai pelopor gerakan Non blok dan Pemimpin Asia Afrika. Konferensi Asia
Afrika diadakan pada tahun 1955 di Bandung. Konferensi Asia Afrika tersebut
membuahkan Gerakan Non-Blok pada tahun 1961.
Mampu membangun integritas nasional yang kuat
Orde Baru berlangsung dari tahun 1968 hingga 1998. Dalam jangka
waktu tersebut, ekonomi Indonesia berkembang pesat meski hal ini
dibarengi praktek korupsi yang merajalela di negara ini. Selain itu,
kesenjangan antara rakyat yang kaya dan miskin juga semakin melebar.
Pada 1968, MPR secara resmi melantik Soeharto untuk masa jabatan 5
tahun sebagai presiden, dan dia kemudian dilantik kembali secara
berturut-turut pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan [[1998].
6). Pelaku ekonomi yang dominan adalah lebih dari 70% aset kekayaaan
Negara
1. Perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 hanya
AS$70 dan pada 1996 telah mencapai AS$1.565
2. Sukses transmigrasi
3. Sukses KB
6. Pengangguran minimum
Politik
Presiden Soeharto memulai “Orde Baru” dalam dunia politik Indonesia dan
secara dramatis mengubah kebijakan luar negeri dan dalam negeri dari
jalan yang ditempuh Soekarno pada akhir masa jabatannya.
Warga Tionghoa
1. Krisis Politik
Terjadinya kerusuhan-kerusuhan:
1. Krisis Ekonomi
Krisis moneter yang melanda negara-negara Asia Tenggara sejak bulan Juli
1996, juga memengaruhi perkembangan perekonomian Indonesia.
Ekonomi Indonesia ternyata belum mampu untuk menghadapi krisis global
tersebut.
22 Januari 1998
12 Februari
5 Maret
15 April
2 Mei
4 Mei
12 Mei
13 Mei
14 Mei
15 Mei
17 Mei
18 Mei
19 Mei
20 Mei
21 Mei
22 Mei
10 November 1998
1. Soeharto
1. Mahasiswa
Tak dapat dipungkiri, peran mahasiswa saat itu sangatlah besar dalam
pembentukan sistem pemerintahan reformasi yang manggantikan sistem
pemerintahan pada masa orde baru. Saat itu mahasiswa melakukan unjuk
rasa berskala nasional yang akhirnya diikuti oleh pengunduran diri Soeharto
sebagai presiden dan terlahirnya era reformasi.
1. Presiden Bj Habibie
Pada awal tahun 1998 rezim Orde Baru sudah tidak mampu membendung
arus Reformasi yang bergulir begitu cepat. Setelah Presiden Soeharto
mengundurkan diri maka bangsa Indonesia memasuki babak baru. Yang
dimulai dari Presiden BJ.Habibie segera melakukan langkah-langkah
pembaruan sebagaimana tuntutan Reformasi. Yang selanjutnya dilanjutkan
oleh Presiden Abdurrahman Wahid yang menampilkan energi yang luar biasa,
tekad untuk menggulingkan unsur-unsur sentralistis dan hierarkis yang
represif (menindas) semasa pemerintahan Soeharto dan kesediaan untuk
berfikir kreatif sehingga banyak pihak mengaguminya
A. Kelebihan
B. Kekurangan