Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 3

RESUME MATERI PERKULIAHAN PERTEMUAN 3 (11 SEPTEMBER 2020)


ME4045 Perubahan Iklim B
Gery Adrian H S/15417009

Efek Rumah Kaca (Greenhouse Effect)


Efek rumah kaca kemunculannya berkaitan dengan gas-gas rumah kaca yang
berada di atmosfer bumi. Pada saat bumi terbentuk 4,5 milyar tahun yang lalu, gas
pembentuk atmosfer adalah helium dan hidrogen. Helium bersifat sangat ringan
sehingga mudah lolos dari atmosfer bumi ke ruang angkasa. Kemudian, di perut bumi
yang sangat panas, terjadi reaksi kimia yang melepaskan gas-gas baru melalui kerak
bumi, seperti sulfur, nitrogen, dan lain-lain, yang berlangsung selama milyaran tahun.
Selain itu, air turun ke permukaan bumi melalui meteor, yang kemudian mengalami
kondensasi sehingga menyebabkan hujan sehingga terbentuk sungai, danau, dan
lain-lain. Gas yang terdapat pada udara saat ini adalah kebanyakan nitrogen, oksigen,
argon, dan lain-lain. Terdapat pula beberapa jenis gas yang komposisinya lebih kecil,
yaitu uap air, karbondioksida, methane, karbonmonoksida, yang kemudian ternyata
merupakan gas rumah kaca.
Gas rumah kaca adalah gas yang bersifat menghalangi radiasi dari permukaan
permukaan planet keluar ke ruang angkasa sehingga panas menjadi terperangkap di
permukaan yang menyebabkan temperatur permukaan planet naik. Meskipun
jumlahnya sedikit dibandingkan dengan gas-gas lain, gas-gas ini sangatlah penting,
karena jika jumlahnya terlalu banyak, panas yang diserap dari luar bumi akan menjadi
sulit untuk dipantulkan kembali sehingga temperatur permukaan bumi akan naik
hingga tidak lagi nyaman untuk ditinggali.
Jumlah gas ini dipengaruhi baik oleh alam maupun aktivitas manusia. Jika jumlah
energi yang masuk sama besar dengan total energi yang keluar, maka akan terjadi
keseimbangan sehingga temperatur permukaan bumi akan konstan. Jika tidak ada gas
rumah kaca, maka permukaan bumi akan memiliki temperatur sebesar -19 derajat
Celcius.

Diagram tersebut adalah spektrum radiasi yang dipancarkan oleh matahari dan
bumi.
Dari kedua diagram tersebut, dapat diketahui radiasi yang habis diserap oleh
gas-gas rumah kaca.
Untuk menghitung keseimbangan energi dari matahari dengan energi yang
diradiasikan oleh permukaan bumi, maka dengan asumsi bahwa bumi adalah benda
hitam, digunakan persamaan Stefan-Boltzmann.
Jika gas rumah kaca terlalu banyak, maka permukaan planet akan menjadi panas
yang dapat menyebabkan permukannya tidak dapat ditinggal. Jika tidak cukup, maka
permukaan planet akan menjadi dingin. Jika komposisinya tepat, maka permukaan
planet dapat menjadi sangat nyaman untuk ditinggali; Bumi merupakan salah satunya.
Karbondioksida adalah gas yang memiliki temperatur dan tekanan standar serta
terdapat pada permukaan Bumi dalam wujud ini. Jumlahnya di Bumi meningkat
akibat berbagai faktor, dengan penyebab terbesarnya adalah pembakaran bahan bakar
fosil. Seluruh makhluk hidup juga menghasilkan karbondioksida dari respirasi.
Gas metana juga merupakan gas rumah kaca. Gas metana banyak terdapat
terperangkap di dasar laut dalam bentuk senyawa klatrat. Perubahan metana dalam
bentuk ini menjadi bentuk gas terjadi akibat perubahan temperatur. Terlepasnya
metana ke udara dalam jumlah besar merupakan suatu faktor yang mungkin
berpengaruh terhadap kepunahan-kepunahan yang terjadi di Bumi sebelumnya.
Dinitrogen monoksida dihasilkan oleh aktivitas manusia melalui kegiatan
agrikultural, dimana dinitrogen monoksida dihasilkan melalui pembudidayaan tanah,
penggunaan pupuk nitrogen, dan penanganan limbah peternakan yang menyebabkan
bakteri menghasilkan gas tersebut. Umumnya digunakan pada mesin kendaraan untuk
meningkatkan tenaga mesin.
CFC merupakan gas yang mengandung klorin, fluorin, dan karbon yang pada saat
ditemukan dianggap sebagai keajaiban kimiawi karena tidak berbahaya, berbau,
berwarna, dan stabil. Masalahnya adalah, justru karena stabilitasnya ini, gas CFC
dapat terbawa jauh hingga ke kutub dan menghancurkan ozon. Ozon sendiri
dihasilkan secara alamiah melalui cahaya matahari.
Uap air adalah gas utama rumah kaca. Pembahasan mengenai uap air jarang
sekali ada meskipun sifatnya yang merupakan gas rumah kaca. Hal ini dikarenakan
jumlah uap air di atmosfer tidak dipengaruhi oleh aktivitas manusia, berbeda dengan
gas-gas lainnya.
Gas-gas rumah kaca pada umumnya dihasilkan baik secara alamiah maupun
melalui kegiatan manusia. Sebelum Revolusi Industri, tingkat komposisi gas-gas
tersebut relatif konstan. Namun, sejak Revolusi Industri, jumlah gas-gas tersebut
meningkat akibat kegiatan manusia.

Anda mungkin juga menyukai