Anda di halaman 1dari 14

Template Paper Literature Review:

Coursework-2 (TB-2)

Tema:

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Infrastruktur Teknologi Informasi (Y): Kinerja


Organisasi, Globalisasi, dan Perangkat Lunak

M.Rifqi Ananda, Hapzi Ali


1
Mahasiswa Magister Management UMB, email: rifqiananda.90@gmail.com
2
Dosen Magister Management UMB, email: hapzi.ali@mercubuana.ac.id

I. PENDAHULUAN

Tujuan dari penulisan “Literature Review Paper” ini adalah untuk lebih mamahami
materi pada perkuliahan “SISTEM INFORMASI MANAJEMEN”, sehingga dapat di
implementasikan pada penulisan artikel ilmiah atauTesis. “Literature Review Paper” ini
mengkaji teori-teori dan artikel-artikel ilmiah dari jurnal-jurnal bereputasi yang bekaitan
dengan tema-tema dari Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang berbasis Outcome Base
Education(OBE) untuk menghasilkan kerangka konseptual (conceptual framework) untuk
riset selanjutnya (tesis).

Secara rinci tujuan dari penulisan “Literature Review Paper” ini adalah mengetahui
pengaruh atau hubungan antara variable exogen (X1, X2, &X3) terhadap variabel endogen
(Y1):

1) Pengaruh atau hubungan kinerja organisasi terhadap infrastruktur teknologi.


2) Pengaruh atau hubungan globalisasi terhadap infrastruktur teknologi.
3) Pengaruh atau hubungan perangkat lunak terhadap infrastruktur teknologi.

II. KAJIAN TEORI (sumberdaribuku)


1. Teori Infrastruktur Teknologi Informasi (Y)

Sumber 1
Infrastruktur TI mencakup investasi pada perangkat keras, perangkat lunak, dan layanan –
seperti konsultasi, pendidikan, dan pelatihan – yang dibagi ke seluruh perusahaan atau
seluruh unit bisnis di perusahaan.
1
Layanan yang dapat diberikan perusahaan kepada pelanggan, pemasok, dan karyawannya
merupakan
erupakan fungsi langsung dari infrastruktur TI-nya.
TI nya. Idealnya, infrastruktur ini harus
mendukung strategi bisnis dan sistem informasi perusahaan. Teknologi informasi baru
memiliki dampak yang kuat pada strategi bisnis dan TI, serta layanan yang dapat
diberikan
kan kepada pelanggan.
Misalnya, nilai bisnis sebenarnya dari komputer pribadi terisi penuh yang beroperasi pada
3 gigahertz dengan biaya sekitar $ 1.000 atau koneksi internet berkecepatan tinggi sulit
dimengerti tanpa mengetahui siapa yang akan menggunakannya
menggunakannya dan bagaimana
penggunaannya. Ketika kita melihat layanan yang diberikan oleh alat ini, nilainya
menjadi lebih jelas: PC baru memungkinkan seorang karyawan berbiaya tinggi
menghasilkan $ 100.000 setahun untuk terhubung ke semua sistem utama perusahaan dan d
Internet publik.

Sumber 2
TEKNOLOGI MENGARAHKAN EVOLUSI INFRASTRUKTUR

Moore’s L aw dan Microprocessing Power


Setidaknya ada tiga variasi Hukum Moore, yang tidak pernah disebutkan oleh Moore: (1)
kekuatan
mikroprosesor ganda setiap 18 bulan; (2) daya komputasi
komputasi ganda setiap 18 bulan; dan (3)
harga komputasi turun setengahnya setiap 18 bulan.

L aw dari Mass Digital Storage


Pengemudi teknologi kedua dari perubahan infrastruktur TI adalah Law of MassDigital
Storage. Dunia menghasilkan sebanyak 5 exabyte tahun informasi unik (exabyte adalah
satu miliar gigabyte, atau 1018 byte). Jumlah informasi digital kira-kira
kira kira dua kali lipat
setiap tahun (Lyman dan Varian, 2003).

Metcalfe’s L aw dan Ekonomi Jaringan

2
Seiring bertambahnya jumlah anggota dalam jaringan, nilai
nilai seluruh sistem tumbuh secara
eksponensial dan terus berlanjut sampai saat anggota meningkat. Permintaan akan
teknologi informasi didorong oleh nilai sosial dan bisnis dari jaringan digital, yang
dengan cepat memperbanyak jumlah tautan aktual dan potensial
potensial di antara anggota
jaringan.

Sejak perangkat penyimpanan magnetik pertama digunakan pada tahun 1955, biaya
penyimpanan satu kilobyte data telah turun secara eksponensial, melipatgandakan jumlah
penyimpanan digital untuk setiap dolar yang dikeluarkan setiap 15 bulan rata-rata.
rata

Standar dan Efek Jaringan


Infrastruktur perusahaan dan komputasi internet saat ini tidak mungkin – baik sekarang
maupun di masa depan – tanpa kesepakatan di antara produsen dan penerimaan konsumen
secara luas terhadap standar teknologi Standar teknologi melepaskan skala ekonomi yang
kuat dan mengakibatkan penurunan harga seiring produsen fokus pada produk yang
dibangun dengan satu standar. Tanpa skala ekonomi ini, komputasi apapun akan jauh
lebih mahal daripada yang ada saat ini
in

Sumber 3

3
Suatu infrastruktur TI terdiri atas serangkaian perangkat fisik dan aplikasi perangkat
lunak yang diperlukan untuk mengoperasionalkan keseluruhan perusahaan. Namun TI
juga merupakan rangkaian dari layanan keseluruhan perusahaan yang dianggarkan
oleh manajemen. Layanan tersebut meliputi hal sebagai berikut :
• Menghitung platform yang digunakan untuk menyediakan layanan komputasi yang
menghubungkan karyawan, pelanggan dan pemasok ke dalam lingkungan
digital yang terkoordinasi
• Jasa telekomunikasi menyediakan konektivitas data, suara dan video kepada
karyawan, pelanggan dan pemasok
• Layanan manajemen data menyimpan dan mengelola data korporat serta
memberikan kapabilitas untuk menganalisis data
• Layanan standar TI yang memberikan kebijakan yang menentukan teknologi informasi
mana yang akan digunakan, kapan dan bagaimana menggunakannya kepada perusahaan,
dan unit-unit bisnis.
• Layanan pendidikan TI yang menyediakan sistem pelatihan untuk karyawan dan
melatih manajer dalam merencanakan dan mengelola investasi teknologi informasi.
• Layanan penelitian dan pengembangan TI yang menyediakan perusahaan dengan
penelitian mengenai proyek-proyek teknologi informasi yang berpotensi dan
investasi yang dapat membantu perusahaan mendiferensiasikan diri di pasar.

2. Teori Kinerja Organisasi

Sumber 1

Menurut Chien (2004), terdapat lima faktor utama yang menentukan

pencapaian kinerja organisasi yaitu : 1) gaya kepemimpinan dan lingkungan

organisasi, 2) budaya organisasi, 3) design pekerjaan, 4) model motivasi, dan 5)

kebijakan sumber daya manusia. Menurut Boyatzis (2008) yang terkenal dengan

Theory of
action and Job
Performace,
bahwa kinerja
pada suatu
organisasi

dipengaruhi
oleh tiga kelompok
utama seperti
ditunjukkan
pada Gambar
2.1

4
Gambar 2.1 menunjukkan bahwa terdapat tiga kelompok utama yang

mempengaruhi kinerja berdasarkan theory of action and job performance (Boyatzis,

2008) yaitu :

1. Faktor pertama adalah individu yang terdiri dari visi, nilai-nilai, filosofi,

pengetahuan, sifat, kompetensi, jenjang karir, gaya (style) dan minat

2. Faktor kedua adalah lingkungan organisasi terdiri dari budaya dan iklim,

struktur dan sistem, kedewasaan industri, posisi strategis organisasi, kompetensi

inti, dan kontek yang lebih besar.

3. Faktor ketiga adalah permintaan pekerjaan terdiri dari tugas, fungsi dan peran

masing- masing anggota pada organisasi.

Sumber 2

Pada pertengahan dekade tahun 1990an penggunaan pengukuran kinerja

hanya dari perspektif keuangan sangat jarang dipergunakan. Beberapa tahun terakhir, sistem
pengukuran kinerja tradisional tersebut dikombinasikan dengan kinerja non keuangan untuk
menunjukkan kinerja perusahaan secara keseluruhan yang diistilahkan Balanced Score Card.
Kaplan & Norton tahun 1992 mengembangkan tolok ukur keberhasilan kinerja organisasi
yang lebih komprensif (Fahmi, 2011; 209). Balanced Score Card (BSC) menekankan empat
pendekatan yaitu perspektif keuangan, pelanggan, bisnis internal, pembelajaran dan
pertumbuhan. Menurut Anthony & Govindarajan (2005; 95), BSC merupakan pengukuran
kinerja organisasi untuk meningkatkan komunikasi, penetapan tujuan organisasi, dan
memberikan umpan balik pada strategi yang ditetapkan perusahaan.

Dewasa ini organisasi fokus pada pengelolaan aset tidak berwujud (misalnya, hubungan
pelanggan, produk dan layanan yang inovatif, berkualitas tinggi dan responsif proses operasi)
yang bersifat non-keuangan, daripada mengelola asset berwujud (seperti fixed aset dan
persediaan). Menurut Slavkovic dan Babic (2013), kinerja organisasi terdiri dari indikator
sebagai berikut :

1) Penurunan biaya, merupakan kemampuan perusahaan untuk menurunkan biaya dari


pendapatan yang diperoleh pada operasional konstan.

2) Produktivitas karyawan, merupakan hasil kerja yang dicapai karyawan dari sarana
prasarana pendukung yang disediakan perusahaan.

3) Peningkatan profitabilitas, adalah laba yang diperoleh perusahaan dengan mengurangkan


pendapatan dan biaya yang terjadi.

5
4) Kualitas produk dan jasa, adalah mutu serta kualitas berbagai jenis produk (barang/jasa)
yang ditawarkan kepada konsumen

5) Kepuasan pelanggan, merupakan kepuasan yang dirasakan konsumen atas produk yang
dihasilkan.

3. Teori Globalisasi
Sumber 1
Teknologi dan ilmu pengetahuan adalah dua hal yang saling terhubung dan sangat
dibutuhkan semua orang di dunia. Karena memiliki nilai penting bagi setiap kehidupan
dimasyarakat, oleh karena itu teknologi sangat dibutuhkan semua orang. Salah satunya
adalah penerapan fitur tambahan dan pemanfaatannya.

Seiring berkembangnya teknologi di dunia saat ini, ada banyak hal yang dipengaruhi oleh
teknologi dan memberikan dampak positif ataupun negatif. Contoh seperti Handphone
yang semakin berkembang. Dari mulai dari bentuk fisik maupun visualnya. Dari segi fisik
kita tahu selain menambah sistem pengunci yang lebih aman dengan cara fingertouch,
handphone jaman sekarang juga dilengkapi dengan facelock bahkan ada yang menambah
fitur dengan eyeslock yaitu dengan cara men-scan mata bagian retina. Selain itu
handphone pada jaman sekarang sudah memiliki keunggulan dibagian camera dengan
menambahkan fitur PhotoWide yaitu kecerdassan camera dalam mengambil gambar
dengan cara memperlebar objek gambar sehingga hasil gambar tidak terpotong. Terlebih
lagi dengan adanya fitur ZoomCam yaitu dengan pengambilan gambar jarak bisa lebih
dekat dalam pengambilan objek jauh. Secara tidak langsung dapat membuka lapangan
pekerjaan menjadi seorang Photography Hal ini lah yang dapat dikatakan faktor
Globalisasi dalam bidang Teknologi.

Sumber 2
Selain Handphone adapun globalisasi dalam bidang Teknologi yaitu diciptakannya mesin
canggih. Kemajuan teknologi telah memberikan berbagai kemudahan dengan
diciptakannya mesin-mesin canggih yang dapat meringngankan berbagai pekerjaan
manusia. Contohnya yaitu terciptanya robot canggih yang berfungsi untuk memproduksi
barang disebuah pabrik. Adanya mesin canggih tersebut dapat meningkatkan produksi
barang yang diproduksi sebelumnya dilakukan dengan tenaga manusia, sehingga biaya
produksi bisa lebih ditekan dan produksi dapat dilakukan dengan cepat. Kemajuan
teknologi di era globalisasi juga mendorong negara jepang untuk menciptakan robot-robot
unik dan canggih. Jepang yang merupakan salah satu negara maju memanfaatkan robot
untuk membantu kegiatan warga jepang dalam beraktifitas. Bahkan jepang telah membuat
robot bernama T-52 ENRYU yang dapat membantu proses mengevakuasi korban bencana
alam.
Namun tidak hanya yang positif saja. Dari hal tersebut juga didapatkan dampak
negatifnya yaitu dengan maraknya kejahatan di dunia maya. Meningkatnya kejahatan
didunia maya adalah dampak paling merugikan yang ditimbulkan di era globalisasi saat

6
ini. Kemajuan teknologi yang disalahgunakan menjadi hal yang harus diperhatikan bagi
negara-negara diseluruh dunia.kejahatan ini banyak ragamnya mulai dari pembajakan
situs web, penipuan jual beli online pencurian rekenin dengan bantuan hipnoti melalui
komunikasi telfon dan berbagai lainnya. Selain itu dampaknya juga dapat berpengaruh
dengan tergantinya tenaga manusia. Karena hampir pekerjan saat ini mengupgrade atau
memperbarui hasil produksi dengan cara menggunakan mesin robot yanng sudah canggih.
Sehingga tidak sedikit buruh pabrik yang terkena PHK akibat dari sistem produksi
menggunakan teknologi.

Sumber 3

Globalisasi dengan semua implikasinya telah membawa dampak yang luar biasa terhadap
perkembangan dunia. Salah satu dari banyaknya pengaruh globalisasi yang sangat terlihat
adalah kemajuan teknologi dan informasi. Dengan ini bisa dijalankan dengan baik dan
terbukti memiliki dampak positif terhadap kemajuan dunia dan interaksi negara. Namun
dalam perkembangannya, pemanfaatan teknologi dan informasi dalam era globalisasi
memunculkan kekhawatiran terhadap ancaman keamanan negara.

Dengan kemajuan teknologi dan informasi yang begitu pesat, globalisasi memunculkan
ancaman dan kejahatan baru yang dibingkai dalam isu-isu seperti terorisme, kejahatan
terorganisir, perdagangan narkoba dll. Globalisasi adalah suatu bentuk yang menjelaskan
dan menggambarkan dunia dibawah satu kelompok bersama yang tidak dibatasi oleh
pembatas dan posisi geografi sebuah negara. Dengan proses ini, dunia akhirnya tidak lagi
memiliki garis batasan dengan lingkup udara dan langit, sehingga negara tersebut menjadi
mudah dan terbuka untuk dijelajahi melalui teknologi informasi dan komunikasi. (John
Baylis, 2001).
4. Teori Perangkat Lunak

Sumber 1

Menurut Pressman (2010, p4), umumnya buku teks menjelaskan definisi perangkat lunak
sebagai berikut: (1) Perintah (program computer) yang jika dijalankan akan menampilkan
hasil sesuai dengan yang diinginkan. (2) Struktur data yang memungkinkan sebuah
program untuk mengubah suatu informasi. (3)Informasi deskriptif dalam bentuk hardcopy
atau softcopy yang menjelaskan cara kerja dan manfaat sebuah program.

Secara garis besar, karakteristik perangkat lunak berbeda dengan perangkat

keras. Menurut Pressman (2010, p4) karakteristik dari perangkat lunak adalah:

1. Perangkat lunak direkayasa, bukan dibuat dalam bentuk fisik.

2. Perangkat lunak tidak usang, namun memburuk.

3. Meski industri telah menuju perakitan berbasis komponen, tetapi sebagian besar
perangkat lunak masih direkayasa secara unik.

7
Sumber 2

Menurut Bambang Warsita (2008:135) teknologi informasi adalah sarana dan prasarana
(hardware, software, useware) sistem dan metode untuk memperoleh, mengirimkan,
mengolah, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan, dan menggunakan data secara
bermakna. Hal yang sama juga di ungkapkan oleh Lantip dan Rianto (2011:4) teknologi
informasi diartikan sebagai ilmu pengetahuan dalam bidang informasi yang berbasis
komputer dan perkembanganya sangat pesat. Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo
(2011:57) juga mengemukakan teknologi informasi adalah suatu teknologi yang
digunakan untuk mengolah data.

Menurut McKeown dalam Suyanto (2005:10) teknologi informasi merujuk pada seluruh
bentuk teknologi yang digunakan untuk menciptakan, menyimpan, mengubah, dan
menggunakan informasi dalam segala bentuknya. Teori yang lain juga diungkapkan oleh
Williams dalam Suyanto (2005:10) teknologi informasi merupakan sebuah bentuk umum
yang menggambarkan setiap teknologi yang membantu menghasilkan, memanipulasi,
menyimpan, mengkomunikasikan, dan atau menyampaikan informasi. Teori pendukung
yang lain menurut Behan dan Holme dalam Munir (2009:31) teknologi informasi dan
komunikasi adalah segala sesuatu yang mendukung untuk me-record, menyimpan,
memproses, mendapat lagi, memancar/mengantarkan dan menerima informasi.

III. KAJIAN ARTIKEL YANG RELEVAN (sumberdarijurnalilmiah)


1. Pengaruh / hubungan Kinerja Organisasi terhadap Teknologi Informasi
Sumber 1
Lawrence dan Lorch (1967) dalam Robbins (1990) mengembangkan penelitian dari Burn dan
Stalker dengan menggunakan 10 perusahaan di amerika dalam berbagai tingkat efektifitas
ekonomi pada tiga lingkungan industri yang berbeda. Mereka berargumen bahwa suatu suatu
organisasi dengan task environment yang tidak pasti akan cenderung membagi kegiatannya
kedalam sub unit, dan masing-masing akan berkonsentrasi pada bagian khusus dari
lingkungan tugasnya (task environment). Lingkungan yang dinamis dan tidak pasti, akan
menjadikan organisasi percaya pada departemen organisasi formal untuk mengkoordinasikan
kegiatan sub unit. Sedangkan pada lingkungan yang lebih stabil dan lebih pasti, organisasi
akan menggunakan pengawasan manajemen melalui rantai komando yang formal. Beberapa
penelitian seperti Tung (1979); Burn dan Stalker (1961); Chandler (1977); Lawrence dan
Lorsch (1967); Wordward (1965) dan Thompson (1967) dalam Lee dan Grover (2000) telah
menguni hubungan antara dinamika lingkungan dan atribut formalisasi struktur organisasi.
Hasil penelitian mereka membuktikan bahwa semakin dinamis lingkungan semakin
berkurang formalisasi struktur organisasinya. Hal itu bermakna bahwa dinamika lingkungan
berpengaruh negatif formalisasi struktur organisasi. Hubungan antara dinamika lingkungan
dan atribut kompleksitas struktur organisasi diteliti oleh beberapa peneliti antara lain Burn
dan Stalker (1961); Chandler (1977); Duncan (1972) dan Mintzberg (1979) dalam Lee dan
8
Grover (2000) yang membuktikan bahwa semakin dinamis lingkungan, semakin kompleks
struktur organisasinya. Hal ini berarti bahwa dinamika lingkungan berpengaruh positif
terhadap kompleksitas struktur organisasi. Penelitian yang berkaitan dengan hubungan antara
dinamika lingkungan dan atribut integrasi struktur organisasi dilakukan oleh beberapa peneliti
yaitu Lawrence dan Lorsch (1967); Miller dan friesen (1982) dan Mitzberg (1979) dalam Lee
dan Grover (2000). Hasil penelitian mereka menyatakan bahwa semakin dinamis lingkungan
maka akan semakin terintegrasi truktur organisasinya. Hal ini bermakna bahwa dinamika
lingkungan berpengaruh positif terhadap struktur organisasi.
Penelitian yang dilakukan oleh Galbraith (1973); Mintzberg (1979); Hage
dan Aiken (1967) dan Pennings (1973) dalam Lee dan Grover (2000) menguji hubungan
antara kompleksitas lingkungan dan atribut sentralisasi struktur organisasi memperoleh hasil
bahwa semakin kompleks lingkungan akan semakin berkurang sentralisasi struktur
organisasinya, yang bermakna bahwa kompleksitas lingkungan berpengarug negatif terhadap
sentralisasi struktur organisasi. Hubungan antara kompleksitas lingkungan dan atribut
kompleksitas struktur organisasi telah diuji oleh Thompson (1967); Chandler (1962); dan
Mintzberg (1979) dalam Lee dan Grover (2000) yang memberikan hasil bahwa dengan
semakin kompleksnya lingkungan, akan semakin kompleks pula struktur organisasinya,
sehingga dapat dikatakan bahwa kompleksitas lingkungan berpengaruh positif terhadap
kompleksitas struktur organisasi. Hubungan antara kompleksitas lingkunan dan atribut
integrasi struktur organisasi telah diuji dalam riset yang dilakukan oleh Galbraith (1973);
March dan Simon (1958); Van den Ven (1976); Tushman dan Nadler (1978) dan Mintzberg
91979) dalam Lee dan Grover (2000) yang telah membuktikan bahwa semakin kompleks
lingkungan semakin terintegrasi struktur organisasinya, hal ini menandakan bahwa
komplseksitas linkungan berpengaruh terhadap integrasi struktur organisasi.

Sumber 2
Teknologi informasi memiliki peran yang sangat vital terutama untuk dunia bisnis dan
pendidikan. Bisnis tanpa memanfaatkan TI akan cenderung menjadi kendur dan terancam
bangkrut.Banyak pejuang bisnis yang beralih denganmemanfaatkan teknologi untuk
mendukungkeberlangsungan dan meningkatkan keuntunganmereka. Sistem informasi
melakukanbeberapa fungsi yaitu mengumpulkan data,melakukan pemprosesan data,
manajemen data, pengendalian data dan penghasil data. Beberapa fungsi yang dilakukan
dengan menggunakan sistem informasi dalam berproses bisnis terdiri dari pemprosesan
transaksi pengawasan pengingat dan penggalian informasi. Adanya system informasi berbasis
teknologi mengacu pada tujuan sistem informasi itu sendiri serta sisteminformasi mendukung
fungsi penyediaan informasibagi pihak manajemen, serta sebagai sarana pendukung untuk
kegiatan operasional perusahaan sehari-hari. Keunggulan utama dari system informasi
berbasis teknologi adalah sifatnya yang online dan realtime. Laporan dapat dihasilkan
langsung dari basis data transaksi sehingga mencerminkan kondisi terkini dari operasional
bisnis. Semua transaksi yang tercatat bisa dalam bentuk softcopy atau hardcopy sehingga
dapat ditelusuri dengan mudah (Syaharani, 2002).

9
2. Pengaruh / hubungan Globalisasi terhadap Teknologi Informasi

Sumber 1

Era globalisasi dan modernisasi merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari oleh
negara-negara di dunia dalam berbagai aspek kehidupan. Menolak dan menghindari
modernisasi dan globalisasi sama artinya dengan mengucilkan diri dari masyarakat
internasional. Kondisi ini tentu akan menyulitkan negara tersebut dalam menjalin
hubungan dengan negara lain. Masuknya dua hal tersebut telah memberikan dampak
positif dan negatif terhadap negara Indonesia sendiri tentunya. (Hasanah 2015) Dampak
positif yang diberikan oleh modernisasi dan globalisasi adalah transfer teknologi dari
negara maju kepada negara Indonesia sehinga berdampak pada kemajuan pembangunan
di negara Indonesia. Sedangkan dampak negatif yang terjadi karena adanya modernisasi
dan globalisasi adalah mudahnya masyarakat mengakses budaya-budaya yang berasal dari
luar negeri dan tanpa filter yang kuat dari bangsa ini sehingga budaya yang berasal dari
luar sangat mudah masuk dan meracuni generasi bangsa ini. Budaya global juga pada
akhirnya meng-universalkan masalah-masalah makna dan identitas, nilai dan keyakinan,
tetapi juga melegitimasi identitas-identitas dan sistem-sistem makna yang khas dan
bersifat khusus. Semua nilai dan keyakinan

Sumber 2

Pemanfaatan teknologi telah mendorong pertumbuhan bisnis yang pesat, karena berbagai
informasi dapat disajikan melalui hubungan jarak jauh dan mereka yang ingin
mengadakan transaksi tidak harus bertemu muka, akan tetapi cukup melalui peralatan
komputer dan telekomunikasi. Perkembangan teknologi informasi juga membentuk
masyarakat dunia baru yang tidak lagi dihalangi oleh batas-batas teritorial dan telah
membalikkan segalanya yang jauh jadi dekat yang khayal jadi nyata. Internet dan
teknologi informasi merupakan inovasi baru pada dekade terakhir ini yang mempengaruhi
kehidupan manusia. Beberapa aktifitas manusia berubah secara signifikan dengan
mengambil keuntungan dari efisiensi, efektifitas dan mobilitas. Sayangnya, kemajuan
teknologi ini juga memperkenalkan permasalahan-permasalahan baru saat digunakan
secara tidak tepat atau menyalahi dari yang semestinya. Kejahatan Cyber (Cyber-crime)
adalah bentuk ancaman baru yang belum pernah ada sebelumnya pada masyarakat dunia.
Hacking, Cracking, Defacing, Sniffing, Carding, Phising, Spaming, Scam adalah sederet
kejahatan internet yang cukup berbahaya dan telah menimbulkan kerugian nyata pada
banyak pihak. Saat ini telah lahir suatu rezim hukum ba-ru yang dikenal dengan Hukum
Cyber. Istilah ”hukum cyber” diartikan sebagai padanan kata dari Cyber Law, yang saat
ini secara internasional digunakan untuk istilah hukum yang terkait dengan pemanfaatan
teknologi informasi. Istilah lain yang juga digunakan adalah hukum Teknologi Informasi
(Law of Information Technology), Hukum Dunia Maya (Virtual World Law) dan Hukum
Mayantara. Istilah-istilah tersebut lahir mengingat kegiatan internet dan pemanfaatan
teknologi informasi berbasis virtual. Kegiatan cyber meskipun bersifat virtual dapat
dikategorikan sebagai tindakan dan perbuatan hukum yang nyata. Secara yuridis dalam
hal ruang cyber sudah tidak pada tempatnya lagi untuk mengkategorikan sesuatu dengan

10
ukuran dan kualifikasi hukum konvensional untuk dapat dijadikan objek dan perbuatan,
sebab jika cara ini yang ditempuh akan terlalu banyak kesulitan dan hal-hal yang lolos
dari jerat hukum. Kegiatan cyber adalah kegiatan virtual yang berdampak sangat nyata
meskipun alat buktinya bersifat elektronik. Dengan demikian subjek pelakunya harus
dikualifikasikan pula sebagai orang yang telah melakukan perbuatan hukum secara nyata.

3. Pengaruh / hubungan Perangkat Lunak terhadap Teknologi Informasi

Sumber 1

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, diperoleh hasil hipotesis pada penelitian
ini adalah “terdapat Hubungan Kemampuan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK)
dengan Hasil Belajar Menggambar Dengan Perangkat Lunak (MDPL) Siswa Kelas XI
Jurusan Teknik Desain Pemodelan Dan Informasi Bangunan (TDPIB) Di SMK Negeri 1
Sumatera Barat”. Hipotesis ini dapat teruji dengan taraf kepercayaan 95%. Pada
penelitian ini menunjukkan bahwa nilai koefisien hubungan antara Kemampuan TIK
dengan Hasil Belajar MDPL dengan dk (N-2 = 30-2 = 28) dan α=0.05 nilai Sig. (2-tailed)
diperoleh nilai koefisien sebesar 0,000 < nilai α=0,05. Hasil dalam pengujian kolerasi
dianalisis menggunakan Interprestasi koefesien kolerasi. Hasil penelitian ini diperoleh
nilai rhitung= 0,598 terdapat pada rentang 0.40-0.599 berada pada tingkat hubungan
cukup kuat. Kemampuan menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan seseorang dalam
mencapat hasil belajar yang optimal. kemampuan Teknologi Informasi dan Komunikasi
memang berpengaruh pada proses pembelajaran untuk menambah wawasan ilmu
pengetahuan dimana untuk mengetahui atau menunjukkan orang-orang yang memiliki
kemampuan di luar rata-rata manusia pada umumnya. Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh [13], dengan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
penggunaan media internet dapat merujuk sebagai sumber belajar, meningkatkan prestasi
belajar siswa. Penelitian tentang kemampuan TIK juga dilakukan oleh [14], dengan hasil
penelitian ini meningkatkan hasil belajar siswa dan penerapan Teknologi Informasi dan
Komunikasi dalam proses pembelajaran terutama akan meningkatkan kemampuan logika
pikir siswa atau membentuk daya pikir siswa yang lebih baik, dibanding dengan
peningkatan pengetahuan dan keterampilan siswa.

Sumber 2

Layanan berbasis komputer awalnya muncul dengan adanya otomasi perpustakaan


dimana fungsi perpustakaan dikerjakan oleh bantuan komputer. Otomasi perpustakaan ini
berkembang sekitar tahun 1980-an dan saat itu hanya perpustakaan besar yang
menerapkan otomasi perpustakaan. Tahun 1990-an muncul perangkat lunak yang dapat
mengotomasikan hampir seluruh perpustakaan seperti OPAC (Open Public Access
Catalogue), kontrol sirkulasi, pengadaan bahan pustaka, manajemen koleksi, manajemen
keanggotaan, dan lainnya (Yuyun, 2015). Layanan yang terdapat di Perpustakaan IAIN
Tulungagung meliputi layanan teknis dan layanan pengguna. Layanan teknis yang ada di
perpustakaan mencakup kegiatan pengadaan bahan perpustakaan dan pengolahan bahan

11
pustaka. dalam kegiatan ini, Perpustakaan IAIN Tulungagung telah menggunakan
otomasi perpustakaan terbukti dengan para pustakawan mengolah bahan pustaka dengan
menginput data bahan pustaka pada aplikasi Slims sehingga memudahkan pustakawan.
Dalam menentukan nomor klasifikasi, pustakawan juga menggunakan bantuan teknologi
berupa e-DDC (Electronic Dewey Decimal Clasification) sehingga tidak perlu mencari
dalam DDC asli. 128 | BIBLIOTIKA : Jurnal Kajian Perpustakaan dan Informasi Layanan
pengguna pada Perpustakaan IAIN Tulungagung mencakup layanan sirkulasi, layanan
referensi, dan OPAC. Dalam layanan ini hampir seluruhnya menggunakan teknologi.
Mulai dari layanan sirkulasi yang tidak lagi menggunakan kartu manual namun
menggunakan aplikasi Slims, sehingga para pemustaka hanya perlu scan barcode kartu
perpustakaan masing-masing dan memasukkan nomor buku yang akan dipinjam. Layanan
referensi yang ada di sana juga telah menggunakan bantuan teknologi. Koleksi referensi
yang ada di perpustakaan hanya ensiklopedia umum dan Islam, tafsir Al-Mishbah,
terjemah Al-Quran, kamus, skripsi dan tesis, jurnal, handbook, atlas, buku-buku sejarah,
dan buku indeks. Jurnal yang ada juga merupakan jurnal lama karena jurnal edisi terbaru
telah diupload di e-journal sehingga memudahkan pemustaka untuk mengakses jurnal
tersebut. OPAC (Online Public Access Catalogue) merupakan sarana yang digunakan
untuk enelusuri informasi tentang bahan pustaka yang ada di suatu perpustakaan.
Perpustakaan IAIN Tulungagung sendiri menggunakan OPAC dengan tujuan
memudahkan pemustaka dalam temu kembali informasi, menghemat tempat, dan
memudahkan saat penambahan atau pengurangan koleki perpustakaan.

12
IV. CONCEPTUAL FRAMEWORK

BerdasarkanKajianteoridan Review Artikelilmiah, maka conceptual framework


literature review iniadalah:

Kinerja Organisasi

Globalisasi Faktor yang Mempengaruhi


Infrastruktur Teknologi
Infromasi

Perangkat Lunak

DaftarPustaka

BukuUtama:

• Laudon-laudon Management Infromation System: Managing the Digital Firm


Pearson Education, Edisi 13, SalembaEmpat. 2015
• McLeoad, Jr., Raymond &Gearge P. Schell. 2008. Management Information System.
(terjemahan), Jakarta : PT. INDEKS, 2007 Edisi 9.

Anjuran:

• Hapzi Ali &TonnyWangdra, Sistem Informasi Bisnis “SI-Bis” Dalam Prospektif


Keunggulan Kompetitif, Baduose Media, 2010
• Hapzi Ali & Tonny Wangdra, Techopreneurship, Dalam Perspektif Bisnis
Online,Baduose Media, 2010
• Hapzi Ali, Sistem Informasi Manajemen, BerbasisTeknologiInformasi, Hasta
CiptaMandiri, Jogyakarta, 2009
• Hapzi Ali, Pengenalan Komputer, Tuntunan Praktis untuk Pemula, Hasta Cipta
Mandiri, Jogjakarta, 2008
13
• James O. Brain, Introduction to Information System, PerspektifBisnisdan Managerial
(terjemahah), SalembaEmpat, 2005
• Kenneth C. Laudon dan Jane Price Laudon. 2012. Management Information Systems.
London:Pearson Education.
• Darma, GS. 2000. Employee Perception of The Impact of Information Technology
Investment in Organizations. Gajah Mada International Journal of Business. Vol 2.
No. 2.

• JURNAL MEDIA APLIKOM ISSN : 2086 - 972X Vol 10. No. 2 Desember 2018 120
• Sanusi, Arsyad. “Efektivitas UU ITE dalam Pengaturan Perdagangan Elektronik (E-
Commerce)”, Jurnal Hukum Bisnis. Vol. 29 No. 1. 2010;
• Priyono,Herry.“Marginalisasi ala Neoliberalisme”. Majalah BASIS. No. 05 – 06,
Tahun ke-53, Mei – Juni 2004;
• Susanto, Joko. “Kajian Teoritik Tentang Pengaruh Globalisasi Terhadap Proses
Demokratisasi”. Masyarakat, Kebudayaan dan Politik. Th. 13. No 2. April 2000;
• Gibson, Ivancevich & Donnely. (1994). Organisasi dan manajemen. Perilaku,
struktur, proses. Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga

14

Anda mungkin juga menyukai