Anda di halaman 1dari 3

Kematian Noah Gesser di Usia Muda, Renungan Untuk Beramal

Baik
Noah Gesser – Beberapa hari yang lalu, nama Noah Gesser salah satu atlet muda berkebangsaan
Indonesia meninggal duni karena kecelakaan. Sontak saja, hal ini menjadi kabar duka bagi umat di negeri
karena kehilangan salah satu generasi emasnya.

Noah masih tergolong muda. Namun, Allah SWT sang Pencipta memberikan takdir yang indah untuk
meninggal di usia belia.

Sobat Cahaya Islam, kematian Noah Gesser di usia muda bisa saja terjadi pada generasi lainnya. Sebab,
umat memiliki keterbatasan akal dalam menalar hari kematian mereka.

Jangankan kematian, mengetahui takdir dalam setiap aktivitasnya saja umat tak pernah mengetahuinya.

Bagaimana Umat Menyikapi Kematian Noah Gesser tersebut?


Sobat Cahaya Islam, kematian seharusnya menjadi renungan terbaik bagi hamba agar dirinya selalu
memahami bahwa Ia lemah.

Selain itu, bagi umat muslim sejatinya kematian adalah perjumpaan dnegan sang Khaliq yang sangat
umat rindukan. Seorang mukmin yang baik tentu tak kan pernah takut dengan kematian.

Sebaliknya, mereka justru memaksimalkan kehidupan seakan – akan mati besok. Inilah sikap yang harus
umat ambil manakala mendapatkan peringatan berupa kematian baik dari kerabat, tetangga bahkan
keluarga tercinta sekalipun.

Hal ini sesuai dengan firman Allah Ta'ala yakni dalam surat Ali Imran ayat 185 :
‫ار َواُ ْد ِخ َل ْال َجنَّةَ فَقَ ْد فَازَ ۗ َو َما ْال َح ٰيوةُ ال ُّد ْنيَٓا اِاَّل‬ ِ ۗ ْ‫قَةُ ْال َمو‬0ِ‫س َذ ۤا ِٕٕى‬
ِ َّ‫ت َواِنَّ َما تُ َوفَّوْ نَ اُجُوْ َر ُك ْم يَوْ َم ْالقِ ٰي َم ِة ۗ فَ َم ْن ُزحْ ِز َح ع َِن الن‬ ٍ ‫ُكلُّ نَ ْف‬
ُ ْ
‫ع الغرُوْ ِر‬ ُ ‫َمتَا‬
Artinya : Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan
dengan sempurna balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga,
sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.

Dengan adanya sikap tersebut, maka umat tak lagi sembrono dalam kehidupan dan senantiasa
mengoptimalkannya.

Konsep ideal ini, nyatanya tak selalu dapat umat laksanakan dengan baik. Terdapat beberapa hambatan
yang menyebabkan umat tak bisa menjalankan ibadah secara sempurna.

Kondisi tersebut malah semakin terpuruk dengan kehadiran beerbagai teknologi yang sangat menarik
dan dapat menjauhkan umat dari keimanan.

Memang tak semua, namun bilat k pandai dalam menyaring informasi bisa saja umat malah terjerumus.

Naudzubillah. Kehidupan sekarang, alih alih menyesuaikan dengan syariat malah secara vulgar
bermaksiat dan dipertontonkan ke sejuta umat.
Padahal, dalam Islam jelas Islam ajarkan bahwa Islam sangat tidak menyukai orang – orang yang suka
berbangga diri namun tak dapat memberi teladan yang baik.

Mengapa Umat Begitu Menakuti Kematian Padahal Idealnya Indah?


Keindahan dalam kematian tentu hanya kaum mukmin yang merasakan. Sebab, umat Islam secara
umum sekalipun juga belum menumbuhkan kecintaan bahkan makna yang indah akan kematian.

Secara fitrah, kematian adalah akumulasi dari kesabaran dan perjuangan umat dalam mengarungi arus
kehidupan.

Alasan mengapa hari ini umat tak mencintai kematian, sebab gambaran yang media berikan sangat
mengerikan dan menakutkan. Gambar ini secara terus menerus diproduksi sehingga menjadikan umat
enggan untuk berfikir tentang kematian apalagi mempersiapkan bekalnya.

Bagaimana Strategi Umat untuk Menyiapkan Kematian Ideal?


Sejatinya, kematian yang ideal adalah kematian yang sebelumnya dijalani dengan penuh kesabaran dan
perjuangan.

Misalnya, meninggal dalam kondisi wabah dan terjangkit penyakitnya akan menjadi pahala syahid bagi
umat Islam jika umat menghadapinya dengan penuh kesabaran dan tidak menggugat keputusan Allah
SWT.

Nah Sobat Cahaya Islam, demikianlah ulasan mengenai renungan kematian Noah Gesser yang perlu
umat jadikan reminder dalam diri.

Semoga ke depan umat dapat lebih berhati – hati lagi dalam segala aktivitas agar dapat menjemput
kematian yang indah. Aamin Yarobbal ‘Alamin.

Anda mungkin juga menyukai