Anda di halaman 1dari 13

Skip to content

GuruPendidikan.Com
MENU

Laju Reaksi : Pengertian, Rumus, Contoh Soal Dan Faktor Yang Mempengaruhi
Oleh bitarDiposting pada 10 Oktober 2021

Laju Reaksi : Pengertian, Faktor Yang Mempengaruhi, Dan Rumus Beserta Contoh
Soalnya Lengkap

Konsep pembelajaran kimia merupakan konsep yang erat dengan kehidupan sehari hari.
Kimia menggambarkan kehidupan sedemikian rupa sehingga terlihat lebih rinci dan
beragam. Hal ini lah yang membuat para pengajar menerapkan konsep kimia ke dalam
kehidupan sehari-hari dengan menghadirkannya dalam contoh-contoh sederhana. Selain
itu, juga dilakukan pengenalan terhadap konsep-konsep yang sering digunakan dalam
dunia luas, bahkan kebiasaan yang sederhana yang sering kita lakukan tanpa kita
ketahui itu merupakan konsep kimia.

Salah satu contohnya yaitu pada konsep laju reaksi dalam kimia. Dalam kimia
dijelaskan bahwasanya laju reaksi adalah adalah besarnya perubahan jumlah pereaksi
dan hasil reaksi per satuan waktu. Perubahan ini dapat dikatakan perubahan
konsentrasi molar (molaritas) sehingga laju reaksi dapat dikatakan perubahan
konsentrasi akhir (hasil reaksi) terhadap konsentrasi awal (pereaksi) per satuan
waktu.

Banyak sekali konsep laju reaksi yang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dijelaskan secara rinci manfaat laju reaksi
dalam kehidupan sehari-hari.

Laju Reaksi Rumus Contoh Soal

MENARIK UNTUK ANDA


Mgid
Mgid

Tidak Banyak yang Tahu Ini Pembakar Lemak Terampuh di Semarang


Lipocarnite

Bagi yang Mengalami Sakit Leher dan Punggung, Wajib Dibaca


Artrivit

Cara Menghilangkan -23 Kg Lemak Perut dalam 2 Minggu


Lipocarnite
Pengertian Laju Reaksi
Daftar Baca Cepat tampilkan
Laju reaksi merupakan laju penurunan reaktan (pereaksi) atau laju bertambahnya
produk (hasil reaksi). Laju reaksi ini juga menggambarkan cepat lambatnya suatu
reaksi kimia, sedangkan reaksi kimia merupakan proses mengubah suatu zat (pereaksi)
menjadi zat baru yang disebut dengan produk.

recommended by
Mgid
Mgid

LIPOCARNITE
Tidak Banyak yang Tahu Ini Pembakar Lemak Terampuh di Semarang
PELAJARI LEBIH

Beberapa reaksi kimia ada yang berlangsung cepat. Natrium yang dimasukkan ke dalam
air akan menunjukkan reaksi hebat dan sangat cepat, begitu pula dengan petasan dan
kembang api yang disulut. Bensin akan terbakar lebih cepat daripada minyak tanah.
Namun, ada pula reaksi yang berjalan lambat. Proses pengaratan besi, misalnya,
membutuhkan waktu sangat lama sehingga laju reaksinya lambat.

Cepat lambatnya proses reaksi kimia yang berlangsung dinyatakan dengan laju reaksi.
Dalam mempelajari laju reaksi digunakan besaran konsentrasi tiap satuan waktu yang
dinyatakan dengan molaritas. Apakah yang dimaksud molaritas? Simak uraian berikut.

Molaritas sebagai Satuan Konsentrasi dalam Laju Reaksi

Molaritas menyatakan jumlah mol zat dalam 1 L larutan, sehingga molaritas yang
dinotasikan dengan M, dan dirumuskan sebagai berikut.

M = n/V

Keterangan :

n = jumlah mol dalam satuan mol atau mmol


V = volume dalam satuan L atau mL

Manfaat Laju Reaksi


dalam Kehidupan Sehari-Hari
Dengan mempelajari laju reaksi kita dapat mengetahui bahwa reaksi itu dapat
berlangsung dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya saja luas permukaan. Jika
kita mengetahui bahwa luas permukaan itu mempengaruhi laju reaksi, pasti kita akan
memperkecil luas permukaan suatu zat sebelum mengolahnya.

Beberapa contoh penerapan Laju Reaksi dalam kehidupan sehari hari :


Ibu di rumah atau pedagang bubur kacang mengiris terlebih dahulu gula merah yang
akan di masukan ke dalam bubur kacang.
Penduduk pedesaan membelah kayu gelondongan menjadi beberapa bagian sebelum
dimasukkan ke dalam tungku perapian.
Penjual gado-gado, lontong, dan pecel terlebih dulu menggerus kacang goreng sebelum
dicampurkan dengan bahan lain.
Dalam pembuatan kertas, bahan baku pembuat kertas digerus terlebih dahulu untuk
membuat bubur kertas. Agar memperluas pemukaan bidang sentuh sehingga campuran
menjadi homogen danreaksi berlangsung sempurna.
Bahan baku yang sering di tambang, tersedia dalam bentuk butir-butiran kasar. Untuk
mempercepat pengolahan selanjutnya, butiran-butiran tersebut dihancurkan sampai
halus.
Dalam pembuatan roti kita bisa menambahkan ragi yang berfungsi sebagai katalis
untuk mempercepat laju reaksinya.
Faktor Laju Reaksi
Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain:

1. Konsentrasi Reaktan
Semakin tinggi konsentrasi reaktan, semakin banyak jumlah partikel reaktan yang
bertumbukan, sehingga semakin tinggi frekuensi terjadinya tumbukan dan lajunya
meningkat. Sebagai contoh, dalam reaksi korosi besi di udara, laju reaksi korosi
besi lebih tinggi pada udara yang kelembabannya lebih tinggi (konsentrasi reaktan
H2O tinggi)

2. Suhu
Suhu juga turut berperan dalam mempengaruhi laju reaksi. Apabila suhu pada suatu
reaksi yang berlangusng dinaikkan, maka menyebabkan partikel semakin aktif
bergerak, sehingga tumbukan yang terjadi semakin sering, menyebabkan laju reaksi
semakin besar. Sebaliknya, apabila suhu diturunkan, maka partikel semakin tak
aktif, sehingga laju reaksi semakin kecil.

3. Tekanan

Banyak reaksi yang melibatkan pereaksi dalam wujud gas. Kelajuan dari pereaksi
seperti itu juga dipengaruhi tekanan. Penambahan tekanan dengan memperkecil volume
akan memperbesar konsentrasi, dengan demikian dapat memperbesar laju reaksi.

4. Keberadaan Katalis
Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu,
tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis
berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis
memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu
lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan
suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi
energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.

5. Luas Permukaan Sentuh

Luas permukaan sentuh memiliki peranan yang sangat penting dalam laju reaksi, sebab
semakin besar luas permukaan bidang sentuh antar partikel, maka tumbukan yang
terjadi semakin banyak, sehingga menyebabkan laju reaksi semakin cepat.

Begitu juga, apabila semakin kecil luas permukaan bidang sentuh, maka semakin kecil
tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil.
Karakteristik kepingan yang direaksikan juga turut berpengaruh, yaitu semakin halus
kepingan itu, maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi; sedangkan
semakin kasar kepingan itu, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi.

Rumus Laju Reaksi


Laju reaksi kimia bukan hanya sebuah teori, namun dapat dirumuskan secara matematis
untuk memudahkan pembelajaran. Pada reaksi kimia: A → B, maka laju berubahnya zat A
menjadi zat B ditentukan dari jumlah zat A yang bereaksi atau jumlah zat B yang
terbentuk per satuan waktu. Pada saat pereaksi (A) berkurang, hasil reaksi (B) akan
bertambah. Perhatikan diagram perubahan konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi pada
Gambar 3.

Diagram perubahan konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi.


Berdasarkan gambar tersebut, maka rumusan laju reaksi dapat kita definisikan
sebagai:

a. berkurangnya jumlah pereaksi (konsentrasi pereaksi) per satuan waktu, atau ,


dengan r = laju reaksi, – d[R] = berkurangnya reaktan (pereaksi), dan dt =
perubahan waktu. Untuk reaksi : A → B, laju berkurangnya zat A adalah :

b. bertambahnya jumlah produk (konsentrasi produk) per satuan waktu, atau , dengan
+Δ[P] = bertambahnya konsentrasi produk (hasil reaksi). Untuk reaksi : A → B, laju
bertambahnya zat B adalah :

Bagaimana untuk reaksi yang lebih kompleks, semisal : pA + qB → rC.

Untuk reaksi demikian, maka :

Dalam perbandingan tersebut, tanda + atau – tidak perlu dituliskan karena hanya
menunjukkan sifat perubahan konsentrasi. Oleh karena harga dt masing-masing sama,
maka perbandingan laju reaksi sesuai dengan perbandingan konsentrasi. Di sisi lain,
konsentrasi berbanding lurus dengan mol serta berbanding lurus pula dengan
koefisien reaksi, sehingga perbandingan laju reaksi sesuai dengan perbandingan
koefisien reaksi. Perbandingan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.

rA : rB : rC = p : q : r

JURNAL PERCOBAAN LAJU REAKSI DAN PEMBAHASAN


ALAT DAN BAHAN
> ALAT

1. tabung reaksi (6 buah)


2. rak tabung reaksi (1 buah)
3. stopwatch (1 buah)
4. kertas hvs (1 lembar)
5. gelas beaker 100ml (2 buah)
6. water bath (1 buah)
7. thermometer (1 buah)
8. pipet tetes (2 buah)
9. neracaohaus (1 buah)
10. gelas ukur (1 buah)
11. alu dan mortar (1 buah)
12. spatula (1 buah)
13. cawan petri (1 buah)
14. penjepit kayu (1 buah)
15. spidol (1 buah)
BAHAN
1. pita magnesium (4 pcs Masing-masing 0,5 cm)
2. HCl 0,1M (15 ml)
3. HCl 0,5M (1 ml)
4. HCl 1M (1ml)
5. HCl 2M (1ml)
6. HCl 3M (1ml)
7. Na2S2O3 (15 ml)
8. NaCl 0,1M (4 tetes)
9. FeCl3 0,1M (4 tetes)
10. H2O2 (15 ml)
11. Marmer Serbuk (1 gram)
12. Marmer Bongkahan (1 gram)
METODE KERJA
Percobaan 1
No Langkah kerja Hasil pengamatan
1 Disiapkan 4 buah tabung reaksi masing-masing diberi nomor (1,2,3,4) tidak
terjadi reaksi
2 dimasukan potongan pita magnesium kedalam tabung masing-masing 0,5 cm tidak
terjadi reaksi
3 – Ditambahkan HCl 0,5M ke tabung 1 sebanyak 20 tetes
– Ditambahkan HCl 1M ketabung 1 sebnayak 20 tetes

– Ditambahkan HCl 2m ke tabung 2 sebayak 20 tetes

tabung 1 : pita magnesium larut pada 234s. terdapat banyak


gelembung

tabung 2 : larut pada 104s. terdapat gelembung dan sedikit uap tabung 3 : larut
pada 28s.

gelembung sedikit dan keluar asap tabung 4 : larut pada 11s.

Percobaan 2
No Langkah kerja Hasil pengamatan
1 tandai kertas hvs
menggunakan spidol dengan tanda x

tidak terjadi reaksi


2 dituangkan na2s203 0,1M kedalam gelas ukur
sebanyak 15 ml

tidak terjadi reaksi


3 dituangkan Na2S2O3 0,1M kedalam gelas beaker
sebanyak 15 ml

tidak terjadi reaksi


4 masukan thermometer
kedalam gelas beaker untu mengukur suhu awal

Na2S2O3

suhu 29oc
5 dituangkan HCl 0,1M
kedalam gelas ukur

sebanyak 15 ml

tidak terjadi reaksi


6 Dituangkan HCl kedalam gelas beaker berisi
Na2S2O3 0,1M yang berada di atas kertas yang telah ditandai

Terjadi perubahan warna yaitu berwarna putih susu dan larutan berbau
7 panaskan Na2S2O3 dan HCl masing-masing 15 ml
didalam water bath sampai suhu (60,50,40)oc

Larutan menjadi panas karena suhu meningkat setelah dipanaskan


8 dituangkan HCl dan
Na2S2O3 secara bersamaan kedalam gelas beaker diatas kertas yang telah ditandai

Larutan menjadi berwarna putih susu sampai tanda X tidak tampak. Pada suhu:
60oC= 52s 50oC = 107s 40oC = 122s

Percobaan 3
No Langkah kerja Hasil pengamatan
1 Dihaluskan marmer dengan menggunakan alu dan
mortar

Batu marmer menjadi halus


2 Ditimbang marmer halus sebanyak 1 gram dengan menggunakan neraca ohaus Tidak
terjadi reaksi
3 Ditimbang bongkahan
marmer sebanyak 1 gram dengan menggunakan

neraca ohaus

Tidak terjadi reaksi


4 Dituangkan HCl 2M
sebanyak 5 ml kedalam gelas beaker

Tidak terjadi reaksi


5 Dimasukan serbuk marmer 1 gram kedalam gelas beaker yang berisi HCl
Terbentuk gelembung dalam jumlah banyak.
Larutan berwarna kuning keruh. Larut pada detik ke 209

6 Dituangkan HCl 2M
sebanyak 5ml kedalam gelas beaker

Tidak terjadi reaksi


7 Dimasukan bongkahan
marmer 1 gram kedalam gelas beaker yang berisi HCl

Terbentuk gelembung dalam jumlah sedikit.


Bongkahan tidak sepenuhnya larut. Berwarna keruh.

Habis bereaksi pada menit ke 26, 12 detik.

Percobaan 4
No Langkah kerja Hasil pengamatan
1 Dituangkan H2O2 sebanyak 5ml kedalam gelas ukur Tidak terjadi reaksi
2 Dituangkan H2O2 kedalam 3 tabung reaksi masing-masing 5 ml Tidak terjadi
reaksi
3 – Tabung 1 sebagai control
– Tabung 2 ditambahkan

FeCl3 sebanyak 4 tetes

– Tabung 3 ditambahkan

NaCl 4 tetes

– Tabung 1 tidak terjadi reaksi


– Tabung 2 awalnya terbentuk 2 lapisan coklat tua dan bening, keluar asap,
mendidih, terbentuk uap di dinding tabung, tabung panas, warna menjadi nyatu yaitu
berwarna coklat muda.

– Tabung 3 terbentuk gelembung dalam jumlah banyak.

ANALISIS DATA
A. Faktor konsentrasi terhadap laju reaksi
No Reaksi Waktu (s) Hasil pengamatan
1 Pita Mg + 1ml HCl 0,5M 234 Gelembung banyak
2 Pita Mg + 1ml HCl 1M 104 Gelembung sedang + beruap
3 Pita Mg + 1ml HCl 2M 28 Gelembung sedikit + beruap
4 Pita Mg + 1ml HCl 3M 11 Gelembung sangat sedikit + tabung panas
Reaksi : Mg(s) + 2HCl(aq) ————– ► MgCl2(aq) + H2(g)

B. Faktor suhu pada terhadap reaksi


No HCl Na2S2O3 T
(oC)

Waktu
(s)

Hasil Pengamatan
1 15ml 15ml 29 170 Berwarna putih susu + berbau
2 15ml 15ml 40 122 Berwarna putih susu + berbau
3 15ml 15ml 50 107 Berwarna putih susu + berbau
4 15ml 15ml 60 52 Berwarna putih susu + berbau
Na2S2O3(aq) + HCl(aq) ————— ► SO2(g) + S(s) + 2NaCl(aq) + H2O

C. Pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi


No Reaksi Waktu
(s)

Hasil Pengamatan
1 5 ml HCl 2M + bubuk marmer 209 Banyak gelembung + reaksi cepat
2 5ml HCl 2M +
bongkahan marmer

1572 Sedikit gelembung + reaksi lambat


CaCO3(s) + 2HCl(aq) ————– ► CaCl2(s) + H2O(aq) + CO2(g)

D. Pengaruh katalis terhadap laju reaksi


No Reaksi Hasil Pengamatan
1 5 ml H2O2 Sebagai control
2 5ml H2O2 + 4 tetes NaCl 0,1M Gelembung banyak
3 5ml H2O2 + 4 tetes FeCl3 0,1M Pada mulanya terbentuk 2 lapisan yaitu coklat
tua dan bening. Lalu menyatu menjadi coklat muda. Selain itu keluar asap, mendidih,
dan tabung reaksi menjadi panas.
2 H2O2(aq) – FeCl3 -, 2H2O( 0 + O2(g)
2 H2O2(aq) _ NaCl – 2H2O(l) + 02(g)

PEMBAHASAN
Pada praktukum kali ini telah dilakukan percobaan yaitu mengenai laju reaksi.
Terdapat empat faktor yang mempengaruhi laju reaksi diantaranya adalah konsentrasi,
suhu, luas permukaan, dan katalis.

Pada percobaan pertama dilakukan pengamatan pengaruh konsentrasi terhadap laju


reaksi yaitu dilakukan dengan cara mereaksikan pita magnesium (Mg) dengan HCl yang
konsentrasinya berbeda-beda. pada tabung 1 terdapat hcl 0,5M, pada tabung 2
terdapat HCl 1M, pada tabung 3 terdapat HCl 2M, dan pada tabung 4 terdapat HCl 3M.
pada tabung 1 laju reaksi bejalan sangat lambat yaitu 234s, pada tabung kedua laju
reaksi berjalan agak cepat yaitu 104s, pada tabung 3 laju reaksi berjalan cepat
yaitu 28s, dan pada tabung 4 laju reaksi berjalan cepat yaitu 11s.

sudah terbukti bahwa semakin ditingkatkan konsentrasi hcl, maka laju reaksi semakin
berjalan dengan cepat. hal ini membuktikan bahwa konsentrasi mempengaruhi laju
reaksi. jika konsentrasi suatu zat semakin besar maka laju reaksinya semakin cepat
dan begitupun sebaliknya semakin kecil konsentrasi suatu zat maka laju reaksi akan
berjalan lambat. suatu larutan dengan konsentrasi tinggi akan lebih pekat dan
mengandung partikel yang lebih rapat sehingga akan lebih sering bertumbukan.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa hasil pengamatan
kami sesuai dengan teori dari laju reaksi yaitu semakin besar konsentrasi suatu
larutan makan semakin cepat laju reaksi yang terjadi.

Pada percobaan kedua dilakukan percobaan pengaruh suhu terhadap laju reaksi.
pencampuran hcl dengan Na2S2O3 yang berbeda-beda yaitu pada suhu ruangan 29oC dan
suhu setelah dipanaskan yaitu pada suhu (40, 50, 60) oC. pada saat Na2S2O3 pada
suhu 29 oC diperlukan waktu yag cukup lama sampai warna larutan berwarna putih susu
yaitu 170s. ketika suhu dinaikan menjadi 40 oC waktu yag diperlukan lebih singkat
yaitu 122s. kemudian suhu dinaikan lagi menjadi 50 oC waktu yang diperlukanpun
lebih singkat lagi yaitu 107s. dan terakhir kita menaikan suhu menjadi 60 oC waktu
yag diperlukan sangat singkat yaitu 52s.

hal ini terjadi karena suhu ikut berperan dalam mempengaruhi laju reaksi apabila
suhu yag berlangsung pada suatu reaksi yang berlangsung dinaikan, maka menyebabkan
partikel semakin aktif bergerak, sehingga tumbukan yang terjadi lebih sering
terjadi, hal itu menyebabka laju reaksi semakin cepat. sebaliknya apabila suhu
diturunkan, maka partikel semakin tidak aktif, sehingga laju reaksi semakin lambat.
hal ini sesuai dengan teori laju reaksi yaitu semakin tinggi suhu, maka semakin
cepat laju reaksi yang terjadi.

Pada percobaan ketiga dilakukan percobaan pengaruh luas permukaan terhadap laju
reaksi. berdasarkan percobaan, batu marmer yang telah dihaluskan sebanyak 1 gram
yang direaksikan dengan 5ml HCl 2M bereaksi lebih cepat dibandingkan dengan
bongkahan marmer sebanyak 1 gram yang direaksikan dengan 5ml HCl 2M. berdasarkan
teori, bubuk zat padat biasanya menghasilkan reaksi yag lebih cepat dibandingkan
dengan sebuah bongkahan zat padat dengan massa yang sama, karena bubuk zat padat
memiliki luas permukaan yag lebih besar.

suatu zat akan bereaksi hanya jika zat tersebut bercampur dan terjadi tumbukan.
tumbuka tersebut terjadi antara tumbukan luas permukaan bidang sentuh dari masing-
masing molekul. semakin kecil ukuran partikel zat maka semakin luas permukaan suatu
zat. jadi, semakin kecil ukuran partikel zat, maka reaksipun akan berlangsung
cepat. hal ini sesuai dengan konsep laju rreaksi yaitu semakin besar luas
permukaan, maka laju reaksi semakin cepat.

Pada percobaan terakhir yaitu pengamatan katalis dalam laju reaksi. kalis adalah
suatu zat yang mempercepat laju reaksi pada suhu tertentu, tanpa mengalami
perubahan dalam reaksi itu sendiri. suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan
sebagai pereaksi ataupun produk. dalam percobaan kami menggunakan dua katalis yag
berbeda, yaitu nac dan FeCl3. digunakan tiga tabung reaksi, tabung pertama berisi
5ml H2O2 dijadikan sebagai kontrol yang tidak diperlakukan apa-apa. pada tabung
kedua yaitu 5ml H2O2 dan ditambahkan 4 tetes naclkemudian terbentuk gelembung dalam
jumlah banyak dan tidak mengalami perubahan warna.

pada tabung ketiga yang berisi 5ml H2O2 yang kemusian ditambhakan 4 tetes FeCl3
reaksi terjadi secara perlahan-lahan, pada awalnya terbentuk dua lapisan yaitu
berwarna coklat tua dan bening kemudian keluar asap da menguap, larutan mendidih
dan permukaan tabung reaksi terasa panas, warna larutanpun mulai tercampur dan
terbentuk satu warna yaitu coklat muda. dari hasil pengamatan, dapat dilihat bahwa
katalis yang cocok denga H2O2 adalah FeCl3. hal ini dapat terjadi karena sifat
katalis seperti enzim, yaitu hanya bekerja pada senyawa tertentu. hasil pengamatan
kami sesuai dengan konsep laju reaksi, yaitu katalis dapat mempengaruhi laju
reaksi.

Persamaan Laju Reaksi


Secara umum, laju reaksi dapat dinyatakan dengan rumus :

Rumus Persamaan Laju Reaksi

Keterangan :
v = laju reaksi

k = konstanta laju reaksi ( nilainya tergantung pada jenis reaktan, suhu dan
katalis )

x = orde atau tingkat reaksi terhadap reaktan A

y = orde atau tingkat reaksi terhadap reaktan B

x + y = orde atau tingkat reaksi total / keseluruhan

Harga k akan berubah jika suhu berubah. Kenaikan suhu dan penggunaan katalis
umumnya akan memperbesar harga k.

Orde Reaksi
“ Orde reaksi menyatakan besarnya pengaruh konsentrasi reaktan terhadap laju
reaksi. ”

Orde reaksi nol.


Reaksi dikatakan ber’orde nol terhadap salah satu reaktan, jika perubahan
konsentrasi reaktan tersebut tidak mempengaruhi laju reaksi. Artinya, asalkan
terdapat dalam jumlah tertentu; perubahan konsentrasi reaktan itu tidak
mempengaruhi laju reaksi.

Besarnya laju reaksi hanya dipengaruhi oleh besarnya konstanta laju reaksi ( k ).

Orde reaksi nol

Orde reaksi satu.


Suatu reaksi dikatakan ber’orde satu terhadap salah satu reaktan, jika laju reaksi
berbanding lurus dengan konsentrasi reaktan itu.

Jika konsentrasi reaktan itu dilipat-tigakan maka laju reaksinya akan menjadi 31
atau 3 kali lebih besar.

Orde reaksi satu

Orde reaksi dua.


Suatu reaksi dikatakan ber’orde dua terhadap salah satu reaktan, jika laju reaksi
merupakan pangkat dua dari konsentrasi reaktan itu.

Jika konsentrasi reaktan itu dilipat-tigakan, maka laju reaksi akan menjadi 32atau
9 kali lebih besar.

Orde reaksi dua

Teori Tumbukan
Suatu zat dapat bereaksi dengan zat lain jika partikel-partikelnya saling
bertumbukan. Tumbukan yang terjadi akan menghasilkan energi untuk memulai
terjadinya reaksi.
Terjadinya tumbukan tersebut disebabkan karena partikel-partikel zat selalu
bergerak dengan arah yang tidak teratur.
Tumbukan antar partikel yang bereaksi tidak selalu menghasilkan reaksi. Hanya
tumbukan yang menghasilkan energi yang cukup serta arah tumbukan yang tepat, yang
dapat menghasilkan reaksi. Tumbukan seperti ini disebut tumbukan yang efektif.
Jadi, laju reaksi tergantung pada 3 hal :

Frekuensi tumbukan
Energi partikel reaktan
Arah tumbukan
Energi minimum yang harus dimiliki oleh partikel reaktan, sehingga menghasilkan
tumbukan yang efektif disebut energi pengaktifan atau energi aktivasi ( Ea ).
Semua reaksi, baik eksoterm maupun endoterm memerlukan Ea. Reaksi yang dapat
berlangsung pada suhu rendah berarti memiliki Ea yang rendah. Sebaliknya, reaksi
yang dapat berlangsung pada suhu yang tinggi, berarti memiliki Ea yang tinggi.
Ea ditafsirkan sebagai energi penghalang ( barrier ) antara reaktan dengan produk.
Reaktan harus didorong agar dapat melewati energi penghalang tersebut sehingga
dapat berubah menjadi produk.
Gambar Teori Tumbukan

Contoh Soal Laju Reaksi


Pada reaksi pembentukan gas SO3 menurut reaksi: 2SO2(g) + O2(g) → 2SO3(g), sehingga
diperoleh data sebagai berikut.

Tentukanlah:

a. Laju bertambahnya SO3


b. Laju berkurangnya SO2
c. Laju berkurangnya O2

Penyelesaian :

Diketahui :

Persamaan reaksi : 2SO2(g) + O2(g) → 2SO3(g)

Data konsentrasi (pada tabel).

Ditanyakan :

a. r SO3.
b. r SO2.
c. r O2.

Jawaban :

a. Δ[SO3] = [SO3]3 – [SO3]2 = 0,50 – 0,25 = 0,25 M


Δt = t3 – t2 = 40 – 20 = 20 s

Jadi, laju bertambahnya SO3 sebesar 1,25 x 10–2 M/s.

b. Karena koefisien SO2 = koefisien SO3, maka:


r SO2 = – r SO3 = – 0,0125 M/s

Jadi, laju berkurangnya SO2 sebesar –1,25 x 10–2 M/s

c. r O2 = – ½ x r SO3 = – ½ x 0,0125 = – 0,00625 M/s

Jadi, laju berkurangnya O2 sebesar – 6,25 x 10–3 M/s

Itulah ulasan tentang Laju Reaksi : Pengertian, Faktor Yang Mempengaruhi, Dan Rumus
Beserta Contoh Soalnya Lengkap Semoga apa yang diulas diatas bermanfaat bagi
pembaca. Sekian dan terimakasih.
Baca juga refrensi artikel terkait lainnya disini :

Larutan Elektrolit : Pengertian, Ciri, Dan Jenis Beserta Contohnya Secara Lengkap
Larutan Buffer : Pengertian, Fungsi, Dan Jenis Beserta Contohnya Secara Lengkap
Larutan Garam : Pengertian, Ciri, Dan Sifat Beserta Contohnya Secara Lengkap
Larutan Basa : Pengertian, Ciri, Dan Sifat Beserta Contohnya Secara Lengkap
Larutan Asam : Pengertian, Ciri, Dan Sifat Beserta Contohnya Secara Lengkap
Pengertian, Ciri, Dan Sifat Asam, Basa, Dan Garam Beserta Contohnya Lengkap.
video bokeh
Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari
MUNGKIN ANDA SUKA
Mgid
Mgid

Tidak Banyak yang Tahu Ini Pembakar Lemak Terampuh di Semarang


LIPOCARNITE

Anda Bisa Menjadi Lebih Tinggi bahkan pada Usia 40! Tanpa Operasi
MABREM

Untuk Turun 30 Kg Kurang dari Sebulan, Minum Ini di Pagi Hari


WEIGHT LOSS PRODUCT

Cara Menghilangkan -23 Kg Lemak Perut dalam 2 Minggu


LIPOCARNITE

Kerutan akan Lenyap Sendirinya dalam 4 Hari! Pakai Serum Ini


NEOLIFT

Cara Mempersempit Prostat dalam 1 Malam


PROSTACARE

Bagi yang Mengalami Sakit Leher dan Punggung, Wajib Dibaca


ARTRIVIT

Siapa yang Menderita Diabetes Baca Segera sebelum Dihapus!


GLUCOACTIVE

Wanita Tua Terkaya Ini Membocorkan Rahasia Kekayaannya! Baca


MONEY AMULET

Loh! Siapa yang Sangka Dengan Ini Gula Darah Dapat Turun Cepat
GLUCOACTIVE

Seorang Jenius Asal Semarang Temukan Cara Baru Pulihkan Nyeri Sendi
ARTRIVIT

Dokter telah Menemukan Penyebab Bau Busuk dari Mulut! Baca Disini
DETOCLINE

Diabetes Hilang Selamanya! Lakukan Ini sebelum Tidur


DIAPRIN

Tahukah Anda Ada Pilihan yang Lebih Baik & Murah dari Gigi palsu?
SNAP ON SMILE

Diet untuk Orang Malas! Perut dan Wajah Kempis dalam 4 Hari! Baca
WEIGHT LOSS PRODUCT
Sebarkan ini:
FacebookTwitWhatsApp
Posting terkait:
dampak revolusi prancis bagi indonesia
Revolusi Perancis

Neraca Pembayaran – Pengertian, Tujuan, Komponen, Indonesia, Macam, Fungsi,


Perdagangan

Persaingan Monopolistis dalam Ilmu Ekonomi


Persaingan Monopolistik – Pengertian, Ciri, Keuntungan, Kelebihan, Kekurangan,
Contoh

Posting pada IPA, Kimia, S1, SMA, SMPDitag #contoh laju reaksi, #faktor yang
mempengaruhi laju reaksi, #pengertian laju reaksi, #persamaan laju reaksi, #rumus
laju reaksi, animasi laju reaksi ppt, apa yang dimaksud hukum laju reaksi brainly,
contoh soal laju reaksi pdf, download ppt laju reaksi kimia kelas xi, faktor yang
mempengaruhi energi aktivasi, hukum laju reaksi, jurnal laju reaksi pdf,
katalisator tidak mengubah entalpi reaksi, konsep laju reaksi, laju reaksi faktor,
laju reaksi laporan, laju reaksi ppt, laporan praktikum kimia laju reaksi pdf,
makalah laju reaksi pdf, manfaat mengukur laju awal reaksi, materi laju reaksi
kimia kelas 11 pdf, orde reaksi adalah, pengukuran laju reaksi, reaksi a+b c
mempunyai persamaan laju reaksi, sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi, soal laju reaksi, tahapan reaksi kimia, teori tumbukan dikatakan oleh
Navigasi pos
Pos sebelumnya
Materi Tentang Data Mining Lengkap
Pos berikutnya
Pengertian Cairan Intraseluler Dan Ekstraseluler
Pos-pos Terbaru
Revolusi Perancis
Neraca Pembayaran – Pengertian, Tujuan, Komponen, Indonesia, Macam, Fungsi,
Perdagangan
Persaingan Monopolistik – Pengertian, Ciri, Keuntungan, Kelebihan, Kekurangan,
Contoh
Pertumbuhan Ekonomi – Pengertian, Ciri, Faktor, Non-Ekonomi, Teori, Perbedaan,
Contoh
Pasar Barang – Pengertian, Ciri, Macam, Jasa, Uang, Modal, Fungsi, Manfaat,
Bentuk, Contoh
Pasar Uang – Pengertian, Tujuan, Fungsi, Valuta, Mekanisme, Instrumen, Jenis,
Perbedaan
Planet Dalam
Globalisasi Ekonomi – Pengertian, Sistem, Ciri, Positif, Negatif, Contoh
Letak Geografis Indonesia
Manfaat Sampah Untuk Kehidupan
Artikel Pilihan
Contoh Soal Psikotes
Contoh CV Lamaran Kerja
Rukun Shalat
Kunci Jawaban Brain Out
Teks Eksplanasi
Teks Eksposisi
Teks Deskripsi
Teks Prosedur
Contoh Gurindam
Contoh Kata Pengantar
Contoh Teks Negosiasi
Alat Musik Ritmis
Tabel Periodik
Niat Mandi Wajib
Teks Laporan Hasil Observasi
Contoh Makalah
Alight Motion Pro
Alat Musik Melodis
21 Contoh Paragraf Deduktif, Induktif, Campuran
69 Contoh Teks Anekdot
Proposal
Gb WhatsApp
Contoh Daftar Riwayat Hidup
Naskah Drama
Memphisthemusical.Com

Created By : GuruPendidikan.Com | 2014


GuruPendidikan.Com
Home
SMP
SMA
SMK
S1
S2
Umum
(About Me)
KONTEN PROMOSI
Mgid
Mgid

Anda Bisa Menjadi Lebih Tinggi bahkan pada Usia 40! Tanpa Operasi

Anda mungkin juga menyukai