Anda di halaman 1dari 21

SEMINAR MATEMATIKA

Teorema Green Dalam Bidang

Disusun Oleh:
Nama : Putri Diana
NIM : 2019102010
Dosen Pembimbing : Henry Kurniawan, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


STKIP MUHAMMADIYAH OKU TIMUR
2021
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Teorema Green Dalam Bidang


Nama : Putri Diana
NIM : 20191020101
Program Studi : Pendidikan Matematika
Mata Kuliah : Seminar Matematika

Telah diperiksa dan disetujui untuk diseminarkan dalam seminar matematika, STKIP
Muhammadiyah OKU Timur

Harjowinangun, 9 Juli 2021


Dosen Pembimbing

Henry Kurniawan, M.Pd

ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Bismillaahirrohmaanirrohiim

Segala puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
seminar matematika yang berjudul “Pembuktian Teorema Green Dalam Bidang” dapat
terseleaikan dengan baik.
Penulis menyadari sebagai manusia biasa dalam penulisan makalah ini tidak
lepas dari kesalahan dan kekurangan akibat dari keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman penulis. Dalam penulisan makalah seminar matematika ini tidak luput dari
semangat dan dorongan dari berbagai pihak terutama dari Tuhan yang Maha Esa yang
sudah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini, dan
penulis ingin mengucapakan hormat dan teimakasih kepada berbagai pihak diantaranya:
1. Orang tua dan keluarga yang selalu mendo`akan dan senantiasa memberikan
semangat dalam penyusunan makalah.
2. Ibu Ratnasari, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika STKIP
Muhammadiyah OKU Timur.
3. Bapak Henry Kurniawan, M.Pd selaku Dosen Mata Kuliah Seminar Matematika
dan Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan
arahan, saran, semangat, nasehat yang sangat bermanfaat bagi penulis.
4. Kepada Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmunya kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
5. Kepada semua pihak yang telah banyak membentu yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu namanya.
6. Rekan-rekan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika yang Bersama-
sama saling memberikan semangat agar semua dapat menyelesaikan makalahnya
dengan baik.

iii
Semoga makalah ini bisa bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan
khususnya bagi penulis dan semua pihak pada umumnya. Akhir kata dengan segala
kerendahan hati, penulis memohon maaf apabila ada kesalahan dan kelemahan dalam
makalah ini.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Harjowinangun, 9 Juli 2021

Putri Diana

iv
NIM: 2019102010

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................................iii
DAFTAR ISI..................................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................1
B. Batasan Masalah.............................................................................................1
C. Rumusan Masalah..........................................................................................2
D. Tujuan Penulisan............................................................................................2
E. Manfaat Penulisan..........................................................................................2
F. Metode Penulisan............................................................................................2
BAB II MATERI PENDUKUNG................................................................................3
A. Integral Garis..................................................................................................3
B. Penerapan Integral Garis dalam Bidang lain..................................................5
BAB III PEMBAHASAN.............................................................................................7
A. Teorema.........................................................................................................7
B. Teorema Green dalam Bidang........................................................................8
BAB IV PENUTUP.......................................................................................................12
A. Kesimpulan....................................................................................................12
B. Saran...............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................13

v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Integral Garis.................................................................................................3
Gambar 2. Fungsi Vactor................................................................................................3
Gambar 3. Usaha oleh gaya............................................................................................5
Gambar 4. N kontinu di S...............................................................................................9
Gambar 5. M kontinu di S...............................................................................................10

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kalkulus adalah ilmu matematika yang mencakup limit, integral, turunan, dan
deret tak hingga, Kalkulus memiliki dua cabang utama, kalkulus diferensial dan
kalkulus integral yang saling berhubungan melalui teorema dasar kalkulus. Integral
merupakan operasi kebalikan dari turunan. Salah satu bentuk dari penerapan integral
adalah Integral garis.
Adapun beberapa terorema yang ada dalam kalukulus salah satunya yaitu
teorema green, dimana teorema tersebut menghubungkan antara teorema garis lintasan
dengan teorema lipat dua. Teorema ini menjelaskan hubungan antara integral garis
tertutup dengan kurva-kurva yang membentuk atau membangun suatu domain/daerah
dan integral ganda (double integral) atau integral-integral permukaan yang diambil di
daerah tersebut. Teorema ini dipilih karena proses perhitungannya lebih cepet dan tepat.
Pada dasarnya fungsi dari teorema green sama dengan integral garis yaitu untuk
mengetahui panjang lintasan sekeliling kurva C. integral sekeliling C seringkali
dinamakan suatu integral lintasan. Teorema green dapat diterapkan dalam kurva atau
daerah terhubung sederhana dan berganda. Kelebihan lain dari teorema green adalah
tidak harus memperhatikan arah positif seperti halnya secara langsung jika dengan cara
langsung arah positif tersebut berlawanan arah putaran jarum jam. (Darmono)

B. Batasan Masalah
Agar permasalahan dalam seminar ini lebih jelas dan terarah, maka penulis
hanya membahas mengenai pembuktian teorema green dalam bidang. Untuk
memudahkan dalam penulisan seminar ini penulis menambahkan materi pendukung
untuk menunjang materi pokok yang akan dibahas.

vii
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahannya adalah bagaimana cara membuktikan teorema green dalam bidang?

D. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan seminar ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana cara membuktian teorema green dalam bidang
2. Untuk menambah wawasan penulis mengenai teorema green.
3. Untuk bahan seminar yang akan diseminarkan dan syarat untuk mengikuti
mata kuliah seminar matematika.

E. Manfaat Penulisan
Dalam pembuatan seminar ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara
lain:
1. Sebagai bahan kajian atau referensi serta dapat menambah wawasan bagi
penulis lain yang akan melakukan kajian berkaitan dengan teorema green.
2. Sebagai panduan bagi mahaiswa lain untuk lebih memahami integral salah
satunya integral garis yang berkaitan langsung dengan teorema green.

F. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penyusunan seminar ini yaitu metode studi
kepustakaan dan konsultasi kepada dosen pembimbing yang bersangkutan dengan
bertujuan agar memudahkan penulis dalam menyelesaikan permasalahan yang ada pada
seminar.

viii
BAB II
MATERI PENDUKUNG
A. Integral Garis
Integral merupakan suatu bentuk operasi dalam matematika yang menjadi invers
dari opersi turunan dan limit dari suatu luas daerah tertentu. Ada banyak jenis integral
yaitu integral garis, integral tentu, dan integral tak tentu, maka dalam hal ini akan
dibahas lebih mendalam mengenai integral garis.

y Integral tentu:

Y=f(x)

x
a b
Gambar 1. Integral Garis

Ket: f(x) diintegralkan disepanjang garis pada sumbu x dan x=a sampai dengan
x=b

z
Diketahui (r̅) fungsi vector,
persamaan parametik kurva C= r̅(t)
b

C
y

x a
Gambar 2. Fungsi Vector

Satu jenis generalisasi integral tentu diperoleh dengan


menggantikan himpunan [a, b] tempat kita mengintegrasikan dengan himpunan

ix
dimensi-dua dan tiga. Generalisasi yang sangat berbeda diperoleh dengan menggantikan
[a,b] dengan suatu kurva C di bidang xy.

Integral yang dihasilkan disebut integral garis, tetapi


akan lebih sesuai disebut integral kurva. Integral garis dari F̅(r̅) terhadap F disepanjang
kurva C dapat didefinisikan sebagai berikut:

Misalkan C suatu kurva bidang mulus yakni, misalkan C diberikan secara


parameter oleh:

Dengan dan kontinu dan tidak serentak nol pada [a, b]. dikatakan bahwa
C terorientasi secara positif jika arahnya berpadanan terhadap pertambahan nilai t.
Contoh soal:
Diketahui fungsi F(x,y) = (y³,x³) dan kurva C = r̅ (t) = (2t, t-3) dengan batas

t 1 tentukan ?
Penyelesaian:
F̅(t) = (2t, t-3) =(x,y)

F̅(x,y) F̅(t) = ((t-3)³,(2t)³


r̅ ˈ(t) = (2,1)
F̅(t) · r̅(t) = ((t-3) ³, (2t) ³ · (2,1))
=2(t-3) ³ + (2t) ³
=2(t-3) ³+ 8t²

Maka: =

= (metode
1
subtitusi, pangkat +1)

x
= -2

= -

=8+ + =

=
B. Penerapan Integral Garis dalam Bidang lain
Integral garis mempunyai banyak kegunan dalam perhitungan, ada beberapa
pemecahan masalah yang dapat diselesaikan menggunakan rumus integral garis, salah
satunya yaitu dalam bidang fisika khususnya pada materi usaha oleh gaya, berikut ini
contoh pengaplikasian rumus integral garis:

W = usaha

a
Gambar 3. Usaha oleh gaya

Contoh soal:
Tentukan usaha oleh gaya F̅ (r̅) = (y². -x²) sepanjang lintasan C: y=4x² dari titik
(0,0) ke titik (1,4) dengan F̅ dalam satuan newton dan r̅ dalam meter!
Penyelesaian:

y Y = 4x ²
4 v
C

1 x
0

xi
Persamaan parametrik kurva C:

r (t) = (x,y)

r (t) = (t, 4t²),

rˈ(t) = (1,8t)

F (r) = (y², -x²) F(t) = (16 t⁴, -t²)

F(t) · r̅ˈ (t) = (16 t⁴, -t²) · (1,8) = 16 t⁴ -8 t³

Maka:

xii
BAB III
PEMBAHASAN
A. Teorema
Teorema adalah sebuah pernyataan, yang sering dinyataka dalam bahasa alami,
yang dapat dibuktikan atas dasar asumsi yang dinyatakan secara eksplisit ataupun yang
sebelumnya sudah disetujui. Dalam logika, sebuah teorema merupakan pernyataan
dalam bahasa formal yang saat diturunkan dengan mengaplisikan aturan inferensi dan
aksioma dari sebuah sistem deduktif.
Teorema dasar kalkulus menjelaskan tentang relasi atau dua operasi pusat
kalkulus, yaitu pendiferensialan dan pengintegralan.
Bagian pertama dari teorema dasar kalkulus ini disebut teorema dasar kalkulus
pertama (TDK I), yang menunjukkan bahwa sebuah integral tak tentu dapat dibalikkan
menggunakan pendiferensialan.
Misalkan f adalah fungsi bernilai real yang kontinu, didefinisikan pada sebuah
interval tertutup [a,b]. misalkan jugaa F adalah fungsi yang didefinisikan untuk semua x
pada [a,b], dengan

Maka f adalah kontinu pada [a,b],

terdiferensialkan pada interval terbuka (a,b) dan untuk


semua x pada (a,b).
Bagian kedua disebut sebagai teorema dasar kalkulus dua (TDK II), yang
mengizinkan seseorang untuk menghitung integral tertentu dalam sebuah fungsi
menggunakan salah satu dari banyaknya anti turunan, bagian dari teorema ini memilikki
aplikasi yang sangat penting, karena dapat mempermudah perhitungan dalam integral
tertentu. (Purcell & Varberg, 1995)
Misalkan f adalah sebuah fungsi bernilai real yang kontinu, didefinisikan pada
interval tertutup [a,b], misalkan juga F adalah anti turunan dari f, yakni salah satu dari
fungsi-fungsi yang tak terhingga banyaknya untuk semua x pada [a,b].

xiii
maka

xiv
B. Teorema Green dalam Bidang
Teorema Green adalah sebuah teorema yang dinamai untuk menghormati ilmuan
otodidak inggris yaitu George Green (1793-1841), Green adalah orang petama yang
mencoba merumuskan teori matematis dari listrik dan magnet.
Pada pembahasan teorema green ini berkaitan langsung dengan teorema dasar
kalkulus dua (TDK II) yang intinya berkaitan dengan integral garis, pada teorema dasar
kalkulus dua ini ada beberapa teorema yang digeneralisasi yaitu, teorema green,
teorema gauss dan teorema stokes.
Definisi Teorema Green:
Misalkan C kurva mulus sepotong-sepotong. Tertutup sederhana yang
membentuk perbatasan dari suatu daerah S di bidang-xy, jika M(x,y) dan N(x,y) kontinu
dan mempunyai turunan parsial pada S dan perbatasan C, maka

Untuk membuktikan teorema green dalam bidang maka dimulai dengan


pandangan lain yaitu pada teorema dasar kalkulus dua (TDK II) yaitu:

Dimana mengatakan bahwa integral suatu fungsi S = [a,b] sama dengan suatu
fungsi berhubungan (anti-turunan) yang dihitung dalam suatu cara tertentu pada batas S
yang terdiri dari dua titik a dan b.

y
C₃ Y= g(x)

C₄ S C₂

C₁
Y= f(x)
x
a b

Gambar 4. M kontinu di S

xv
Maka dapat diungkapkan S =

, dan dapat ditinjau M (x,y) kontinu di S dan


turunan parsialnya juga kontinu di S, maka didapatkan:

Integral-integral atas C₂ atau C₄ adalah 0, karena pada kurva-kurva ini x adalah


konstanta, sehingga dx = 0, jadi,

= x

y
C₄
d

Y= f(x)
S Y= g(x)
C₁ C₃

c
C₂
x

Gambar 5. N kontinu di S

xvi
Kemudian apabila ditinjau N (x,y) kontinu di S, termasuk juga turunan
parsialnya, maka dengan menggunakan cara yang sama akan didapatkan:

Kemudian untuk mendapatkan sebuah teorema green maka kedua integral


tertutup tersebut di jumlahkan dan didapatkan sebagai berikut:

Contoh soal 1:
Misalkan C adalah perbatasan dari segitiga dengan titik-titik sudut (0,0), (1,2)
dan (0,2) maka hitunglah menggunakan metode langsung dan teorema green!

C₂
(0,2) (1,2)
S
C₃
C₁
x
(0,0)

Penyelesaian:

a. Metode langsung

#C₁ = y=2x r (t) = (x,y) = (t, 2t) dengan batasnya

F(r)= )

F(r)= = )

xvii
F(r) ‧ rˈ(t)= =
1
0

= [2(1) ⁴ + 4(1) ² + 0] = 6

#C₂ = r(t) = (t,2) dengan batas


F(r) = (4x² y, 2y)
F(r) = (4(t)² (2), 2(2)) = 8t² ,4
F(r) ‧ r ˈ(t) = (8t², 4) · (1,0) = 8t²
0
1

#C₃ = r(t) = (0, t) dengan batas


F(r) = (4x² y, 2y)
F(r) = (4(0) ² t, 2(t)) = (0,2t)
F(r) ‧ rˈ(t) = (0, 2t) · (0,1) = 2t
0
2

Jadi

b.Teorema green
4x²y dx + 2y dy
M = 4x² y
N = 2y

xviii
2

2x
1

Contoh soal 2:
Jika C adalah lintasan tertutup yang menjadi batas daerah S, buktikan bahwa
luas daerah S dapat dinyatakan oleh:

Penyelesaian:

xix
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pembuatan makalah seminar matematika yang berjudul
“pembuktian Teorema Green dalam Bidang” maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Teorema adalah sebuah pernyataan, yang sering dinyataka dalam bahasa alami,
yang dapat dibuktikan atas dasar asumsi yang dinyatakan secara eksplisit
ataupun yang sebelumnya sudah disetujui.
2. Teorema Green merupakan sebuah teorema yang menjelaskan hubungan antara
integral garis tertutup dengan kurva-kurva yang membentuk atau membangun
suatu domain/daerah dan integral ganda (double integral) atau integral-integral
permukaan yang diambil di daerah tersebut, teorema ini dipilih karena proses
perhitungannya lebih cepet dan tepat.

3. Teorema green dapat diterapkan dalam kurva atau daerah terhubung sederhana
dan berganda. Kelebihan lain dari teorema green adalah tidak harus
memperhatikan arah positif seperti halnya secara langsung jika dengan cara
langsung arah positif tersebut berlawanan arah putaran jarum jam.

B. Saran
Berdasarkan hasil pembuatan makalah seminar matematika ini, maka demi
peningkatan dan perbaikan belajar, penulis mengajukan saran yaitu untuk memahami
dan menguasi materi tentang teorema green ini, harus terlebih dahulu mempunyai
keterampilan dalam turunan parsial pertama dari N dan M.

xx
DAFTAR PUSTAKA

Darmono, P. B. (n.d.). Teorema Green Untuk Menyelesaikan Perhitungan Integral Garis. Limit,
59-66.

Purcell, E. J., & Varberg, D. (1995). Kalkulus dan Geometri Analisis Edisi Kelima jilid 1.
Ciracas,Jakarta: Penerbit Erlangga.

Varberg, D., Purcell, E., & Rigdon, S. (2011). Kalkulus Edisi Kesembilan Jilid 2. Ciracas, Jakarta:
Penerbit Erlangga.

xxi

Anda mungkin juga menyukai