Anda di halaman 1dari 8

‫‪KHUTBAH JUM'AT‬‬

‫‪T O B A T‬‬

‫َّ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ ْ َ َ ْ ْ َ َ َ ّ َ َ ّ َ َ َ ْ ْ َ َ َ ِّ َ َ َّ َ َ َ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ‬ ‫ْ‬
‫ي أ َّمُا َب ْع ُد‬‫ل ا ِل ُِه وصح ِب ُِه أجم ِع ُْ‬
‫ام سي ِدنُا محمدُ وع ُ‬
‫ي األن ِ ُ‬
‫ل خ رُ‬ ‫ان وا ِإلسال ِ ُم ‪.‬ونص ِ ُْ‬
‫ل ونسلمُ ع ُ‬ ‫ي أنعمنُا ِب ِنعم ُِة ا ِإليم ِ ُ‬ ‫ال َح ْم ُدُِ ُِ‬
‫لل ال ِذ ُ‬

‫ُ‬ ‫َ َّ‬ ‫َ ْ َ َ ََ ْ َ َ َ ْ‬ ‫َ ْ َ َ َّ َ َ َّ‬


‫دا َع ْبدهُ َو َرسوله‬ ‫ك لهُ َوأش َهدُ أ ُ‬
‫ن م َـح َّم ُ‬ ‫شي ُ‬
‫ل ر‬
‫للا وحد ُه ُ‬
‫ل ُ‬ ‫ل ِإل ُه ِإ ُ‬
‫‪.‬أشهدُ أن ُ‬

‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َّ َ ِّ َ َ ّ ْ َ‬


‫ي‬ ‫ل َس ِّي ِدنُا م َح َّمدُ َُو َع ُ‬
‫ل ِآل ُِه َُو َص ْح ِب ُِه أ ْج َم ِع ْ َُْ‬ ‫م َع ُ‬
‫ل ُو سل ُ‬
‫مص ُ‬‫ألله ُ‬

‫َ‬ ‫َّ َّ َ ْ‬ ‫ََ َ‬ ‫َّ َ َ َّ َ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬


‫م م ْس ِلم ُ‬
‫ون‬ ‫ل َوأنت ُْ‬
‫ن ِإ ُ‬
‫ل تموت ُ‬‫ق تقا ِت ُِه و ُ‬
‫اَلل ح ُ‬
‫آمنوُا اتقوُا ُ‬ ‫َيُا أ ُّي َهُا ال ِذ َُ‬
‫ين َ‬

‫َّ َ َّ َ‬ ‫َ‬
‫يم‬
‫الر ِج ِ ُ‬ ‫ن الش ْيط ِ ُ‬
‫ان َّ‬ ‫اَلل ِم ُ‬
‫أعوذُ ِب ُِ‬

‫اَلل َغف ً‬
‫َّ‬ ‫َّ‬ ‫َْ‬ ‫ً َْ َ ْ ْ َْ‬
‫ورُا َرح ً‬
‫يمُا‬ ‫ِ‬ ‫اَلل َي ِج ُِد َُ‬
‫م َي ْستغ ِف رُر َُ‬
‫م نف َسهُ ث َُّ‬ ‫ن َي ْع َم ُْ‬
‫ل سوءُا أ ُو يظ ِل ُ‬ ‫َو َم ُْ‬

‫‪Sadaqallahul adzim‬‬

‫‪Jama'ah sidang Jum'at yang dirahmati Allah‬‬

‫‪Marilah kita bersama sama‬‬

‫‪Meningkatkan‬‬

‫‪Kualitas Iman dan Taqwa kita kepada Allah‬‬

‫‪Dengan‬‬

‫‪Taqwa yang sebenar benar taqwa‬‬

‫‪Karna yg sebenar taqwa adalah yg akan menyelamat kan kita dari kesulitan kesulitan dihari kebangkitan‬‬
Pada kesempatan siang hari ini

Khotib akan membawakan satu judul Khutbah yaitu

T O B A T

Jama'ah sholat Jum'at yang dimuliakan Allah....

Sesungguhnya

Rukun tobat yang kita kenal

Sekarang

Ada tiga macam

Sebagai mana yg disebutkan oleh Imam

An-Nawawi

‫ل يعود اليهُا أبدُا‬


ُ ‫ل أن‬
ُ ‫ والعزم ع‬،‫ والندم عل فعل تلك المعصية‬،ُ ‫اإلقالع‬: ‫ب اإليمان أن لهُا ثالثة أركان‬ ُ ِ ْ ‫وقد سبق‬
ُ ‫ف كتا‬

”Dalamُkitabُal-Iman disebutkan, bahwa tobat memiliki tiga rukun:

1. Al-Iqla’ُ(Meninggalkanُdosaُtersebut),

2. An-Nadm (Menyesali) perbuatan maksiat tersebut, dan

3. Al-Azm (Bertekad) untuk tidak mengulangi dosa yang dia tobati selamanya. [Syarh Shahih Muslim,
17/59]

Berikut penjelasan lebih rincinya:

Pertama: Al-Iqla’ُ(Meninggalkanُdosaُyangُditobati).

Inilah bukti keseriusan tobatnya. Meninggalkan dosa yang dia lakukan. Seorang pegawai bank belum
dikatakan bertobat dari riba, selama dia masih aktif bekerja di bank. Seorang pezina belum dikatakan
bertobat dari zina, sementara dia masih rajin berzina.
Imam Fudhail bin Iyadh menyatakan:

“Istighfarُtanpaُmeninggalkanُkemaksiatanُadalahُtobatُparaُpendusta.”

Kedua: An-Nadm (Mengakui kesalahan dan menyesali perbuatannya)

Orang yang tidak mengakui dosanya, dia tidak akan menyesali perbuatannya. Dengan menyesal dia akan
bersedih jika teringat dosanya. Termasuk bagian dari penyesalan itu adalah tidak menceritakan dosa
tersebut kepada orang lain, apalagi membanggakannya. Dan jika dosa itu dipicu karena komunitas dan
lingkungan, dia akan meninggalkan lingkungan komunitasnya.

Bentuk penyesalan pezina adalah dengan menghindari segala yang bisa memicu syahwatnya.

Ketiga: Al-Azm (Bertekad untuk tidak mengulangi dosanya)

Jika seseorang berhenti dari dosanya, sementara dia masih punya harapan untuk melakukannya jika
waktu memungkinkan, maka dia belum disebut tobat.

Seseorang yang bertobat dari pacaran ketika Ramadan, dan akan kembali pacaran usai Ramadan, belum
disebut bertobat.

Alias tobat kumat tobat kumat.

Ini dosa dosa yg kita lakukan kepada Allah

Masyiral muslimin rahimaku Mullah

Sedangkan yg menyangkut dosa dosa kepada sesama maka rukunnya ditambah dua lagi.

Untuk itu

lebih lanjut Imam Nawawi

Mengatakan Apabila menyangkut harta dengan cara mengembalikan harta tersebut; b Apabila
menyangkut non-materi seperti pernah mem ¿tnah, menggunjingnya ghibah, dan lain-lain, maka
hendaknya meminta maaf kepada yang bersangkutan. Taubat dari segala kesalahan tidaklah membuat
seorang terhina di hadapan Tuhannya. Hal itu justru akan menambah kecintaan dan kedekatan seorang
hamba dengan Tuhannya karena sesungguhnya Allah sangat mencintai orang-orang yang bertaubat dan
mensucikan diri. Sebagaimana Firman-Nya dalam QS. al-Baqarah [2]: 222
َ َ ْ ُّ َّ ُّ ٰ َّ
َُ ‫ب المتط ِّه رر ْي‬
‫ن‬ ُ ‫ي َوي ِح‬
َُْ ْ ‫ب الت َّو ِاب‬ َُ ‫ن‬
ُ ‫اَلل ي ِح‬ ُ ‫ِا‬

”SesungguhnyaُAllahُmenyukaiُorang-orang yang bertaubat dan menyukai orang- orang yang


mensucikanُdiri”.ُ

Masyiral muslimin rahimaku mullah

Imam Muslim dalam Shahihnya, meriwayatkan sebuah kisah taubat yang paling mengagumkan yang
diketahui oleh manusia.

Pada suatu hari Rasulullah saw duduk di dalam masjid, sementara para sahabat beliau duduk
mengelilingi Baginda. Demikianlah keadaan Baginda yang sentiasa mengajar, mendidik dan mensucikan
(hati) mereka.

Tiba-tiba datanglah seorang wanita berhijab masuk melalui pintu masjid. Melihat wanita itu Rasulullah
saw pun diam dan begitu juga para sahabat beliau. Wanita tersebut menghadap dengan perlahan. Dia
berjalan dengan penuh gentar dan takut. Dia ketepikan segenap penilaian dan pertimbangan manusia.
Dia lupakan aib dan keburukan serta tidak takut kepada manusia atau tidak khuatir dengan pandangan
mata manusia dan apa yang akan dikatakan oleh manusia.

Dia menghadap untuk mencari kematian. Kematian lebih ringan, jika disertai oleh pengampunan dan
penghapusan dosa. Menjadi ringan jika setelah kematian tersebut terdapat keredhaan dan penerimaan
dari sisi Allah. Dia berjalan sampai kepada Rasulullah saw, kemudian dia berdiri di hadapan Baginda.
Demikianlah wanita ini mengkhabarkan kepada Baginda bahawa dia telah berzina!

Diaُberkata,ُ“WahaiُRasulullah,ُaku telah melakukan (maksiat yang mewajibkan adanya) hukuman had


(atasku),ُmakaُsucikanlahُaku!”

Apa yang diperbuat oleh Rasulullah s.a.w.? Apakah beliau meminta persaksian dari para sahabat atas
wanita tersebut? Tidak, bahkan merahlah wajah beliau hingga hampir-hampir menitiskan darah.
Kemudian beliau mengarahkan wajah beliau ke arah kanan dan diam, seakan-akan beliau tidak
mendengar sesuatu. Rasulullah berusaha agar wanita ini mencabut perkataannya, akan tetapi wanita
tersebut adalah wanita yang istimewa, wanita yang solehah, wanita yang keimanannya telah tersusuk di
dalamُhatinya.ُMakaُNabiُbersabdaُkepadanya,ُ“Pergilah,ُsehinggaُengkauُmelahirkannya.”
Berlalulah bulan demi bulan, dia mengandung puteranya selama 9 bulan, kemudian dia melahirkannya.
Maka pada hari pertama nifasnya, dia pun datang dengan membawa anaknya yang telah diselimuti kain
danُberkata,ُ“WahaiُRasulullah,ُsucikanlahُakuُdariُdosaُzina,ُinilahُdia,ُakuُtelahُmelahirkannya,ُmakaُ
sucikanlahُakuُwahaiُRasulullah!”

Maka Nabi pun melihat kepada anak wanita tersebut, sementara hati beliau tercabik-cabik kerana
merasakan sakit dan sedih, dikeranakan beliau menghidupkan kasih sayang terhadap orang yang
berbuat maksiat, rahmat kepada burung, dan menyayangi haiwan.

Sebahagian ahli ilmu berkata,ُ“Bahkanُbeliau,ُmemberikanُrahmatُhinggaُkepadaُorangُkafir.ُAllahُ


berfirmanُtentangُbeliau,ُ“DanُtidaklahُakuُutusُkamuُMuhammad,ُkecualiُsebagaiُrahmatُbagiُalamُ
semesta.”ُSiapaُyangُakanُmenyusuiُbayiُtersebutُjikaُibunyaُmati?ُSiapakahُyangُakan mengurusi
keperluannyaُjikaُhadُ(hukuman)ُditegakkanُatasُibunya?ُMakaُNabiُbersabda,ُ“Pulanglah,ُsusuilahُdia,ُ
makaُjikaُengkauُtelahُmenyempurnakannya,ُkembalilahُkepadaku.”

Maka wanita itu pun pergi ke rumah keluarganya, dia susui anaknya, dan tidaklah bertambah
keimanannya di dalam hatinya kecuali keteguhan, seperti teguhnya gunung. Tahun pun bergilir berganti
tahun. Kemudian wanita itu datang dengan membawa anaknya yang sedang memegang roti. Dia
berkata:ُ“WahaiُRasulullah,ُakuُtelahُmenyempurnakannya,ُmemberinyaُsusu,ُmakaُsucikanlahُaku!”

Dia dan keadaannya sungguh sangat menakjubkan! Iman yang bagaimanakah yang membuatnya
berbuat demikian. Tiga tahun lebih atau kurang, yang demikian tidaklah menambahnya kecuali kekuatan
iman.

Nabi mengambil anaknya, seakan-akan beliau membelah hati wanita tersebut dari antara kedua
lambungnya. Akan tetapi ini adalah perintah Allah, keadilan langit, kebenaran yang dengannya
kehidupan dan kebenaran akan terus tegak.

Nabiُbersabda,ُ“Siapaُyangُmengkafilُ(mengurusi) anak ini, maka dia adalah temanku di syurga seperti


ini…”ُKemudianُbeliauُmemerintahkanُagarُwanitaُtersebutُdirejamُ(dilempariُdenganُbatuُhinggaُ
mati).
Maka manusia pun berkumpul dan merejamnya. Memancutlah darah dari kepala wanita tersebut
mengenai Khalid bin Walid, maka dia pun mencacinya pada jarak pendengaran Nabi. Maka beliau
bersabdaُkepadanya,ُ“TenangُwahaiُKhalid,ُdemiُAllah,ُdiaُtelahُbertaubatُdenganُtaubatُyangُ
seandainyaُpenarikُpajakُbertaubatُdengannyaُpastilahُakanُditerimaُdarinya.”

Dalam sebuah riwayat bahawa Nabi memerintahkan agar wanita itu direjam, kemudian beliau
mensolatinya.ُMakaُberkatalahُUmar,ُ“AndaُmensolatinyaُwahaiُNabiُAllah,ُsungguhُdiaُtelahُ
berzina.”ُMakaُBagindaُbersabda,ُ“Sungguhُdiaُtelahُbertaubatُdenganُsatuُtaubat, seandainya
taubatnya itu dibahagikan kepada 70 orang dari penduduk Madinah, maka taubat itu akan
mencukupinya. Apakah engkau mendapati sebuah taubat yang lebih utama dari pengorbanan dirinya
untukُAllah?”ُ(HR.ُAhmad)

Sesungguhnya ini adalah rasa takut kepada Allah. Sesungguhnya itu adalah perasaan takut yang terus
menerus berada pada diri wanita mukminah tersebut saat dia terjerumus ke dalam jerat-jerat syaitan.
Dia terpedaya dengan menjawab jerat-jerat syaitan tersebut pada ketika imannya lemah. Ya, dia telah
berbuat dosa, akan tetapi dia berdiri dari dosanya dengan hati yang dipenuhi oleh iman dan jiwa yang
digerakkan oleh panasnya maksiat. Ya, dia telah berdosa, akan tetapi telah berdiri pada hatinya tempat
pengagungan terhadap Dzat yang dia bermaksiat kepada~Nya. Sesungguhnya ini adalah taubat sejati .

Mashaa Allah

Dia ridho dihukum rajam diduni menanggung sakit dan malu yg tiada bandingnya

Demi mendapatkan

Kebahagia'an kampung Akhirat.

Semoga kita semua

Selalu dalam keada'an sudah bertobat kepada Allah

Atas dosa dosa yg pernah kita perbuat dimasa lalu

Aamiin

Allahumma Aamiin.

َّ ‫م ت َال َو َت ُه ِا َّنهُ ه َُو‬


َ ‫السم ْي ُع‬
‫الع ِل ْي ِ ُم‬ ْ ُ ْ َ ُ ِّْ ‫ل للاُ م‬ ََ َ ‫ات َُو ذ ْكر‬
َُ ‫الح ِك ْي ِ ُم َُو تق َّب‬ ْ ُ َّ َ ُ ْ ‫م َو َن َف َع‬
َ َ َُ ‫م ب َمُا ف ْي ُه م‬ َ ‫أن‬
ُ ِ ‫الع ِظ ْي‬
َُ
ُ ِ ْ ِ ‫ل َولك ُْم‬
ُ ِ ‫ف الق ْر‬
َ
ُ ‫َب َار‬
ِ ِ ُ ‫ن و ِمنك‬ِ ِ ‫ن ال اي ِ ُ ِ ر‬ ِ ِ ِ ِ ُ ‫ن وِاياك‬ ِِ ُ ِ ِ ُ‫ك للا‬
‫‪KHUTBAH KE2‬‬

‫ْ َ‬ ‫ْ‬ ‫ََ ْ َ ْ ْ ْ‬ ‫َ َ ْ َْ‬ ‫َ‬ ‫ْ َ ْ َّ َّ‬


‫ف اْل ِخ َرُِة َوه َُو ال َح ِكيمُ الخ ِب ُ‬
‫ي‬ ‫ف األ ْر ر ُ‬
‫ض ول ُه الحمدُ ِ ِ ُ‬ ‫الس َم َاو ِ ُ‬
‫ات ومُا ِ ِ ُ‬ ‫َلل ال ِذي لهُ َمُا ِ ْ ِ ُ‬
‫ف َّ‬ ‫الحمدُ ِ ُِ‬
‫ُ‬ ‫َ َّ‬ ‫َ ْ َ َ ََ ْ َ َ َ ْ‬ ‫َ ْ َ َ َّ َ َ َّ‬
‫دا َع ْبدهُ َو َرسوله‬‫ن م َـح َّم ُ‬‫ك لهُ َوأش َهدُ أ ُ‬‫شي ُ‬ ‫ل ر‬ ‫ل للا وحدهُ ُ‬ ‫ل ِإل ُه ِإ ُ‬
‫‪.‬أشهدُ أن ُ‬

‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َّ َ ِّ َ َ ّ ْ َ‬


‫ي‬ ‫ل َس ِّي ِدنُا م َح َّمدُ َُو َع ُ‬
‫ل ِآل ُِه َُو َص ْح ِب ُِه أ ْج َم ِع ْ َُْ‬ ‫م َع ُ‬
‫ل ُو سل ُ‬
‫مص ُ‬‫ألله ُ‬

‫از َف ْو ًزُا َعظ ً‬


‫َ ََ ْ َ َ‬ ‫َّ‬ ‫َُ‬ ‫ْ َُ‬ ‫َّ َ َ ُ َ ْ ً َ ً ْ ْ َ ُ ْ َ َ ُ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬
‫يمُا‬ ‫ِ‬ ‫ع َُ‬
‫اَلل َو َرسولهُ فق ُد ف ُ‬ ‫وبك ُْم َو َم ُْ‬
‫ن ي ِط رُ‬ ‫م أ ْع َمالك ُْم َو َي ُغ ِف ْ ُر لك ُْ‬
‫م ذن‬ ‫ح لك ُ‬
‫ل س ِديدُا يص ِل ُ‬
‫اَلل وقولوُا قو ُ‬
‫آمنوُا اتقوُا ُ‬ ‫‪َ .‬يُا أ ُّي َهُا ال ِذ َُ‬
‫ين َ‬

‫يما‬
‫سل ُ‬
‫َ‬ ‫ُّ َ َ ْ َ ّ‬ ‫ن َي َأ َيهُا َّالذ َُ َ َ‬ ‫َّ‬ ‫ُّ َ‬
‫ون َعل الن ىُ‬
‫َ َ‬ ‫َّ َّ‬
‫ن َُ‬
‫اَلل َُو َملئكتهُ يصل ُ‬
‫ين ءامنوُا صلوُا علي ُِه ُو سلموُا ت ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِإ ُ‬

‫ات َا َل ْحيآء م ْنه ُْ َ ْ َ ْ َ‬ ‫َ ْ ْ ْ َْ ْ‬ ‫َ َّ ْ ْ ْ ْ ْ َْ ْ ْ َ‬


‫اتُ‬
‫م والمو ِ‬ ‫ِ‬ ‫ي َوالم ْس ِل َم ِ ُ‬ ‫ي َوالم ُؤ ِمن ِ ُ‬
‫ات والمس ِل ِم ُ‬ ‫م اغ ِف ُر ِللمؤ ِم ِن ُ‬
‫الله ُ‬
‫َ‬
‫الله َُّم‬
‫َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ُ َ َّ َ ْ َ‬ ‫َ‬
‫اش َُ‬
‫ين‬ ‫ن الخ ِ ر‬ ‫ن ِم ُ‬
‫م تغ ِف ُر لنُا وترحمنُا لنكون ُ‬ ‫نلُ‬ ‫َرَّبنُا ظلمناأنفسنُا وِإ ُ‬
‫َ َّ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ِّ َّ َ َّ َ َ ْ ْ َ ْ ْ َ ْ َّ‬
‫اج َعلنُا ِللمت ِق َُْ‬
‫ي ِإ َم ًامُا‬ ‫يو‬‫ن أزو ِاجنُا وذريا ِتنُا قرُة أع ن ُ‬‫ب لنُا ِم ُ‬
‫ربنُا ه ُ‬
‫َ َّ َ ْ ْ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َ َّ َ َ َ‬
‫اصغ ًارُا‬
‫ربنُا اغ ِفرلنُا ذنوبنُا و ِلو ِال ِدينُا وارحمهمُا كمُا ربيان ِ‬
‫ًَ‬ ‫َ ْ ُّ ْ َ َ َ َ ً َ ْ ْ‬ ‫َ‬
‫ْلخ َرُِة َح َسنةُ‬
‫فا ِ‬‫ف الدنيُا حسن ُة و ِ ُ‬ ‫َرَّبنُا آ ِت ُ‬
‫نا ِ ُ‬
‫َ َ َ َ َ َّ‬
‫اب النا ُر‬
‫و ِقنُا عذ ُ‬
‫َ َ َ َ َ َّ‬
‫اب النار ِ ُ‬
‫و ِقنُا عذ ُ‬
‫َ َ َ َ َ َّ‬
‫اب الن رارُ ِ ُ‬
‫و ُِقنُا عذ ُ‬
‫َ َ ْ ْ َ َْ َ ْ َ ْ َّ َ ِّ ْ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ َ َ َ ِّ َ َ ِّ ْ‬
‫ب ال َعال ِم َُْ‬
‫ي‬ ‫َلل ر ُ‬
‫ي والحمدُ ِ ُِ‬
‫ل المرس ِل ُ‬ ‫ب ال ِع َّزُِة َع َّمُا َي ِصف ُ‬
‫ون َو َسالمُ ع ُ‬ ‫كر ُ‬
‫ان رب ُ‬ ‫س بح ُ‬
‫َ‬
‫‪.‬ع َباد ِ‬
‫للاُ‬ ‫ِ‬

‫ْ ُ ُ‬ ‫َ ْ‬ ‫َ ْ ْ َ َ ْ َ ْ َ ُ ُ ْ َ َ َّ ُ ْ َ َ َّ ْ َ ْ ُ‬ ‫ْ ْ َ ََْ َ َ ْ َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ ْ‬ ‫َّ َ ْ‬


‫للا ا َلع ِظ ْي َُم َيذك ْرك ْمُ‬
‫ن َواذكروُا ُ‬ ‫م لعلك ُم تذكرو ُ‬ ‫غ ي ِعظك ُ‬ ‫ن الف ْحش ُِ‬
‫آء والمنك رُر والب ِ ُ‬ ‫ه ع رُ‬
‫ب وين ُ‬ ‫ان َوِإ ْي ُِ‬
‫تآء ِذي القر ُ‬ ‫للا َيأمرُ ِبا َلعد ِ ُ‬
‫ل َوا ِإل ْح َس ِ ُ‬ ‫ن ُ‬ ‫ِإ ُ‬
‫َ‬
‫للا أ ْك َُ‬
‫يْ‬ ‫َ ْ ُ ْ َ َ َ َ ُْْ ََ ْ‬
‫م ول ِذكرُ ُِ‬ ‫ل ِنع ِم ُِه ي رزدك ُ‬
‫واشكروهُ ع ُ‬
Aqimussholah.

Anda mungkin juga menyukai