Anda di halaman 1dari 25

DERAJAT &

LUAS
LUKA BAKAR

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Subscribe & like
COMMENT AND SHARE FOR MORE VIDEO

Hallo, selamat datang di BETA NERS

Mohon maaf untuk beberapa video kedepan tidak ada audionya berhubung masalah teknis. Semoga hal ini

tidak menurunkan semangat teman2 untuk belajar dari CHANNEL ini. Bagi teman – teman yang baru bergabung

silahkan TEKAN tombol SUBSCRIBE & LIKE video ini .

Terimah kasih ☺

@betaners2020
Materi 01 PENYEBAB LUKA BAKAR

Di video ini
PENILAIAN DERAJAT LUKA
02 BAKAR

PENILAIAN LUAS LUKA


03 BAKAR

04 PERTOLONGAN PERTAMA
DAN RESUSITASI CAIRAN
SESI 1
PENYEBAB LUKA BAKAR
Defenisi Luka
Bakar

Luka bakar adalah kerusakan lapisan kulit yang disebabkan oleh


benda panas, termasuk api, air panas, dan uap panas. Rusaknya
kulit akibat luka bakar membuat penderitanya rentan mengalami
infeksi, karena kulit merupakan lapisan pertahanan awal tubuh
untuk melawan infeksi.

@betaners2020
PENYEBAB LUKA BAKAR

Benda Panas

Sinar Matahari

Radiasi

Bahan Kimia

Sengatan Listrik
SESI 2
PENILAIAN DERAJAT LUKA BAKAR
PENILAIAN
Derajat
LUKA BAKAR

1. Luka bakar grade I


a. Disebut juga luka bakar superficial
b. Mengenai lapisan luar epidermis, tetapi tidak sampai mengenai daerah dermis.
Sering disebut sebagai epidermal burn
c. Kulit tampak kemerahan, sedikit oedem, dan terasa nyeri.
d. Pada hari ke empat akan terjadi deskuamasi epitel (peeling).
PENILAIAN
Derajat
LUKA BAKAR

2. Luka bakar grade II


a. Superficial partial thickness:
Luka bakar meliputi epidermis dan lapisan atas dari dermis
Kulit tampak kemerahan, oedem dan rasa nyeri lebih berat daripada luka bakar grade I
Ditandai dengan bula yang muncul beberapa jam setelah terkena luka
Bila bula disingkirkan akan terlihat luka bewarna merah muda yang basah
Luka sangat sensitive dan akan menjadi lebih pucat bila terkena tekanan
Akan sembuh dengan sendirinya dalam 3 minggu ( bila tidak terkena infeksi ), tapi warna kulit tidak akan
sama seperti sebelumnya.
PENILAIAN
Derajat
LUKA BAKAR

2. Luka bakar grade II


b. Deep partial thickness
Luka bakar meliputi epidermis dan lapisan dalam dari dermis
disertai juga dengan bula
permukaan luka berbecak merah muda dan putih karena variasi dari vaskularisasi pembuluh
darah ( bagian yang putih punya hanya sedikit pembuluh darah dan yang merah muda
mempunyai beberapa aliran darah
luka akan sembuh dalam 3-9 minggu.
PENILAIAN
Derajat
LUKA BAKAR

3. Luka bakar grade III


a. Menyebabkan kerusakan jaringan yang permanen
b. Rasa sakit kadang tidak terlalu terasa karena ujung-ujung saraf dan pembuluh
darah sudah hancur.
c. Luka bakar meliputi kulit, lemak subkutis sampai mengenai otot dan tulang
PENILAIAN
Derajat
LUKA BAKAR

4. Luka Bakar grade IV


Berwarna hitam.
SESI 3
PENILAIAN LUAS (%) LUKA BAKAR
LUAS LUKA RULE OF NINE

BAKAR % Seorang tenaga medis profesional harus terlatih dalam menentukan


derajat dan menangani suatu luka bakar. Ada pedoman yang biasa
digunakan untuk memperkirakan luas daerah yang terbakar yang disebut
dengan Hukum Sembilan (rule of nine), yaitu membagi daerah tubuh
dengan persentase Sembilan (9%) per daerah tubuh.
Secara singkat, penjelasan Hukum Sembilan adalah sebagai berikut:
1. Kepala (Nilai Total = 9%), terdiri dari: bagian depan = 4,5% dan bagian
belakang = 4,5%
2. Tubuh (Nilai Total = 36%), terdiri dari: dada dan perut = 18% serta
punggung = 18%
3. Lengan (Nilai Total = 18%), terdiri dari: lengan atas depan-belakang =
9% dan lengan bawah depan-belakang = 9%
4. Kaki (Nilai Total =36%), terdiri dari: tungkai atas depan-belakang =
18% dan tungkai bawah depan-belakang =18%
5. Alat kelamin (Nilai Total =1%)
Cara lain yang dapat digunakan untuk menghitung luas luka bakar adalah
membandingkan antara luka bakar yang dialami dengan telapak tangan
korban. Telapak tangan korban dianggap memiliki luas sebesar 1% dari
luas permukaan tubuh. Perlu diingat bahwa penghitungan luas luka bakar
dihitung juga berdasarkan masing-masing derajat luka bakar.
RULE OF NINE
KEPALA
TOTAL ADA 9 % yang didapat dari 4.5% kepala bagian depan dan 4.5%
kepala bagian belakang
Dada
TOTAL ADA 18 % yang didapat dari 9% dada bagian depan dan 9%
bagian belakang (area Punggung belakang)

Perut / Abdomen
TOTAL ADA 18 % yang didapat dari 9% abdomen bagian depan dan 9%
bagian belakang (area Pinggang belakang)

Genital
TOTAL 1 %

Tangan / Ekstremitas Atas


TOTAL ada 9% yang didapat dari 4.5% tangan bagian depan dan 4.5%
tangan bagian belakang

Kaki / Ekstremitas Bawah


TOTAL ada 18% yang didapat dari 9% kaki bagian depan dan 9% Kaki
bagian belakang
RULE OF NINE
RULE OF NINE
KEPALA
TOTAL ADA 18 % yang didapat dari 9 % kepala bagian depan dan 9 %
kepala bagian belakang

Dada dan Perut


TOTAL ADA 36 % yang didapat dari 18 % dada dan perut bagian depan
dan 18 % bagian belakang (area Punggung dan pinggang belakang)

Tangan / Ekstremitas Atas (tiap 1 tangan)


TOTAL ada 9% yang didapat dari 4.5% tangan bagian depan dan 4.5%
tangan bagian belakang

Kaki / Ekstremitas Bawah (tiap 1 kaki)


TOTAL ada 13.5% yang didapat dari 6.7% kaki bagian depan dan 6.7%
Kaki bagian belakang

Genital
TOTAL 1 %
RULE OF NINE
KEPALA DAN LEHER
TOTAL ADA 21 %

Dada dan Perut


TOTAL ADA 13 %

Belakang
TOTAL ADA 13 %
Bokong
TOTAL ADA 5 %

Tangan / Ekstremitas Atas (tiap 1 tangan)


TOTAL ada 10 %

Kaki / Ekstremitas Bawah (tiap 1 kaki)


TOTAL ada 13.5%

Genital
TOTAL 1 %
SESI 4
PERTOLONGAN PERTAMA
DAN
RESUSITASI CAIRAN
PertolonganPertama LUKA BAKAR

a. Segera hindari sumber api dan mematikan api pada tubuh, misalnya dengan
menyelimuti dan menutup bagian yang terbakar untuk menghentikan pasokan oksigen
Pertolongan pada api yang menyala
b. Singkirkan baju, perhiasan dan benda-benda lain yang membuat efek Torniket,
karena jaringan yang terkena luka bakar akan segera menjadi oedem
Pertama c. Setelah sumber panas dihilangkan rendam daerah luka bakar dalam air atau
menyiramnya dengan air mengalir selama sekurang-kurangnya lima belas menit.
Proses koagulasi protein sel di jaringan yang terpajan suhu tinggi berlangsung terus
setelah api dipadamkan sehingga destruksi tetap meluas. Proses ini dapat dihentikan
dengan mendinginkan daerah yang terbakar dan mempertahankan suhu dingin ini
pada jam pertama sehingga kerusakan lebih dangkal dan diperkecil.
d. Akan tetapi cara ini tidak dapat dipakai untuk luka bakar yang lebih luas karena
bahaya terjadinya hipotermi. Es tidak seharusnya diberikan langsung pada luka bakar
apapun.
e. Evaluasi awal
f. Prinsip penanganan pada luka bakar sama seperti penanganan pada luka akibat
trauma yang lain, yaitu dengan ABC (Airway Breathing Circulation) yang diikuti
dengan pendekatan khusus pada komponen spesifik luka bakar pada survey
sekunder
PertolonganPertama LUKA BAKAR. Lanjutan...

Saat menilai ‘airway” perhatikan apakah terdapat luka bakar inhalasi. Biasanya
Pertolongan ditemukan sputum karbonat, rambut atau bulu hidung yang gosong. Luka bakar pada
wajah, oedem oropharyngeal, perubahan suara, perubahan status mental. Bila benar

Pertama terdapat luka bakar inhalasi lakukan intubasi endotracheal, kemudian beri Oksigen
melalui mask face atau endotracheal tube.Luka bakar biasanya berhubungan dengan
luka lain, biasanya dari luka tumpul akibat kecelakaan sepeda motor. Evaluasi pada
luka bakar harus dikoordinasi dengan evaluasi pada luka-luka yang lain. Meskipun
perdarahan dan trauma intrakavitas merupakan prioritas utama dibandingkan luka
bakar, perlu dipikirkan untuk meningkatkan jumlah cairan pengganti.
Anamnesis secara singkat dan cepat harus dilakukan pertama kali untuk
menentukan mekanisme dan waktu terjadinya trauma. Untuk membantu
mengevaluasi derajat luka bakar karena trauma akibat air mendidih biasanya hanya
mengenai sebagian lapisan kulit (partial thickness), sementara luka bakar karena api
biasa mengenai seluruh lapisan kulit (full thickness)
Resusitasi
Cairan
FORMULA PARKLAND
Formula yang terkenal untuk resusitasi cairan adalah formula Parkland :

24 jam pertama.Cairan Ringer laktat : 4ml/kgBB/%luka bakar

▪ contohnya pria
▪berat 80 kg
▪luas luka bakar 25 %
✓membutuhkan cairan : (25) X (80 kg) X (4 ml) = 8000 ml dalam 24 jam
pertama
½ jumlah cairan 4000 ml diberikan dalam 8 jam
½ jumlah cairan sisanya 4000 ml diberikan dalam 16 jam berikutnya.
Resusitasi
Cairan
RUMUS BAXTER
Cara lain yang banyak dipakai dan lebih sederhana adalah
menggunakan rumus Baxter yaitu :
% x BB x 4 cc
Separuh dari jumlah cairan ini diberikan dalam 8 jam pertama, sisanya
diberikan dalam 16 jam berikutnya.
Hari pertama terutama diberikan elektrolit yaitu larutan RL karena
terjadi defisit ion Na.
Hari kedua diberikan setengah cairan hari pertama.

Contoh : seorang dewasa dengan BB 50 kg dan luka bakar seluas


20 % permukaan kulit akan diberikan

50kg x 20 % x 4 cc = 4000 cc yang diberikan hari pertama dan 2000 cc


pada hari kedua.
Resusitasi
Cairan
RUMUS BAXTER = Formula PARKLAND
THANK YOU
Subscribe for more video ☺

Anda mungkin juga menyukai