Anda di halaman 1dari 8

NAMA : ANDRA FEBRIONA PUTRI

NIM : 2005113169

Lembar Kerja Mahasiswa Arthropoda

1. Jelaskan perbedaan antara sub kelas apterygota, exotperygota dan endipterygota!


Jawab :
a. Sub kelas apterygota
- Anggotanya tidak mempunyai sayap
- Tidak mengalami metamorphosis
- Bentuk pradewasa nya menyerupai bentuk dewasa
b. Sub kelas exotperygota
- Anggotanya mempunyai sayap
- Dia mengalami metamorfosis tidak sempurna
- Nimpa bersayap yang primitifnya menunjukkan pertumbuhan sayap secara
eksternal
c. Sub kelas Endopterygota
- Memiliki mulut yang panjang menyerupai paruh yang mengarah ke bawah
- Tipe mulut pengunyah
- Alat kelamin jantan melengkung ke atas menyerupai sengat kalajengking
2. Jelaskan deskripsi, klasifikasi serta gambarkan morfologinya meliputi bagian caput(mata
facet, tipe antenna, dan tipe mulut) toraks, abdomen (jumlah segmen dan kaki) serta bagian-
bagian tungkai beserta keterangan gambar dari hewan-hewan brikut:

a. Periplaneta Americana atau Blatta orientalis

Deskripsi:
 Berukuran besar dengan panjang tubuh 28-44 mm
 Tubuh bulat telur dan pipih dorsoventral (gepeng)
 Kepala agak tersembunyi dilengkapi dengan sepasang antena panjang yang
berbentuk filiform yang bersegmen. Mulut tipe pengunyah.
 Bagian dada terdiri dari tiga kaki, memiliki 2 pasang sayap, bagian luat tubuh
tebal dan bagian dalam berbentuk membrane.
 Sayap hewan betina lebih pendek daripada jantan
 Kaki disesuaikan untuk berlari
 Metamorfosis tidak sempurna
 Mempunyai sayap
 Termasuk binatang malam (nocturnal)
 Bersifat omnivora

Klasifikasi:
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Sub kelas : Exopterygota
Ordo : Orthoptera
Genus : Periplaneta
Spesies : Periplaneta Americana

b. Valanga sp.

Deskripsi:
 Bersifat herbivora
 Memiliki dua antena berbentuk filiform pada bagian kepala.
 Memiliki femur yang panjang dan kuat untuk dapat melompat.
 Memiliki kebiasaan mengeluarkan suara pada malam hari.
 Ukuran belalang betina lebih besar daripada belalang jantan.
 Dikenal sebagai perusak tanaman (hama)
 Memiliki sayap dengan bentuk lurus
 Tipe mulut menggigit-mengunyah

Klasifikasi:
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Sub kelas : Exopterygota
Ordo : Orthoptera
Sub ordo : Caelifera
Genus : Valanga
Spesies : Valanga sp.
3. Jelaskan siklus hidup dari serangga-serangga dibawah ini!
a. Lepisma saccharina

Gegat betina dewasa akan bertelur di celah-celah dan retakan. Dalam sekali
bertelur, gegat betina dapat menghasilkan hingga 50 butir telur.Gegat betina biasanya
bertelur kurang dari 100 telur selama masa hidupnya. Gegat dapat hidup selama dua
hingga delapan tahun.Dalam kondisi ideal, telur menetas dalam dua minggu tetapi
bisa memakan waktu hingga dua bulan untuk menetas. Bentuk dari nimfa muda
terlihat sangat mirip dengan fase dewasanya, hanya berbeda dari ukurannya yang
lebih kecil. Diperlukan waktu beberapa tahun sebelum nimfa tumbuh dewasa dan
matang secara seksual. Gegat yang telah matang secara seksual harus segera kawin
setiap selesai fase ganti kulit agar dapat menghasilkan telur yang fertil. Jumlah
populasi dari gegat tidak bertambah dengan cepat dikarenakan betina menghasilkan
telur dalam jumlah yang sedikit dan tingkat perkembangannya yang lambat.

b. Pediculus humanus
Siklus hidup Pediculus humanus capitis yaitu merupakan metamorphosis tidak
sempurna dimulai dari telur menjadi nimfa kemudian dewasa. Pediculus humanus
capitis membutuhkan waktu 18 hari mulai telur diletakkan sampai menjadi dewasa.
Telur akan menetas menjadi nimfa kurang lebih membutuhkan waktu 10 hari dan
Pediculus humanus capitis dewasa dapat hidup selama 27 hari (Fadilah, 2015).
Pediculus humanus capitis dapat bertahan hidup selama 1-2 hari apabila tidak berada
pada rambut atau kulit kepala manusia. Menurut Rahman (2014) Pediculus humanus
capitis dapat bertahan hidup selama 48 jam tidak menghisap darah apabila tidak
berada di rambut atau kulit kepala manusia, sedangkan telur bertahan sekitar 1
minggu apabila tidak terdapat pada rambut atau kulit kepala (Rahman, 2014).

c. Pantala sp

 Telur. Siklus hidup capung dimulai dari sebuah telur. Telur yang sudah
diletakkan di dalam air membutuhkan waktu sekitar 2 hingga 5 minggu
untuk menetas.
 Larva. Ketika keluar dari telur, larva capung berukuran kecil dan
berwarna transparan. Tapi, lama kelamaan warnanya akan berubah.
Beberapa jam setelah menetas, larva tersebut akan mengalami pergantian
kulit. Larva capung biasanya mengalami 5 – 14 kali ganti kulit sebelum
akhirnya menjadi dewasa. Serangga yang mengalami metamorfosis
sempurna akan berubah menjadi pupa, tapi capung tidak mengalaminya.
Jadi, larva capung akan berubah fisik, tanpa harus menjadi kepompong.
Larva capung yang sudah berada di tahap akhir akan berada di air dangkal
selama beberapa hari. Setelah itu, larva akan meninggalkan air dan naik ke
tempat yang aman (biasanya di batang tanaman). Nah, di tempat itulah,
larva akan berubah menjadi capung. Ketika mendapat tubuh
baru, capung harus membiarkan tubuhnya mengeras agar bisa berfungsi
dengan baik. Selain itu, capung juga harus “memompa” sayapnya agar
bisa terbang. Nah, proses itu membutuhkan waktu berjam-jam.
 Dewasa. Ketika sayap dan tubuhnya sudah mengeras, capung akan mulai
terbang. Saat pertama kali menggunakan sayapnya, capung hanya bisa
terbang beberapa meter saja. Tapi, lama kelamaan mereka bisa terbang
cepat dan jauh. O iya, dalam tahap ini, capung sangat rapuh dan rentan
dimangsa oleh burung, laba-laba, dan semut. Capung dewasa memiliki
jangka hidup yang pendek. Rata-rata, seekor capung hanya hidup selama 1
sampai 2 minggu. Tetapi, beberapa spesies capung bisa hidup hingga 6
sampai delapan minggu. Dari semua siklus hidup capung, tahap larva lah
yang paling lama.

d. Aedes aegypti

Menurut Gandasuhada dkk (1988), Dalam meneruskan keturunannya, nyamuk Aedes


aegypti L. betina hanya kawin satu kali semumur hidupnya. Nyamuk termasuk dalam
kelompok serangga yang mengalami metamorphosis sempurna dengan bentuk siklus
hidup berupa telur, larva (beberapa instar), pupa dan dewas.
a. Stadium Telur
Telur Aedes berukuran kecil (± 50 mikron), berwarna hitam, sepintas lalu,
tampak bulat panjang dan berbentuk jorong (oval) menyerupai torpedo dibawah
mikroskop, pada dinding luar (exochorion) telur nyamuk ini, tampak adanya
garis-garis yang membentuk gambaran menyerupai sarang lebah. Menurit Borror
dkk (1996) di alam bebas telur nyamuk ini diletakan satu per satu menempel pada
dinding wadah / tempat perindukan terlihat sedikit diatas permukaan air. Di
dalam laboratorium, terlihat jelas telur telur ini diletakan menempel pada kertas
saring yang tidak terendam air sampai batas setinggi 2-4 cm diatas permukaan air.
Telur yang diletakkan dalam air menetas dalam waktu 1-3 hari pada suhu 300 C
tetapi membutuhkan 7 hari pada suhu 160 C, telur Aedes aegypti tidak menetas
sebelum digenangi air.
b. Stadium Larva (jentik)
Perkembangan larva tergantung pada suhu, kepadatan populasi, dan ketersediaan
makanan. Larva berkembang pada suhu 28oC sekitar 10 hari, pada suhu air antara
30 - 40 oC larva akan berkembang menjadi pupa dalam waktu 5 - 7 hari. Larva
lebih menyukai air bersih, akan tetapi tetap dapat hidup dalam air yang keruh
baik bersifat asam atau basa. Larva beristirahat di air membentuk sudut dengan
permukaan dan menggantung hampir tegak lurus. Larva akan berenang menuju
dasar tempat atau wadah apabila tersentuh dengan gerakan jungkir balik. Larva
mengambil oksigen di udara dengan berenang menuju permukaan dan
menempelkan siphonnya diatas permukaan air. Memurut Hiswani (2013), larva
Aedes aegypti memiliki empat tahapan perkembangan yang disebut instar
meliputi : instar I, II, III dan IV, dimana setiap pergantian instar ditandai dengan
pergantian kulit yang disebut ekdisis. Larva instar IV mempunyai ciri siphon
pendek, sangat gelap dan kontras dengan warna tubuhnya. Gerakan larva instar
IV lebih lincah dan sensitif terhadap rangsangan cahaya. Dalam keadaan normal
(cukup makan dan suhu air 25 – 27oC) perkembangan larva instar ini sekitar 6-8
hari . Pada larva instar IV, telah lengkap struktur anatominya dan jelas tubuh
dapat dibagi menjadi bagian kepala (chepal), dada (thorax), dan perut (abdumen).
Pada bagian kepala terdapat sepasang mata majemuk, sepasang antena tanpa
duriduri, dan alat-alat mulut tipe pengunyah (chewing); Bagian dada tampak
paling besar dan terdapat bulu-bulu yang simetris, perut tersusun atas 8 ruas, ruas
perut ke-8 ada alat untuk bernafas yang disebut corong pernafasan. Corong
pernafasan tanpa duri-duri, berwarna hitam, dan ada seberkas bulu-bulu sikat
(brush) dibagian ventral dan gigi-gigi sisir (comb) yang berjumlah 15-19 gigi
yang tersusun dalam 1 baris. Gigi-gigi sisir dengan lekukan yang jelas
membentuk gerigi. Larva ini tubuhnya langsing, dan bergerak sangat lincah,
bersifat fototaksis negatif, dan waktu istirahat membentuk sudut hampir tegak
lurus dengan bidang permukaan air (Nugroho, 2008).
c. Stadium Pupa
Pada kondisi optimum, larva akan berkembang menjadi pupa dalam waktu 4 hari
Pupa nyamuk Aedes aegypti L bentuk tubuhnya bengkok dengan bagian kepala-
dada (cephalothorax) lebih besar bila dihandingkan dengan bagian perutnya,
sehingga tampak sepeti tanda baca "koma". Pada bagian punggung (dorsal) dada
terdapat alat bernafas seperti terompet. Pada ruas perut ke-8 terdapat sepasang
alat pengayuh yang berguna untuk berenang. Alat pengayuh tersebut berjumbai
panjang dan bulu di nomer 7 pada ruas perut ke-8 tidak bercabang. Pupa adalah
bentuk tidak makan, tampak gerakannya lebih lincah. Bila dibandingkan dengan
larva. waktu istirahat posisi pupa sejajar dengan bidang permukaan air.
d. Nyamuk Dewasa
Pupa menjadi nyamuk dewasa dalam waktu 2-3 hari. Nyamuk Aedes aegypti L
tubuhnya tersusun dari tiga bagian, yaitu kepala, dada dan perut. Pada bagian
kepala terdapat sepasang mata majemuk dan antenna yang berbulu. Alat mulut
nyamuk betina tipe penusuk-penghisap (piercing-sucking) dan termasuk lebih
menyukai manusia (anthropophagus), sedangkan nyamuk jantan bagian mulut
lebih lemah sehingga tidak mampu menembus kulit manusia, karena itu tergolong
lebih menyukai cairan tumbuhan (phytophagus). Nyamuk betina mempunyai
antena tipe-pilose, sedangkan nyamuk jantan tipe plumose. Dada nyamuk ini
tersusun dari 3 ruas, porothorax mesothorax dan metathorax. Setiap ruas dada ada
sepasang kaki yang terdiri dari femur (paha), tibia (betis). dan tarsus (tampak).
Pada ruas-ruas kaki ada gelang-gelang putih. tetapi pada bagian dada juga
terdapat sepasang sayap tanpa noda-noda hitam. Bagian punggung (mesontum)
ada gambaran garis-garis putih yang dapat dipakai untuk membedakan dengan
jenis lain
e. Calandra oryzae

Aktivitas perkembangbiakan, makan, dan kopulasi umumnya dilakukan pada


malam hari. Imago betina meletakkan telurnya pada tiap butiran Manueke, J.,
dkk.: Biologi Sitophilus oryzae dan Sitophilus zeamais. 22 bebijian yang telah
dilubanginya terlebih dahulu. Setiap lubang gerekan diletakkan satu butir telur,
selanjutnya lubang gerekan tersebut ditutup dengan tepung sisa-sisa gerekan yang
di rekat dengan zat gelatine yang sekresikan oleh imago betina. Stadium telur
sekitar tujuh hari. Larva yang keluar dari telur langsung menggerek bebijian
(butiran Beras, Jagung dan lain-lain) dan stadium larva berada dalam biji dan
melanjutkan serangannya di dalam biji tersebut. Larva tidak berkaki, stadium
larva berlangsung 7 - 10 hari. Pupa berada dalam biji sampai menjadi imago.
Stadium pupa berlangsung 7 - 12 hari. Imago setelah keluar dari pupa akan tetap
berada di dalam lubang/biji sekitar lima hari.

4. Tuliskan spesies serangga yang dapat menimbulkan penyakit dan spesies serangga yang
menemukan vector penyakit, masing-masing sebutkan juga nama-nama penyakitnya!
Jawab:
Penyebab penyakit:
 Nyamuk Aedes aegypti – Penyebab penyakit Chikungunya
Vektor penyakit:
 Lalat tsetse – vektor penularan protozoa penyebab penyakit gangguan tidur
 Nyamuk Culex – vektor dari cacing filaria seperti Wuchereria bancrofti, Brugia
malayi, dan Brugia timori yang menyebabkan penyakit kaki gajah
 Nyamuk penggigit (Culicoides) - vektor Orbivirus penyebab penyakit demam,
gangguan paru-paru, jantung dan membran mukosa pada kuda.
 Agas (sandfly) - vektor protozoa Leishmania penyebab penyakit Leishmaniasis
yang menyebabkan kerusakan organ hati, limpa, dan juga anemia.

Anda mungkin juga menyukai